Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH GERAKAN

PRAMUKA
Enung Tuti S. LG, LT
No. 30/SHL/19/KPD.03/2017
BADEN POWELL
 Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, dikenal sebagai B-P,
lahir di 6 Stanhope Street (sekarang 11, Stanhope Terrace)
Paddington, London pada 22 Februari 1857. Beliau anak laki-
laki ke-enam dan anak ke-delapan dari 10 bersaudara dari
Reverend Baden Powell, seorang Professor di Universitas
Oxford.
 Pada 1876 B-P ditugaskan ke India sebagai prajurit muda yang.
Kemudian beliau ditugaskan di Balkan, Afrika Selatan dan
Malta. Pulang ke Inggris pada 1903, menjadi pahlawan
nasional. Beliau juga mengetahui “Aids To Scouting" telah
dibaca oleh para pemuda dan organisasi-organisasi di seluruh
penjuru negeri sebagai program petualangan mereka.
 Perkemahan pertama pada 25 Juli hingga 9 Agustus 1907 pulau
Brownsea, Poole, Dorset. Membawa serta 22 pemuda dari Boys
Brigade. Pimpinan pasukan saat itu Letjen. Robert Baden
Powell. Asistennya B.W. Green, H. Robson dan P.W.

 September 1908 Baden-Powell telah membangun sebuah


kantor untuk Gerakan Baru ini. Raja Edward VII menciptakan
King’s Scout Badge, penghargaan dari raja untuk pramuka
teladan Inggris yang berupa badge, yang kemudian berubah
menjadi Queen’s Scout Badge oleh ratu Elizabeth.

 Pada 1912 bertemu dan kemudian menikah dengan Olave


Soames. Mereka memiliki tiga orang anak (Peter, Heather and
Betty). Olave Lady Baden-Powell kemudian dikenal sebagai
World Chief Girl Guide.
Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga, yang disebut
CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi cerita
tentang Mowgli anak didikan rimba karangan Rudyard Kipling
sebagai cerita pembungkus kegiatan CUB tersebut.
Tahun 1918 B-P membentuk ROVER SCOUT (Pramuka usia
Penegak) untuk menampung pemuda yang berusia lebih dari 17
tahun. Tahun 1922 B-P menerbitkan buku “Roverring To Success”
yang berisi panduan bagi para pramuka Penegak.
 Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah
pengawasan saudara perempuan Baden-Powell,
Agnes Baden-Powell.
B-P wafat pada 8 Januari 1941, pada usia 83 tahun. Beliau
dimakamkan di Saint Peter’s Churchyard, Nyeri, dengan
pemandangan gunung Kenya. Di pusaranya tertulis kata-kata
"Robert Baden-Powell, Chief Scout of the World, born February
22nd, 1857, died January 8th, 1941".
Kepramukaan Indonesia
dalam Sejarah
“Kepanduan dimana pun djuga hanjalah satu, dan
dasarnja, satu udjudnja, satu tudjuandja nusa dan
bangsa manusia dan dunia jang mempunjai sifat salam
dan bahagia” -Supardo (Sesepuh Kepanduan
Indonesia)
Masuk di Indonesia
Beberapa tahun sebelum meletusnya Perang Dunia pertama,
benih kepanduan mulai ditanam di Indonesia. Pada tahun
1912 seorang bernama P. Joh. Smits mendirikan cabang
N.P.O. (Nederlandse Padvinderij Organisatie)
Pada tanggal 4 September 1914 berubah menjadi De
Nederlands Indische Padvinderij Vereniging (NIPV).
Kapan resminya organisasi kepanduan Indonesia pertama
yang mandiri tidak dapat ditentukan dengan pasti, tapi pada
tahun 1916 atas inisiatif S.P. Mangkunegoro VII di Solo
didirikan “Javaanse Padvinderij Organisatie” (JPO). Setelah
itu didirikan pula organisasi “Taruna Kembang” untuk
daerah Kasunanan di bawah pimpinan Pangeran Surjobroto.
Masa Sebelum Kemerdekaan
Tahun 1922 perkumpulan kepanduan ini semakin semarak dengan
didirikannya Jong Java Pandvinderij, Nationale Islamitische
Padvinderij (Napitij) milik Jong Islamiten Bond, Indonesisch
Nationale Padvinderij Organisatie dan Pandu Pemuda Sumatera.
5 April 1926 atas undangan pimpinan NIPV diadakan pusat
permusyawaratan pusat pimpinan organisasi kepanduan
Indonesia yang terbesar : HW, JPO, NPO, NP dan NIPO di
Jogjakarta. Pertemuan itu dipimpin sendiri oleh komisaris besar
NIPV tuan G.J. Ranneft. Ia menyerukan penggabungan organisasi
kepanduan Indonesia ke dalam NIPV.
Pada tahun 1927 kelompok-kelompok kepanduan Indonesia telah
mulai membicarakan wacana penggabungan atau fusi, yang dalam
prakteknya banyak menemui hambatan karena sebagian besar
bergantung kepada organisasi induknya.
Dari “padvider” ke “PANDU”
percepatan penggabungan Pandu Kebangsaan (Dulunya JJP),
PPS dan INPO diwujudkan dalam bentuk organisasi baru
bernama KEPANDUAN BANGSA INDONESIA (KBI) tanggal
13 September 1930. KBI telah menggunakan panji dan kacu
berwarna merah-putih.
Beberapa pemimpin kepanduan ditangkapi. Bahkan
Komisaris Besar NIPV melarang kepanduan Indonesia
menggunakan istilah “padvinder” atau “padvinderij” yang
kemudian digantikan oleh kata “pandu” atau “kepanduan”
oleh H. Agus Salim.
Pada tanggal 30 April 1938 PAPI merintis pertemuan yang
dihadiri KBI, SIAP, NAPITIJ, dan Hizbul Wathon di Solo.
Menghasilkan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia (BPPKI).
Masa pendudukan
JEPANG
BPPKI sempat mewacanakan pengadaan PERKINO
(Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) tapi
gagal dilaksanakan karena kedatangan Jepang. Selama
jaman Jepang gerakan kepanduan dilarang sama
sekali, sebagai gantinya mereka dimasukkan dalam
gerakan Keibondan atau Seinendan
Masa Pasca Kemerdekaan sampai Tahun 1950
Pasca kemerdekaan, tepatnya pada bulan September
1945, tokoh-tokoh kepanduan berkumpul di gedung
Balai Mataram Jogjakarta untuk menyiapkan Kongres
Kepanduan yang dilakukan di kota Bengawan selama
tiga hari tanggal 27-29 Desember 1945
Kepanduan mengadakan upacara peringatan
kemerdekaan Indonesia ke-III tanggal 17 Agustus 1948
di halaman Gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta,
acara itu ternodai akibat aksi pembubaran oleh Polisi
Militer Belanda yang mengakibatkan jatuhnya nyawa
seorang Pandu bernama Suprapto
Masa perjuangan bersenjata, kemudian berakhirlah periode
perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan
kemerdekaan, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia
mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari
1950
Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan
berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo menjadi anggota kepanduan sedunia Ipindo
merupakan federasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi
puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri
Indonesia).
Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, 
Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus1955, Jakarta. PKPI juga
menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut
Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana
pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan
kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
PERTEMUAN IPINDO KE I (6 – 8 MEI 1960)
Dihadiri Pejabat Pres. Ir. H. Djuanda & Menteri PP & K Suasana
Dekrit masih menyelimuti

Sebutan Pandu Agung ditiadakan


Memberi kesempatan kpd semua pandu masuk
IPINDO
Mengesahkan AD & ART baru

19 MEI 1960, IPINDO, POPPINDO, PKPI DI BAWAH SATU PIMPINAN


PERTEMUAN KE 3: 26 – 28 MEI 1960
 IPINDO DINYATAKAN DEMISIONER, PARA
PETUGASNYA MENYERAHKAN KPD PANDU
 IPINDO, POPPINDO, PKPI lebur menjadi federasi baru –
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
 Pimp. Harian PERKINDO dipegang Bapak Pandu (Sri
Sultan HB IX)
 Bapak Pandu melantik anggota2 Dewan Kepanduan
Nasional yg tdr dr wakil2 org. yg tergabung dlm
PERKINDO
 Menerima KPI menjadi anggota PERKINDO
PERTEMUAN KE 4: 5 JULI
1960
Bapak Pandu melantik DKN (Dewan
Kepanduan Nasional)
Kepanduan Bhayangkara diterima sbg
anggota PERKINDO

IPINDO, POPPINDO, PKPI ATAS KEPERCAYAAN PRESIDEN


BERUSAHA MEMPERSATUAKAN SELURUH POTENSI KEPANDUAN
YG ADA, WALAUPUN BELUM BERHASIL.
GAGASAN BUNG KARNO DI DESA SEMANGGI
1959 MENDIRIKAN GERAKAN PRAMUKA

Bung Karno
Kesetiaanku terhadap organisasi
akan kuhentikan, apabila
kesetiaanku terhadap negara
memanggil
9 MARET 1961 (HARI TUNAS)
PUKUL 22.00
Tokoh pandu dikumpulkan di Istana Negara
Bung Karno pidato tentang pentingnya persatuan
dan kesatuan dalam pendidikan.
Membubarkan organisasi kepanduan untuk lebur
menjadi Gerakan Pramuka
Dibentuk 4 org panitia: SHB IX, Menteri PP&K Dr.
PrIyono; Menteri Azis Saleh, Menteri Ahmadi.
9 Maret dijadikan sebagai HARI TUNAS
GERAKAN PRAMUKA
Tanggal 30 Juli 1961
hari ikrar GP

 Semua organisasi kepanduan


berkumpul di Istora Senayan,
dengan membawa bendera
organisasinya masing-masing,
mereka dengan ikhlas
meleburkan diri di dalam
Gerakan Pramuka. Seluruh
bendera disimpan di museum.
Tanggal 30 Juli kemudian
disebut: “HARI IKRAR
GERAKAN PRAMUKA”
14 AGUSTUS 1961

 Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada


Rakyat Indonesia, apel besar diikuti
10.000 anak dan pemuda di Jakarta, dan di
tempat-tempat lain juga diselenggarakan.
 Presiden melantik MAPINAS, KWARNAS
DAN KWARNARI
 Penganugerahan tanda penghargaan dan
kehormatan berupa PANJI GERAKAN
KEPANDUAN NASIONAL INDONESIA,
kepada Gerakan Pramuka untuk
dijunjung tinggi dan dipertahankan
kemuliaannya.
 14 AGUSTUS disebut HARI PRAMUKA
PIMPINAN KWARNAS:

1. HAMENGKUBUWONO IX
2. LETJEN (PURN) H.M SARBINI
3. LETJEN (PURN) H. MASHUDI
4. LETJEN (PURN) H. HIMAWAN SUTANTO
5. LETJEN (PURN) RIVAI HARAHAP
6. PROF. DR. Dr. H. AZRUL AZWAR, MPH
7. DR. H. ADIAKSA DAULD SH. MH.
PIMPINAN DAERAH:
1. M. JASIN LIMPO, 1961-1963
2. Drs. USMAN RUKKA, 1963-1965
3. H.M JASIN LIMPO, 1965-2003
4. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, 2003-sekarang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai