Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH KEPANDUAN DUNIA

DAN PRAMUKA INDONESIA

Oleh :
Aries Aprilian, -MT
ASAL MULA

Robert Baden-Powell menjadi pahlawan
Inggris ketika berhasil mempertahankan
kota Mafeking di Afrika Selatan dari
serangan bangsa Boer

Dari pengalamannya di Mafeking Ia
menuliskan sebuah buku yang memuat
instruksi apa-apa yang dia lakukan di
Mafeking dalam sebuah buku berjudul
Aids to Scouting

Ketika Ia kembali ke Inggris, ia
mengetahui bahwa bukunya Aids to
Scouting banyak digunakan oleh para
guru dan organisasi pemuda di Inggris

Bulan Juli 1906, Ernest Thompson
Seton, seseorang berkebangsaan
Kanada yang tinggal di Amerika
Serikat mengirimkan bukunya yang
berjudul The Birchback Roll of The
Woodcraft Indians

Ia dan Baden-Powell bertemu pada
Oktober 1906 dan berdiskusi dan
berbagi ide mengenai pelatihan
untuk anak muda

Pada tahun 1907, Baden-Powell menulis sebuah Program
Kegiatan yang berjudul Boy Patrols

Di tahun yang sama, untuk mencoba programnya, Ia
mengumpulkan 21 anak laki-laki dan mengadakan
perkemahan selama satu minggu di Pulau Brownsea
Inggris

Sistem yang ia gunakan adalah sistem beregu yang
sekarang menjadi salah satu metode kepanduan. Sistem

Pada tahun 1908 diterbitkanlah buku Scouting for
Boys. Scouting for Boys bisa dikatakan buku yang
berisi segala sesuatu tentang kepanduan

Meskipun berasal dari buku Aids to Scouting, buku
Scouting for Boys sangatlah berbeda, dimana buku
Aids to Scout adalah manual militer sedangkan di
Scouting for Boys, Baden-Powell telah
menghilangkan aspek militernya dan mengadaptasi
teknik-teknik militernya pada kegiatan non militer,
seperti survival, penjelajahan, hidup di alam dan
sebagainya.

Setelah terbitnya buku Scouting for Boys, maka
secara spontan anak-anak muda di Inggris
membentuk organisasi kepanduan masing-masing
dan meminta Baden-Powell untuk menjadi
mentornya

Setelah itu, kepanduan menyebar ke seluruh dunia.
Awalnya kepanduan hanya menyebar di daerah
Dominion Inggris saja.

Negara di luar dominion Inggris yang pertama kali
mengadopsi kepanduan adalah Chili

Di tahun 1910, selain di dominion Inggris,
kepanduan sudah menyebar ke Argentina, Denmark,

Awal mulanya, kepanduan hanya untuk
anak laki-laki saja (Boy Scout). Namun
demikian, para gadis pun ternyata tertarik
dengan kegiatan ini

Sehingga pada tahun 1910, adik Baden-
Powell yang bernama Agnes Baden-Powell
membentuk Pandu Putri (Girl Guides
kadang disebut juga Girl Scout).

Agnes menjadi presiden Girl Guides
sampai tahun 1920 ketika Ia turun dari
jabatan dan digantikan oleh Istri Baden-
Powell, Olave Baden-Powell

Pada tahun 1920 juga dilaksanakan
Jambore Dunia Pertama yang dilaksanakan
di Olympia, London Inggris. Ketika itu
Baden-Powell diangkat secara aklamasi
menjadi Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World)

Kepanduan sampai ke Indonesia dibawa oleh
Belanda pada tahun 1916, sebagai cabang dari
Nederlandse Padvinders Organisatie (Organisasi
Kepanduan Belanda). Pada tahun 1916, Cabang
NPO di Indonesia yang saat itu masih bernama
Hindia Belanda, ini disebut Nederland Indische
Padvinders Vereeniging (Perkumpulan Pandu Hindia
Belanda)

Pada tahun 1916, didirikan organisasi pandu pertama
yang diprakarsai oleh orang Indonesia asli, yaitu
Javaansche Padvinders Organisatie yang diprakarsai
Sri Paduka Mangkunegara VII

Setelah itu, mulailah menjamur pandu-pandu asli
Indonesia, seperti Hizbul Wathan, Nationale
Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Padvinderij
(SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij,
Nationale Padvinders Organisatie dan lain-lain

Menjamurnya organisasi kepanduan di luar NIPV,
membuat NIPV menjadi gerah. Kemudian
pemerintah Hindia Belanda melarang organisasi-
organisasi di luar NIPV menggunakan kata
Padvinder dan atau Pandvinderij dalam nama
Organisasinya

Sebagai jawaban atas larangan itu, K. H. Agus
Salim mengusulkan untuk mengganti istilah
Padvinder dan Padvinderij dengan istilah
Pandu dan Kepanduan.

Usul ini diterima sehingga banyak organisasi-
organisasi pandu pada masa itu
menggunakannya

Pada tanggal 4 Desember 1934, Lord Baden-
Powell mengunjungi Indonesia ketika dalam
perjalanan menuju Australia untuk
mengunjungi Jambore Australia. Baden-Powell
beserta istri dan dua anak perempuannya
disambut oleh tarian jawa dan baduy. Pada
kesempatan itu Baden Powell mendapatkan
cinderamata berupa gong kecil, sementara
istrinya mendapat piala perak.

Pada tanggal 19-23 Juli 1941, diselenggarakan
perkemahan gabungan pandu-pandu Indonesia
yang diberi nama Perkemahan Kepanduan
Indonesia Oemoem (Perkino)

Tahun 1942, Indonesia kedatangan tentara
Jepang yang kemudian menjajah Indonesia.

Pada zaman Jepang, kepanduan dilarang
karena kepanduan berbahaya bagi pendudukan
Jepang. Di dalam kepanduan terdapat
kewajiban bagi Negara, sehingga dapat
meningkatkan rasa patriotisme dan
nasionalisme pemuda Indonesia

Untuk menyalurkan bakat dan minat dan
keinginan terus berjuang, para pemuda
Indonesia masuk ke berbagai organisasi semi
militer bentukan Jepang seperti Heiho,
Keibodan, Seinendan dan Peta

Setelah vakum di zaman Jepang dan para pandu
terus menempa diri melalui berbagai organisasi semi
militer Jepang. Maka setelah tanggal 17 Agustus
1945 organisasi-organisasi kepanduan tersebut
kembali beraktivitas.

Karena begitu banyaknya organisasi kepanduan di
Indonesia dan membuat tidak bersatunya para
pandu, maka pada bulan September 1951, tiga belas
organisasi pandu besar di Indonesia bergabung
dalam suatu federasi yang diberi nama Ikatan Pandu
Indonesia (IPINDO)

Pada tahun 1953, kepanduan Indonesia akhirnya
bergabung dengan WOSM. Suatu federasi
kepanduan dunia yang dibentuk oleh Baden Powell

Masalah yang terjadi pada saat itu adalah karena
organisasi IPINDO yang bersifat federasi. Karena
sifat federasi yang terdiri anggotanya terdiri dari
organisasi-organisasi pandu, maka pandu tetaplah
terpecah belah. Karena gerakan kepanduan
dimanfaatkan untuk kepentingan politis (sebagai
underbouw partai politik) dan dijadikan alat oleh
komunis (PKI) untuk menyebarkan fahamnya
kepada anak muda Indonesia

Untuk memecahkan masalah itu, maka pada tahun
1961 Presiden Soekarno kemudian memiliki gagasan
untuk menyatukan seluruh gerakan kepanduan
menjadi satu organisasi yang terlepas dari partai
politik, berasaskan Pancasila dan mengobarkan
semangat NKRI.

Kemudian Presiden Soekarno memerintahkan
kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof
Prijono (Menteri P dan K) Dr. A. Azis Saleh
(Menteri Pertanian) dan Achmadi (Menteri
Transmigrasi dan Koperasi) untuk membentuk suatu
organisasi kepanduan baru di Indonesia. Achmadi
kemudian digantikan oleh Muljadi Djojo Martono
(Menteri Sosial).

Maka bekerjalah panitia ini untuk menyusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Pertama dari organisasi kepanduan tersebut

Pihak komunis awalnya masih tetap ingin
memasukan faham-fahamnya, diantaranya adalah
dengan mengusulkan nama Gerakan Pionir Muda
bagi nama organisasi yang akan dibentuk (Pionir
Muda adalah nama kepanduan dari Uni Sovyet).
Dan mengusulkan warna setangan lehernya adalah
warna merah (warna tema komunis)

Setelah ada usul dari pihak komunis, maka Sri
Sultan sebagai ketua panitia harus cepat berpikir
apakah menerima atau menolak usulan tersebut.
Mengingat waktu yang sangat mendesak untuk
segera terbentuknya organisasi yang dimaksud

Untuk nama organisasi baru tersebut, Sri Sultan
Akhirnya secara spontan memberi nama Pramuka.
Nama ini berasal dari bahasa jawa poro mukho yang
artinya terdepan.

Kedepannya kata pramuka menjadi bacronym dari
Praja Muda Karana.

Untuk setangan leher, Sri Sultan akhirnya menerima
sebagian usul pihak komunis, yaitu setangan leher
menjadi warna merah ditambah dengan warna putih
untuk mengingatkan kita pada warna kebangsaan
Indonesia.

Untuk warna seragam, ada beberapa pilihan
diantaranya, hijau, wulung, dan coklat. Warna-warna
ini adalah warna seragam yang digunakan oleh para
pejuang kemerdekaan Indonesia

Sri Sultan akhirnya memilih warna Coklat, karena
warna Coklat serasi jika dipadukan dengan warna
merah dan putih.

Beberapa tanggal penting pembentukan
Gerakan Pramuka adalah :

9 Maret 1961 Pidato Presiden di hadapan tokoh
dan pimpinan organisasi kepanduan mengenai
pentingnya persatuan di antara para pandu.
Tanggal ini disebut sebagai HARI TUNAS
GERAKAN PRAMUKA

20 Mei 1961 merupakan tanggal dimana
Keppres 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka ditanda tangani. Hari ini adalah
HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

30 Juli 1961 Wakil-wakil dari organisasi-
organisasi kepanduan di Indonesia menyatakan
melebur dengan ikhlas ke dalam Organisasi
Gerakan Pramuka. Hari ini adalah HARI
IKRAR PRAMUKA

Pelantikan Majelis Pembimbing Nasional
(MAPINAS) Kwarnas dengan Ketuanya Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dan Kwarnas
Harian dilakukan dengan didahului oleh
penganugerahan Panji Gerakan Pendidikan
PRAMUKA PRIBADI BANGSAKU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai