Anda di halaman 1dari 14

Sistem Kontrol

Pendingin Air Tawar Mesin Induk

Disusun oleh:
1. Achmad Wahyu Laili N. (01)
2. Adam Bachtiar Budiman (02)

A. Terminologi pada Sistem Kontrol


Sistem :
Sebuah susunan komponen komponen fisik yang saling terhubung
dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan aksi tertentu

Kontrol :
mengatur, mengarahkan, memerintahkan

Input (Set Point, Reference) :


Respon sistem yang diinginkan

Output
Respon sistem sebenarnya

Plant/proses
Obyek/proses tertentu yang dikontrol oleh sistem

Variabel yang dikontrol


Variabel aktual yang diawasi dan dijaga pada nilai tertentu yang
diinginkan di dalam proses.

Variabel yang diukur


Kondisi dari controlled variable pada saat tertentu dalam pengukuran

Sensor
Mata sistem, mengukur controlled variable dan menghasilkan sinyal
output yang mewakili statusnya

Sinyal feedback
Output dari measurement device.
Set Point
Nilai dari controlled variable yang diinginkan

Error detector
Pembanding set point dengan sinyal feedback, dan menghasilkan sinyal
output yang sesuai dengan perbedaan tersebut

Sinyal error
Output dari error detector

Kontroler
Otak dari sistem. Ia menerima error sebagai input dan menghasilkan
sinyal kontrol yang menyebabkan controlled variable menajdi sama
dengan set point

Aktuator
Otot dari sistem. Ia adalah alat yang secara fisik melakukan
keinginan kontroler dengan suntikan energi tertentu

Variabel yang dimanipulasi


Besaran fisik yang merupakan hasil dari kerja yang dilakukan aktuator.

Disturbances/gangguan
Faktor pengganggu, menyebabkan perubahan pada variabel yang
dikontrol

SISTEM KONTROL DIBAGI


MENJADI :
1. Sistem Kontrol Manual
Adalah sistem pengendalian yang dilakukan
oleh manusia yang bertindak sebagai operator.
2. Sistem Kontrol Otomatis
Adalah sistem pengendalian yang dilakukan
oleh mesin-mesin/peralatan yang bekerja secara
otomatis dan operasinya dibawah pengawasan
manusia.

Contoh sistem pengendalian secara manual


yaitu membuka dan menutup katup secara manual

Gambar : Katup air laut pada


F.W Cooler

Gambar : Katup isap air laut

Contoh sistem kontrol otomatis


dengan menggunakan sumber penggerak pneumatik
(angin)

Gambar : Katup pneumatik


pada sistem L.O cooler

Gambar : three way valve


Oil Water Sparartor

SISTEM KONTROL OTOMATIS


Proporsional
Integral
Kontinyu
(analog)

Diferensial
PID

Otomati
s
Diskrit
(digital)

ON - OFF
Posisi Ganda
Floating

Kontinyu (analog)
Pengendalian jenis analog ini dapat dibagi menjadi:
a. Proportional (P), yaitu sistem kendali yang mempunyai keluaran sebanding dengan
penyimpangan (deviasi)
contoh: pengendalian uap melalui katup
b. Integral (I), yaitu sistem kendali yang keluarannya selalu berubah selama terjadi
penyimpangan, dan kecepatan perubahan keluaran tersebut sebanding dengan
penyimpangan (proportional speed floating control)
contoh: arus cairan di dalam tangki
c. Diferensial (D), Keluaran memiliki sifat seperti halnya suatu operasi derivatif. Perubahan yang
mendadak pada masukan kontroller, akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan
cepat.
contoh: katup pengisian air pada tangki
d. Kombinasi P, I, dan D. contoh: pengendalian ketinggian level cairan
Diskrit (digital)
Pengendalian ini dilakukan oleh komponen-komponen diskrit dan dapat dibagi atas:
a. Pengendalian dengan dua posisi (bang-bang control), misalnya: saklar On-Off, dan termostat.
pengendalian jenis ini bersifat osilasi.
b. Posisi ganda, misalnya saklar pemilih (selector switching). Keuntungannya mengurangi
osilasi.
c. Floating: pada posisi yang relatif tidak terbatas. Pada jenis ini pemindahan energi dapat
dilakukan melalui salah satu dari beberapa kemungkinan yang ada.

B. Sistem Kontrol Pendingin Air


Tawar
Adapun sistem kontrol pada sistem pendingin
air tawar (F. W Cooling menggunakan sistem
Floating Controller
Floating control memiliki set point dan
control differential. Beberapa floating
controller memiliki dua pengaturan set point,
yaitu upper set point dan lower set point.
Control differential merupakan beda antara
kedua set point tersebut.

Prinsip kerjanya yaitu:


Jika suhu air tawar dari F.W Central Cooler hingga mencapai di upper
set point, dalam hal ini kenaikan suhu air tawar melebihi batas yang di
tentukan, maka piranti kontrol (controller) akan mulai menggerakkan
katub menjadi tertutup (drive close), sehingga meningkatkan jumlah
aliran air masuk kembali melalui pipa menuju F. W Central Cooler. Karena
adanya penundaan waktu dalam aksi mekanik membuka katub dan
proses penurunan suhu yang tidak serta merta naik (thermal lag), maka
suhu turun terus hingga di bawah garis upper set point sebelum naik lagi.
Apabila suhu air tawar kembali normal, suhu normal tersebut menjadi
Diferensial point sehingga piranti kontrol (controller) akan mulai
menggerakkan katub menjadi semula kembali
Sumber: http://googleweblight.com/?
lite_url=http://tekno130.blogspot.com/2015/12/kontrol-floating-dankontrol-modulasi.html

Berikut diagram dari sistem F.W Cooling di kapal


LPG/C Gas Walio :

er: Hasil pengamatan di kapal LPG/C Gas Walio dan Piping Diagram System

GAMBAR F. W CENTRAL COOLER DI KAPAL


LPG/C GAS WALIO

Gambar : Sistem pendingin air tawar (F.W Central Cooler)


Katup hijau merupakan katup manual pipa air laut dan katup berwarna merah
merupakan katup bypass air tawar yang dilengkapi sensor termal dan kontroller
digital (Floating). Katup bypass tersebut digerakkan dengan system pneumatik.

TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai