Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN TRANSKULTURAL DALAM

KEPERAWATAN YANG PEKA BUDAYA

Oleh :

1. Ni Made Yunitha Kori 22089014020


2. Komang Karisna Sari 22089014048
3. Komang Dila Meliani 22089014053
4. Ni Komang Tria Kencanawati 22089014112
5. Nyoman Apsari Patni 22089014016
6. Ketut Aprilia Damayanti 22089014043
7. Ketut Pratiwi Septina Cahyani 22089014044
8. Ni Putu Lia Novriyanti 22089014045
9. I Made Dedi Yudista Prasetya 22089014052
10. I Gusti Agung Bagus Buda Sajidhita22089014007
11. Luh Budi Kusuma Dewi 22089014109
12. Gede Egy Mahardika 22089014093

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUELELNG


S1 KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahanNya lah makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun maksud penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya Dalam Keperawatan, kami
susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul “KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL DALAM KEPERAWATAN YANG PEKA BUDAYA”

Kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun kami
menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini belum sempurna. Kami meminta maaf
sebesar-besarnya kepada pihak pembaca jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca, karena
hingga saat ini kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami memohon
kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”

PAGE \* MERGEFORMAT 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….……………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….…..1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………….…….1
1.3. Tujuan ……………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………3
2.1. Diversity (keragaman) Dalam Masyaraka……………….…………………3
2.2.Ragam Budaya dan Adat Istiada……………...……………………………..4
2.3. perlindungan dan promosi ……..…………………………………………..5
2.4. ekspresi budaya…………………………………………………………….6
BAB III PENUTUP………………………………………………………..….10
3.1. Kesimpulan…………… ………………………………………………….10
3.2. Saran………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11

PAGE \* MERGEFORMAT 5
PAGE \* MERGEFORMAT 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Definisi transkultural bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata
trans dan culture, trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang, melintas, menembus, melalui.
Sedangkan Culture berarti budaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur
berarti; kebudayaan, cara pemeliharaan, pembudidayaan. Kepercayaan, nilai–nilai dan
pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi
berikutnya, sedangkan cultural berarti; sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan.
Budaya sendiri berarti : akal budi, hasil dan adat istiadat. Dan kebudayaan berarti hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat atau keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan
untuk menjadi pedoman tingkah lakunya. Budaya merupakan salah satu perwujudan atau
bentuk interaksi yang nyata sebagai manusia yang bersifat sosial. Jadi, transkultural dapat
diartikan sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu
mempengaruhi budaya yang lain atau juga pertemuan kedua nilai – nilai budaya yang
berbeda melalui proses interaksi sosial. Keperawatan transkultural merupakan area
keperawatan yang menekankan pentingnya budaya terhadap pelayanan keperawatan.
Aplikasi teori dalam keperawatan transkultural mengharapkan adanya kesadaran terhadap
perbedaan budaya. Perbedaan budaya memberikan pengaruh dalam pemberian asuhan
keperawatan yang menuntut pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan dengan
menghargai nilai budaya individu.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Diversity (keragaman) Dalam Masyarakat
1.2.2 Ragam Budaya dan Adat Istiadat
1.2.3 Perlindungan dan Promosi
1.2.4 Ekspresi Budaya

PAGE \* MERGEFORMAT 5
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Diversity (keragaman) Dalam Masyarakat Dalam
Keperawatan
1.3.2 Untuk mengetahui Ragam Budaya dan Adat Istiadat Dalam Keperawatan
1.3.3 Untuk mengetahui Perlindungan dan Promosi Dalam Keperawatan
1.3.4 Untuk mengetahui Ekspresi Budaya Dalam Keperawatan

PAGE \* MERGEFORMAT 5
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1 Diversity (keragaman) Dalam Masyarakat
kebudayaan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai hal hal yang bersankutan dengan
budi dan akal.
Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemhkan dengan istilah culture.
Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua bahasa ini di ambil dari bahasa latin
colore yg berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah.
Dengan demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan
manusiauntuk mengolah dan mengubah alam. ada pula yang berpendapat bahwa kata
budaya dari budi daya yang berarti daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa.
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis; perihal ragam hal
jenis kergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi, adat kesoponan serta situasi ekonomi.

1.2.2 Ragam Budaya dan Adat Istiadat


Keragaman budaya merupakan kondisi masyarakat yang terdiri atas berbagai macam
suku bangsa, bahasa, dan budaya. Dengan adanya keragaman budaya ini, masyarakat
suatu bangsa hendaknya saling bersatu membentuk persatuan, saling menghormati, dan
menghargai berbagai kebudayaan yang ada. Keragaman budaya juga dapat diartikan
sebagai keseluruhan struktur-struktur sosial dan religi. Dimana di dalamnya terdapat
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hingga adat istiadat yang di wariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek
dalam kehidupan masyarakat dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan.
Adat adalah "Kebiasaan" atau tradisi masyarakat yang telah dilakukan berulang kali
secara turun-temurun. Pengertian adat istiadat yaitu perbuatan yang dilakukan secara
berulang, kemudian menjadi kebiasaan dan dihormati orang. Kebiasaan terus-menerus ini
disebut juga adat. Adanya adat dalam suatu daerah, membuat kebiasaan tersebut tumbuh,
berkembang, dan dipatuhi oleh masyarakat sekitar. Adat istiadat bisa berkaitan dengan
norma dan kelakuan masyarakat. Norma menjadi suatu kebiasaan dan aturan mengikat.
Jika dilanggar, maka individu, kelompok, atau masyarakat mendapatkan sanksi.
PAGE \* MERGEFORMAT 5
Budaya dan tradisi itu biasanya dipercaya turun temurun oleh suatu masyarakat yang
tinggal didalamnya.Keragaman budaya sebagai kekuatan khasanah budaya merupakan
suatu keunggulan dan modal membangun bangsa Indonesia yang multikultural, karena
memiliki gambaran budaya yang lengkap dan bervariasi Sebagai contoh dalam bidang
seni, Indonesia sangat berlimpah karya, kreasi dan keunikan dari keragaman kultur
masing-masing etnis baik dalam bentuk seni sastra, seni pertunjukan, seni
suara/instrumental, seni tari dan seni lainnya. Ragam seni tari yang memiliki ciri khas
kesukuan seperti tari Saman dari Aceh, tari Rantak dari Minangkabau, Tari legong dari
Bali, Tari Merak dari Jawa Barat, Tari Yapong dari Jakarta, Tari Serimpi dari Jawa
Tengah, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, Tari Lenso dari Maluku sampai
dari daerah Papua berupa tari Selamat Datang, dan berbagai macam tarian dari suku suku
lainnya.

1.2.3 Perlindungan dan Promosi


Perlindungan diartikan sebagai perbuatan member jaminan, atau keamanan, ketentraman,
kesejahteraan dan kedamaian. Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak
dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban,
perlindungan hukum korban kejahatan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat,
dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti melalui pemberian restitusi,
kompensasi, pelayanan medis, dan bantuan hukum. Perlindungan hukum yang diberikan
kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun
yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi
hukum itu sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan,
ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.

1.2.4 Ekspresi Budaya


Definisi budaya pertama kali diberikan oleh E.B.Tylor dalam buku berjudul, “Primitive
Culture” yang diterbitkan tahun 1871. Menurutnya budaya atau kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompeks mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh sebagai warga
masyarakat. Sesuatu yang kompleks itu bersifat utuh atau terintegrasi sedemikian rupa
atau tak terpisahkan satu dengan yang lain. Karena itu, ketika bicara tentang budaya,
berarti bicara tentang keseluruhan itu, baik pengetahuan, sistem kepercayaan, seni, moral,
adat istiadat dan sebagainya.(Tylor, 1871,hlm. 1).Budaya lebih menekankan pesan yang
memiliki tiga unsur yaitu set (berupa huruf, kata-kata, kalimat, paragraf), isolasi (suara
yang membentuk set), dan pola (dirangkai bersama set sehingga membentuk makna). Jadi
dalam pesan itu terkandung makna yang ingin disampaikan kepada orang lain baik
PAGE \* MERGEFORMAT 5
berupa bahasa lisan, bahasa tuisan, bahasa simbol maupun bahasa tubuh.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan transkultural didefinisikan oleh leininger (2002) sebagai penelitian
perbandingan budaya untuk memahami persamaan(budaya universal) dan perbedaan
(budaya tertentu) diantara kelompok manusia. Tujuan keperawatan transkultural adalah
bentuk pelayanan yang sama seecara budaya atau pelayanan yang sesuai pada nilai
kehidupan individu dan arti yang sebenarnya. Pengkajian adalah proses mengumpulkan
data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya
klien. Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem
perawat yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawat melalui asuhan
keprawatan.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika berada
dalam masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menanggapi masalah harus sesuai
norma yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak terjadi perselisihan atau
permasalahan.

PAGE \* MERGEFORMAT 5
DAFTAR PUSTAKA

PAGE \* MERGEFORMAT 5

Anda mungkin juga menyukai