Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, was-shalaatu wassalaamu ‘alaa asyrafil anbiyaa-i wal mursaliin,
sayyidina wa maulana muhammadin, wa’alaa aalihi wa’ashabihi aj’ma’iin, Ammaa ba’du.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada kita semua, berupa nikmat
sehat, nikmat ihsan maupun iman. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya, dengan mengucapkan:

Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad.

Yang saya hormati ibu guru serta teman-teman yang dirahmati Allah. Baiklah saya tidak akan
memperpanjang kata mukodimah saya. Langsung saja saya menyebutkan tema ceramah saya yakni,
“Indahnya Berhijab.”

“Indahnya Berhijab”

“Hijab,” apa itu “Hijab?” Sering kali kita mengartikan jika “Hijab” adalah penutup. Tetapi apakah
semua penutup adalah “Hijab?” Tidak. Hijab bukan hanya penutup kepala, tetapi hijab adalah
pakaian yang menutup tubuh, menutup aurat kecuali muka dan telapak tangan. Sebagaimana firman
Allah SWT., dalam Q.S. Al-Ahzab: Ayat 59 yang berbunyi:

ٰۤ َ ‫ي قُل ِ ا‬ ٰۤ
‫غفُو ًرا‬ ُ ‫علَي ِهنَّ مِن َج ََل ِبي ِب ِهنَّ ۗ ذلِكَ اَدنى اَن يُّع َرفنَ ف َََل يُؤذَينَ ۗ َوكَا نَ ه‬
َ ‫ّٰللا‬ َ َ‫سآءِ ال ُمؤ ِمنِينَ يُدنِين‬
َ ِ‫ِلز َوا ِجكَ َوبَنتِكَ َون‬ ُّ ‫يـاَيُّ َها النَّ ِب‬
‫َّرحِ ي ًما‬

Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu
agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

Meski hijab adalah kewajiban seorang wanita muslimah tetapi tidak sedikit pada zaman sekarang
kita lihat wanita-wanita muslimah masih tidak menggunakan hijabnya masih tidak menutup
auratnya atau bahakan dengan sengaja mereka (mohon maaf) mengobral dada dan pahanya.
Sedangkan ayam saja paha dan dadanya itu masih ada harganya.Tetapi ini manusia secara gratis di
sosial media mereka mengumbar dada dan pahanya (astaghfirullah).

Berhijab mungkin bukan suatu hal yang mudah. Berhijab itu berat, berhijab itu penuh tantangan,
tetapi sebagai seorang wanita muslimah kamu dan saya, kita itu wajib berhijab apapun
tantangannya, apapun rintangannya, tetap berhijab sedikit demi sedikit mengubah diri.

Kadang-kadang kan begini, sesekali tidak berhijab, lalu berhijab lagi lalu tidak berhijab gonta-ganti
aja gitu terus.Tetapi lebih baik mereka yang berusaha mengubah dirinya untuk berhijab, daripada
orang yang sibuk mengatakan orang lain, sibuk menilai orang lain tanpa berusaha. Contohnya saja
seorang wanita berhijab dicela, dihina, “Kamu itu nggak cocok berhijab.” Dimana nggak cocok nya
siapa yang menilai siapa jurinya. Kemudian di katakan lagi “Apaansi berhijab masih suka ngomongin
orang, masih suka bergibah.” Bergibah mungkin berdosa, tetapi tidak berhijab juga berdosa. Jadi
doble deh dosanya. Terus ada yang bilang berhijab kayak lemper, panas.Teman-teman yang
dirahmati Allah SWT., berhijab mungkin panas, berhijab mungkin akan membuat kalian gerah tetapi
lihat makanan Makanan ketika dibungkus pasti akan banyak yang tertarik akan banyak yang suka
termasuk Allah SWT., jadi kamu tidak perlu menghiraukan masalah-masalah sepele untuk tidak
berhijab. Ketika berhijab insya allah sikap dan perilakumu akan ikut terbawa.

Dari pernyataan tadi dan dari beberapa contoh tadi dapat kita simpulkan jika berhijab hukumnya
wajib. Hijab panutan dari tangan ke tangan tetapi Allah SWT., tidak akan menguji hambanya
melebihi batas kemampuannya. Jika kamu masih di cela, di hina tetap sabar dan sabar tetap tenang
jangan hiraukan. Anggap saja mereka tidak ada, anggap saja itu adalah sebuah tantangan, anggap
saja itu adalah sebuah ujian dalam mengubah diri.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, saya ucapkan permohonan
maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati serta saya ucapkan terimakasih banyak atas
perhatian teman-teman sekalian.

“Undzur ma qoola wala tandzur man qoola” lihatlah apa yang disampaikan, dan jangan melihat siapa
yang menyampaikan.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai