0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penambahan polimer pada bahan. Ringkasannya adalah pertama, poliisoprena ditambahkan pada beton aspal untuk meningkatkan kualitasnya. Kedua, polietilenimine ditambahkan pada DNA guna meningkatkan efisiensi pengiriman gen ke sel-sel khusus. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan penambahan polimer tersebut bermanfaat untuk peningkatan kualitas bahan.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penambahan polimer pada bahan. Ringkasannya adalah pertama, poliisoprena ditambahkan pada beton aspal untuk meningkatkan kualitasnya. Kedua, polietilenimine ditambahkan pada DNA guna meningkatkan efisiensi pengiriman gen ke sel-sel khusus. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan penambahan polimer tersebut bermanfaat untuk peningkatan kualitas bahan.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penambahan polimer pada bahan. Ringkasannya adalah pertama, poliisoprena ditambahkan pada beton aspal untuk meningkatkan kualitasnya. Kedua, polietilenimine ditambahkan pada DNA guna meningkatkan efisiensi pengiriman gen ke sel-sel khusus. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan penambahan polimer tersebut bermanfaat untuk peningkatan kualitas bahan.
1931410040 D3-TEKNIK KIMIA_2C/08 POLITEKNIK NEGERI MALANG BAGIAN I KLASIFIKASI POLIMER BERDASARKAN SIFAT TERMAL
1. DAMPAK PENAMBAHAN POLIMER TERHADAP KARAKTERISTIK BETON
ASPAL 2. Jurnal Poli Teknologi Vol.10 No.1 Tahun 2011 3. https://www.neliti.com/id/publications/159313/dampak-penambahan-polimer-terhadap- karakteristik-beton-aspal 4. Nama Polimer : Poliisoprena – Polimer karet sintetis Manfaat : Sebagai material campuran pada beton aspal 5. Klasifikasi : Termasuk polimer termosetting. Hal ini dikarenakan poliisoprena sulit dibentuk dan tidak dapat di daur ulang. Karet sintetis adalah bahan polimer buatan manusia yang diproduksi oleh polimerisasi berbagai prekursor berbasis minyak bumi yang dikenal sebagai monomer. Bahan karet sintetis yang paling umum tersedia adalah styrene-butadiene, disintesis dari kopolimerisasi styrene dan 1,3-butadiene. Beberapa polimer karet sintetis lainnya diproduksi dengan polimerisasi monomer seperti isoprena (2-metil-1,3-butadiena), kloroprena (2-kloro-1,3-butadiena), dan isobutilena (metilpropena) dengan menambahkan sedikit jumlah isoprena untuk ikatan silang. Polimer-polimer ini dicampur dengan beberapa monomer lain dalam proporsi berbeda untuk mengubah sifat fisik, kimia dan mekanisnya. 6. Resume A. Judul : Dampak Penambahan Polimer Terhadap Karakteristik Beton Aspal
B. Tujuan : Penambahan poliisoprena dalam beton aspal bertujuan untuk;
Mengetahui bagaimana karakteristik beton aspal tersebut setelah ditambahkan dengan poliisoprena. Memperoleh hasil perbadingan antara beton aspal yang ditambahkan poliisoprena dengan yang tidak ditambahkan poliisoprena. Mengetahui dampak dari penambahan poliisoprena dalam beton aspal, semakin baik kualitas beton aspal nya atau bahkan sebaliknya.
C. Kesimpulan : Setelah melakukan uji coba penambahan poliisoprena dalam
beton aspal, dapat disimpulkan bahwa; Semakin tinggi konsentrasi poliisoprena pada campuran maka kepadatan aku semakin berkurang. Otomatis rongga agregat juga semakin besar dan rongga yang terisi aspal semakin sedikit. Selain itu, rongga dalam campuran semakin tinggi, stabilitas semakin rendah, flow semakin tinggi, dan kekakuan dalam menerima beban semakin rendah. Memiliki dampak yang menguntungkan. Saat nilai flow nya naik, perkerasan pada jalan akan menjadi lebih lentur. Dan dilihat dari kekakuan dalam menerima beban semakin rendah hal ini berarti perkerasan jalan mampu mengikuti perubahan akibat beban berulang yang diperoleh dari lalu lintas. Namun, seiring dengan penambahan polimer maka stabilitasnya akan turun. BAGIAN II KLASIFIKASI POLIMER BERDASARKAN POLIMER REKAYASA KHUSUS
1. MANNOSYLATED BIODEGRADABLE POLYETHYLENEIMINE FOR TARGETED
DNA DELIVERY TO DENDRITIC CELLS 2. Jurnal Nanomedicine Vol.1 No.7 Tahun 2012 3. https://doaj.org/article/0004017bc8244a528321e33676063b33 4. Nama Polimer : Polyethylenimine (PEI) Manfaat : Untuk membantu pembangun sistem pengiriman gen potensial dengan kemampuan untuk memberikan plasmid DNA ke sel-sel dendrit lebih efisien dan secara spesifik. 5. Klasifikasi : Termasuk polimer organik-anorganik. Hal ini dikarenakan polietilenimine sebuah polimer dengan unit berulang terdiri dari kelompok amine dan dua karbon alipatik CH₂CH₂. Linear polietilenimine berisi semua amines sekunder, kontras untuk cabang PEIs yang mengandung primer, sekunder dan kelompok ketiga amino. Polimer ini mudah untuk dibentuk sesuai keinginan kita. Kemampuannya untuk memodifikasi permukaan serat selulosa, PEI diaplikasikan pada proses pembuatan kertas. Hal ini juga digunakan pada flocculating dengan sol silika dan sebagai chelation dengan kemampuan untuk kompleks ion logam seperti zink dan zirkonium.
6. Resume A. Judul : Mannosylated Biodegradable Polyethyleneimine for Targeted DNA Delivery to Dendritic Cells
B. Tujuan : Penambahan polietilenimine ini bertujuan untuk:
Mengembangkan vaksin DNA sebagai antibodi, kekebalan, pembantu sel, mudah dikelola, dan tentu nya aman untuk digunakan. Menguji pengaruh polietilenimine jika ditambahkan dalam DNA. Mengetahui dampak dari penambahan polietilenimine jika ditambahkan dalam DNA. Semakin baik kualitas bahan yang akan diuji atau bahkan sebaliknya.
C. Kesimpulan : Setelah melakukan uji coba penambahan polietilenimine dalam
DNA, dapat disimpulkan bahwa; Polietilenimine menunjukkan kemampuan untuk membentuk kompleks DNA dengan sifat fisik yang akan membuat mereka cocok sebagai pembawa gen. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk memberikan plasmid DNA ke sel-sel dendrit lebih efisien dan secara spesifik. Selain itu, pengujian ini menunjukkan kista lebih rendah dan efisiensi transfeksi yang lebih tinggi pada DC2.4 sel dari PEI25k komersial, dan menunjukkan kemampuan yang memadai pada kondisi bmdc.