Anda di halaman 1dari 3

“Sejarah kepramukaan di Indonesia dan

Dunia"

Kepramukaan di Indonesia
Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia ditandai dengan
berdirinya organisasi milik Belanda bernama Nationale Padvinderij
Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912. Empat tahun setelahnya,
Mangkunegara VII juga membentuk organisasi kepanduan pertama
yang bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Lahirnya
JPO menjadi pemicu munculnya gerakan nasional lain yang sejenis,
seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java Padvinderij
(1923), dan Nationale Padvinders. Melihat situasi ini, Belanda pun
mulai melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar kepemilikan
mereka menggunakan istilah Padvinder.
Seiring berjalannya waktu, antara tahun 1928-1935, gerakan
kepanduan Indonesia semakin marak, seperti Pandu Indonesia,
Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu
Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia. Guna menggalang kesatuan
dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia
(BPPKI) menyelenggarakan acara Perkemahan Kepanduan Indonesia
Oemoem (PERKINO) di Yogyakarta pada 19-23 Juli 1941.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa tokoh kepanduan
berkumpul di Yogyakarta dan mengadakan kongres pada 27-29
Desember 1945 di Surakarta. Kongres ini melahirkan Pandu Rakyat
Indonesia (PRI) pada 28 Desember 1945, sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang diakui pemerintah. Akan tetapi, saat
Belanda kembali datang ke Indonesia, PRI dilarang dan resmi dicabut
pada 6 September 1951. Hal ini kemudian mendorong munculnya
organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu
Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Mulai 1960, pemerintah Indonesia dan MPRS berupaya untuk
memperbaiki organisasi kepramukaan di Indonesia.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan para
tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia dan menyatakan bahwa
organisasi kepanduan harus disempurnakan. Untuk
menindaklanjutinya, Presiden Soekarno membentuk Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka yang beranggotakan Sultan HB IX, A
Aziz Saleh, dan Achamadi. Hasil kerja dari panitia ini adalah
dikeluarkannya lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei
1961 tentang Gerakan Pramuka. Kemudian melalui Keppres
238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia akhirnya menjadi Gerakan
Praja Muda Karana (Pramuka). Pada 14 Agustus 1961, Gerakan
Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan ke rakyat Indonesia.
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
5 Tokoh Pramuka di Indonesia :
 Ir. Soekarno
 Sri sultan Hamengkubuwono IX
 Prof. Dr. Prijono
 Abdul Azis Saleh
 Drs. Mochamad Achadi

Kepramukaan di Dunia
Sejarah berdirinya Pramuka di dunia diprakarsai oleh tokoh asal
Inggris, Letnan Jenderal Baden Powell pada 25 Juli 1907. Sewaktu
muda, Baden Powell mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda
dan mengadakan kegiatan perkemahan selama delapan hari di Pulau
Brownsea. Setahun setelahnya, Baden Powell menulis sebuah buku
yang mengulas tentang prinsip dasar kepramukaan yang bertajuk
“Scouting for Boys.” Selain itu, ia juga mendirikan gerakan
kepanduan yang bernama sama dengan bukunya, yang hanya diikuti
oleh kaum laki-laki.
Tidak disangka, buku kepanduan ini ternyata mulai menyebar
hingga seluruh pelosok negeri. Pada 1910, Baden Powell memutuskan
fokus berkegiatan dalam Pramuka. Dua tahun kemudian, pada 1912,
Baden Powell bersama adiknya, Agnes, membentuk Pramuka untuk
perempuan yang bernama Girls Gudides, atau yang dikenal dengan
nama Girl Scouts. Selanjutnya, tahun 1916, didirikan kelompok
Pramuka siaga dengan nama CUB (Anak Serigala). Semakin lama
gerakan kepanduan semakin mengalami perkembangan, yang
kemudian membuat Baden Powell membentuk Rover Scout.
Rover Scout adalah organisasi untuk mewadahi pemuda yang
sudah berusia 17 tahun pada 1918. Baden Powell kemudian
berkeliling dunia menyebarkan gerakan kepanduan yang ia buat
kepada anak-anak muda lainnya untuk bergabung. Pada 1920, Baden
Powell mengundang berbagai kepanduan dari bermacam negara untuk
melaksanakan Jambore pertama di Pulau Brownsea. Setelah Jambore
terlaksana, dibentuk World Organization of the Scout Movement
(WOSM) atau Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia.

Anda mungkin juga menyukai