Anda di halaman 1dari 62

2023

TARGET
No Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program Definisi Operasional SATUAN
2023
Cap
JUMLAH Variabel Sub Variabel
Absolute Cap %
SASARAAN
2023

1 2 3 5 9 10 11 13 14
UKM ESENSIAL

1. Upaya Promosi Kesehatan 100.00%

Masyarakat wajib melakukan perilaku bersih dan sehat (PHBS) sesuai


a Germas Pada Tatanan Institusi 100.00%
dengan tatanan

upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau


Rumah Tangga Sehat yang memenuhi
1) dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta KK 64 210 210 100.00%
minimal 10 indikator PHBS
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat

upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan


Institusi Pendidikan yang memenuhi
2) sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS dan RT 62 24 24 100.00%
minimal 8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang sehat.

upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan


petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan
Institusi Kesehatan yang memenuhi
3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam IK 62 6 6 100.00%
minimal 8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan
penyakit di institusi kesehatan.

upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan


TTU yang memenuhi minimal 6 indikator
4) pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu TTU 62 42 42 100.00%
PHBS (klasifikasi IV)
untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.

Tempat Kerja yang memenuhi minimal 8 upaya untuk memberdayakan, mengetahui, mau dan mampu
5) indikator PHBS TempatTempat Kerja untuk mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta TK 62 2 2 100.00%
(klasifikasi IV) berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS pondok pesantren memiliki beberapa indikator antara


Pondok Pesantren yang memenuhi minimal
lain kebersihan individu, tempat wudhu, penggunaan air berswih,
6) 8 indikator PHBS Pondok Pesantren Ponpes 62 2 2 100.00%
(klasifikasi IV)
jamban sehat, kebersihan asrama, ruang belajar serta kepadatan
penghuni asrama.
Puskesmas/OPD/UKBM memiliki kebijakan Germas sesuai inpres no 1
tahun 2017 dan melaksanakan penggerakan masyarakat dalam
b Prosentase Penerapan kebijakan Germas 100.00%
mendukung klaster (lintas sektor,Pendidikan,UKBM, dan mitra
potensial)

Penerapan kegiatan Germas dilingkungan tempat kerja seperti


1) Lintas Sektor (OPD Terkait olahraga/senam bersama /peregangan dan makan buah dan sayurserta kebijakan 45% 100 100 100.00%
pemeriksaan kesehatan

Penerapan kegiatan Germas dilingkungan di sekolah seperti


2) Pendidikan (Sekolah) olahraga/senam bersama /peregangan dan makan buah dan sayurserta kebijakan 45% 100 100 100.00%
pemeriksaan kesehatan

Penerapan kegiatan Germas dilingkungan tempat kerja seperti


3) UKBM (Desa) olahraga/senam bersama /peregangan dan makan buah dan sayurserta kebijakan 45% 100 100 100.00%
pemeriksaan kesehatan

Kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukkan bagi


c Intervensi/ Penyuluhan Kesehatan 100.00%
masyarakat melalui penyebaran pesan pesan kesehatan

Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada keluarga pada
1) kk 75 57 57 100.00%
Tangga minimal 12 kali dalam setahun permasalahaan kesehatan

Kegiatan intervensi pada Institusi Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada sekolah dalam
2) Sekolah 75 4 4 100.00%
Pendidikan minimal 2 kali dalam setahun meningkatkan PHBS dan Perilaku masyarakat sekolah

Kegiatan intervensi pada Institusi Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada Institusi Kesehatan dalam
3) IK 25 2 2 100.00%
Kesehatan minimal 2 kali dalam setahun meningkatkan PHBS dan Perilaku Staf pada institusi tersebut

Kegiatan intervensi pada TTU minimal 2 Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada Tempat tempat Umum
4) TTU 15 2 2 100.00%
kali dalam setahun dalam meningkatkan PHBS dan Perilaku masyarakat

Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada Tempat tempat kerja
5) IK 16 2 2 100.00%
minimal 2 kali dalam setahun dalam meningkatkan PHBS dan Perilaku masyarakat sekolah

Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren Kegiatan Pembinaan/dan pendampingan pada pondok pesantren dalam
6) Pondok 16 5 5 100.00%
minimal 2 kali dalam setahun meningkatkan PHBS dan Perilaku masyarakat sekolah

Proses komunikasi antara dua orang /lebih dengan tujuan merubah


Cakupan Komunikasi Interpersonal dan
7) prilaku atau menjadikan orang tersebut sebagai contoh pelaku Kelompok 17 6 6 100.00%
Konseling (KIP/K)
perubahaan

Puskesmas yang memiliki posyandu aktif minimal 80% (melakukan


kegiatan rutin minimal 10x/Thn, memiliki minimal 5 kader yang
dibuktikan dengan SK, cakupan minimal kegiatan KIA Gizi imunisasi
d. Pengembangan UKBM 100.00%
dan KB dan fasilitas kesehatan, memiliki alat pemantauan
pertumbuhan, mengembangkan kegiatan tambahaan (kes remaja,usila,
Toga dan penanggulangan penyakit)

 Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara


rutin setiap bulan (KIA: Ibu hamil, Ibu nifas, bayi, balita, KB,
1) Posyandu Aktif (Purnama Mandiri) Posyandu 70% 57 57 100.00%
Imunisasi, Gizi, Pencegahan dan penanggulangan diare) dengan
cakupan masing-masing minimal lebih dari 50%.
Desa /Kelurahaan yang memenuhi 8 indikator (Keaktifan forum masy
Desa/swadaya, keaktifan kader pemberdayaan /kesehatan, kemudahaan
akses pelayanan kesehatan dasar setiap hari, posyandu dan UKBM
2) Desa Siaga Aktif Posyandu 60% 6 6 100.00%
lainya, dukungan dana dari pemerintah Desa/kelurahaan atau dunia
usaha, peran serta masyarakat/organisasi masyarakat, peraturan kepala
Desa, Pembinaan PHBS.

2. Upaya Kesehatan Lingkungan 72.49%


Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
pada pasal 22 ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan
a. Penyehatan Air 42%
Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan hidup manusia.

Kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di sarana air bersih (PDAM, BP-


1) Pengawasan Sarana Air Minum (SAM) SAM 82 3529 2662 75.43%
SPAMS, SAM Non Perpipaan, SAM bukan jaringan perpipaan komunal)

2) SAM yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah SAM yang dilakukan IKL dengan hasil memenuhi syarat SAM 82 2662 250 9.39%

b. Penyehatan Makanan dan Minuman 50%

Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan Upaya peningkatan TPM memenuhi syarat yang dilakukan berdasarkan
1) TPM 100 86 84 97.67%
(TPM) hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di TPM

2) TPM yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TPM yang dilakukan IKL dengan hasil memenuhi syarat TPM 70 84 2 2.38%

C Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU) 98%

Upaya peningkatan TTU memenuhi syarat yang dilakukan berdasarkan


1) 1) Pembinaan sarana TTU hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di TTU (Sarana Kesehatan, 100 82 81 98.78%
Pendidikan, Tempat Ibadah, dan Pasar)

2) TTU yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TTU yang dilakukan IKL dengan hasil memenuhi syarat TTU 70 81 78 96.30%

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =


d. 100%
Pemberdayaan Masyarakat

Rumah Tangga memiliki Akses terhadap Jumlah rumah tangga yang memiliki akses berkelanjutan terhadap
1) 100 100 100 100.00%
jamban sehat jamban sehat (JSP, JSSP, Sharing)

Jumlah Desa/ Kelurahan yang 100% penduduknya sudah tidak buang


2) Desa/ Kelurahan yang sudah ODF RT 100 6 6 100.00%
air besar sembarangan dan sudah diverifikasi oleh Puskesmas

3) Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas Jumlah desa melaksanakan STBM yang difasilitasi oleh Puskesmas Desa/ Kel 100 6 6 100.00%

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan


3.
Keluarga Berencana #DIV/0!
a. Kesehatan Ibu 54%

Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai


Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil kompetensi untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
1) Ibu Hamil 100 826 385 46.61%
(K1) sesuai standar.Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada
trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke-8.

Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai


kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 4 kali
2) Ibu Hamil 98 826 383 46.37%
(K4) dengan distribusi waktu: 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 1 kali
pada trimester ke-2 (>12 minggu-24 minggu) dan 2 kali pada trimester
ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya).

Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai


kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali
3) Ibu Hamil 98 826 385 46.61%
(K6) dengan distribusi waktu: 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 2 kali
pada trimester ke-2 (>12 minggu-24 minggu) dan 3 kali pada trimester
ke-3 (>24 minggu sampai kelahirannya).

Pelayanan Persalinan oleh tenaga setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
3) Ibu Hamil 90 786 402 51.15%
kesehatan (Pn) sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.

1. Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan


2. Tenaga adalah tim penolong persalinan, terdiri dari dokter, bidan dan
perawat, apabila ada keterbatasan akses dan tenaga medis, persalinan
Pelayanan Persalinan oleh tenaga
4) dilakukan oleh tim minimal 2 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari Orang 90 786 402 51.15%
kesehatan di fasilitas kesehatan
bidan-bidan, atau bidan-perawat.
3. Tim penolong mampu melakukan tata laksana awal penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

Setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu


Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan
5) selama masa nifas (6 jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan) Orang 95 786 396 50.38%
(KF)
yang dilaksanakan secara terintegrasi dan komprehensif.
mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan rujukan. 1.
membuat keputusan klinik;
2. asuhan sayang ibu dan sayang bayi, termasuk Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) dan resusitasi bayi baru lahir;
6) Penanganan komplikasi kebidanan (PK) Orang 100 165 147 89.09%
3. pencegahan infeksi;
4. pencegahan penularan penyakit dari ibu ke anak;
5. persalinan bersih dan aman;
6. pencatatan atau rekam medis asuhan persalinan; dan
7. rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir.

b. Kesehatan Bayi 22%

Pelayanan kesehatan kepada neonatus yang dilakukan oleh tenaga


Pelayanan Kesehatan neonatus pertama
1) kesehatan yang memiliki kompetensi pada 6 jam sampai dengan 48 jam 96 749 194 25.90%
(KN1)
setelah lahir
266 35.51

Pelayanan neonatal esensial dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali kunjungan,


yang meliputi:
Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari
2) • 1 (satu) kali pada umur 6-48 jam; (KN 1) Bayi 96 749 189 25.23%
(KN lengkap)
• 1 (satu) kali pada umur 3-7 hari (KN 2); dan
• 1 (satu) kali pada umur 8-28 hari. (KN 3)

251 33.51

Penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat


menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian oleh tenaga
3) Penanganan komplikasi neonatus Bayi 100 112 31 27.68%
kesehatan yang memiliki kompetensi di fasilitas kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
41 36.61

Pelayanan kesehatan balyi berusia 12 hr-11 bulan sesuai standar


meliputi :
4) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari-11 bulan Bayi 100 1493 157 10.52%
1) Pelayanan kesehatan bayi sehat.
2) Pelayanan kesehatan bayi sakit.
221 14.80

c Kesehatan Anak Balita dan Anak Pra Sekolah 0%

Pelayanan kesehatan balita berusia 12-59 bulan sesuai standar


Pelayanan kesehatan anak balita (12-59 meliputi :
1) balita 100 2958 0.00%
bulan) 1) Pelayanan kesehatan balita sehat.
2) Pelayanan kesehatan balita sakit.
1005

Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar


meliputi :
2) Pelayanan kesehatan balita (0-59 bulan) Balita 100 509 0.00%
1) Pelayanan kesehatan balita sehat.
2) Pelayanan kesehatan balita sakit.

Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah Anak pra sekolah (60-72 bulan) mendapatkan pelayanan kesehatan
3) Balita 60 1477 0.00%
(60-72 bulan) sesuai standar
1298
d. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja #DIV/0!

Setiap anak pada usia pendidikan dasar (Kelas 1 -9 atau Usia 7 - 15


Tahun) yang mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar minimal 1
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
1) kali setahun di sekolah dan luar sekolah meliputi : Orang 60 1298 0.00%
Dasar
1) Skrining kesehatan.
2) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan

1298

salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk


Sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar
2) melaksanakan pemeriksaan penjaringan segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta Sekolah 100 #DIV/0!
kesehatan tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik untuk tingkatan SD/MI/SLB

salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk


Sekolah setingkat SMP/ MTs/ SMPLB yang mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar
3) melaksanakan pemeriksaan penjaringan segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta Sekolah 100 #DIV/0!
kesehatan tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik untuk tingkatan SMP/MTS/SMPLB

salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk


Sekolah setingkat SMA/ MA/ SMK/ mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar
3) SMALB yang melaksanakan pemeriksaan segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta Sekolah 100 #DIV/0!
penjaringan esehatan tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik untuk tingkatan SMA/MA/SMK/ALIYAH

Setiap anak usia 10 tahun sampai 18 tahun yang mendapat pelayanan


kesehatan di dalam gedung dan di luar gedung fasilitas pelayanan
kesehatan, meliputi :
1. Pemberian KIE
4) Pelayanan kesehatan remaja 2. Pelayanan Konseling Sekolah 60 #DIV/0!
3. Pelayanan Skrining Kesehatan
4. Pelayanan Imunisasi
5. Pelayanan suplemen gizi
6. Pelayanan Medis

e. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) #DIV/0!

Pasangan Usia Subur yang pada saat ini sedang memakai alat atau obat
KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/
1) kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri 85 #DIV/0!
CPR)
kesuburan, dan masih terlindungi oleh kontrasepsi

Penggunaan suatu metode kontrasepsi sesudah melahirkan sampai 6


2) KB pasca persalinan Orang 100 #DIV/0!
minggu/42 hari melahirkan

4. Upaya Pelayanan Gizi


#VALUE!
suatu kegiatan atau pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain
a. Pelayanan Gizi Masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku 86%
sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Pemberian kapsul vitamin A (warna biru) Bayi usia 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A (warna biru) dosis
1) Bayi 99.8 371 371 100.00%
dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan tinggi

Pemberian kapsul vitamin A (warna merah)


Balita usia 12-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A (warna merah)
2) dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan Balita 99.8 2959 2959 100.00%
dosis tinggi sebanyak 2 kali dalam setahun
2 (dua) kali setahun

3) Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil Ibu hamil mendapatkan 90 tablet besi Bumil 94.5 826 383 46.37%

Pemberian Tablet Tambah Darah pada


4) Remaja putri mendapatkan tablet tambah darah Rematri 79 5419 5315 98.08%
Remaja Putri

b. Penanggulangan Gangguan Gizi 33%

Balita gizi kurang mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


1) Pemberian PMT pada balita gizi kurang Balita 86.5 324 0 0.00%
selama 90 hari makan anak

Ibu Hamil KEK yang mendapat


2) Ibu hamil KEK mendapatkan makanan tambahan selama 90 hari Bumil 87 34 0 0.00%
PMTPemulihan

Balita gizi buruk mendapat perawatan Balita gizi buruk mendapatkan perawatan (rawat inap maupun rawat
3) Balita 100 3 3 100.00%
sesuai standar tata laksana gizi buruk jalan di fasyankes)

c. Pemantauan Status Gizi #VALUE!

1) Penimbangan balita D/ S Balita usia 0-59 bulan 29 hari yang ditimbang di Fasyankes Balita 95 3707 3649 98.44%

2) Balita naik berat badannya (N/ D) Balita yang ditimbang di Fasyankes dan naik berat badannya Balita 73.3 3649 1697 46.51%

Proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium sesuai


Rumah Tangga mengkonsumsi garam
3) standar SNI terhadap jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa di RT 68.5 - - #VALUE!
beryodium
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun

Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Proporsi ibu nifas yang mendapat vitamin A terhadap jumlah ibu nifas
4) Bufas 90 323 323 100.00%
Vitamin A yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Jumlah bayi lahir dengan BBLR terhadap seluruh bayi lahir yang ada di
5) Bayi 3 308 28 9.09%
Rendah (beratbadan< 2500gram) wilayah kerja puskesmas
Jumlah balita yg mendapatkan Jumlah balita yang mendapat Taburia terhadap seluruh balita yang ada
6) Balita 156 156 100.00%
suplementasi gizi mikro di wilayah kerja puskesmas

Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan


Jumlah balita yang mendapat Buku KIA terhadap seluruh balita yang
7) Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita 80 3767 3767 100.00%
ada di wilayah kerja puskesmas
(K/S)

Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI


8) Bayi mencapai umur 5 bulan 29 hari mendapat ASI eksklusif 6 bulan Bayi 96 294 208 70.75%
Eksklusif

Bayi yang baru lahir mendapat IMD


9) Bayi baru lahir (minimal 1 jam) yang mendapat IMD Bayi 89 326 224 68.71%
(Inisiasi Menyusu Dini)

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


5.
Menuar #DIV/0!
a. Diare 100%

1) Pelayanan Balita Diare Balita diare yang ditemukan dan dilayani sesuai standar 20 486 486 100.00%

Jumlah kasus diare pada balita yang ditemukan dan diberikan oralit 6
2) Penggunaan oralit pada balita diare Balita 100 486 486 100.00%
bungkus
Cakupan Penemuan penderita kasus Diare
3) Balita 1148 1148 100.00%
semua golongan umur
Jumlah kasus diare pada balita yang ditemukan dan diberikan zinc
4) Penggunaan Zinc pada balita diare 100 486 486 100.00%
sesuai umur, 0-2 : 5 tablet, 2-5 : 10 tablet

Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi


5) Pojok oralit Balita 100 100 100 100.00%
Oral Aktif (LROA)

b. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 100.00%


Jumlah penemuan kasus ISPA pneumonia pada balita. Estimasi kasus :
1) Penemuan penderita Pneumonia balita 80 201 201 100.00%
3,61% x jumlah balita tahun yang lalu
c. Kusta 100.00%
Jumlah kasus baru yang ditemukan dan Penemuan kasus baru kusta yang ditemukan dan diobati. CDR : 7/
1) 100 1 1 100.00%
diobati 100.000 x jumlah penduduk

2) Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru Pemeriksaan kontak serumah dan lingkungan Orang 100 2 2 100.00%

3) Angka kecacatan tingkat 2 Penemuan kasus baru kusta dengan angka kecacatan tingkat 2 Orang <5 1 1 100.00%

4) RFT penderita Kusta Penderita kusta yang telah menyelesaikan pengobatan MDT Orang 90 1 1 100.00%
Pemeriksaan kontak serumah dan lingkungan bagi penderita pasca RFT
5) Pengawasan pasca RFT yang dilakukan setahun sekali, selama 3 th untuk penderita PB dan 5 th Orang 100 1 1 100.00%
untuk penderita MB
Penderita baru pasca pengobatan dengan
Penderita kusta baru yang telah menyelesaikan pengobatan,
6) score kecacatannya tidak bertambah atau Orang <5 1 1 100.00%
kecacatannya tidak bertambah
tetap

d. Tuberculosis Bacillus (TB) Paru #DIV/0!

1) Treatment coverage Jumlah penemuan kasus baru TBC yang ditemukan dan diobati. 70 84 84 100.00%

SPM : target jumlah terduga TBC : 54% x 10 x target penemuan kasus


2) Penemuan terduga kasus TB Kasus TB 100 232 232 100.00%
TBC

Angka Keberhasilan pengobatan semua


3) Jumlah semua kasus TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap Suspek TB 90 22 22 100.00%
kasus TB (Success Rate/ SR)
Jumlah penemuan kasus baru TBC yang ditemukan dan diobati di
4) Jumlah pasien TBC diperiksa HIV Pasien TB 100 109 84 77.06%
lakukan pemeriksaan HIV

infeksi Tuberkulosis yang menyerang tubuh yang disebabkan oleh


5) Cakupan TB Ro bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang kebal obat akibat dari Pasien TBC 100 1 1 100.00%
pengobatan yang tidak benar

Pasien TBC dengan HIV Positif yang mendapatkan pengobatan secara


6) TB/HIV (+) yang mendapatkan ARV TBC +ARV 100 0 0 #DIV/0!
teratusr

e. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS Pasien TBC/HIV #DIV/0!

Anak sekolah (SMP dan SMA/ sederajat)


Pemberian informasi kesehatan khususnya tentang HIV AIDS pada
1) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/ kelompok 90 30 30 100.00%
kelompok Remaja di sekolah baikm SMP dan SMA
AIDS

Orang yang beresiko terinfeksi HIV Kelompok LSL, waria, penasun, WPS, WBP, pasangan ODHA dan bayi dai
2) Anak 1414 1414 463 32.74%
mendapatkan pemeriksaan HIV ibu HIV

Orang HIV yang mendapatkan pengobatan


3) Jumlah penderita HIV yang mendapatkan pengobatan ARV Orang 90 0 0 #DIV/0!
ARV
Pemeriksaan HIV yang dilakukan pada Pasien TBC yang di tandai
Jumlah pasien TB yang mengetahui status
4) dengan menurunya daya tahan tubuh sehingga memungkinkan Orang 70 109 59 54.13%
HIV-nya
terjadinya infeksi kuman

Pemeriksaan HIV pada populasi konsi yang harus dilakukan (Lelaki seks
5) Pemeriksaan HIV pada LSL Orang 100 30 0 0.00%
lelaki,

serangkaian tes antara lain Voluntary Counseling and Testing


(VCT), tes darah dan terapi ARV (antiretroviral). Skrining HIV pada
6) Pemeriksaan HIV pada semua Ibu Hamil Orang 100 777 405 52.12%
ibu hamil bermanfaat untuk menanggulangi risiko penularan
terhadap bayi.
serangkaian tes antara lain Voluntary Counseling and Testing
7) Pemeriksaan HIV pada PSK (VCT), tes darah . Skrining HIV pada wanita penjaja sex Orang 100 0 0 #DIV/0!
menanggulangi resiko penularaan

serangkaian tes antara lain Voluntary Counseling and Testing


Pemeriksaan HIV pada Pengguna Jarum
8)
Suntik (Penasun)
(VCT), tes darah dan Skrining HIV pada pengguna jarum suntik Orang 100 3 0 0.00%
untuk menanggulangi resiko penularaan

serangkaian tes antara lain Voluntary Counseling and Testing


9) Pemeriksaan pada HIV pada warga binaan (VCT), tes darah Skrining HIV pada warga binaan di lapas dengan Orang 100 0 0 #DIV/0!
tujuan menanggulangi resiko penularaan

serangkaian tes antara lain Voluntary Counseling and Testing


10) Pemeriksaan HIV pada Waria (VCT), tes darah Skrining HIV pada waria dalam menanggulangi Orang 100 2 0 0.00%
resiko penularaan

untuk mendeteksi dini adanya infeksi penyakit menular yang


11) Pemeriksaan Infeksi Menular Seks (IMS) sebagian besar menular lewat hubungan seksual. Semakin dini Orang 100 0 0 #DIV/0!
diketahui maka semakin baik.

f. Demam Berdarah Dengue (DBD) 100.00%

ABJ = RTJ/ RD X 100% RTJ : jumlah rumah/ bangunan tidak


1) Angka Bebas Jentik (ABJ) 90 90 90 100.00%
ditemukan jentik, RD : jumlah rumah yang diperiksa

2) Penderita DBD ditangani Penderita DBD yang ditangani Rumah 100 20 20 100.00%
3) PE kasus DBD PE kasus DBD Px 100 20 20 100.00%
4) Angka kematian DBD Jumlah kematian DBD/ jumlah kasus DBD x 100% Px <1
g. Malaria 0.00%
Penderita Malaria yang dilakukan
1) Penderita malaria yang dilakukan pemeriksaan sediaan darah 100 0 0 0.00%
pemeriksaan SD
Penderita positif Malaria yang diobati
2) Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT) Orang 100 0 0 0.00%
sesuai standar (ACT)

3) Penderita positif Malaria yang di follow up Penderita positif malaria yang diobati di follow up Orang 100 0 0 0.00%

h Hepatitis 90.85%

Pemeriksaan hepatitis pada bumil dengan


Semua bumil diperiksa dengan rapid HBSag 100 852 696 81.69%
rapid HBSag
1)

Pemberian Hbig (diberikan dalam 24 jam


setelah lahir) pada bayi dari bumil reaktif Diberikan Hbig dalam 24 jam setelah lahir Orang 100 9 9 100.00%
hepatitis
2)
i Filariarsis 0.00%

penyakit menular yang disebabkan karena infeksi cacing


filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfe)
Kasus filariarsis yang ditemukan dan
1)
ditangani sesuai standar
serta menyebabkan gejala akut , kronis dan ditularkan oleh 100 0 0 0.00%
berbagai jenis nyamuk (terutama Culex quinquefasciatus,
Mansonia).

j Leptospirosis 0.00%

Kasus leptospirosis yang ditemukan dan


1) Penyakit yang di sebabkan oleh ZOOnosis(bakteri,binatang) 100 0 0 0.00%
ditangani sesuai standar

k Pelayanan Imunisasi Orang 103.45%

1) IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) Jumlah bayi yang diimunisasi lengkap 94.1 779 817 104.88%

2) Desa/ Kelurahan UCI Jumlah desa/ kel dengan cakupan IDL 80% Bayi 100 6 6 100.00%

3) Imunisasi Booster Campak/ MR Jumlah anak usia 18 - 24 bln yang diimunisasi Campak/ MR Desa 85.6 784 658 83.93%

4) Imunisasi Booster DPT-HB-HIB Jumlah anak usia 18 - 24 bln yang diimunisasi DPt-HB-HIB Baduta 85.6 784 1002 127.81%

5) BIAS DT pada anak kelas 1 SD/ MI Jumlah anak SD/ MI kelas 1 yang mendapat imunisasi DT Anak Sekolah 95 754 885 117.37%

BIAS Campak/ MR pada anak kelas 1 SD/


6) Jumlah anak SD/ MI kelas 1 yang mendapat imunisasi Campak/ MR Anak Sekolah 95 754 880 116.71%
MI

7) BIAS Td pada anak SD/ MI kelas 2 Jumlah anak SD/MI kelas 2 yang mendapat imunisasi Td Anak Sekolah 95 757 861 113.74%

8) BIAS Td pada anak SD/MI kelas 5 Jumlah anak SD/MI kelas 5 yang mendapat imunisasi Td Anak Sekolah 95 750 858 114.40%

9) Imunisasi Td2 plus bumil Jumlah bumil yang diimunisasi Td 2,3,4,5 Anak Sekolah 60 903 720 79.73%

10) Pemantauan suhu lemari es vaksin Jumlah catatan suhu lemari es yang ada Bumil 100 3 3 100.00%
11) Ketersediaan catatan stok vaksin Jumlah catatan stock vaksin yang ada Catatan 100 1 1 100.00%

12) Laporan KIPI Non serius Jumlah laporan KIPI Non serius yang ada Catatan 100 1 1 100.00%

l Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology) 100.00%

1) Laporan STP yang tepat waktu Jumlah laporan yang masuk sebelum tgl 10 setiap bulannya 80 100 100 100.00%

2) Kelengkapan laporan STP Jumlah laporan yang lengkap setiap bulannya Laporan 90 100 100 100.00%

3) Laporan C1 tepat waktu Jumlah laporan C1 yang masuk sebelum tgl 10 setiap bulannya Laporan 80

4) Kelengkapan laporan C1 Jumlah laporan C1 yang masuk Laporan 90

5) Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu Laporan W2 yang masuk sebelum hari selasa pukul 24.00 Laporan 80 52 52 100.00%

6) Kelengkapan laporan W2 (mingguan) Jumlah laporan W2 yang ada Laporan 90 52 52 100.00%

Analisa Trend Bulanan Penyakit Potensial


7) Analisa trend bulanan penyakit potensial wabah (6 penyakit) yang ada Laporan 80 52 52 100.00%
Wabah (6 penyakit)
Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB
8) ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 Jumlah desa/ kel yang mengalami KLB ditanggulangi <24 jam Laporan 100
(dua puluh empat) jam

m Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Laporan 93.65%

Desa/ Kelurahan yang melaksanakan Jumlah desa / kel melaksanakan kegiatan Posbindu PTM di wilayah
1) Desa 50 6 6 100.00%
kegiatan Posbindu PTM kerja Puskesmas

Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas


2) Jumlah sekolah melaksanakan KTR di wilayah kerja Puskesmas Sekolah 60 10 10 100.00%
melaksanakan KTR

Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 Jumlah orang usia 15–59 tahun di wilayah kerja Puskesmas yang
3) tahun mendapatkan skrining kesehatan mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun Orang 100 27857 22547 80.94%
sesuai standar waktu satu tahun

6 Perkesmas (pelayanan kesehatan masyarakat)


87.52%

Meningkatnya kemandiriaan individu


Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat keluarga,kelompok,indvidu,masyarakat untuk mengatasi masalah
87.52%
(Perkesmas) kesehatan pelayanan keperawatan sesuai kewengansehingga tercapai
peningkatan kesehatan masyarakat yang optimal.2,66%X% KK miskin

Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, 2,66 x
1) Asuhan Keperawatan Individu Individu 1396 1396 100.00%
Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit Kunj.Pusk
degeneratif.
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group),
dengan prioritas 1. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum
mempunyai kartu sehat. 2. Keluarga miskin Rumus 2,66
2) Asuhan Keperawatan Keluarga orang/kk 532 200 37.59%
sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah X KK Miskin
kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita,
kesehatan reproduksi, penyakit menular. 3. Keluarga tidak
termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta
belum emanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah


kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.
1. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu
2,66 x
institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,
3) Asuhan Keperawatan Masyarakat/Kelompok Kelompok Jum.Kelompo 75 75 100.00%
Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok
k
pekerja informal. 2. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu
institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut,
rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas)

4) Peningkatan Tingkat Kemandirian Keluarga Terjadinya peningkatan kemandirian keluarga keluarga 40% 200 200 100.00%
5) Peningkatan Tingkat Kemandirian kelompok/masTerjadinya peningkatan kemandirian kelompok kelompok 40% 50 50 100.00%

JUMLAH #DIV/0!
RATA-RATA #DIV/0!
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

2022
No Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program Definisi Operasional
SATUAN Target 2022 VARIABLE SUB VARIABLE
Cap
JUMLAH
Absolute Cap %
SASARAAN
1 2 3 2022

Perhitungan ke dua belas indikator keluarga sehat dari


setiap keluarga yang besarnya berkisar antar 0 sampai
1 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) 21.17% 21.17% 21.17%
dengan 1. keluarga yang tergolong dalam keluarga sehat
adalah keluarga dg IKS >0,08

1) Indeks Keluarag Sehat (IKS) Keluarga 0.2 10333 2188 21.17%

sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap


2 Cakupan UHC Puskesmas warga memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan, 100.00% 100.00% 100.00%
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.

1) Cakupan kepesertaan JKN % 95 30996 30996 100.00%

Jumlah desa/kel dengan kegiatan pemberdayaan


3 Pelayanan Kesehatan jiwa masyarakat terkait program keswa diwilayah kerja 100.00% 100.00% 100.00%
Puskesmas

Jumlah Desa dengan kegiatan pemberdayaan


Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan
1) masyarakat terkait program keswa di wilayah kerja Desa 50 1 1 100.00%
jiwa
Puskesmas

Jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di


wilayah kerja Puskesmas yg mendapatkan pelayanan
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapat kesehatan sesuai standar dlm kurun waktu satu tahun
2) Pasien 100 75 75 100.00%
pelayanan kesehatan sesuai standar Prev / Estimasi th 2018 ; 1,3 / 1000 penduduk - Prev /
Estimasi th 2019 ; 2,03 / 1000 rumah tangga Atau riil
kasus bila angka ertimasi lebih rendah

Jumlah kasus ODGJ berat baru di wilayah kerja


3) Penanganan kasus ODGJ berat melalui rujukan ke RS/ Spesialis Puskesmas dirujuk ke RS/ Spesialis dalam kurun waktu Pasien 100 10 10 100.00%
satu tahun

Jumlah pasien ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas


4) Kunjungan rumah pasien ODGJ berat yg dilakukan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan Pasien 100 12 12 100.00%
dalam kurun waktu satu tahun

Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ringan atau Jumlah ODGJ ringan atau GME di wilayah kerja
5) Ganguan Mental Emosional (GME) mendapat pelayanan Puskesmas mendapat pelayanan kesehatan dlm kurun Pasien 100 50 50 100.00%
kesehatan sesuai standar waktu satu tahun

4 Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat 83.25% 83.25% 83.25%

upaya kesehatan gigi pada anak sekolah yang ditujukan


untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan
PAUD/ TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan gigi dan
a. mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang PAUD/ TK 50 1039 1039 100.00%
mulut
ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa
upaya promof dan prevenf bagi peserta didik.

kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan


oleh masyarakat dengan bimbingan Puskesmas sehingga
b. Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut Posyandu
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
50 57 57
masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang
tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut.

kegiatan pembinaan kesehatan gigi masyarakat dengan


bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan
c. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat Total masy 15% 44,629 7243 16.23%
mampu melakukan tindakan yang tepat dalam masalah
kesehatn gigi dan mulut.

Pembinaan kesehatan gigi pada anak sekolah yang


ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
d. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan SD/Mi 100% 29501 29501 100.00%
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan
berupa upaya promof dan prevenf bagi peserta didik.
 ini merupakan bagian integral dari Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara terencana pada para siswa
e. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD SD/Mi 100% 29501 29501 100.00%
terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam
suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara
berkesinambungan

Pelayanan yang dilakukan pada siswa SD setelah


Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan
f. dilakukan penjaringan kesehatan gigi anak sekolah yang SD/Mi 100% 3071 3071 100.00%
Kesehatan Gigi
membutuhkan perawatan kesehatan gigi.

5 Pelayanan Kesehatan Tradisional 100.00% 100.00% 100.00%

setiap orang yang melakukan Pelayanan


Kesehatan Tradisional yang pengetahuan dan
a. Penyehat Tradisional yang memiliki STPT Orang 15 25 25 100.00%
keterampilannya diperoleh melalui pengalaman turun
temurun atau pendidikan non formal.

Pembinaan yang dilakukan kepada kelompok penyehat


b. Pembinaan ke Penyehat Tradisional Orang 100 20 20 100.00%
tradisional

upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan


serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan
c. Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk Desa 3 2 2 100.00%
ringan secara mandiri oleh individu, kelompok dan
masyarakat

 upaya masyarakat untuk memelihara kesehatannya dan


mengatasi masalah kesehatan ringan secara mandiri
d. Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA) 2 2 100.00%
dengan memanfaatkan TOGA (taman obat keluarga) dan
ketrampilan (akupresur).

6 Pelayanan Kesehatan Olahraga 100.00% 100.00% 100.00%

Pembinaan kelompok di wilayah kerja Puskesmas yang


meliputi : 1) Pemeriksaan kesehatan
a. Kelompok/ klub olahraga yang dibina dan atau 2) Penyuluhan kesehatan secara berkala Klub 100 3 3 100.00%

Kegiatan penilaian tingkat kebugaran jasmani calon


b. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji jamaah haji dengan menggunakan metode rockport atau CJH 60 42 42 100.00%
six minutes

Kegiatan penilaian tingkat kebugaran jasmani anak


c. Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah Sekolah Dasar (SD/ MI) dengan menggunakan metode Siswa 90 540 540 100.00%
Single Test atau Baterai Tes

7 Pelayanan Kesehatan Indera 100.00% 100.00% 100.00%

a. Mata 100.00%

penemuan kasus Refraksi mata. Refraksi merupakan


proses masuknya cahaya dari bagian depan mata
1) Penemuan dan penanganan Kasus refraksi. Px 25% 267 267 100.00%
(kornea, pupil, retina) untuk dibiaskan tepat pada retina
(bagian belakang mata).
penemuan kasus gangguan penglihatan dalam upaya
2) Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Px 25% 230 230 100.00%
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

3) Penemuan kasus katarak pada usia di atas 45 tahun Cakupan penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 Px 15% 109 109 100.00%
tahun
Sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan mata yang
4) Pelayanan rujukan mata melaksanakan pelimpahaan tanggung jawan terhadap Px 15% 376 376 100.00%
kasus mata dari pelayanan yang kurang ke yang lebih
mampu.
5) Cakupan Penanganan Penyakit Katarak Penannganan yang dialkukan pada kasus katarak Px 20% 109 109 100.00%

b. Telinga 100.00%

kondisi yang ditandai dengan penurunan ambang


Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pendengaran, yang dapat menyebabkan gangguan
1) Kasus 20% 5 5 100.00%
pemeriksaan fungsi pendengaran komunikasi dengan derajat yang bervariasi sampai
ketulian total.

penemuan kasus pada kondisi yang ditandai dengan


penurunan ambang pendengaran, yang dapat
2) Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas Kasus 20% 1 1 100.00%
menyebabkan gangguan komunikasi dengan derajat
yang bervariasi sampai ketulian total.
Penemuan kasus serumen prop yang dapat
3) Penemuan Kasus Serumen prop menyebabkan tersumbatnya telinga dan mengganggu Kasus 20% 55 55 100.00%
pendengaraan

8 Pelayanan Kesehatan Lansia 59.47% 59.47% 59.47%

Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang


Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai
1) Lansia 50 4054 2411 59.47%
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. standar minimal 1 tahun sekali dalam kurun waktu satu
tahun

9 Pelayanan Kekerasan pada Perempuan dan Anak 100.00% 100.00% 100.00%

Setiap Perempuan dan Anak yang mengalami kasus


Pelayanan Kesehatan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan
1) tindakan kekerasan fisik maupun psikis yang mendapat kss 10 1 1 100.00%
Anak (KTP/A)
pelayanan kesehatan

10 Pelayanan Kesehatan Kerja 100.00% 100.00% 100.00%

Jumlah kunjungan pekerja yang datang ke Puskesmas


a. Pekerja sakit yang dilayani Orang 100 7667 7667 100.00%
untuk memeriksakan kesehatannya

Jumlah kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan


b. Jumlah Pos UKK yang dibina Pos UKK 100 2 2 100.00%
di Pos UKK oleh Puskesmas

Jumlah kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan


Jumlah Perusahaan dengan Pekerja Perempuan (GP2SP) yang
c. di Perusahaan dengan pekerja perempuan (GP2SP) oleh Perusahaan 100 2 2 100.00%
dibina
Puskesmas

Petugas yang berada di tempat berisiko berdasarkan


Petugas Puskesmas yang menggunakan APD (masker sesuai
d. hasil identifikasi risiko menggunakan Alat Pelindung Diri Petugas 100 89 89 100.00%
standar)
(APD)

11 Keseh atan Matra 100.00% 100.00% 100.00%

penilaian kriteria istithaah kesehatan bagi jemaah haji


yang dilakukan melalui pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan dalam rangka mempersiapkan kondisi
kesanggupan berhaji melalui mekanisme baku pada
sarana pelayanan kesehatan terstandar yang
Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum
a. diselenggarakan secara kontinum (berkesinambungan, CJH 80 42 42 100.00%
operasional terdata.
melingkupi seluruh periode waktu perjalanan ibadah haji
dan tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari
pelayanan kesehatan dasar, spesialistik, serta rujukan
dalam setiap strata layanan kesehatan), dan
komprehensif

JUMLAH 963.89%

RATA-RATA 87.63%
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)

2022
Satuan Sub
No Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program Definisi Operasional Target 2022 Variabel
Sasaran Variabel
Cap
JUMLAH
Absolute Cap %
SASARAAN
2022

1 2 3 4 6 10 11 12 13 14
Pelayanan
1. Non Rawat Inap 98.67% 98.67%

Indikator untuk mengetahui tingkat aksesibilitas


atau pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh
1 Angka Kontak Peserta serta upaya FKTP terhadap kesehatan Kunjungan 150%0 30996 30996 100.00%
Peserta pada setiap 1000 peserta terdaftar di FKTP
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Jumlah rujukan yang didiagnosa yang termasuk


dalam jenis penyakit yang menjadi kompetensi
2 Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik dokter di FKTP sesuai ketentuan peraturan Kasus 2% 1 1 100.00%
perundang undangan. (Time, Age, Complication dan
comorbidiy (TACC)

Jumlah Total rujukan yang didiagnosa yang


termasuk dalam jenis penyakit yang menjadi
3 Rata rata rasio rujukan di FKTP kompetensi dokter di FKTP sesuai ketentuan Kasus 15% 620 620 100.00%
peraturan perundang undangan. (Time, Age,
Complication dan comorbidiy (TACC)

Indikator untuk mengetahui optimalisasi


penatalaksanaan Prolanis oleh FKTP dalam menjaga
4. Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) Orang 5% 100 100 100.00%
kadar gula darah bagi pasien DM Tipe 2 atau
Tekanan Darah bagi pasien hipertensi esensial (HT)

Jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan di sarana


5 Cakupan Rawat jalan Orang 15% 7169 7169 100.00%
kesehatan dan swasta dalam kurun waktu 1 tahun.

Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau


Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah keluarga terdekat setelah mendapatkan penjelasan
6. Orang 100% 100 100 100.00%
selesai pelayanan secara lengkap mengenai tindakan dokter terhadap
pasien.

7 Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap dalam 24 jam Orang 100% 100 100 100.00%

√ - Identitas Pasien

√ - Tanggal/ Waktu

√ - Anamnesa

√ - Pemeriksaan Fisik/ penunjang medik

√ - Diagnosa
√ - Pengobatan/ tidakan
√ - Tanda tangan oleh pemeriksa/ dokter

8 Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi Orang 100 903 903 100.00%

9 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 Orang 100 903 903 100.00%

10 Pemeriksaan Protein Urin pada ibu hamil dengan faktor resiko 198 198 100.00%

11 Pemeriksaan Trobosit pada ibu hamil 5 5 100.00%

12 Pemeriksaan Kecacingan pada faktor resiko (bumil,anak sekolah dll) 5 5 100.00%

13 Pengambilan Sputum BTA Orang 100 372 372 100.00%

merupakan metode pemeriksaan awal yang


14 Pemeriksaan Mantux Test umum dilakukan untuk skrining atau deteksi 3 3 100.00%
awal penyakit TBC pada populasi tertentu

Pemeriksaan yang dilakukan pada anak dengan


15 Pemeriksaan Anemia pada anak dengan faktor resiko faktor resiko (gangguan pencernaan,infeksi,rewel, 100 80 80.00%
menstrusai, kulit pucat dll)

2 Rawat Inap Orang 100


95.00% 95.00%

1 Ketepatan jam visite dokter Kunjungan dokter bersama tenaga kesehatan lainya Kss 100 100 80 80.00%
sesuai dengan jam yang menjadi ketetapan dalam
SOP
2 Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap dalam 24 jam 100 100 100.00%
√ - Identitas Pasien

√ - Tanggal/ Waktu

√ - Anamnesa

√ - Pemeriksaan Fisik/ penunjang medik

√ - Diagnosa

√ - Pengobatan/ tidakan

√ - Tanda tangan oleh pemeriksa/ dokter

Rata rata lama perawatan pasien maksimal


3 ALOS ( Rata rata lama rawat pasien ) pada Puskesmas Perawa 100% 2 2 100.00%
5 hari

prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan


waktu tertentu. Rumus BOR = (Jumlah hari
4 Kecukupan BOR buah 70% 41 41 100.00%
perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur
x Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

JUMLAH 193.67%
RATA-RATA 96.83%
INSTRUMEN PENILAIAN MANAJEMEM PUSKESMAS

PETUNJUK : ISI SEL YANG BERWARNA HIJAU MUDA DAN HIJAU TUA

NO JENIS VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL NILAI = 0 NILAI = 5 NILAI = 10 NILAI HASIL KETERANGAN

I MANAJEMEN UMUM 5.00

5
1 Dokumen Perencanaan Puskesmas :

10
Ada rencana 5 tahunan, Ada rencana 5 tahunan,
Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok, dan fungsi
tetapi tidak sesuai visi, misi, sesuai visi, misi, tugas
Puskesmas, berdasarkan pada analisis kebutuhan
Tidak ada rencana 5 (lima) tugas pokok, dan fungsi pokok, dan fungsi
√ Ada rencana lima tahunan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya
tahunan Puskesmas, tidak Puskesmas bedasarkan pada
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
berdasarkan pada analisis analisis kebutuhan
optimal. Ada dokumen Rencana Strategis
kebutuhan masyarakat masyarakat
10
Ada RUK, tetapi tidak sesuai
RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas untuk tahun Ada RUK, sesuai visi, misi,
visi, misi, tugas pokok, dan
yad (N+1) dibuat berdasarkan analisa situasi, kebutuhan tugas pokok, dan fungsi
fungsi puskesmas tidak
dan harapan masyarakat, hasil capaian kinerja, prioritas Puskesmas, tidak
√ Ada, RUK/RBA Tidak ada berdasrkan analisis
serta data 2 (dua) tahun yang lalu dan data survei, berdasarkan pada analisis
kebutuhan masyarakat dan
disahkan oleh Kepala Puskesmas. Ada dokumen Rencana kebutuhan masyarakat dan
kinerja.
Bisnis dan Anggaran (RBA) atau Usulan. kinerja

10
Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) program
UKM, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program yang
akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKM dan PL Dokumen RPK
Dokumen RPK sesuai RUK,
√ Ada, RPK Tahunan/bulanan UKM, ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi Tidak ada dokumen RPK tidak sesuai RUK, tidak ada
ada pembahasan
misi, dan dalam menentukan jadwal ada pembahasan pembahasan
dengan LP/ LS. Ada dokumen RBA atau DPA dan DPA
Perubahan

10
Rapat Lintas Program (LP) membahas review kegiatan,
permasalahan LP, rencana tindak lanjut (Corrective action),
beserta tindak lanjutnya secara lengkap. Dokumen lokmin Ada, dokumen tidak
Ada, dokumen yang
awal tahun memuat penyusunan POA, briefing penjelasan memuat evaluasi bulanan
√ Lokakarya minibulanan Tidak ada dokumen menindaklanjuti hasil
program dari Kepala Puskesmas dan detail pelaksanaan pelaksanaan kegiatan dan
lokmin bulan sebelumnya
program (target, strategi pelaksana) dan kesepakatan langkah koreksi
pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.

Ada dokumen, disusun 10


PKP tahun n-1 dibuat dengan sistematika sesuai pedoman, Ada dokumen, disusun sesuai pedoman, dianalisa
√ Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) disajikan dan dilakukan analisa serta ada Rencana Tindak Tidak ada dokumen tidak sesuai pedoman dan ada RTL, nilai terbaca
Lanjutnya, serta nilai kinerja terbaca tapi nilai kinerja terbaca

Rapat lintas program dan Lintas Sektor (LS) membahas Ada dokumen
review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta Ada, dokumen tidak corrective action, daftar
tindak lanjutnya secara lengkap. Dokumen memuat memuat evaluasi bulanan hadir,
√ Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan) evaluasi kegiatan yang memerlukan peran LS. Tidak ada dokumen notulen hasil lokmin, 10
pelaksanaan kegiatan dan
langkah koreksi undangan rapat lokmin
lengkap
10
Gambaraan situasi kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
yang memuat berbagai data tentang tentang situasi dan
Ada Dokumen Propil tahun Ada Dokumen Propil tahun
hasil pembangunan kesehatan selama kurun waktu satu
√ Ada Propil Puskesmas H-1 Tidak ada dokumen sebelumnya dan memuat sebelumnya dan memuat
tahun. Yang memuat minimal (data demografi, SDM, Drajat
paling sedikit 4 kriteria seluruh kriteria
Kesehatan, Upaya Kesehatan dan Manajemen, Keadaan
lingkungan dan Perilaku masyarakat.)

Pengelolaan sarana prasarana yang meliputi pengadaan,


II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT penyimpanan, pemeliharaan, inventaris, dan laporan sarana 9.55
prasarana.

Ada dokumen dan bukti Ada dokumen dan bukti


Pengelolaan SPA ( sarana, Prasarana dan Alat Tidak ada Dokumen dan Aspak dan 2 indikator
a Aspak dan semua indikator 5
kesehatan ). bukti Aspak lainya lainya
o Adanya peraturan Penglelolaan SPA

Pedoman
Panduan

SPO
o Adanya Sk penunjukan tim/unit pengelolaan SPA

o Adanya anggaran dalann kegiatan pengelolaan SPA

o Kelengkapan SPA / ASPAK 70%

o Bukti telah di lakukan kalibrasi alat kesehatan

b Pengelolaan Obat di Gudang Obat Puskesmas


untuk memenuhi kebutuhan obat yang sudah
direncanakan dengan mengajukan permintaan kepada Tidak ada Dokumen Ada Dokumen pendukung
Ada Dokumen pendukung
Kegiatan Permintaan Obat, Narkotika, Psikotropika Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai peraturan dan pendukung serta bukti minimal 3 indikator dan 10
kebijakan pemerintah setempat. dan seluruh indikator
dilakukan pengarsipan lakukan telusur

О Petugas puskesmas membuat permintaan obat


menggunakan form LPLPO
О Semua kolom dalam LPLPO diisi sesuai kebutuhan

О Puskesmas menetapkan stok optimum untuk setiap


item obat
О PLPO ditandatangani kepala puskesmas, petugas
puskesmas, kepala IFK Kab/kota dan Kepala Dinas
Kesehatan Kab/kota

О LPLPO diarsipkan minimal 1 (satu) tahun terakhir

kegiatan menerima obat dari Instalasi Farmasi


Kabupaten/Kota sesuai dengan permintaan yang sudah
Tidak ada Dokumen
diajukan oleh puskesmas (Permenkes, 2014). Pada kegiatan Ada Dokumen pendukung Ada Dokumen pendukung
c Penerimaan Obat, Narkotika dan Psiktropika pendukung serta bukti 10
penerimaan obat harus menjamin jumlah, mutu, waktu minimal 3 indikator lainya dan seluruh indikator
dilakukan
penyerahan, spesifikasi, kesesuaian jenis dan harga yang
tertera pada pesanan.

О Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang


diterima dengan item obat yang dikirim dan yang
tercatat dalam LPLPO

О Petugas memeriksa dan mencatat tanggal kadaluarsa


obat

О Petugas penerima mencatat dokumen penyerahan obat


dalam buku penerimaan obat, serta mencatat obat
narkotika dan psikotropika dalam buku khusus

О Untuk obat Narkotika, Psikotropika dan OKT harus


tersimpan dalam lemari khusus dan terpisah dari obat
lainnya

О Obat harus selalu dicek kesesuaian antara fisik obat


dan kartu stok

О Kunci lemari obat Narkotika hanya dipegang oleh


penanggungjawab gudang dan orang staf lain yang di
percaya

serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, atau Ada Dokumen/bukti Ada Dokumen/bukti
Pemeriksaan terhadap obat yang diragukan Tidak ada Dokumen/bukti
d keterangan lainnya untuk menguji obat yang diragukan pendukung dilakukan pendukung dilakukan 10
kualitasnya pendukung dilakukan
kualitasnya untuk menjamin mutu dan keamanan. minimal 2 indikator seluruh kegiatan

О Petugas menyimpan secara terpisah obat


rusak/kadaluarsa
О Terdapat buku catatan obat rusak dan kadaluarsa

О Terdapat Berita Acara Penyerahan obat


rusak/Kadaluarsa ke IFK yang terdiri dari jumlah obat
dan no batch obat

О Terdapat kesesuaian antara obat rusak/kadaluarsa


dengan catatan
mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat Tidak ada Dokumen kartu Ada Dokumen kartu stok Ada Dokumen kartu stok
Lokasi dan kelengkapan penyimpanan obat di
e peyimpanan yang tidak baik serta untuk memudahkan stok /bukti kondisi /bukti kondisi minimal 3 /bukti kondisi seluruh 10
gudang
pencarian dan pengawasan obat- obatan. gudang obat indikator indikator
О Gudang obat terpisah dari ruang pelayanan
О Tersedia kartu stok seluruh item obat yang ada
О Tersedia buku penerimaan obat
О Tersedia rak penyimpanan atau pallet
О Tersedia cukup ventilasi, sirkulasi udara dan
penerangan
О Tersedia buku pencatatan untuk permintaan obat
sebelum waktunya
suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat dan perbekalan kesehatan yang Tidak ada Dokumen kartu Ada Dokumen kartu stok Ada Dokumen kartu stok
f Fasilitas penyimpanan diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian stok /bukti kondisi /bukti kondisi minimal 3 /bukti kondisi seluruh 10
serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat dan gudang obat indikator indikator
perbekalan kesehatan.

О Tersedia lemari khusus untuk narkotika


О Tersedia lemari es khusus untuk produk tertentu
Obat dikelompokkan dalam jumlah yang mudah
О
dihitung

Obat dengan kadaluarsa lebih pendek disimpan lebih


depan dibandingkan dengan obat yang mempunyai
О
masa kadaluarsa lebih panjang ( First Expire First Out
)

Untuk obat yang tidak mempunyai masa kadaluarsa,


penyimpanan berdasarkan kedatangannya. Yang lebih
О
dahulu datang disimpan lebih depan dibandingkan
dengan yang datang belakangan (First In First Out)

О Penataan Obat berdasarkan abjad


Ruang penyimpanan harus memiliki termometer
О
ruangan dan kulkas dan dilakukan monitoring suhu

Ruangan penyimpanan obat harus ber AC untuk


О
menjaga kualitas obat baik di gudang maupun apotik

Ada Dokumen yang Ada Dokumen yang


Tidak ada Dokumen yang
proses yang penyaluran obat dari puskesmas ke unit di wilayah kerja mendukung distribusi mendukung distribusi
g Proses distribusi mendukung distribusi obat 10
berdasrkan permintaan dari masing masing /bukti kondisi minimal 3 /bukti kondiisi keseluruhan
indikator ada
Tersedia rencana dan jadwal distribusi obat ke sub
О
unit
Tersedia permohonan permintaan dari masingmasing
О
sub unit
Tersedia catatan pengiriman, penerimaan,
О
pemerikasaan barang oleh sub unit

Tersedia laporan distribusi kepada Kepala Puskesmas


О
dari sub unit dengan menggunakan LPLPO sub unit

О Tersedia sarana repacking

kelengkapan resep terdiri dari nama dan alamat penulis resep dengan Lakukan sampling Lakukan sampling terhadap Lakukan sampling terhadap
nomor telepon (kalau ada); tanggal peresepan; tanda R/, nama dan
h Kelengkapan Resep Obat kekuatan obat; bentuk sediaan dan jumlah obat; aturan pakai; nama,
terhadap resep obat/dan resep obat/dan ada bukti resep obat/dan ada bukti 10
alamat dan umur pasien; paraf atau tanda tangan dokter tidak ada bukti minimal 5 aitem keseluruhan aitem

О Mencantumkan : nama penulis resep


О Mencantumkan : alamat puskesmas
О Mencantumkan : nama obat
О Mencantumkan : cara pakai
О Mencantumkan : Tanda tangan/ paraf
О Mencantumkan : nama pasien
О Mencantumkan : alamat pasien
О Mencantumkan : jenis kelamin
О Mencantumkan : umur/ berat badan
Lakukan sampling Lakukan sampling terhadap Lakukan sampling terhadap
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
i Proses pelayanan obat Apoteker dalam pemberian informasi mengenai Obat , kepada pasien terhadap pelayanan resep obat/dan ada bukti resep obat/dan ada bukti 10
obat/dan tidak ada bukti minimal 5 aitem lengkap sesuai kondisi

Tidak terdapat obat yang telah disimpan/dikemas


О
dalam wadah yang siap diberikan kepada pasien

Tidak mengambil obat dalam bentuk


О tablet/kapsul/kaplet secara langsung, tapi
menggunakan sendok/spatula

Tidak terdapat obat berlebih di luar wadah obat


(petugas kamar obat mengembalikan kelebihan
О
tablet/kapsul ke dalam wadah dan ditutup sebelum
membuka yang lain )

Tidak terdapat obat puyer yang dikemas sebelum ada


О
permintaan resep

Sarana harus memiliki Dispenser air mimun untuk


О
mengoplos sediaan sirup kering

Tidak menyediakan obat antibiotika yang telah dioplos


О
sebelum permintaan
Jumlah obat yang diberikan sesuai dengan jumlah
О
yang tertulis pada resep

Lakukan sampling
 merupakan salah satu daripelayanan kefarmasian yang berorientasi terhadap pelayanan Lakukan sampling terhadap Lakukan sampling terhadap
pada pemberian informasi yang akurat,komprehensi, terkini olehpetugas
j Cara penyerahan dan pemberian informasi kefarmasian kepada pasien, tenaga kesehatan, masyarakat maupun pihak penyerahaan obat/dan pelayanan obat/dan ada pelayanan obat/dan ada 10
yang memerlukan tidak ada bukti yang bukti minimal 5 aitem bukti keseluruhan
sesuai

О Petugas kamar obat memanggil pasien berdasarkan no


urut dan menanyakan kembali data diri pasien dan no
urut setelah dipanggil

О Petugas kamar obat memberikan informasi nama obat,


cara pemakaian, manfaat obat, apa yang dilakukan
bila terdapat efek samping obat

О Petugas kamar obat meminta pasien untuk mengulang


petunjuk yang telah diberikan kepada pasien

О Petugas memisahkan setiap jenis obat dalam kemasan


yang berbeda
О Petugas kamar obat memberi etiket dan label pada
kemasan dengan nama pasien, tanggal, cara
pemakaian

alat manajemen untuk melakukan pemantauan program obat di suatu Tidak ada bukti dokumen Ada bukti dokumen PWS Ada bukti dokumen PWS
Puskesmas selalu membuat PWS indikator PWS yang di tampilkan yang di tampilkan berupa yang di tampilkan berupa
k wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut 10
peresepan yang cepat dan tepat berupa grafik grafik minimal 3 indikator grafik seluruh indikator
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus ISPA
О
tidak lebih dari 20 %
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus diare
О
tidak lebih dari 20 %
Presentase penggunaan injeksi untuk kasus mialgia
О
tidak lebih dari 20 %
Ratarata jumlah obat yang diresepkan tidak lebih dari
О
3 jenis
О Penggunaan injeksi tidak lebih dari 10 %

merupakan upaya perusahaan untuk melakukan


perencanaan keuangan, pengelolaan aset,
Ada Dokumen pembukuan Ada Dokumen pembukuan
penyimpanan dana, dan pengendalian aset atau dana Tidak Ada Dokumen
keuangan dan data keuangan dan data
III MANAJEMEN KEUANGAN perusahaan. Jika melihat dari pengertiannya, ada pembukuan keuangan dan
terupadate sampai ojktober terupadate sampai ojktober
10.00
beberapa faktor yang menjadi fungsi manajemen tidak upadate
minimal 5 indikator data keseluruhan
keuangan, mulai dari perencanaan hingga
pengendalian aset
Puskesmas mempunyai buku/catatan
1 administrasi keuangan 10

О Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Neraca, Liabilitas (Jumlah Hutang) dan Ekuitas
О
(Kekayaan/Modal)
О Buku Kas Umum

О Buku Pembantu Pengeluaran

О Buku Pembantu Penerimaan

О Buku Pembantu Bank

О Buku Pembantu Pajak

О Buku Pembantu Uang Muka/Panjar

О Bukti Transaksi Pembayaran (SPJ)

serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan


Ada Dokumen SOP yang Ada Dokumen SOP yang
Puskesmas mempunyai aturan SOP mengenai berbagai proses penyelenggaraan Tidak Ada Dokumen SOP
2 sudah di buat dan minimal sudah di buat dan 10
Keunagan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan yang sudah di buat
3 SOP keseluruhan SOP
harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.

О SOP Pengeluaran Kas pada Bendahara

О SOP Pencairan Dana BOK

О SOP Pencairan Dana BLUD

О SOP Bendahara Penerimaan

О SOP Pengadaan Barang dan Jasa

О SOP Pemeliharaan BMD

О SOP Penerimaan & Penyaluran BHP

memudahkan pemanfaatan sumber daya manusia


dengan efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan
Tidak ada Dokumen yang Ada Dokumen yang Ada Dokumen yang
tujuan individu. Tujuan manajemen
IV MANAJEMEN KETENAGAAN mendukung distribusi obat mendukung minimal 5 mendukung dan di buktikan 10.00
ketenagaan adalah optimalisasi dari tingkat dokumen dengan bukti
penyesuaian diantara empat komponen sumber daya
manusia.
10
Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas /
1 Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) : Ada dan setiap
kolom berisi :

Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian petugas 10


2
(semua item dibuktikan dengan arsip) :
Puskesmas membuat Struktur Organisasi beserta
3 uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas

Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan 10


4 tahunan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab

10
Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas
5
dengan cara penilaian SKP.

6 Rencana kebutuhan Tenaga

Puskesmas mempunyai daftar pejabat fungsional yang 10


7
disusun

8 Puskesmas Memiliki Data SIP petugas yang aktif

TOTAL NILAI 34.55


NILAI RATA - RATA 8.64

Hasil Kegiatan Manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi :


Baik (KELOMPOK I) = nilai akhir ( > 8,5 )
Sedang (KELOMPOK II) = nilai akhir ( 5,5 - 8,4 )
Kurang (KELOMPOK III) = nilai akhir ( < 5,5 )
INDIKATOR KINERJA MUTU PUSKESMAS

NILAI
No Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program Definisi Operasional Satuan Target 2022 NILAI = 0 NILAI = 5 NILAI = 10 KETERANGAN
HASIL

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11

A MUTU PROGRAM IBU DAN ANAK


10.00

jumlah kasus perempuan yang meninggal dari suatu


penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
1 Jumlah Kasus kematian Ibu penanganannya (tidak termasuk kecelakaan, bunuh diri atau Kss 5 ≥6 1-5 Kss 0
kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) 
10

Jumlah kasus kematian pada bayi sebelum mencapai umur 1 ≥ 10


2 Jumlah Kasus kematian Bayi Kss 10 1-5 Kss 0
tahun pada kurun waktu tertentu

10

Balita dengan indeks tinggi badan menurut umur (TB/ U)


3 Balita pendek (Stunting dengan nilai z-score < -2SD terhadap jumlah balita yang Bayi 24% ≥ 15% 1-10% 0
diukur di wilayah kerja Puskesmas dalam satu tahun
10

Balita dengan indeks berat badan menurut umur (BB/ U)


Prevalensi berat badan kurang / Underweight (Berat 13%
4 dengan nilai z-score < -2SD terhadap jumlah balita yang Balita 18.80% 6% 0
badan kurang dan sangat kurang) pada balita
diukur di wilayah kerja Puskesmas
10 #REF!

Balita dengan indeks berat badan menurut tinggi badan


Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) pada 3%
5 (BB/TB) dengan nilai z-score < -2SD terhadap jumlah balita Balita 4.50% 2% 0
balita
yang diukur di wilayah kerja Puskesmas
10
Jumlah ibu hamil anemia terhadap seluruh ibu hamil yang 3%
6 Persentase Ibu Hamil Anemia Bufas 5% 2% 0
diperiksa kadar Hbnya
10
Proporsi ibu hamil KEK (LILA < 23,5 cm) terhadap jumlah ibu 7%
7 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) bumil 11% 4% 0
hamil KEK yang ada di wilayah kerja Puskesmas
10

Proporsi balita Bawah Garis Merah terhadap balita yang 2%


8 Balita Bawah Garis Merah (BGM) Balita 2.30% 1% 0
ditimbang di wilayah kerja Puskesmas
10

Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Jumlah bayi lahir dengan BBLR terhadap seluruh bayi lahir 3%
9 Bumil 4.20% 1% 0
(beratbadan< 2500gram) yang ada di wilayah kerja puskesmas
10

B INDIKATOR NASIONAL MUTU 10.00


Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor
atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor. Pada
indikasi Sebelum kontak dengan pasien
1 Kepatuhan Kebersihan Tangan
Sesudah Kontak dengan pasien
Petugas 85% ≤69 70-84 ≥ 85 10
Sebelum melakukan Prosedur aseptik
Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien

kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dengan tepat


sesuai dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
2 Kepatuhan Alat pelindung Diri
terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10
lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan
airborne).

Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi


yang dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan
minimal dua penanda identitas seperti: nama lengkap,
tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang
ditetapkan di Puskesmas. Identifikasi dilakukan secara benar
setiap tindakan intervensi pasien seperti :
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien
Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian cairan
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10
intravena.
Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi, pemasangan
alat kontrasepsi, persalinan, dan tindakan kegawatdaruratan.
Prosedur diagnostik : pengambilan sampel

kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat


4 Survey Kepuasaan Pasien kepuasan pasien terhadap kualitas layanan yang diberikan Petugas 76.61% ≤69 ≥ 70 ≥ 76 10
oleh fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien

C SASARAAN KESELAMATAN PASIEN 100

Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di Unit Gawat


1 Komunikasi efektif dalam pelayanan
Darurat
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10

Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan high alert di ruang


2 Keamanan obat yang perlu diwaspadai
farmasi dan gudang obat
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10

Kepatuhan terhadap prosedur Bedah minor (compliance rate)


3 Memastikan lokasi pembedahan yang benar
di UGD/ Tindakan/ Persalinan dan Poli Gigi
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10

4 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene SOP 100% ≤94 ≥ 95 100 10

Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap


5 Mengurangi risiko cedera pasien akibat terja
dan rawat jalan
Petugas 100% ≤94 ≥ 95 100 10

D Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 100

 tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua


1 Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi mikroorganisme kecuali endospora bakteri dengan cara sop 100% ≤94 ≥ 95 100 10
merebus atau kimiawi 
Ceklist
2 Pembuangan jarum suntik memenuhi standar
Monitoring
100% ≤94 ≥ 95 100 10

TOTAL NILAI 220.00


NILAI RATA - RATA 55.00
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B Balita B
Balita B Balita B
RANGKING 3 CAPAIAN TERNDAH

NO URAIAN KEGIATAN/SUB VARIABEL TARGET PENCAPAIAN GAP/SELISIH

A UKM ESENSIAL

Capaian Terendah 1

Capaian Terendah 2

Capaian Terendah 3

B UKM PENGAMBANGAN

Capaian Terendah 1

Capaian Terendah 2

Capaian Terendah 3

C UKP

Capaian Terendah 1

Capaian Terendah 2

Capaian Terendah 3

D MANAJEMEN

Capaian Terendah 1

Capaian Terendah 2

Capaian Terendah 3

E MUTU

Capaian Terendah 1

Capaian Terendah 2
Capaian Terendah 3
I. Kategori Nilai Cakupan Pelayanan
Kriteria I (baik) : tingkat pencapaian hasil > 91%
90 Kriteria II (sedang) : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90%
80 Kriteria III (kurang) : tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

NILAI BOBOT JUMLAH


CAKUPAN UPAYA KESEHATAN
#DIV/0! 40% #DIV/0!
WAJIB
CAKUPAN UPAYA KESEHATAN
87.63% 20% 17.53%
PENGEMBANGAN
CAKUPAN UPAYA KESEHATAN
96.83% 40% 38.73%
PERSEORANGAN (UKP)

Cakupan Pelayanan #DIV/0! Kriteria II (Sedang)


II. Kategori Nilai Manajemen
Kriteria I (baik) : Nilai rata - rata ≥ 8,5
8.5 Kriteria II (sedang) : Nilai rata – rata 5,5 – 8,4
5.5 Kriteria III (kurang) : Nilai rata – rata < 5,5

Manajemen 8.64 Kriteria I (baik)


III. Kategori Nilai Mutu Pelayanan

Kriteria I (baik) : Nilai rata - rata ≥ 8,5


8.5 Kriteria II (sedang) : Nilai rata – rata 5,5 – 8,4
5.5 Kriteria III (kurang) : Nilai rata – rata < 5,5 30679

Mutu Pelayanan 55.00 Kriteria I (baik)


IV. HASIL AKHIR :

Kriteria I (baik) : tingkat pencapaian hasil > 90%


90 Kriteria II (sedang) : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90%
80 Kriteria III (kurang) : tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

Menyetarakan Nilai : Nilai Skor konversi ke %


MANAJEMEN 8.64 86.36%
MUTU PELAYANAN 55.00 550.00%

NILAI
UPAYA PELAYANAN #DIV/0!
MANAJEMEN 86.36%
MUTU PELAYANAN 5500.00%

HASIL AKHIR : #DIV/0! #DIV/0!

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kediri

H.Sahruji SE,SKM,MM
Nip : 196712311989031130

Anda mungkin juga menyukai