Anda di halaman 1dari 13

TATA KRAMA, SANTUN, DAN MALU

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak di
Madrasah
Dosen Pengampu : Dr. H. Sangkot Sirait, M. Ag.

Disusun Oleh :
Nazilatun Nafidah 19104010134

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

i
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”TATA KRAMA,
SOPAN SANTUN, DAN MALU” dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dapat kami selesaikan dengan maksimal tentunya atas bantuan dari berbagai
pihak, sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami sampaikan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah”, Bapak
Dr. H. Sangkot Sirait, M. Ag yang telah membimbing kami. Tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada orang tua, teman-teman, serta orang-orang yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga dengan ditulisnya makalah ini dapat menjadi ilmu dan
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Yogyakarta, 1 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................. 3
2.1 Mengetahui pengertian tata krama, sopan santun, dan malu..................................................... 3
Tata Krama...............................................................................................................................3
Santun...................................................................................................................................... 3
Malu......................................................................................................................................... 4
2.2 Contoh perilaku tata krama, santun, dan malu dalam kehidupan sehari-hari............................ 5
Tata Krama.......................................................................................................................................5
Santun...................................................................................................................................... 6
Malu......................................................................................................................................... 6
2.3 Hikmah dari perilaku tata krama, santun, dan malu.................................................................. 6
Tata Krama...............................................................................................................................6
Santun...................................................................................................................................... 7
Malu......................................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, norma kesantunan sudah sering terlupakan dalam kehidupan
masyarakat. Dunia yang semakin mengglobal yang membuat kita dengan mudah
melihat dan mempelajari kehidupan dunia luar. Melalui itu, tanpa sadar sedikit-demi
sedikit tata krama, kesantunan, dan perasaan malu telah terkikis perlahan. Semuanya
seolah-olah sudah terlihat semu dan menjemukan sehingga ditinggalkan oleh generasi
muda.
Saat ini, yang terpenting adalah eksistensi di dunia maya. Demia sebuah
keviralan di sosisla media, tak jarang nilai dalam tata krama, santun, bahkan rasa
malu dilupakan begitu saja. Semua ini seharusnya tidak boleh terjadi berlarut-larut,
sebagai generasi muslim, sudah seharusnya kita menjunjung tinggi tata krama,
kesantunan, dan perasaan malu dalam diri kita. Rasulullah SAW, telah
memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga tata krama, sikap santun, dan malu
dalam diri kita.
Adanya tata krama, kesantunan, dan sifat malu pada generasi muslim tidak begitu
saja hadir. Akan tetapi, sifat-sifat itu dipupuk sedikit demi sedikit melalui pendidikan
yang diajarkan oleh orang tua dirumah maupun oleh guru PAI di sekolah/madrasah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tata krama, sopan santun, dan malu?
2. Bagaimana implementasi perilaku tata krama, sopan santun, dan malu dalam
kehidupan sehari-hari?
3. Apa saja hikmah yang dapat diambil dari berperilaku ssuai tata krama,
sopan-santun, dan rasa malu?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tata krama, sopan santun, dan malu.
2. Mengetahui contoh implementasi tata krama, sopan santun, dan malu dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mengetahui hikmah yang dapat diambil dari berperilaku ssuai tata krama,
sopan-santun, dan rasa malu

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengetahui pengertian tata krama, sopan santun, dan malu.

Tata Krama
Tata krama adalah sebuah norma yang tidak tertulisa dan telah disepakati oleh
lingkungan masyarakat yang terdiri dari ucapan, sikap, dan tingkah laku yang
menunjukkan opan santun dalam melakuan kegiatan apapun, baik secara individu
maupun dilakukan secara kelompok sosial di masyarakat. Tata krama sering kali
deisebut sebgai sopan-santun. Nilai tata krama pada satu tempat berbeda dengan
tempat yang lain.
Dalil naqli tentang Tata Krama
Q.S Luqman : 6
‫لخ ِخ َه لْ خِ خِ لْ مٍ هً َه ّ ت خِ َهُها زُ زُ وً ا‬ ‫ِ لْ ه‬
‫َ ِخ ْ خِ ت‬ ‫ِ تِ ه‬ ‫هً خَ ْه اِ ّت ا خِ هَ لْ َه لْ ّ ه خِ ي ِه لْ هَ ا لِ هَ خِ َ خ‬
‫ِ خِ ْز خ‬
‫ُ ِه‬
ْ‫ِ َه اٌن زَ خْ ْ ن‬ ‫زً ل ِخَه ِه زْ لٍ ه‬
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan.

Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik.
Kesantunan sesorang bisa terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya
lembut dan tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Sikap santun
snagat penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita bersikap santun, kita akan
dihargai dan dihormati oleh orang lain. Selain itu, orang lain juga akan merasa

3
nyaman dengan kehadiran kita. Allah sangat mencintai sikap santun sebagaiman yang
tertuang dalam hadist berikut

ِ ‫ْتى ز ْه لْ خ ْت َها هَ خ لأ ه ه‬ ُ
‫لز‬‫ْْهّ ه لْ خْ َز خَِب زْ هَا ت‬
‫ي خ ِخ تّ ِخَْه هَ ل‬ ‫َ ِّخ ا لَه ه‬
ّ ِ‫ْ خ‬ ِ ‫ِ ِ هً ه‬
ٍ‫َ ه‬ ‫ل ه‬
‫ت‬ ‫ِِتا مِ ه تّ اِّتِخ ت‬
‫ّ ه‬
َ ‫ِ لْ ا لِ خْ ه‬
‫ه‬
ِ‫لِ لْ ل‬
َ‫ا خَ هٍ هًا هَْها ه‬

Artinya,
Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Al
Asyaj Al 'Ashri: "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh
Allah; sifat santun dan malu." (H.R Ibnu Majah No. 4178)
Dalil naqli tentang Santun
Q. S Al-Baqarah : 83
ُ ِ‫ل‬ ِ
‫له هً ِخ ا ل هَ ا خِ ِه لَ خْ ِخ ْل ه‬ ّ َ َ ُِ
‫َ ا ًو ا هً خِ ي ا ز لِ ِه لى‬ ‫هً ِخ ل ه هَ ل ًها خَ ْ هاَه ِه ّخ ّ ِخ لَ هِ ا ِخ ْ هِ هّ َ ه لَ ِز ِزًّه ِخ ت ت‬
ّ‫ْ هَ َ ه آ َ زَا اِ تُ هَ ا َ ه ُ ز ت َ ه ِت لْ ّ ز ل خ ت‬ ‫َ ا خَ ْ خْ هً َز َ ِز َا خِ ْ ّت ا خِ زْ لَ ّو ا هً ُ هَخ ْ زَ َا اِ ت‬ ِ ِ
ِ ٍ َ‫ٍ ه‬ ً‫ه‬ ‫هً ا ل ْه ّ ها هَ لى هً ا ل هَ ه‬
‫َه خْ ْ وَ خَ لّ زُ لٍ هً ُ ه لً ّ ز لٍ زَ لَ خِ ُزَّه‬
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang
baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling.

Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat
malu merupakan sifat yang sangat penting untuk dimiliki seorang muslim. Sifat malu
dapat menjadi benteng yang kuat untuk menangkal perilaku kemaksiatan. Rasa malu
merupakan bagian dari iman. Rasa malu dapat medorong seseorang untuk berbuat
kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.

4
‫َْت هٍ َها هَ ا ل خإَ هَا زّ ِخ ل‬
‫ِ نٌ هً خَّبَّه‬ ‫ِْه لْ خِ هً ه‬
‫لز ه‬
ْ
‫َ تى ت‬‫ّخ ه‬ ‫ِ لِّز ه‬
ّ ‫ِ لْ اِّتِخ‬ ‫لز ه‬ ‫ّ ت‬ ‫ُ ه‬
ُ
‫ِ لْ هِخّ زُ هِ لَ هَِ ه هَ خ‬
‫ه‬
‫َ لَِهٌو ه ا لِ هَْها زَ ز ٌن‬
ّ‫َ لَِه خَ لْ ا ل خإَ هَا خ‬ ً ‫ز‬
Artinya
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman".
Hadist di atas menerangkan bahwa malu merupakan bagian dari iman.
Seseorang malu untuk berbuat tercela jika beriman. Malu untuk mencuri,
menunjukkan aurat, dan melakukan kemaksiatan lainnya. Selama rasa malu masih
terjaga, maka terjaga pula iman dalam dadanya.
Dalil naqli tentang Malu
Q.S Al-Hijr : 64
ُ‫ه‬
‫ُ لْ خْ ّ ِه هَ َ ه لْ ه‬
ّ‫ِ زَ َ خ‬ ‫َه ا هَ ِخ تّ ل زُ هّ خَ ه‬
Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu
memberi malu (kepadaku),
2.2 Contoh perilaku tata krama, santun, dan malu dalam kehidupan sehari-hari
Tata Krama
1. Di Lingkungan Keluarga
 Berbicara dengan santun kepada semua anggota keluarga
 Tidak meninggikan suara kepada orang tua
 Mengucapkan salam ketika masuk ataupun keluar rumah
 Berpamitan kepada orang tua ketika hendak meinggalkan rumah
 Tidak membantah perintah orang tau dengan bahasa yang kasar
 Tidka membuat bising pada jam istirahat anggota keluarga
2. Di Lingkungan Sekolah
 Menyapa saat berpapasan dengan guru, karyawan, ataupun staff sekolah
 Tidak terlambat saat datang ke sekolah
 Berpakaian dengan rapi sesuai dengan peraturan sekolah
 Menghormati guru

5
 Mengituti peraturan yang berlaku diskolah
 Tidak mencontek
3. Di lingkungan Masyarakat
 Bersikap ramah kepada siapapun
 Menjunjung tinggi niali toleransi
 Membantu orang-orang yang membutuhkan
 Tidak bersikap sombong
 Tidak membuang sampah sembarangan
 Bersikap sopan kepada orang yang lebih tua
Santun
 Bertutur kata yang baik, tidak menggunakan kata-kata yang kasar
 Menghormati orang yang lebih tua
 Tidak menyela pembicaraan
 Menerima sesuatu dengan tangan kanan
 Berpakaian dengan sopan
 Tidak meludah di semarang tempat
 Menghormati pendapat orang lain
 Tidak menyela antrian
 Bersikap ramah kepada orang lain
Malu
 Malu bila tidak melakukan perintah Allah
 Malu apablia berlaku maksiat
 Malu apablia tidak menutup aurat
 Malu untuk berbohong
 Malu ketika tidak mampu mengendalikan emosi
2.3 Hikmah dari perilaku tata krama, santun, dan malu
Tata Krama
1. Kehidupan yang damai akan di dapatkan, tak hanya untuk kita melainkan juga
untuk orang disekitar kita.

6
2. Dapat memperkecil konflik yang ada di lingkungan masyarakat. Dengan
adanya sikap yang yang santun, tentu banyak orang yang merasa dihargai dan
tidak ada yang tersinggung.
3. Dapat hidup dengan nayaman, karena tidak ada orang yang tersakiti dan
tersinggung.
4. Memiliki banyak teman, saudara dan tidak memiliki musuh. Dengan kita
memiliki tata krama yang baik, secara otomatis banyak orang yang akan
nyaman dengan kita dan saudara dan teman kita akan bertambah.
5. Bisa memperkuat jalinan kerukunan yang selama ini sudah dibentuk. Dengan
bertingkah laku sopan, maka kerukunan akan semakin erat terjalin.
6. Mempermudah perangkat desa atau pemerintah untuk menegakkan peraturan
dan norma yang berlaku.
7. Dengan memiliki tata krama berarti kita sebagai warga negara telah memiliki
kesadaran untuk taat pada hukum, taat pada norma dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Mudah dalam bergaul dan di terima masyarakat di tempat manapun. Karena
memiliki tata krama merupakan nilai plus yang dimiliki seseorang, sehingga
masyarakat menilai orang tersebut merupakan orang baik.
Santun
Manfaaat yang diperoleh dari bersikap santun, yaitu:
1. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang
mudah disenangi dan diterima keberadaanya oleh orang sekitar
2. Menunjang kesuksesan. Dengan sikap santun, sesorang akan mudah untuk
memperoleh teman, pelanggan, pembeli, dll, karena pada umumnya semua
manusia menyukai orang yang santun.
3. Dicintai Allah Swt. dan RasulNya. Allah Swt sangat mencintai hambaNya
yang bersikap santun. Rasulullah pun sangat mencintai umatnya yang
memiliki sikap santun.

7
Malu
Ada beberpa hikmah dari sifat malu:
1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seseorang yang memiliki sifat malu akan
terhindar dari perbuatan tercela, sebab ia merasa malu dna takut kepada Allah
2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong
seseorang untuk berbuat kebaikan. Sebab, ia tahu bahwa setiap perbuatan akan diberi
balasan di akhirat kelak.
3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridhoi Allah Swt. Orang-orang
yang memiliki rasa malu akan selalu menaati perintah dan menjauhi larangan Allah
Swt.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tata krama merupakan nilai yang terdiri dari sikap, tingkah laku, dan kata
yang menunjukkan sopan santun dalam melakukan kegiatan tertentu. Nilai tata
krama berkaitan erat dengan nilai sopan santun. Tata krama sangat penting
dimiliki oleh setiap individu. Jika memiliki tata krama yang baik, seorang
individu akan mudah diterima oleh orang lain.
Santun adalah berkata lembut dan berperilaku tidak menyakiti orang lain.
Santun merupakan bagian dari tata krama.
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina.
Sebagai seorang muslim, sifat malu sangatlah penting. Sebab, malu mendorong
untuk berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan kemaksiatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta:


Departemen Agama RI. Muhammad Ahsam dan Sumiyati. 2014. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/ Buku Siswa. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. https://tafsirq.com/hadits/ https://tafsirweb.com/
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/8
https://www.hadits.id/hadits/majah/4178

10

Anda mungkin juga menyukai