Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………….……ii

Pendahulaun…………………………………………………………………………………………………..iii

Bab 1 Permasalahan…………………………………………………………………………………………1
Bab 2 Pembahasan Masalah…………………………………………………………………………….2

A. Pelajaran yang dapat diambil dari surah Yunus 40-41…………………………….2


B. 2 golongan orang musyrikin yang mendistakan agama………………………….2
C. Latar belakang manusia tidak mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan
sehari-hari……………………………………………………………………………………………3
D. Hubungan antara toleransi dengann ukhuwa (persaudaraan)………………3
E. Sikap yang mencerminkan surah yunus ayat 40-41………………………………4
F. Konsep toleransi dalam islam………………………………………………………………..4

Bab 3 Penutup…………………………………………………………………………………………………5
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….5
B. Saran……………………………………………………………………………………………………6
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………7
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Belakangan ini, agama adalah sebuah nama yang terkesan membuat gentar,
menakutkan, dan mencemaskan. Agama ditangan para pemeluknya sering tampil dengan
wajah kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhir banyak muncul konflik, intoleransi, dan
kekerasan atas nama agama. Pandangan dunia keagamaan yang cenderung anakronostik
memang sangat berpotensi untuk memecah belah dan saling klaim kebenaran sehingga
menimbulkan berbagai macam konflik. Fenomena yang terjadi juga saat ini9 adalah muncul
dan berkembangnya tingkat kekerasan yang membawa-bawa nama agama sehingga realitas
kehidupan beragama yang muncul adalah saling curiga mencurigai, saling tidak percaya, dan
hidup dalam tidak keharmonisan. Toleransi yang merupakan bagian dari visi teologi atau
akidah islah yang masuk dalam kerangka system teknologi islam sejatinya harus dikaji secara
mendalam dan diaplikasikan dalam kehidupan beragama karena ia adalah suatu
keniscayaan sosial bagi seluruh umat beragama dan merupakan jalan bagi terciptanya
kerukunan antar umat beragama.

Tujuan Penulisan
1. Menelaah kembali surat yunus ayat 40-41 sebagai salah satu surah yang membahas
tentang toleransi;
2. Untuk mengatahui pengajaran yang terkandung dalah surah yunus 40-41;
3. Agar lebih dapat meneladani sikap Rasulullah SAW;
4. Menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menghadirkan sikap toleransi dalam bergaul;
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmta,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah surah
yunus 40-41 dengan baik. Adapun makalah surah yunus 40-41 ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan sumber, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada sumber yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin membari saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
makalah surah yunus40-41 ini. Akhirnya penyusun mengharap semoga dari makalah surah
yunus40-41 dapat diambil himakh dan manfaatnya sehingga dapat membarikan inspirasi
terhadap pembaca.

Penulis
BAB 1
PERMASALAHAN

A. Pelajaran apa sajakah yang dapat kita ambil dari surah yunus ayat 40-41?
B. Dalam surah yunus ayat 40 menyebutkan keadaan orang musyrikin yang
mendistakan ayat-ayat terbagi 2 golongan. Sebutkan 2 goglongan itu dan jelaskan!
C. Apa yang melatar belakangi sehingga ada manusia yang tidak mengamalkan AL-
Quran dalam kehidupan sehari-hari?
D. Bagaimana hubungan antara toleransi dan ukhuwa (persaudaraan)?
E. Sikap apa saja yang mencerminka surah Yunus ayat 40-41?
F. Bagaimanakah konsep toleransi dalam islam?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pelajaran yang dapat diambil dari Qs Yunus 40-41


1. Selalu berpedoman tarhadap alquran dam hadist dalam setiap langkah hidupnya.
2. Selalu mensyukuri nikmat yang diberika oleh Allah swt.
3. Mengamalkan ajaran islam secara menyeluruh dan sempurna.
4. Yakin terhadap ajaran islam.
5. Berusaha mengamalkan ajaran islam.
6. Menyelamatkan umat manusia dengan berdakwah tenang islam.
7. Tidak rela menggadaikan kebaikan apapun.
8. Bersikap tegas dalam akidan apabila berhadapan dengan orang kafir.
Dalam surah yunus ayat 40-41 Allah mengajarkan kita untuk bertoleransi kepada
orang yang tidak mau beriman atau yang berbeda keyakinan. Ketika Rasulullah saw
menyeruhkan agar orang-orang musyrik beriman tetapi mereka tetap tidak beriman, maka
Allah memerintahkan kepada Rasulullah jika mereka tetap tidak beriman maka kataanlah
kepada mereka bahwa aku akan mendapat balasan dari perbuatanku dan kamu akan
mendapat balasan dari perbuatanmu.

B. 2 golongan orang musyrikin yang mendistakan agama


1. Golongan yang benar-benar mempercayai Alquran dengan iktikad yang kuat, yaitu
orang-orang yang benar mempercayai adanya al-Quran dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehati harinya.
2. Golongan yang tidak mempercayai al-Quran serta terus menerus dalam kekafiran,
yaitu orang yang menolak adanya al-Quran dan dan secara terang-terangan menolak
ajaran atau perintah Allah stw.
C. Latar belakang manusia tidak mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari
Ada diantara manusia yang mempercayai al-Quran dengan mengamalkan ajaranya-
ajarannya dalam kehidupan, tetapi ada juga yang tidak mempercayainya dengan latar
belakang sebagai berikut:
a. Karena ketidaktahuannya sehingga mengabaikan dan meninggalkan ajaran yang
dikandungnya.
b. Mereka mengetahui dan mengimaninya tetapi nggan mengamalkannya, inilah yang
disebut munafiq.
c. Karena lemah imannya sehingga mudah terpengaruh oleh pihak lain yang sengaja
untuk mengingkarinya dan berbuat kerusakan.

Al-Quran adalah pedoman hidup bagi manusia, bagi yang membaca dan
mengamalkannya akan selamat didunia dan akhirat. Gai yang beriman al-Quran akan selalu
menjadi penuntun hidupnya, penerang hati dan tempat tinggalnya. Apa kata al-Quran selalu
diikuti, karena ia yakin al-Quran adalah kitab suci yang pasti kebenarannya.

D. Hubungan antara toleransi dengan ukhuwa (persaudaraan) sesama muslim


Allah berfirman dalam Qs. Al-Hujurat ayat 10:
Artinya: “orang-orang beriman itu sesugguhnya bersaudara. Sebab itu demikianlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
mendapatkan rahmat.”
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa orang-orang mu’min bersaudara, dan
memerintahkan untuk melakukan ishlah (perbaikan hubungan) jika seandainya terjadi
kesalah pahaman diantara 2 orang atau kelompok kaum muslim. Untuk mengembangkan
sikap toleransi secara umum, dapat kita mulai terlebih dahulu dengan bagaimana
kemampuan kita mengelolah dan mengsikapi perbedaan (pendapat) yang mungkin terjadi
pada keluarga kita atau paada keluarga/saudara sesama muslim. Sikap toleransi dimulai
dengan cara membangun kebersamaan atau keharmonisan dan menyadari adanya
perbedaan. Dan menyadari pula bahwa kita semua adalah bersudaa. Maka kan timbul rasa
kasih sayang, saling pengertian dan pada akhirnya akan bermuara pada sikap bertoleransi.
Dalam konteks pendapat dan pengalaman agama, al-Quran secara tegas memerinyahkan
orang-orang mu’min untuk kembali kepada Allah (al-Quran) dam Rasul (sunnah).

E. Sikap Yang Mencerminkan Surah Yunus Ayat 40-41


a. Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dn peringatan untuk selalu bertaubat
kepada Allah swt.
b. Berusaha melakukan perbaikan dan kemasalahatan, serta menjauhi perbuatan yang
mengakibatkan kerusakan dimuka bumi.
c. Tetap bersemangat dan tidak berputus asa dalam berdakwah, karena kita hanyalah
pemberi peringatan, bukan pemaksa dan bukan pemberi sangsi atas kekafiran
mereka.
d. Tidak menggunakan cara paksa dan ancaman, apalagi kekerasan dalam menjalankan
dakwah.
e. Tetap menjaga kesantunan dalam bertutur kata dan bertindak, meskipun orang kita
ajak menolak ajakan tersebut.

F. Konsep toleransi dalam islam

Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adnaya berbagai
macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya,
serta gama. Ini semua merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi keteapan
tuhan. Lamdasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah dalam Qs. Al-Hujurat ayat 13:

Artinya: “ hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan menjadika kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling tqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
lagi maha mengenal.

Toleransi dalam beragama bukan berarti kita hari ini boleh bebas menganut agama
tertentu dan esok hari kita menganut aggama yang lain atau dengan bebasnya mengikuti
ibadah dan ritualitas semua agama tanpa adanya peraturan yang meingkat. Akan tetapi
toleransi agama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agama-agama
lain selain agama kita dengan segala bentuk system, dan tata car peribadatannya dan
memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing.

Konsep toleransi yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak
berbelit-belit. Namun, dalam dalam hubungannya dengan keyakina (akidah) dan ibadah,
umat islam tidak mngenal kata kompromi. Ini berarti keyakinan umat Islam kepada Allah
tidak sama dengan keyakina para penganut agama lain terhadap tuhan-tuhan mereka.
Demikian juga dengan tata cara ibadahnya. Bahkan Islam melarang penganutnya mencela-
cela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Maka kata tasamuh atau toleransi dalam Islam
bukanlah “barang baru”, tetapi sudaj diaplikasikan dalam kehidupan sejak agama islam itu
lahir.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesediaan pada setiap individu manusia untuk selalu menanamkan sikap toleransi dalam
beragama. Kerukuna umat beragama yaitu hubungan sesama umat baeragama yang
dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengalam ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan
bernegara. Sikap manusia terhadap kebenaran al-Quran ada dua, yaitu kelompok manusia
yang percaya terhadap kebenaran al-Quran, dan kelompok manusia yang tidak percaya
terhadap kebenaran al-Quran.
B. Saran
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita bicrakan, tapi permasalahan yang seharusnya
kita cari katena dari permasalahan hidup ini akan saling bertoleransi dan membantu
sesama.

Daftar Pustaka
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
http://ekapuspitasari2908.blogspot.com/2014/06/makalah-surah-yunus.html?m=1
http://maslihatulnurulkhusniyah.blogspot.com/2013/10/makalah-toleransi-
beragama.html?=1
http://disnu4.blogspot.com/2016/02/makalah-toleransi-dan-kerukunan.html?m=1
MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“KAJIAN QS. YUNUS/10:40-41 DAN HADIS TENTANG MENJALIN
KEBERSAMAAN MELALUI TOLERANSI”

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA: PUTRI KHARSIKAWATI JUSMAN
RATNI
NURHIKMAH
FANI SINTA

SMK NEGRI 1 MARUGE


T.P 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai