Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SOSIAL BUDAYA DAN ATROPOLOGI

KONSEP KEBUDAYAAN

Dosen pengampu : Metha Fahriani,Sst.M.Kes

Disusun Oleh :

1. Melisa Mareta (2126040005)


2. Vella putri ari agustina (2126040045)
3. Alisha videla putri (2126040019)
4. Gusti ayu diah rahpatmi (2126040006)
5. Dini putri utami (2126040023)
6. Fanny susanti (2126040039)
7. Arifatun Jannah (2126040032)
8. Gita lestari (2126040027)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang konsep
kebudayaan ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen METHA FAHRIANI,SST,M,KES. pada
mata kuliah sosial budaya dan antropologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang topik bagi para pembaca dan penulis.
Kami megucapkan terima kasih kepada bunda METHA
FAHRIANI,SST,M,KES pada mata kuliah pancasila yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menabah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya
tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Bengkulu, 25 oktober 2021

ii

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DATAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B.Rumusan Masalah...................................................................................2

C.Tujuan Masalah.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis jenis kebudayaan ...........................................................................3

1. Jenis kebudayaan berdasarkan sifatnya ..............................................3

a. kebudayaan subjektif..........................................................................

b. kebudayaan objektif ………………………………………………

2. Jenis kebudayaan berdasarkan wujudnya............................................4

a. kebudayaan material..........................................................................

b. kebudayaan immaterian…………………………………………..

3. Jenis kebudayaan berdasarkan lingkup persebarannya........................6

a. kebudayaan daerah............................................................................

b. kebudayaan lokal …………………………………………………

B. Ciri-ciri kebudayaan................................................................................9

C. Contoh kebudayaan yang bertentangan dengan tugas bidan

BAB III PENUTUP

iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya


manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan
belajar. Menurut E.B. Tylor, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang di
dalamnya terkadang ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral islam, hukum, adat-
istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan yang ada di dunia dan masyarakat tidak terlepas dari
beberapa unsur-unsur kebudayaan, dan yang sering dikenal dengan isi pokok kebudayaan
yaitu, unsur Bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan dan teknologi,
sistem mata pencaharian hidup, sstem religi sistem seni.
Indonesia adalah negara yang banyak memiliki pulau yang disatukan oleh lautan.
Tidak hanya itu saja bahkan para manusia Indonesia pun bisa meneliti dan mengolahnya.
Kebudayaan indonesia bukan hanya dari alat music, lagu-lagu dan pakaian saja, tetapi jenis-
jenis keduyaan di Indonesia sangat beragam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. apa saja jenis jenis kebudayaan ?


2. apa saja ciri-ciri kebudayaan ?
3. apa saja contoh kebudayaan yang bertentangan dengan profesi bidan ?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari makalah yang berjudul Pancasila dan
UUD 1945,sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian jenis jenis kebudayaan
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kebudayaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Kebudayaan

Kebudayaan terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sifatnya, wujudnya, dan
lingkup persebarannya. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kebudayaan.

1. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Sifatnya

a. Kebudayaan Subjektif

Kebudayaan subjektif merupakan faktor nilai, perasaan, idealism yang apabila


disimpulkan maka dapat disebut sebagai faktor batin yang ada pada kebudayaan tersebut.

b. Kebudayaan Objektif

Kebudayaan objektif merupakan faktor lahiriah yang hadir dari sebuah


kebudayaan dan berupa teknik, lembaga sosial, pengajaran, seni suara, seni rupa, seni
sastra hingga upacara yang menggunakan budi bahasa.

2. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya

a. Kebudayaan Material

Kebudayaan material ini mengacu kepada seluruh ciptaan manusia yang nyata
serta konkret. Di dalamnya termasuk temuan yang dihasilkan oleh penggalian
arkeolog seperti senjata, perhiasan hingga mangkuk dari tanah liat.

Kebudayaan material pun mencakup barang-barang lain selain dari temuan


arkeologi, seperti pesawat terbang, pakaian, televisi, gedung pencakar langit, stadion
olahraga hingga mesin cuci.

b. Kebudayaan Immaterial

Jenis kebudayaan immaterial berupa ciptaan yang abstrak dan diwariskan oleh
pendahulunya ke generasi selanjutnya. Contohnya seperti lagu, tarian tradisional,
dongeng, hingga cerita rakyat.

3. Jenis Kebudayaan Berdasarkan Lingkup Persebarannya

a. Kebudayaan Daerah

Kebudayaan dapat berupa cara berperilaku, pola pikiran hingga cara bertindak
dari anggota kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut.

2
Kebudayaan daerah dapat dibatasi oleh wilayah administratif daerah tersebut atau
demografinya.

Wilayah demografis tersebut menjadi batasan budaya lokal, namun seiring


dengan perkembangan batasan wilayah kebudayaan daerah ini menjadi tidak terbatas
akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata.

b. Kebudayaan Lokal

Kebudayaan lokal bergantung pada aspek ruang. Hal ini dapat dilihat melalui
ruang pada perkotaan yang hadir sebagai budaya lokal perkotaan tersebut, atau daerah
tertentu pada bagian perkotaan yang terpengaruh oleh budaya yang dibawa oleh
pendatang.

Pada kebudayaan lokal, ada pula kebudayaan dominan yang berkembang yaitu
budaya lokal asli pada kota atau daerah tersebut. Koentjaraningrat berpendapat bahwa
budaya lokal berkaitan dengan golongan manusia yang terikat oleh kesadaran serta
identitasnya akan kesatuan kebudayaan asli di tempatnya. Dalam hal ini yang disebut
sebagai kebudayaan lokal adalah bahasa sebagai ciri khasnya.

B. Ciri Ciri Kebudayaan

Kebudayaan memiliki ciri-ciri umum antara lain:

1. Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat


2. Kebudayaan dapat berubah
3. Kebudayaan bersifat terintegrasi
4. Kebudayaan dapat dipelajari
5. Kebudayaan dapat diwariskan

Sedangkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh kebudayaan daerah antara lain:

1. Dianut oleh penduduk dalam daerah tersebut


2. Terdiri dari unsur kebudayaan tradisional dan kebudayaan asli
3. Memiliki adat istiadat
4. Bersifat kedaerahan
5. Terdapat peninggalan sejarah
6. Adanya unsur kepercayaan
7. Terdapat bahasa dan seni khas daerah

Kebudayaan nasional juga memiliki ciri-ciri antara lain:

2. Kebanggaan seluruh rakyat Indonesia


3. Adanya unsur budaya daerah yang diakui secara nasional
4. Terdapat unsur – unsur yang bisa menyatukan bangsa
5. Mencerminkan kehidupan bangsa

3
C. Contoh kebudayaan yang bertentangan dengan tugas bidan

Budaya masyarakat Suku Timor Kabupaten Timor Tengah Selatan


adalah ibu diharuskan melahirkan di rumah bulat dan mendapatkan perawatan selama 40
hari oleh seorang dukun atau seseorang yang dipercaya mempunyai pengalaman merawat
ibu melahirkan. Perawatan kepada ibu nifas ini biasanya berupa panggang api dan tatobi.
Kenyataannya ini akan berakibat buruk pada ibu dan bayi akan terbakar tubuhnya dan
berpengaruh kepada kesembuhan luka setelah melahirkan. Selain itu, akibat lingkungan
rumah.
Yang kurang bersih karena semuaaktifitas untuk perawatan dilakukan di dalam rumah
tersebut, sepertimemasak dan panggang sehingga ibu maupun bayi berisikomengalami
ISPA. Resiko panggang/sei dan tatobi adalah ISPA, anemia, luka bakar dan dehidrasi dan
bisa terjadi luka bakar dan kebakaran. Panggang juga sangat berisiko timbulnya anemia
pada ibu nifas dikarenakan banyaknya keluar darah dari jalan lahir karena panggang yang
terus menerus dan.
Terjadi pelebaran pembuluh darah sehingga perdarahan yang banyak dan susah
terkontrol.Tujuan : mengidentifikasi peran bidan di komunitas dalam menghadapi budaya
panggang dan tatobi pada ibu nifas Suku Timor Kabupaten TTS tahun 2016.
Metode Penelitian : jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil Penelitian : Ibu masyarakat desa Mollo Tengah masih memegang teguh tradisi
panggang dan tatobi.
Panggang mereka lakukan di rumah bulat, dipercaya oleh masyarakat
setempat untuk penangkal terhadap sakit berat terlebih pada wanita setelah proses
persalinan. Alasan lain panggang api atau tatobi adalah kekhawatiran orang tua apabila
kondisi badananak menjadi lemas dan tak kuat. Beberapa ibu nifas mengalami anemia,
bayi mengalami ISPA dan kulit terbakar. Berpengaruh pada kesembuhan luka setelah
melahirkan. Pada dasarnya bidan. telah melaksanakan tugas pokok bidan di komunitas
sebagai seorang pelaksana, pengelola maupun pendidikSimpulan : kegiatan yang sudah
dilaksanakan bidan di puskesmas kecamatan Mollo Tengah berupa kunjungan rumah,
konseling yang dilakukan pada sasaran KIA dan keluarga.
Melakukan refreshing kader, termasuk meminta bantuan kader kesehatan dan dukun
untuk menyebarluaskan informasi tentang panggang yang aman dengan memperhatikan
jarak bara api dengan tempat tidur ibu, dan tatobi hanya dengan menggunakan air hangat
saja. Selain itu kader kesehatan juga diajak untuk melakukan pemetaan data sasaran KIA
(ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita) yang ada di masyarakat dan pemberian PMT.
Mengaktifkan tabulin dan rumah tunggu supaya rumah tunggu bisa di fungsikan dengan
baik.

4
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan
orang lain didalam menjalankan hidupnya. kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
unsur-unsur kebudayaan universal, antara lain :
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Religi
Kesenian
2. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala
sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas
dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan
budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya
merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai