Anda di halaman 1dari 4

Judul : Laporan Praktikum Hitung Leukosit

Tujuan : Mahasiswa mampu mengetahui cara menghitung Leukosit

Alat dan bahan : Alat

a. Haemocytometer (Pipet thoma eritrosit, kamar hitung


improved neubauer, karet penghisap, cover glass)
b. Mikroskop
c. Tabung reaksi
d. Mikro pipet

Bahan

a. Turk
b. EDTA
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Darah

Prinsip : Prinsip kerja dari hitung jumlah Leukosit yaitu darah


diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan dalam
kamar hitung, lalu dihitung jumlah leukosit (sel darah putih)
yang ada dalam volume tertentu.

Tinjauan Teori : Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh
jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki
fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini
berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang berdifferensiasi
(mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut
dapat berjalan.

Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak


secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler atau
diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109
hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter darah
manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per
tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000
sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus
leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per
tetes.

Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan


organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara
independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu
bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap
serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme
penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau
bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka
adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang
ada pada sumsum tulang.

Dalam proses pembentukan Leukosit terdapat dua cara atau


proses terbentuknya leukosit tersebut, yaitu:

1. Granulopoeisis

Perkembangan granulopoeisis dimulai dengan


keturunan pertama dari hemositoblas yang dinamakan
myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara berturut
– turut melalui tahap , promyelosit, myelosit,
metamyelosit batang dan segmen

2. Limfopoesis

Limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial


seperti sel induk limfosit yang selanjutnya dengan
pengaruh unsur – unsur epitel jaringan limfoid akan
berdeferensiasi menjadi limfosit.
Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Ambil sampel darah dan masukkan ke vacuum tube
3. Isi tabung reaksi dengan larutan hayem sebanyak 4 ml
menggunakan pipet volume lalu tambahkan darah
sebanyak 0,2 ml menggunakan mikropipet
4. Aduk/campurkan menggunakan vortex mixer
5. Masukkan larutan ke bagian bawah bilik hitung
(berbeda tempat dengan eritrositt)
6. Amati menggunakan mikroskop perbesaran 400x

Hasil :

• Bilik 1 : 36
• Bilik 2 : 42
• Bilik 3 : 39
• Bilik 4 : 46
dengan jumlah :163

maka : 163 × 65

= 10.595

Kesimpulan : Dari praktikum yang dilakukan, hitung jumlah Leukosit yaitu


darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan
dalam kamar hitung, lalu dihitung jumlah leukosit (sel darah
putih) yang ada didapat hasil yaitu 10.595
Kesimpulan : Pada praktikum pemeriksaan jumlah leukosit dengan metode
manual dan didapatkan hasil jumlah leukosit sebanyak 10.595.
Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa dengan hasil yang di
dapatkan memiliki jumlah leukosit yang normal.

Praktikan

Amanda Retma Amaria


NIM. P07134220006

Anda mungkin juga menyukai