Anda di halaman 1dari 3

JURNAL NASIONAL DAN MATA KULIAH

INTERNASIONAL
PILIHAN
TEKNOLOGI POLIMER

HARVINA AGUSTIN PUTRI OKTAVIAN


1931410040
D3-TEKNIK KIMIA_2C/08
POLITEKNIK NEGERI MALANG
BAGIAN I KLASIFIKASI POLIMER BERDASARKAN SIFAT TERMAL

1. DAMPAK PENAMBAHAN POLIMER TERHADAP KARAKTERISTIK BETON


ASPAL
2. Jurnal Poli Teknologi Vol.10 No.1 Tahun 2011
3. https://www.neliti.com/id/publications/159313/dampak-penambahan-polimer-terhadap-
karakteristik-beton-aspal
4. Nama Polimer : Poliisoprena – Polimer karet sintetis
Manfaat : Sebagai material campuran pada beton aspal
5. Klasifikasi : Termasuk polimer termosetting. Hal ini dikarenakan poliisoprena sulit
dibentuk dan tidak dapat di daur ulang.
Karet sintetis adalah bahan polimer buatan manusia yang diproduksi oleh polimerisasi
berbagai prekursor berbasis minyak bumi yang dikenal sebagai monomer. Bahan karet
sintetis yang paling umum tersedia adalah styrene-butadiene, disintesis dari
kopolimerisasi styrene dan 1,3-butadiene. Beberapa polimer karet sintetis lainnya
diproduksi dengan polimerisasi monomer seperti isoprena (2-metil-1,3-butadiena),
kloroprena (2-kloro-1,3-butadiena), dan isobutilena (metilpropena) dengan menambahkan
sedikit jumlah isoprena untuk ikatan silang. Polimer-polimer ini dicampur dengan
beberapa monomer lain dalam proporsi berbeda untuk mengubah sifat fisik, kimia dan
mekanisnya.
6. Resume
A. Judul : Dampak Penambahan Polimer Terhadap Karakteristik Beton
Aspal

B. Tujuan : Penambahan poliisoprena dalam beton aspal bertujuan untuk;


 Mengetahui bagaimana karakteristik beton aspal tersebut
setelah ditambahkan dengan poliisoprena.
 Memperoleh hasil perbadingan antara beton aspal yang
ditambahkan poliisoprena dengan yang tidak ditambahkan
poliisoprena.
 Mengetahui dampak dari penambahan poliisoprena dalam
beton aspal, semakin baik kualitas beton aspal nya atau
bahkan sebaliknya.

C. Kesimpulan : Setelah melakukan uji coba penambahan poliisoprena dalam


beton aspal, dapat disimpulkan bahwa;
 Semakin tinggi konsentrasi poliisoprena pada campuran
maka kepadatan aku semakin berkurang. Otomatis rongga
agregat juga semakin besar dan rongga yang terisi aspal
semakin sedikit. Selain itu, rongga dalam campuran
semakin tinggi, stabilitas semakin rendah, flow semakin
tinggi, dan kekakuan dalam menerima beban semakin
rendah.
 Memiliki dampak yang menguntungkan. Saat nilai flow
nya naik, perkerasan pada jalan akan menjadi lebih lentur.
Dan dilihat dari kekakuan dalam menerima beban semakin
rendah hal ini berarti perkerasan jalan mampu mengikuti
perubahan akibat beban berulang yang diperoleh dari lalu
lintas. Namun, seiring dengan penambahan polimer maka
stabilitasnya akan turun.
BAGIAN II KLASIFIKASI POLIMER BERDASARKAN POLIMER
REKAYASA KHUSUS

1. MANNOSYLATED BIODEGRADABLE POLYETHYLENEIMINE FOR TARGETED


DNA DELIVERY TO DENDRITIC CELLS
2. Jurnal Nanomedicine Vol.1 No.7 Tahun 2012
3. https://doaj.org/article/0004017bc8244a528321e33676063b33
4. Nama Polimer : Polyethylenimine (PEI)
Manfaat : Untuk membantu pembangun sistem pengiriman gen potensial dengan
kemampuan untuk memberikan plasmid DNA ke sel-sel dendrit lebih efisien dan secara
spesifik.
5. Klasifikasi : Termasuk polimer organik-anorganik. Hal ini dikarenakan
polietilenimine sebuah polimer dengan unit berulang terdiri dari kelompok amine dan dua
karbon alipatik CH₂CH₂. Linear polietilenimine berisi semua amines sekunder, kontras
untuk cabang PEIs yang mengandung primer, sekunder dan kelompok ketiga amino.
Polimer ini mudah untuk dibentuk sesuai keinginan kita. Kemampuannya untuk
memodifikasi permukaan serat selulosa, PEI diaplikasikan pada proses pembuatan kertas.
Hal ini juga digunakan pada flocculating dengan sol silika dan sebagai chelation dengan
kemampuan untuk kompleks ion logam seperti zink dan zirkonium.

6. Resume
A. Judul : Mannosylated Biodegradable Polyethyleneimine for Targeted
DNA Delivery to Dendritic Cells

B. Tujuan : Penambahan polietilenimine ini bertujuan untuk:


 Mengembangkan vaksin DNA sebagai antibodi, kekebalan,
pembantu sel, mudah dikelola, dan tentu nya aman untuk
digunakan.
 Menguji pengaruh polietilenimine jika ditambahkan dalam
DNA.
 Mengetahui dampak dari penambahan polietilenimine jika
ditambahkan dalam DNA. Semakin baik kualitas bahan
yang akan diuji atau bahkan sebaliknya.

C. Kesimpulan : Setelah melakukan uji coba penambahan polietilenimine dalam


DNA, dapat disimpulkan bahwa;
 Polietilenimine menunjukkan kemampuan untuk
membentuk kompleks DNA dengan sifat fisik yang akan
membuat mereka cocok sebagai pembawa gen. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk memberikan plasmid
DNA ke sel-sel dendrit lebih efisien dan secara spesifik.
 Selain itu, pengujian ini menunjukkan kista lebih rendah
dan efisiensi transfeksi yang lebih tinggi pada DC2.4 sel
dari PEI25k komersial, dan menunjukkan kemampuan yang
memadai pada kondisi bmdc.

Anda mungkin juga menyukai