Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir dari keluarga cendekiawan (ayah pendeta
dan ibu Dosen di Oxford University) tanggal 22 Februari 1857 M. Beliau merupakan
seorang tantara yang bergabung dalam penugasan pertama di India. Pada penugasan kedua
iya ditempatkan di Zulu (Swaziland) dan mendapat cinderamata atau kenang-kenangan
yaitu manik kayu dari Raja Dinizulu dan Kudu Horn).
Pada penugasan ketiga pada tahun 1896 M, di Metabele tepatnya di Kota Mafeking. Dan
dia merupakan pahlawan nasional yang mempertahankan Benteng Mafeking. Disana, ia
berkenalan dengan Kepala Intelijen / kepala mata-mata di Mafeking yang bernama
Frederick Russel Burnham ( American as head of UK Scout Unit). Dan mendapat banyak
skill tambahan seperti Scouting skill (handicraft) dan survival Skill. Ia juga mendapat
inspirasi untuk selalu menggunakan topi campaign BP dan scarf (cowboy).
Selama tugas di Afrika banyak sekali hal-hal yang akhirnya diadopsi sebagai tanda
kecakapan.
1. Tanda Pembina (manik2 kayu) : untuk mengetahui tingkat kemahiran
2. BP Hat
3. Kudu Horn : sebagai pembukaan sesi pagi
4. Scarf dan Wobel
Empat serangkai kepanduan yang merupakan tim untuk membantu Baden Powell
meyusun materi dasar kepramukaan dunia.
1. Alexander Smith : Baden Powell terinspirasi cara membagi kelompok-kelompok di luar
ruangan.
2. Baden Powell
3. Freederick Russel Burnham
4. William Alexander Smith : banyak memberi masukan tentang penjelajahan, bela
negara,dll
Perkemahan pertama di Pulau Brownsea tahun 1907. Dibantu oleh Major Kenneth
McLaren. Yang dihadiri 20 anak muda yang dibagi 5 regu (Bull,Wolves,Curlews,Ravens).
Scarf nya berwarna khakis. TKK pertama dari logam, didapat setelah menyelesaikan ujian
dalam simpul, penjelajahan, dan pengetahuan bela negara , serta berlogo Fleur De List dan
bermotto Be Prepared.Dan BP mengenakan celana pendek sebagai tanda berjiwa muda.
Pada tahun 1908, buku Scouting for Bpys meledak dipasaran. Lalu muncul berbagai
gugus depan di Inggris dan didirikanlah London Scout Office. Kemudian lahirlah Gerakan
kepanduan pertama di dunia. Gerakan ini ditiru oleh berbagai negara. Persemakmuran
Inggris : Gibraltar,Malta,Canada,Australia,New Zealand, dan South Africa. Pada tahun 1909,
diadakanlah sebuah parade pandu pertama di dunia. Di Crystal Place, London. Yang
dihadiri lebih dari 40.000 pandu dari seluruh dunia.
Pada tahun 1910-1920 merupakan tahun penyebaran Pramuka ke seluruh dunia, hingga
terjadi penambahan golongan.
Tahun 1910
Gerakan kepanduan berdiri di Argentima, Denmark, Finlandia, France, Germany,
Greece, India, Malaya, Mexico, The Netherlands, Norway, Russia, Sweden, and the US.
Tahun 1910
Berdiri Gerakan kepanduan putri (Girl Guide Association) yang dikomandoi oleh
Agnes Baden Powell, adiknya BP.
Akhir 1910
Program siaga dan penegak/ pandega diadakan
Tahun 1912
Menyebar ke Hindia Belanda (termasuk Indonesia).
Pada tahun 1918 M , berdirilah program Rover Scout. Dilatih untuk menjadi
pengembara, penembak jitu, happy and smart children, dan penerus para Pembina
kepanduan.
Pada tahun 1919 M, kursus mahir pertama di dunia diasakan. Kursus oodbadge (manik
kayu pertama diadakan). Jasa Kenneth McLaren : membeli Gillwel Park sebagai pusdiklat
pertama kepanduan. Lalu, tanda kecapakn Pembina pertama pun diadopsi.
Tali kulit manik
Manik Kayu Zulu
Turk Knowt Woogle
Scarf MC Laren Tartan.
Pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920, untuk pertama kalinya diadakan Jambore Dunia.
Kegiatan ini pertama diadakan di Olympia Hall, London, dengan dihadiri sekitar 8000
anggota pramuka dari 34 negara yang hadir. Di acara itu, Baden Powell dinobatkan sebagai
Chief Scout of the World atau Bapak Pandu Sedunia.
Sejarah gerakan pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal pramuka
Indonesia adalah didirikannya organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO)
bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama menjadi
Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri
Belanda. Penggunaan istilah Padvindery kemudian sempat mendapat larangan dari
Belanda. Para tokoh nasional Indonesia kemudian mengganti istilah Padvindery dengan
Pandu atau Kepanduan.
Saat masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri. Meski
begitu semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya. Barulah usai
proklamasi kemerdekaan, tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan
Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia.
Pada akhirnya, keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka
organisasi kepanduan baru dan Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi
kepanduan di Indonesia. Di awal 60an, diperkirakan ada lebih dari 100 organisasi
kepanduan di Indonesia.
Keseluruhan organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama, yakni
Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) bagi anggota pandu pria serta PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri
Indonesia) untuk organisasi pandu wanita.
Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini dilatarbelakangi kian
banyaknya organisasi kepanduan yang ada. Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan
pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan Panji-
Panji Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.