Anda di halaman 1dari 27

BAB 4

TANGGUNG JAWAB
MORAL LINGKUNGAN
BISNIS
TANGGUNG JAWAB MORAL SECARA UMUM
ETIKA BISNIS: MENENGAHI TUNTUTAN DAN
KEPENTINGAN MORAL
MORAL LIBERALISME DAN SOSIALISME
KEUNTUNGAN SEBAGAI TUJUAN PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

76 Etika Bisnis
Tanggung Jawab
Moral Secara
Umum

T untutan apapun terhadap tanggung jawab adalah

didasarkan pada keyakinan bahwa manusia mampu


melakukan sesuatu dengan senang hati. Manusia harus
mampu menanggapi segala perilaku, tindakan yang telah
dilakukannya, karena manusia diharapkan seyogyanya
memiliki perilaku sebagai makhluk hidup yang bertanggung
jawab.

ETIKA LEVEL KEHIDUPAN BINATANG DAN MANUSIA

Manusia Makhluk Paling Sempurna

Benda, tumbuh tumbuhan, binatang dan manusia,


adalah makhluk hidup (Aristoteles), mereka mempunyai peri
kehidupan dan level kehidupan kejiwaan masing masing,
bedanya manusia memiliki akal sementara binatang hanya
77 Etika Bisnis
memiliki basic instinct untuk bertahan hidup. Manusia bisa
memahami etika diberbagai wilayah berbeda dan melakukan
penyesuaian perilaku komunikasi, sementara binatang
dikatakan berlaku etis bila mampu memelihara keturunan
mereka dan mempertahankan kehidupannya.

Manusia mempunyai kemampuan dan kebutuhan, sama


dengan makhluk hidup lain, berkemampuan merekayasa
komunikasi, hubungan antar individu dengan lingkungan
berdasarkan kesepakatan bersama secara lisan atau tertulis.
Sistem pendidikan manusia seraca etis mampu
mengembangkan keterampilan dan kemampuan mental
yang tidak dijumpai dalam sistem komunikasi benda,
tumbuhan, binatang.

Manusia mengucapkan bahasa komunikasi yang


canggih. Bahasa merupakan alat komunikasi tinggi untuk
menyampaikan, memahami pemikiran etis antar individu.
Manusia mengorganisir diri secara etis dengan maksud
menjadi lebih berpengaruh kuat untuk mencapai cita cita
ekonomisnya. Dalam organisasi diperlukan aturan aturan
yang secara etis bisa membatasi dan mengatur arah
interaksi individu dalam maupun diluar organisasi maupun
individu dengan individu secara internal dan eksternal untuk
mencapai kesejahteraan.

Setiap Benda Memiliki Jiwa


Setiap benda memiliki jiwa (Aristoteles). Pohon terus
tumbuh dari kecil menjadi besar. Proses menjadi besar
78 Etika Bisnis
tersebut diyakini sebagai terkandung sebuah kehidupan
dalam sebatang pohon. Namun jiwa pohon berbeda dengan
jiwa manusia. Jiwa manusia memiliki akal, sehingga bisa
menghindar disaat pohon ambruk akan menimpa diri
manusia. Sementara pohon tidak mampu menghindar disaat
manusia berusaha menebangnya. Namun disaat yang sama
keduanya memiliki factor kejiwaan atau psyche yang
menghidupi jasad masing-masing. Istilah psyche berarti
sangat luas bukan saja pikiran, gerakan; namun berarti
“hidup”. Batu adalah sebuah level kehidupan, ia hidup sesuai
dengan keadaannya, ia berubah kehidupannya sesuai
dzatnya; kadang berbentuk bulat, namun sebentar
kemudian hidupnya berubah bentuk karena terlalu lama
tertimpa air hujan. Semua benda dibumi seperti batu,
tanaman, binatang, manusia mempunyai jiwa, diberi jiwa;
dan tidak mati. Kehidupan mereka merupakan level
kehidupan dimana mereka berada.

KESEIMBANGAN KEBEBASAN

Seseorang secara individual adalah etis bila bisa


menentukan keputusannya sendiri. Namun demikian secara
konsep universal seseorang hidup dengan orang lain
disekitarnya dan berkomunikasi. Dalam kondisi demikian
maka meskipun seseorang boleh mengambil keputusannya
dengan bebas, namun sebuah keputusan menjadi etis
apabila dalam proses pengambilan keputusan seseorang

79 Etika Bisnis
mampu mempertimbangkan kepentingan orang lain untuk
mencapai keseimbangan kesejahteraan kehidupannya.

Sebuah pengambilan keputusan etis merupakan


keputusan yang bermanfaat bagi individu dan masyarakat
lainnya serta bermanfaat juga untuk lingkungan alam.
Manusia beradab dituntut untuk dapat meningkatkan taraf
hidupnya dan masyarakat sekitarnya disaat yang bersamaan
tidak terjadi kerusakan alam demi kepentingan kelompok
ataupun pribadi.

ETISKAH PERILAKU BEBAS

Dapatkah perusahaan ataupun individu berbuat


semaunya untuk sekedar memperoleh manfaat bagi diri dan
organisasinya masing masing? Beberapa filosofi keliru yang
dianut bisnis modern, kaya dan hedonistic:

1. Perusahaan bebas diartikan tidak mempunyai


kewajiban moral.

2. Kemerdekaan diartikan bebas dari tanggung jawab


sosial

3. Kebebasan diartikan tidak peduli terhadap keadaan


sekitar.

4. Pilihan bebas diartikan bisa melakukan apa saja yang


disukai.

80 Etika Bisnis
5. Perilaku seringkali egoistic untuk menyenangkan diri
sendiri.

PERISTIWA KEHIDUPAN ETIS

Bagaimana melakukan pilihan secara bebas? Beberapa


hal perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan
bebas agar tidak mengganggu keseimbangan sosial bisnis.

Tujuan Manusia yang Universal

Manusia bertanggung jawab selalu memperhatikan


kepentingan kesejahteraan lingkungan dan manusia dalam
rangka memaksimalkan pencapaian kesejahteraan individu
diimbangi dengan kesejahteraan social dan lingkungan
sebagai tujuan kehidupan manusia secara universal
mencapai kebahagiaan ekonomi secara merata dimanapun
tempat tinggal mereka.

Keadaan Sekitar: Enam Bidang Kehidupan

Huibertas mendefinisikan enam bidang kehidupan


berbentuk lingkaran. Lingkaran tersebut antara lain:

1. Individu

2. Kelompok keluarga utama (pasangan hidup, anak,


orang tua): rumpun kecil.

3. Kelompok dan organisasi (rumpun dan persatuan)

4. Masa depan bersama sebagai manusia.

5. Kehidupan di bumi (biosfir tanaman, binatang, manusia).


81 Etika Bisnis
6. Alam semesta (api, angin, air, daya tarik bumi).

DEFINISI TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Seseorang hanya bertanggung jawab untuk hal-hal


yang betul-betul rencanakan dan lakukan.

Definisi ini mempunyai dua sifat positif.

1. Secara tegas membedakan aspek perilaku manusia yang


secara pribadi sepenuhnya dapat kita kendalikan dari
aspek-aspek lain yang tidak sepenuhnya bisa
dikendalikan.

2. Hal ini dapat membantu manusia menyadari bahwa akibat


yang membahayakan tidak pernah disebabkan hanya
karena kesalahan satu pribadi.

Seseorang tidak hanya bertanggung jawab terhadap


rencana dan tindakannya, untuk suatu tingkatan tertentu ia
juga dapat dianggap bertanggung jawab untuk kejadian
berikutnya dan kerugian serta kerusakan yang
diakibatkannya, andaikan dua kondisi berikut dipenuhi:

1. Bahwa orang itu bertindak dengan kemauan sendiri dan


sadar, dan pada dasarnya ia mampu memperkirakan
akibat yang akan terjadi (kriteria subjektif).

2. Bahwa tiap orang yang berakal dengan latar belakang


budaya yang dapat disamakan dapat menduga bahwa
tujuan dan rangkaian tindakan yang dilaksanakan

82 Etika Bisnis
mungkin sekali dapat berakhir dengan kerusakan dan
kerugian tertentu, dengan memperhatikan semua
keadaan sejauh keadaan dapat diterima (kriteria objektif).

Walaupun definisi kedua menyatakan bahwa sampai


suatu tahap tertentu individu tetap dianggap bertanggung
jawab secara langsung terhadap peristiwa berikutnya, kedua
definisi itu menunjukkan beberapa karakteristik paling baik
dengan meninjau kembali beberapa akibat penting yang
didukung oleh paling sedikit satu dari kedua definisi
tanggung jawab pribadi.

Individu Bertanggung Jawab pada Tindakan Mereka

Walaupun individu berada dibawah tekanan lingkungan


di mana mereka berada, setiap individu harus memilih, ia
harus mampu bertindak dengan sadar dan dengan
kemauannya sendiri secara bertanggung jawab, karena
secara moral setiap aspek kehidupan manusia harus
dipertanggung jawabkan kepada yang maha pencipta.
Walaupun demikian etika normatif tetap mempertahankan
bahwa manusia secara pribadi dapat membuat pilihan bagi
diri sendiri ketika menilai tekanan keadaan dan kondisi
faktual.

Norma dan Nilai Dasar Organisasi

Untuk mengendalikan dan mengembangkan filosofi


bisnis mereka yang berhubungan dengan badan hukum dan
memiliki visi atau misi yang mengontrol kegiatan bisnis.

83 Etika Bisnis
Bilamana individu-individu melampaui minat vital dalam
masyarakat mereka, maka masyarakat dapat menggunakan
berbagai instrumen canggih. Contoh Negara Barat
menganggap bahwa semua yang mereka lakukan secara
bisnis terhadap dunia khususnya Negara berkembang adalah
etis, sementara masyarakat Timur atau Negara berkembang
merasakan bahwa Negara mereka berada dalam
cengkeraman Barat secara ekonomis, namun mereka tidak
dapat melakukan banyak hal karena miskin. Organisasi
fundamentalis dapat juga menunjukan posisi pandangannya
tentang filosofi moral dan politis. Fundamentalisme
mengharuskan negara-negara modern mengembangkan
perubahan perilaku baru dan pelaksanaan hukum kepada
negara negara berkembang untuk menanggulangi kekerasan
diilhami agama dan terorisme.

Aspek pertentangan perbedaan ideologis. Menurut teori


Barat, Fundamentalis dinilai tidak etis, paranoid, dan
penyalahgunaan tak bermoral. Para fundamentalis lebih
menganggap musuh mereka sebagai pelayan korupsi dari
peradaban Barat modern.

Namun menurut pendapat filsuf Timur, setiap manusia


memiliki nilai yang sama dihadapan yang maha kuasa tidak
perduli apakah mereka lahir di Barat atau Timur, dihadapan
Tuhan secara moral nilai mereka sama, oleh karena itu perlu
dipahami lebih jauh alasan terror tersebut dilakukan.
Apakah mungkin mereka melakukan terror karena

84 Etika Bisnis
kehidupan mereka diteror oleh kelompok peradaban Barat
yang lebih kuat. Apakah perebutan bisnis diberlakukan cara
cara terror untuk memenangkan persaingan. Apakah
promosi juga menggunakan cara teror terhadap pengusaha
lain pesaing bisnis. Persaingan dalam bisnis berjalan saling
ancam mengancam sampai pada suatu tahapan dimana
kelompok bisnis yang lemah menyerah atau tidak menyerah
namun karena merasa lemah maka mereka memilih
melakukan tindakan terror untuk memperoleh kemenangan.
Menurut teori Barat, karena setiap individu boleh memilih
keputusannya secara bebas untuk mencapai manfaat, maka
tindakan mereka dinilai etis dan Fundamentalis juga etis
karena tindakan mereka merupakan upaya
mempertahankan lingkungan kehidupan mereka yang
merupakan sebuah hak kepemilikan yang harus
dipertahankan dibawah tekanan Barat.

Stigmatisasi dan Idealisasi

Apakah bertanggung jawab apabila seseorang


seringkali melebih-lebihkan peran kelompok manusia
tertentu. Sekelompok kecil orang membuat peraturan yang
hanya diketahui oleh kelompoknya kemudian
memberlakukan peraturan tersebut kepada masyarakat
banyak. Contoh nyata diantaranya adalah Marxisme,
Komunisme yang mengadopsi konsep Machiavelianisme
membentuk peristiwa bersejarah kelompok proletar
tertindas melawan kapitalisme.

85 Etika Bisnis
Ikat diri dengan tanggung jawab terbatas

Perlu dibentuk rasa saling percaya antar pebisnis,


pekerjaan dengan mutu tinggi, kompetisi konsep bisnis
terbaik bagi semua pihak dan kenetralan prosedur sangat
penting bagi perkembangan bisnis ekonomi nasional.

86 Etika Bisnis
Etika Bisnis:
Menengahi Tuntutan dan
Kepentingan Moral

ETIKA BISNIS BERSIFAT NORMATIF

E tika bisnis mempelajari kebutuhan moral

dilingkungan peradaban perusahaan bisnis modern


berorientasi laba atau sosial. Etika bisnis harus menjelaskan
masalah-masalah moralitas bisnis secara strategis. Filsafat
moral berperan mengembangkan pendapat-pendapat
rasional tentang bagaimana mengisi kebutuhan moral dan
persoalan strategi bisnis. Kebutuhan melakukan tindakan
moralitas bisnis tinggi sebaiknya seimbang dengan
pelaksanaan strategi bisnis yang menginginkan perolehan
keuntungan. Sehingga dimasa datang perusahaan tetap
dapat eksis berbisnis karena tetap memperoleh keuntungan
secara materil dan moral.

87 Etika Bisnis
KEMANDIRIAN MORALITAS BISNIS
Posisi Bisnis dalam Masyarakat Modern
Bisnis merupakan bagian kehidupan penting
masyarakat modern. Secara filsafat sosial bisnis bagaimana
bisnis berperilaku sesuai harapan masyarakat modern. Cita
cita philosophy dasar etika bisnis telah terlaksana bila bisnis
dapat dilaksanakan sesuai dengan system pasar.
Masyarakat modern adalah masyarakat individual
menomor duakan rasa persatuan dilandasi perbedaan strata
lingkungan sosial. Kelompok pebisnis abad Pertengahan
tidak membedakan antara penghasilan dan kehidupan
keluarga, antara seni dan agama, namun masyarakat
modern justru melakukannya. Sehingga dapat terlihat
secara etis bahwa kehidupan filosofis masyarakat modern
lebih rendah kualitasnya daripada masyarakat abad
pertengahan.
Prinsip Unitarian
Unitarian adalah kelompok Keristen yang menganggap
bahwa Tuhan adalah satu bukan Trinity. Filosofi Unitarian ini
tidak melakukan pembedaan tingkat sosial masyarakat
maupun tingkatan fungsional kemasyarakatan dalam dunia
bisnis, manusia adalah sama dihadapan Tuhan. Masyarakat
dizaman ini menggunakan nilai-nilai dan standar-standar
umum budaya secara keseluruhan untuk menilai kegiatan
bisnis dari sudut teknologi, ekonomi, dan administrasi publik
secara sederhana. Masyarakat dizaman ini lebih
mementingkan arti bisnis untuk saling tolong menolong
88 Etika Bisnis
diantara anggota masyarakat, meningkatkan persatuan
masyarakat.
Prinsip Separatis
Separatis merupakan paham filosofi bisnis menganut
pemisahan tingkatan sosial dan fungsional dalam
masyarakat modern sebagai kelompok pebisnis terpisah
secara independen antara satu kelompok dengan kelompok
masyarakat bisnis lainnya, sehingga terjadi persaingan antar
kelompok, bahkan saling mengalahkan antar individu dan
kelompok.
Menurut paham separatis, kegiatan bisnis merupakan
bagian sistem pasar yang sangat mandiri terpisah dari etika,
moral, budaya kehidupan masyarakat. Pandangan separatis
bernilai amoral secara etika bisnis dan dapat menyebabkan
jurang pemisah antara kaya dan miskin semakin jauh serta
menimbulkan ketidak sejahteraan masyarakat secara
umum, bahkan dengan prinsip ini globalisasi bisnis
masyarakat dunia dapat mengarah pada penjajahan
ekonomi antar bangsa yang berperadaban maju terhadap
bangsa miskin.
Pandangan separatis bisnis dapat dieliminasi dengan
control masyarakat ketat terhadap planning bisnis, proses
dan pelaksanaan bisnis dengan cara separatis. Masyarakat
dapat mengontrol secara etis tindakan pebisnis dengan
memiliki sebagian saham perusahaan untuk mengontrol
pelaksanaan bisnis agar selalu sejalan dengan cita-cita
kesejahteraan kemasyarakatan.
89 Etika Bisnis
Prinsip Integrasi
Kegiatan bisnis menurut paham integrasi (Jeurissen)
secara etis harus memberikan manfaat kepada masyarakat
meskipun harus dengan berbagai persyaratan bernilai
materil dan moral. Kepentingan kesejahteraan masyarakat
diutamakan selain memaksimumkan keuntungan sehingga
kualitas kehidupan masyarakat meningkat sejalan dengan
peningkatan kualitas dan penghasilan pebisnis.
Perumusan paham integrasi bisnis Jeurissen
mempunyai kemiripan dengan teori pembaruan klasik oleh
Max Weber dan Talcott Parsons.
Dasar Penuntutan Moral Bisnis
Mayoritas perilaku pebisnis memusatkan kegiatan
bisnisnya memperoleh keuntungan dengan cara
memaksimalkan azas manfaat dan menekan biaya. Paham
tersebut dilandasi dengan prinsip memaksimalkan
kepentingan pribadi. Banyak kegiatan bisnis dilakukan
dengan cara amoral membujuk dengan memberi hadiah-
hadiah, pertukaran tersembunyi saling bermanfaat,
pertukaran bermanfaat sepihak, penyalahgunaan
permintaan, penipuan, penyogokan, pencurian atau
pemaksaan. Pelaku bisnis secara sistematis mengejar
keuntungan semata dengan cara-cara merugikan mitra
bisnisnya, atau ingin melenyapkan pebisnis lainnya.

90 Etika Bisnis
RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS NORMATIF
Etika bisnis normative memberikan kerangka bahasan
mengenai definisi, asal dan tujuan etika bisnis. Uraian
konsep dasar etika bisnis seperti pilihan bebas, tanggung
jawab, perilaku moral dalam bisnis.
Pandangan pluralisme secara moral adalah cerminan
dari paham individualis, setiap pebisnis memiliki
kemerdekaan untuk menentukan pendapatnya masing
masing. Setiap manusia diberikan kesempatan untuk
memiliki dan mengemukakan pendapatnya masing masing
serta menghargai pendapat orang lain. Perbedaan
pandangan dapat saling melengkapi kekurangan pandangan
yang satu dengan lainnya.
Secara strategis bisnis timbulnya perbedaan pendapat
mencerminkan betapa pandainya para pebisnis tersebut
merumuskan strategi bisnis secara matang, tenang dan
bermanfaat mengeluarkan kebijakan bervariasi mengurangi
risiko bisnis.
Tiga Pendekatan Normatif Tindakan Ekonomi
Tiga pandangan mungkin dapat menolong manajer
mendefinisikan perilaku bisnis bertanggung jawab secara
moral
1. Apa bentuk kegiatan bisnis agar semua pihak tercakup?
2. Sopan, benar, dan pantaskah kebijakan bisnis
tersebut?
3. Apakah kebijakan ini mengembangkan ketrampilan
yang diinginkan?
91 Etika Bisnis
STUDI-STUDI KHUSUS DALAM ETIKA BISNIS
Etika bisnis terutama etika khusus, mempelajari
kelompok-kelompok terpisah tentang persoalan moral dalam
bisnis. Pandangan mengenai etika khusus dapat meragukan
seperti pendapat Ronald Jeurissen yang dinyatakan sebagai
pandangan Unitarian.
Bisnis dan Stakeholder Internalnya
Persoalan internal merupakan persoalan karyawan
seperti misalnya diskriminasi pekerjaan, tindakan afirmatif,
penggunaan system kekeluargaan dalam seleksi personalia,
persoalan moral dalam manajemen sumber daya manusia,
dan penggunaan insentif personalia.
Bisnis dan Konsumen
Materi masalah bisnis dan konsumen meliputi etika
pemasaran, tanggung jawab produk, keselamatan
konsumen, etika kelestarian alam dan etika periklanan.
Bisnis dan Lingkungan Alam
Bidang ini mengenai masalah lingkungan sehubungan
dengan produksi dan perdagangan perusahaan.
Tanggungjawab perusahaan swasta dihubungkan dengan
tujuan politik ekonomi yang mengupayakan pertumbuhan
ekonomi berkesinambungan. Teori Bucholz mengenai etika
perkembangan ekonomi tersebut antara lain:
1. Nilai uang merupakan segalanya. Nilai hutan adalah
kayunya yang dapat digunakan untuk pembangunan.
Hutan dapat menghasilkan uang, dan menjadi aset
sangat berharga bagi masyarakat.
92 Etika Bisnis
2. Mengandalkan kecanggihan teknologi. Teknologi tinggi
dan maju sangat bermanfaat dalam berproduksi
sehingga dapat memperingan kinerja perusahaan
dalam memperoleh profit, mengabaikan akibat
negative yang dapat ditimbulkannya.
3. Kepercayaan kepada manajemen melalui fragmentasi.
Cara mengelola pekerjaan melalui pembagian tugas
yang besar menjadi beberapa tugas kecil yang dapat
diawasi dan diatur.
4. Kepercayaan pada kekuatan alamiah manusia. Manusia
cenderung menguasai alam daripada hidup serasi
dengan alam, setelah dapat sebagian manusia selalu
ingin meraih yang lebih besar karena percaya pada
kemampuannya.
5. Pertumbuhan ekonomi adalah baik. Pertumbuhan
ekonomi adalah pusat perhatian kegiatan masyarakat,
kemajuan kehidupan sosial merupakan ukuran
keberhasilan, ditunjukkan oleh besarnya Produk
Nasional Bruto (PNB). Kerusakan lingkungan karena
proses peningkatan pertumbuhan atau berapa besar
kemusnahan modal alam untuk mencapai pertumbuhan
tersebut adalah persoalan lain yang kemudian secara
terpisah dilakukan pengkajian.

BUKTI PERANAN ETIKA DALAM BISNIS


Survei oleh Ulrich dan Thielemann

93 Etika Bisnis
Menemukan dalam surveynya bahwa: Mayoritas
manajer pendapat bahwa tanggung jawab moral atau sosial
bisnis adalah sejajar, kadang-kadang bertentangan dengan
orientasi pasarnya sehingga bisnis cenderung berlaku sosial.
Legal bisnis strategis bukan sikap dominan para manajer
sehingga operasi bisnis cenderung memperhatikan
kepentingan kemasyarakatan selain profit.
Tidak Ada Pertimbangan Moral
Gejala menggunakan strategi nonmoral atau
pertimbangan hukum dalam menanggulangi persoalan moral
berjalan seiring dengan praktek moral (Bird dan Waters),
jadi memutuskan suatu persoalan bisnis berdasarkan hukum
merupakan tindakan moral.

TEORI ETIKA PARTISIPASI


Jika pebisnis secara sukarela berpartisipasi
menciptakan bisnis profit sekaligus kesejahteraan sosial
dalam aktifitas bisnisnya, maka aktifitas mereka dipandang
etis, karena aktifitas mereka dianggap mewakili kepentingan
bisnis dan kepentingan ekonomi masyarakat bersama.
Selain etika partisipasi, van Luijk memperkenalkan
etika transaksi dan etika pengenalan. Keduanya menyatakan
tanggung jawab moral yang ada dalam lingkungan bisnis,
berdasarkan perjanjian antar kepentingan-kepentingan
egosentris atau pada pengenalan tugas-tugas yang ada.

94 Etika Bisnis
Etika Transaksi
Dalam etika transaksi selalu terjadi tawar menawar
yang pada akhirnya menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam etika transaksi perasaan kesetiakawanan dan
kesetiaan untuk sementara waktu dikesampingkan demi
mencapai kesepakatan dalam tawar menawar, alasan
rasional semata yang dipakai dalam proses tawar menawar.
Paham ini mengutamakan kepentingan pribadi pebisnis dari
kepentingan lainnya. Namun secara etis bisa dilakukan
penengahan dalam tawar menawar menggunakan pihak
ketiga agar lebih bisa keputusan diambil secara netral dan
etis. Paham penengahan netral ini lebih bersifat
menguntungkan semua pihak yang berbisnis.
Etika Pengenalan
Etika pengenalan menganggap apabila seseorang saling
mengenal satu sama lain, maka tidak etis apabila mereka
tidak saling memberi atau saling melindungi. Setiap anggota
masyarakat yang saling mengenal sewajarnya saling
memberi, memelihara dan melindungi agar kesejahteraan
ekonomi dapat secara merata dinikmati oleh pribadi dan
umum.
Paham ini berlaku adil secara moral terhadap anggota
masyarakat, hak dan kewajiban anggota-anggotanya lebih
diutamakan daripada kepentingan pertimbangan egosentris.
Van Luijk menerapkan pandangan ini pada lingkungan
bisnis.

95 Etika Bisnis
Etika Partisipasi
Pebisnis diharapkan melakukan bisnis secara moral
dengan memperhatikan masyarakat sejajar dengan
kepentingan pribadinya dalam rangka operasi bisnisnya.
Pebisnis dianggap etis jika mereka mampu berpartisipasi
secara aktif dan sukarela menjaga kelestarian lingkungan
selama proses produksi bisni berlangsung, kepentingan
umum lebih diutamakannya daripada kepentingan pribadi.
Persoalan partisipasi bisa meliputi pengurangan limbah
secara sukarela, praktek manajemen kualitas total,
perawatan kesehatan karyawan atau kebijakan diskriminasi
positif.

96 Etika Bisnis
Moral Liberalisme dan
Sosialisme
ETIKA LIBERALISME DAN SOSIALISME

P ergeseran telah terjadi pada paham sosialisme

maupun liberalisme. Menjelang era globalisasi terjadi


kegagalan dan keberhasilan liberalisme di negara-negara
industri. Liberalisme gagal secara etis etika karena
mengubah paham liberalisme laissez faire lasser passer atau
non-intervensi negara terhadap proses aktifitas bisnis di
pasar. Melalui cita cita welfare state, maka campur tangan
campur tangan pemerintah dibidang sosial-politik sangat
dominan. Sistem jaminan sosial direncanakan,
diselenggarakan oleh pemerintah dengan maksud
membantu masyarakat miskin. Liberalisme juga berhasil
karena sistem ekonomi pasar diakui baik dan
menguntungkan banyak pihak. Sistem ekonomi pasar bebas
berhasil mencapai keseimbangan lebih bagus daripada
sistem perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah
sebagaimana terjadi dipemerintahan sosialis, terbukti

97 Etika Bisnis
kemudian bahwa sistem ekonomi komunis runtuh. Kemudian
liberalisasi dan globalisasi ekonomi pasar berkembang
keseluruh dunia.

KAPITALISME DAN DEMOKRATISASI


Kapitalisme sebagai system ekonomi membagi kelas
sosial pelaku ekonomi menjadi kelas kapitalis dan kelas
proletar.
Ideologi kapitalisme adalah liberalisme mengutamakan
milik pribadi, perolehan keuntungan, dan persaingan dalam
sistem ekonomi pasar bebas. Sistem kapitalis dioperasikan
dengan pembentukan modal massive membangun industri
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, kemudian
reinvestasi kembali sampai kekayaan menjadi semakin
besar. Sistem ekonomi tersebut cenderung membentuk
monopoli yang merugikan masyarakat bisnis, meskipun
paham ini ditentang oleh para kapitalis.
Secara demokrasi praktek kapitalisme merugikan
kelompok buruh karena cenderung tidak memberikan
kesejahteraan kepada buruh dan pembayaran gaji rendah ini
merupakan cermin rendahnya demokrasi dalam bisnis. Hak
para buruh cenderung tidak diperhatikan karena kapitalis
mengutamakan penekanan biaya proses produksi rendah
agar keuntungan bisnis dapat diperoleh maksimal.

98 Etika Bisnis
ETIKA PASAR BEBAS
Para pelaku pasar diharuskan berlaku jujur dan adil
berdasarkan moralitas bisnis. Pelaku pasar harus misalnya
menggunakan uang legal bukan uang palsu atau cek yang
sah bukan cek kosong, menjual produk atau jasa berkualitas
sesuai dengan janjinya.

99 Etika Bisnis
Keuntungan
sebagai Tujuan
Perusahaan

T idak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan

ekonomis menghasilkan keuntungan melainkan memberikan


manfaat. Keuntungan atau profit baru muncul dengan
kegiatan ekonomi memakai sistem keuangan. Dalam bisnis
system barter, tidak diperoleh profit secara nyata, walaupun
kegiatan itu bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Barangkali bisa dikatakan, disinilah letaknya perbedaan
antara perdagangan dalam bisnis. Perdagangan mempunyai
arti lebih luas, hingga meliputi juga kegiatan ekonomis
seperti barter. Bisnis merupakan perdagangan yang
bertujuan khusus memperoleh keuntungan finansial.

KAPITALISME BERCITA-CITA PROFIT MAKSIMUM


Kapitalisme liberal mendasari kegiatan bisnisnya
dengan cara memperoleh keuntungan sebesar besarnya, hal
tersebut dinilai kurang etis. Kenyatan tersebut telah terjadi

100 Etika Bisnis


berabad abad di negara negara barat. Namun lama
kelamaan kecenderungan tersebut telah berkurang. Banyak
pebisnis memandang bahwa pekerja merupakan partner
bisnis daripada sekedar buruh bayaran, sehingga
kesejahteraan buruh juga semakin meningkat sementara itu
hubungan baik antara pemodal dengan karyawannya
menjadi bersaudara, tersedia mekanisme perundingan buruh
dan majikan bila terjadi perselisihan, hak-hak kaum buruh
sudah diakui mereka sering dilayani untuk berdialog,
demikianlah perkembangan dunia bisnis lebih etis.

PEKERJA ANAK
Masa kanak kanak adalah masa bahagia bagi anak
anak yang tidak dapat dihilangkan oleh siapapun meskipun
dengan alasan untuk mempertahankan kehidupan dengan
berbisnis atau bekerja mencari uang. Dunia anak belum
dapat memahami apakah mereka diperlakukan sesuai
dengan hak dan kewajiban mereka oleh para pengusaha,
bahkan anak anak belum dapat berfikir analitis atau
berargumentasi, sehingga mempekerjakan anak berarti
melakukan pemaksaan dan pembohongan terhadap anak
oleh karenanya hal tersebut merupakan prinsip exploitation
de l’home par l’home penghisapan manusia atas manusia
yang tidak etis. Masa kanak kanak adalah hak anak, kanak
kanak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa yang
telah mampu menyatakan pendapatnya untuk setuju atau
tidak terhadap perlakuan bisnis kepadanya.
101 Etika Bisnis
RELATIVITAS KEUNTUNGAN
Bolehkah perdagangan atau bisnis mengambil
keuntungan? Apa perlunya perolehan keuntungan?
Keuntungan merupakan tolok ukur penilaian kesehatan
perusahaan atau efisiensi manajemen perusahaan;
Keuntungan merupakan pertanda bahwa produk atau jasa
diminati oleh masyarakat; Keuntungan merupakan sebuah
motivator untuk meningkatkan prestasi; Keuntungan
merupakan standard keberlangsungan perusahaan di masa
depan; Keuntungan mengompensasi resiko dalam bisnis.
Manfaat bagi Stakeholders
Secara etis keputusan untuk menambah produksi,
menambah keuntungan, menutup pabrik, memindahkan
atau menambah suatu unit produksi seperti pabrik harus
mempertimbangkan kepentingan stakeholders karena bisnis
tidak bermanfaat hanya untuk stockholder melainkan
bermanfaat bagi stakeholder yang termasuk didalamnya
adalah karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.

102 Etika Bisnis

Anda mungkin juga menyukai