Anda di halaman 1dari 16

Sejarah

Pramuka
Sejarah Kepanduan
Dunia
Gerakan Kepanduan (Scout Movement)
didirikan oleh R.S.S. Baden Powell dimulai
pada 25 juli tahun 1907 yaitu saat
diselenggarakannya perkemahan di Brownsea
Island – Inggris selama 8 hari dari tanggal 1 – 9
Agustus yang mengalami sukses besar.
● Gerakan yang juga disebut
Scouting atau Scout Movement ini
bertujuan untuk pengembangan
para pemuda secara fisik, mental,
dan spiritual.
● pada tahun 1908 Baden Powel
menulis buku tentang prinsip
dasar kepramukaan “Scouting for
Boys” yang artinya pramuka untuk
laki-laki
Pada tahun 1912 dengan bantuan
adik perempuan Baden Powell
bernama Agnes maka terbentuklah
organisasi pramuka untuk
perempuan dengan sebutan “Girls
Guides“. Organisasi kepramukaan
perempuan ini pun dilanjutkan oleh
istri Baden Powell.

di tahun 1916 di dirikanlah


kelompok pramuka siaga dengan
nama CUB (anak srigala)
Pada 30 Juli hingga 18 Agustus
tahun 1920 merupakan tahun
yang sangat berpengaruh dalam
sejarah pramuka dimana untuk
pertama kalinya di adakan
Jambore di dunia di laksanakan
di Olympia Hall, London.

peserta dari 27 Negara dan pada


saat itu Baden Powell  diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia
(Chief Scout of The World ).
Pelaksanaan Jambore Dunia
• Tahun 1924 ke II                 di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
• Tahun 1929 ke III               di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
• Tahun 1933 ke IV            di Godollo, Budapest, Hongaria
• Tahun 1937 ke V                 di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
• Tahun 1947 ke VI                di Moisson, Prancis
• Tahun 1951 ke VII               di Salz Kamergaut, Austria
• Tahun 1955 ke VIII             di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris
• Tahun 1959 ke IX                di Makiling, Philipina
• Tahun 1963 ke X                 di Marathon, Yunani
• Tahun 1967 ke XI                di Idaho, Amerika Serikat
• Tahun 1971 ke XII               di Asagiri, Jepang
• Tahun 1975 ke XIII             di Lillehammer, Norwegia
• Tahun 1979 ke XIV             di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)
• Tahun 1983 ke XV              di Kananaskis, Alberta, Kanada
• Tahun 1987 ke XVI             di Cataract Scout Park, Australia
• Tahun 1991 ke XVII            di Korea Selatan
• Tahun 1995 ke XVIII          di Belanda
• Tahun 1999 ke XIX             di Chili, Amerika Serikat
• Tahun 2003 ke XX              di Thailand
• Tahun 2007 ke XXI di Inggris
• Tahun 2011 ke XXII di Swedia
• Tahun 2015 ke XXIII di Jepang
• Tahun 2019 ke XXIV di Amerika Serikat
• Tahun 2023 ke XXV di Korea Tepatnya di Saemangeun
SEJARAH PRAMUKA
INDONESIA
Masa Hindia Belanda Perkembangan gerakan kepanduan yang sangat
============ cepat sampai akhirnya pada tahun 1912 masuk ke
Indonesia, dan berdirilah Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) dan saat perang
dunia I berubah menjadi “Nederlands-Indische
Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916.
Dari situ bermunculanlah berbagai organisasi
kepanduan antara lain Javanese Padvinders
Organizatie (JPO), “Padvinder Muhammadiyah”
yang pada 1920 berganti nama menjadi “Hizbul
Wathan” (HW) Jong Java Padvindery (JJP),
Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP) dsb.
Masa Perang Dunia II
=============
Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan
penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai
dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan
kepanduan, dilarang berdiri. Namun upaya
menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan
hanya itu, semangat kepanduan tetap menyala di dada para
anggotanya. Karena Pramuka merupakan suatu organisasi
yang menjunjung tinggi nilai persatuan. Oleh karena itulah
bangsa Jepang tidak mengizinkan Pramuka di Indonesia.
Maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih
masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.
Setelah Kemerdekaan
=================
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan
bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh
bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan
Kepanduan Indonesia.

pada tgl 28 Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat


Indonesia (PARI) sebagai satu satunya kepanduan di wilayah
Indonesia .
Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di
Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan dan terhimpun dalam 3
federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia) berdiri 13 September
1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia).
Sadar akan kelemahan terpecah-pecah
akhirnya ketiga federasi yang
menghimpun bergabung menjadi satu
dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia)
Pemerintah dan MPRS melakukan upaya
untuk memperbaiki organisasi
kepramukaan Indonesia pada tahun 1960.
Presiden Soekarno kemudian
menindaklanjuti upaya tersebut dengan
mengumpulkan para tokoh gerakan
kepramukaan pada 9 Maret 1961
Pada kesempatan tersebut, Soekarno
melebur seluruh organisasi kepramukaan
pada saat itu menjadi satu dengan nama
Pramuka.
Panitia Pramuka yang dibentuk pada saat
itu terdiri dari Sultan Hamengkubuwono
XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta
Achmadi. Peristiwa tersebut kemudian
diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan
Pramuka.
Seluruh tokoh kepanduan Indonesia menyatakan
menggabungkan diri dengan gerakan Pramuka
pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan. Hari
bersejarah diperingati sebagai Hari Ikrar Gerakan
Pramuka.

Pada Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional) pada


14 Agustus 1961, dilakukan penyerahan panji-
panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada
tokoh-tokoh pramuka.
Kata Pramuka (Praja
Muda Karana) yang
berarti Jiwa Muda yang
Suka Berkarya diambil
oleh Sultan
Hamengkubuwono IX
dari kata “Poromuko”,
artinya pasukan terdepan
dalam perang.
15
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai