Anda di halaman 1dari 9

A.

Teori Dasar
Sterilisator adalah suatu alat yang digunakan dalam proses membunuh atau menghilangkan
mikro organisme pathogen seperti bakteri atau virus yang menempel pada suatu alat atau
benda baik secara fisik, maupun kimiawi. Sterilisator panas kering adalah metode yang umum
dan paling efektif digunakan untuk sterilisasi peralatan gelas seperti cawan petri, pipet ukur
dan labu erlenmeyer serta banyak alat-alat bedah.
Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif
disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak dapat ditembus atau tidak tahan
dengan uap air. Misalnya, minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol.
Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat lain.
Selain itu, sterilisasi panas kering juga sangat efektif untuk alat-alat gelas dan bedah.
Namun karena suhunya yang tinggi, sterilisasi panas kering tidak dapat digunakan untuk
penutup karet atau plastik.
Dengan menggunakan sterilisasi kering, maka alat gelas yang disterilisasi tidak akan
timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air (embun) di dalam alat gelas.

B. Prinsip kerja
Metode sterilisasi panas kering biasanya menggunakan Oven pensteril. Biasanya
alat ini terbuat dari stainless steel, bentuk dan posisi elemen pemanas di ruang menjamin
distribusi temperatur biasa. Keseluruhan proses terdiri dari pengeringan, pemanasan,
sterilisasi dan pendinginan bertahap.Sterilisator panas kering memakai kisaran suhu 160
sampai 180 derajat Celcius dengan waktu kurang lebih 60 menit.
Pemakaian sterilisator panas kering juga terbilang simple dan praktis. Hanya
memasang steker listrik, masukan bahan yang akan disterilkan, tekan tombol ON,
kemudian atur temperatur dan waktu. Jika proses sterilisasi telah selesai, maka sterilisator
akan berhenti otomatis. Lalu matikan alat dan ambil bahan yang telah disterilkan.
C. Gambar Alat

D. System Sterilisator Panas Kering

Heating Sterilisasi

Cooling

t Sterilisasi

Blower ON

E. Blok Diagram Sterilisator

Input Proses Output

Setting suhu
Heater
Rangkaian kontol
Setting timer
Blower
Sensor suhu
F. Rangkaian

G. Layout

H. Rencana kebutuhan

Kebutuhan panjang kabel :

1. ON ke 1R1 = 21 cm
2. Couple ke 3R1 = 50 cm
3. Couple ke Fasa lampu 1 = 9,5 cm
4. 1T1 ke Fasa lampu 1 = 17 cm
5. 1T1 ke 3R1 = 50 cm
6. OFF ke 2R1 = 25 cm
7. 2R1 ke 2T1 = 28 cm
8. 3T1 ke 2T2 = 95 cm
9. 4T1 ke Fasa lampu 2 = 80 cm
10. 4T2 ke Fasa lampu 3 = 70 cm
11. GND lampu 1 ke GND lampu 2 = 10 cm
12. GND lampu 2 ke GND lampu 3 = 10 cm
13. GND lampu 3 ke 8T2 = 10 cm
14. 8T2 ke 7T2 = 5 cm
15. 7T2 ke 7T1 = 27 cm
16. 7T1 ke 7R1 = 27 cm
17. 2T2 ke 1T2 = 10 cm
18. 5T2 ke GND = 38 cm

Total kabel yang dibutuhkan = 582,5 cm

I. Install atau merangkai


J. Cek tanpa tegangan atau arus atau beban
K. Uji coba
1. Pertama, tekan tombol ON

2. Lampu 1, lampu 2 dan timer 1 akan menyala. Lampu 1 sebagai blower, lampu 2 sebagai
heater.
3. Lampu 1, lampu 3 dan timer 1 dan 2 akan menyala. Lampu 2 mati. Lampu 3 sebagai
proses sterilisasi.

4. Ketika kedua timer habis, semua


lampu akan mati. Yang berarti proses
sterilisasi selesai. Setelah itu tekan
tombol off.

L. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai