Anda di halaman 1dari 34

Pelayanan Kesehatan

Indera Penglihatan dan Pendengaran

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer

disampaikan pada:
Webinar Penanggulangan Gangguan Indera Penglihatan dan Pendengaran
Mewujudkan SDM Unggul Bagi Tenaga Kesehatan di FKTP
Jakarta, 22 September 2020
SISTEMATIKA

1 PENDAHULUAN

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN


2 PRIMER

PELAYANAN KESEHATAN INDERA DI


3 FKTP

4 PENUTUP

2
01 - PENDAHULUAN
VISI DAN MISI 2020 -2024

VISI
Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan gotong-royong
MISI
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat,
dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan
terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan 4
Arah Kebijakan & Strategi Bidang Kesehatan
(RPJMN 2020-2024)
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Pengutan yankes dasar


dan rujukan
optimalisasi penguatan
pelayanan kesehatan dasar
melalui pendekatan
keluarga

Mengukur perubahan
perilaku masyarakat
Indikator RPJMN:
untuk hidup sehat
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sehingga diperoleh
dengan cakupan 100% intervensi keluarga. SDM unggul
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Meningkatkan Derajat Investasi Pembangunan


Pembanguan SDM Yg Produktif Sosial
Kesehatan Kesehatan Masyarakat
dan Ekonomi

Indera Penglihatan

Sangat Menentukan SDM UNGGUL

Indera Pendengaran

2/20/21 6
02 – KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
8

PERAN PELAYANAN KESEHATAN

(HL. Blum)

Memberikan Pelayanan
Kesehatan

Melaksanakan rujukan
Meningkatkan kemampuan dan
kompetensi SDM kesehatan

Menata dan menjaga sarana dan Meningkatkan mutu


• Memasyarakatkan prasarana pelayanan
BUDAYA HIDUP SEHAT Integrasi dan kolaborasi Inter
• Melibatkan peran profesional dalam memberikan
LINTAS SEKTOR pelayanan kesehatan
PENGUATAN PUSKESMAS DALAM RANGKA
PELAKSANAAN PIS-PK DAN SPM
 Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja
Puskesmas yang sehat, dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat, untuk mencapai kabupaten/kota sehat.
 Untuk mencapai Pembangunan kesehatan, Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakan dengan
pendekatan keluarga.
UPAYA KESEHATAN
UKM dan UKP UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN
diselenggarakan untuk 1. Promosi kesehatan 1. Bersifat inovatif
pencapaian: 2. Kesehatan lingkungan 2. Disesuaikan dengan prioritas
1. SPM kab/kota 3. Kesehatan keluarga (sesuai masalah kesehatan, UKP
kekhususan wilayah kerja, dan Terbatas sesuai kewenangan
2. Program Indonesia siklus hidup)
potensi sumber daya yang FKTP
Sehat 4. Gizi
5. Pencegahan dan tersedia TERMASUK
3. Kinerja Puskesmas KESEHATAN INDERA
pengendalian penyakit

Dalam melaksanakan UKM dan UKP, Puskesmas menyelenggarakan kegiatan:


1.Manajemen Puskesmas; 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan laboratorium; 4.Pelayanan Perkesmas; dan
5. Kunjungan keluarga
KEBIJAKAN PENGUATAN PROMOTIF DAN
PREVENTIF DI TINGKAT
OPERASIONAL/MASYARAKAT
PENGUATAN PUSKESMAS SEBAGAI
PENANGGUNG JAWAB WILAYAH
Jejaring Puskesmas PENDEKATAN
WILAYAH
PUSKESMAS
praktik Rumah Sakit
mandiri bidan
Lab Apotek

Lintas sektor lainnya Dinkes


Puskesmas Kab/Kota
FKTP
praktik Jaringan Puskesmas
mandiri dr/drg Klinik

Pustu Praktik
Pustu
UKBM Bidan Desa
POS UKK POSKESDES

Pembinaan Rujukan UKM


POSKESTREN POSYANDU POSBINDU
Koordinasi Rujukan UKP
KOLABORASI PUSKESMAS DAN FKTP LAINNYA

Puskesmas memiliki kewenangan:


PENCAPAIAN
INDIKATOR
 melaksanakan pembinaan teknis
PRAKTIK MANDIRI
DOKTER & KLINIK STANDAR terhadap jaringan pelayanan dan
PRATAMA PELAYANAN upaya kesehatan berbasis
MINIMAL (SPM)
masyarakat
 mengoordinasikan dan
SEBAGAI PENCAPAIAN
FASILITAS INDIKATOR melaksanakan pembinaan fasilitas
PELAYANAN KELUARGA SEHAT pelayanan kesehatan tingkat
KESEHATAN YANG PADA PROGRAM
MEMILIKI ANDIL INDONESIA SEHAT pertama di wilayah kerjanya.
DALAM MEMBERIKAN DG PENDEKATAN
PELAYANAN KELUARGA (PIS-PK)
KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA KEPADA KOLABORASI PELAYANAN
MASYARAKAT PUSKESMAS DAN FKTP
GERMAS LAINNYA
MENDUKUNG TUGAS
&
FUNGSI PUSKESMAS
KINERJA JKN
DUKUNGAN PEMDA
DAN DINAS TERKAIT
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER
FKTP SEBAGAI GATEKEEPER
1. Pemenuhan Tenaga Kesehatan
STRATEGI
terutama DTPK
2. Pelayanan Kesehatan Bergerak
3. Penyediaan Sarana Prasarana Kerja sama
Peningkatan akses pelayanan
4. Pengembangan Sistem multisektoral
kesehatan
Telemedicine
1. Pelayanan sesuai standar Integrasi dan
2. Pendidikan Dokter Sp KKLP kolaborasi
Peningkatan kualitas 3. Penugasan Speslias dasar ke
pelayanan kesehatan Puskesmas
4. Pelatihan Nakes
Penerapan
5. Kredensial dan rekrediansial teknologi
FKTP dan nakes
Menggerakkan paradigma
sehat pada masyarakat 1. PIS PK penguatan
2. Germas peran Dinkes

13
Pelayanan Primer Sebagai Penghubung
IGD
Klinik DM
Kesehatan Jiwa Komunitas
merupakan penghubung jaringan kerja antara Inst. Bedah
pelayanan di komunitas dan mitra lainnya Inst. Obgyn

Pelayanan Sample
Spesialisasi Text

Sample Sample
Rumah Sakit
Text Text
Tim
Kader kesehatan

CT Scan
Lab Sitologi
Layanan Primer
Kelompok Sample bersinambung Sample
pengobat
Text Text
lain komprehensif
Pusat Layanan Sosial
berpusat pada pasien
Diagnostik
Sample Sample Panti
Text Text Rumah Singgah

lainnya
Sample
Lab. AMDAL Text

Organisasi Non
Pemerintah
Pelayanan
Pencegahan
Khusus Dapat dipahami pimpinan layanan primer diharapkan ahli dalam kedokteran
keluarga, komunitas, dan kesehatan masyarakat
The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever
KOLABORASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA
PUSKESMAS DENGAN FKTP LAINNYA DAN FKTP DENGAN
FKRTL
LS ,SWASTA Dinas Kesehatan Kab/Kota OP

• Pelayanan primer merupakan penghubung WILAYAH KERJA PUSKESMAS FKRTL


jaringan kerja antara pelayanan di Koordinasi dan Bimtek
komunitas dan mitra lainya termasuk FKRTL
dan faskes lainnya Jejaring antar
• Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan PUSKESMAS
FKTP KLINIK
Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan Pencatatan Pelaporan
kerjasama inter dan antar profesi
• Puskesmas sebagai penanggung jawab di
wilayah kerja melakukan koordinasi dan
pembinaan kepada FKTP di wilayah kerjanya
• Klinik dan Tempat Praktik Mandiri sebagai Faskes lainnya
jejaring Puskesmas melakukan pencatatan (lab,apotek,
dan pelaporan dan mengirimkan ke dll)
PRAKTIK
Puskesmas MANDIRI Komunitas/
DOKTER
Masyarakat
Pelayanan Puskesmas pada Masa Pandemi
COVID-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru

UKM Esensial UKM Pengembangan


Promosi Kesehatan Bersifat Inovatif
Kesehatan lingkungan
Skala prioritas, Disesuaikan dengan
Kesehatan Keluarga (sesuai siklus hidup) Integrasi program prioritas masalah
Gizi dan sumber daya,
physical distancing,
Kesehatan, kekhususan
Pencegahan dan Pengendalian penyakit
Penerapan PPI wilayah kerja dan
(termasuk Hipertensi dan DM)
Pengaturan potensi sumber daya
jadwal kunjungan,
alur pelayanan, triage,
Pelayanan lain Pemanfaatan TIK
UKP
Rawat Jalan (Kunjungan sehat
Manajemen Puskesmas atau sakit)
Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Perkesmas Pelayanan persalinan normal
Pelayanan Laboratorium Perawatan di rumah
Kunjungan Keluarga Rawat Inap (sesuai
kebutuhan) tersedia
3. PELAYANAN KESEHATAN INDERA DI FKTP
Peran FKTP di Era JKN
PRAKTIK MANDIRI Dr/DLP/Drg

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai


tulang punggung, kontak pertama dan PENAPIS RUJUKAN sesuai
dengan STANDAR PELAYANAN

Pengutamaan upaya peningkatan


Tatalaksana penyakit berbasis kompetensi
kesehatan, pencegahan dan
(termasuk tatalaksana kasus Rujuk Balik)
pengendalian penyakit
PENGUATAN FKTP DALAM PELAYANAN
BERBASIS KOMPETENSI
Ketersediaan Tenaga Ketersediaan Sarana, Pedoman Kriteria
Ketersediaan
Medis (dokter, Prasarana dan Alat Rujukan berbasis
Pelayanan spesialis, sub spesialis) Kesehatan dan obat Kompetensi fasyankes

KOMPETENSI FASYANKES
dengan
mempertimbangkan :

Kebutuhan Efektivitas dan


Aksesibiltas Keselamatan
Pasien/ Indikasi Efisiensi Pasien
Medis Pelayanan

SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI


(SISRUTE)
Informasi dan Komunikasi Pelayanan Kesehatan
Berbasis IT
PELAYANAN KESEHATAN INDERA DI PUSKESMAS

UKP UKM
Integrasi dengan program
KIA, UKS, Promkes, Kesja
dan program terkait lainnya
Yankes individu terhadap
untuk kegiatan antara lain:
ggn penglihatan dan
1. Deteksi dini BBL
gangguan pendenagaran
2. Penjaringan anak
sesuai standar pelayanan
sekolah
Penyakit Penyebab
ggn penglihatan dan 3. Penyuluhan Kesehatan
pendengaran 4. Penguatan UKBM
Katarak, glaukoma, (posyandu, posbindu
kelainan refraksi, Xeroftalmia, Ggn PTM dll)
penglihatan akibat degenerative, dll 5. Pencegahan dan
Kepmenkes No Tuli kongenital, tuli akibat bising, OMSK,
penanggulangan
serumen prop, dll
514/2015 ttg gangguan indera
Panduan Praktik Klinis 6. DLL 20
PANDUAN PRAKTIK KLINIS KLINIS BAGI DOKTER
DI FKTP & PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS BAGI
DOKTER

TINGKAT KEMAMPUAN STANDAR KOMPETENSI  PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI


& DOKTER INDONESIA DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN
KETERAMPILAN KLINIS TAHUN 2012 KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
(PERKONSIL NO.11/2012)  PANDUAN KETERAMPILAN KLINIS
BAGI DOKTER

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


KOMPETENSI 4A* NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
(144 JENIS PENYAKIT)

 Kompetensi dgn Tingkat Kemampuan 1 : Mengenali dan menjelaskan


 Kompetensi dgn Tingkat Kemampuan 2: Mendiagnosis dan merujuk
 Kompetensi dengan Tingkat Kemampuan 3: Mendiagnosis,
melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk
 Kompetensi dengan Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis,
melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FKTP
MATA (Kepmenkes 514/2015)
DAFTAR PENYAKIT TINGKAT KEMAMPUAN
KETERAMPILAN KLINIS
TINGKAT
KEMAMPUAN
ALKES DI PUSKESMAS
KEMAMPUAN
Mata kering 4A Penilaian penglihatan pada 4A (Permenkes 43/2019)
bayi danj anak
Buta senja 4A Penilaian refraksi atau tajam 4A
Hordeolum 4A penglihatan Alat deteksi dini
Konjungtivitis 4A Lapang pandang 4A gangguan penglihatan
Blefaritis 4A
Pemeriksaan eksternal mata 4A
• Bingkai uji-coba
Pemeriksaan media refraksi 4A
Perdarahan 4A
Pemeriksaan posisi bola 4A
• Buku Ishihara Tes
subkonjungtiva
Benda asing di 4A
mata • Lensa uji-coba
Pemeriksaan tekanan 4A
konjungtiva
intraokular (Palpasi dan • Lup Binokuler
Astigmatism 4A Tonometer Schiotz)
• Opthalmoscope
Hipermetropia 4A Penilaian Penglihatan Warna 4A
(Dengan Buku Ishihara • Snellen Chart (E
Miopia ringan 4A 12 Plate)
Presbiopia 4A Pemberian Obat Tetes Mata 4A
Chart + Alphabet
Trikiasis 4A
Dan Salep Mata Chart)
Episkleritis 4A
Pencabutan Bulu Mata 4A • Tonometer
Membersihkan Benda Asing 4A
Pada Mata
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FKTP
TELINGA (Kepmenkes 514/2015)

DAFTAR PENYAKIT TINGKAT KEMAMPUAN TINGKAT ALKES DI PUSKESMAS


KEMAMPUAN KETERAMPILAN KLINIS KEMAMPUAN
Otitis eksterna 4A Pemeriksaan Fisik Telinga 4A (Permenkes 43/2019)
Otitis media akut 4A Penilaian Tajam 4A
Pendengaran Alat deteksi dini
Serumen prop 4A gangguan pendengaran
Penilaian Tajam 4A
Pendengaran Pada Anak • Corong Telinga/
Manuver Valsava 4A Spekulum Telinga
Pembersihan Meatus 4A • Garputala 512 Hz 1
Auditorius Dan Pengambilan • Lampu kepala/Head
Benda Asing Pada Telinga
Lamp
• Otoscope
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
(PMK No. 31 th 2019)

24
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

25
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

Laporan bulanan

26
World Health Organization (WHO) pada tahun 2006
memperkirakan sekitar 153 juta penduduk dunia
mengalami kelainan refraksi yang tidak terkoreksi.
Dari 153 juta orang tersebut, sekitar 13 juta
diantaranya adalah anak-anak usia 5 – 15 tahun, dengan
prevalensi tertinggi terjadi di Asia Tenggara.

Gangguan Penurunan
Anak Usia
refraksi yg tidak kecerdasan dan
Sekolah
dikoreksi prestasi belajar
UPAYA MENURUNKAN RUJUKAN KASUS NON
SPESIALISTIK DI FKTP

Hasil monev


Revisi PMK 52/2016

Rasio Rujukan Non ●
Pelayanan refraksi dan
Spesialistik <= 2 kacamata dibayarkan melalui

Gangguan Indera (kel.
tarif non kapitasi
refrasksi ) termasuk 20 kasus
yg terbanyak dirujuk dr FKTP
ke FKRTL

Per BPJS No 7 th
Revisi regulasi
2019
4. PENUTUP
DUKUNGAN DIT. YANKES PRIMER
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
• Pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan indera di
Puskesmas sesuai usulan program kepada Ditjen Yankes melalui
DAK fisik, untuk memenuhi Puskesmas sesuai standar
• Penguatan pelaksanaan program melalui manajemen Puskesmas.
• Penyediaan standar pelayanan melalui Panduan Praktik Klinis.
• Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM
• Penguatan Sistem Rujukan
• Penyediaan data melalui Sistem Informasi Puskesmas
32
DUKUNGAN DINKES & PUSKESMAS
• Koordinasi dengan Lintas Sektor dan Organisasi Profesi dalam
upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan
pendengaran
• Pembinaan ke Puskesmas dalam pelaksanaan program secara
terintegrasi dan kolaborasi
• Peningkatan pelayanan kesehatan indera di Puskesmas
a. Penyediaan sarana dan prasarana
b. Pelatihan dokter dan perawat
• Pemantauan pencatatan dan pelaporan di Puskesas melalui
implementasi Sistem Informasi Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai