Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pola Kebersihan Diri

Oleh : Ida Ayu Putu Maheswari (08. 321. 0139)

Program Studi S1 Keperawatan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2008/2009

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi / Pengertian Higiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Pemeliharan higiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Hal ini diperlukan karena ketika orang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Perbedaan budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Ide mengenai higiene dari masing-masing individu dapat berdampak baik maupun buruk bagi individu itu sendiri. 2. Epidemiologi/Insiden kasus 1. Mandi Tidak mampu dalam : - Membasuh bagian atau seluruh penyakit - Menyediakan sumber air mandi - Suhu air mandi reguler - Mendapatkan peralatan mandi - Mengeringkan tubuh - Masuk/keluar kamar mandi 2. Kaki dan kuku Karakteristik Kalus Pengertian Bagian yang mengeras dari epidermis terdiri dari massa sel tanduk dan keratotik. Kalus biasanya datar, tidak berasa nyeri, dan ditemukan dibawah kaki atau telapak tangan. Masalah disebabkan oleh friksi atau tekanan lokal. Keratosis disebabkan friksi dan tekanan dari sepatu. Hal ini terlihat dengan jelas pada jari kaki, diatas penonjolan tulang. Katimumul biasanya berbentuk kerucut, bulat, dan naik. Luka yang menjamur terlihat pada tumit kaki dan disebabkan oleh virus papiloma. Infeksi jamur pada kaki; ketidaksamaan sisi, dan keretakan kulit terjadi antara jari dan tumit kaki. Kaki yang melepuh kecil berisi cairan dapat terlihat. Masalah disebabkan pemakaian alas kaki yang ketat. Jari kaki atau jari tangan masuk kedalam jaringan yang halus sekitar kuku. Kuku kaki RAM biasanya kuku yang

Katimumul

Kutil pada kaki (plantar wart) Infeksi jamur kaki (tinea pedis)

Kuku yang tumbuh yang ke dalam Kuku tanduk RAM

Paronisia Bau kaki

meliuk. Inflamasi jaringan sekitar jari terjadi setelah bintil kuku. Akibat keringat yang berlebihan yang meningkatkan perkembangan mikroorganisme. Pengertian Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti tembakau, virus. Peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cedera, seperti luka bakar. Peradangan gusi, biasanya karena higiene mulut yang buruk/terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus. Pengertian Pelepasan kulit kepala disertai gatal Parasit kecil yang menggali liang ke dalam kulit dan menghisap darah. Serangga parasit terdapat pada mamalia. Parasit yang cenderung melekat pada pakaian, sehingga dia tidak mudah terlihat. Kutu badan mengisap darah dan meninggalkan telur pada pakaian dan peralatan. Parasit yang cenderung melekat pada pakaian, sehingga dia tidak mudah terlihat. Parasit ditemukan pada rambut pubis. Kondisi ini disebabkan penggunaan pengeriting rambut, produk rambut, pengikatan yang ketat dan penggunaan sisir panas.

3. Mulut Masalah Stomatitis Glositis Gingivitis

4. Rambut Masalah Ketombe Kutu Pediculosis Pediculosis capitis (kutu kepala)

Pediculosis corporis (kutu badan) Pediculosis pubis (kutu kepiting) Kehilangan rambut (alopesia)

5. Mata, telinga, dan hidung - Masalah mata yang ada antara lain ; kebutaan, katarak, mata juling (strabismus), miopi, hipermetropi, presbiopi dan silinder. - Masalah telinga antara lain ; tuli - Masalah hidung antara lain: sinusitis, polip. 6. Lingkungan ruangan klien - Kebersihan sekitar tempat tidur pasien tidak terjaga. - Temperatur kamar tidak mendukung yang disebabkan ventilasi kurang.

3. Penyebab/Etiologi Mandi - Kurang/penurunan motivasi - Lemah/lelah - Cemas berat - Tidak mampu merasakan bagian tubuh - Kerusakan kognisi/perseptual - Nyeri - Kerusakan neurovaskular - Kerusakan muskuloskeletal - Hambatan lingkungan Kaki dan kuku - Kurang pengetahuan dalam merawat Mulut - Kurangnya perhatian terhadap pemeriksaan gigi sehingga timbul masalah pada mulut Rambut - Kotoran/debu pada kulit kepala yang lama tidak dibersihkan. Mata, telinga, dan hidung - Pada mata seperti debu yang masuk ke dalam mata. - Pada telinga seperti masuknya serangga - Pada hidung seperti menyempitnya saluran pernapasan, masuknya debu. 4. Faktor predisposisi Faktor yang mempengaruhi antara lain : 1. Keturunan Seseorang mendapat penyakit dalam tubuhnya salah satunya bisa dikarenakan diwariskan oleh orangtua. 2. Lingkungan Timbulnya suatu penyakit pada seseorang terjadi bilamana lingkungan si penderita tidak terjaga. 3. Gaya hidup Dengan gaya hidup yang kurang terawat dapat memunculkan penyakit di diri seseorang. 5. Patofisiologi Pengaturan kegiatan sehari-hari seseorang meningkatkan kualitas seseorang sehingga permasalahan-permasalahan yang tadinya terjadi dapat berangsur-angsur berkurang. 6. Klasifikasi : -

7. Gejala klinis : 8. Pemeriksaan Fisik : 9. Pemeriksaan diagnostik/penunjang : a. Pemeriksaan lab b. Radiologi c. Dan lain-lain 10. Prognosis : 11. Theraphy/tindakan penanganan : 12. Penatalaksanaan : -

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Fisik a. Mandi; Periksa permukaan kulit terhadap adanya kemerahan, iritasi, kekeringan, keringat, yang berlebihan, lesi, atau luka terbuka. b. Kaki dan kuku; periksa permuka kulit; bentuk, ukuran, dan jumlah jari. c. Mulut; periksa bibir, mukosa, gigi, gusi, dan langit-langit. d. Rambut; mengkaji kondisi rambut seperti rambut tidak kusut. e. Mata, hidung dan telinga; kaji fungsi dan kondisi mata, hidung, dan telinga. 2. Diagnosa keperawatan a. Mandi - Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi. - Defisit perawatan-diri mandi/higiene yang berhubungan dengan gips pada ekstremitas bawah sebelah kanan. b. Kaki dan kuku - Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang rusak atau trauma. - Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan luka kaki yang menyakitkan. c. Mulut - Resiko infeksi yang berhubungan dengan trauma mukosa moral oral. - Nyeri yang berhubungan dengan gingivitis d. Rambut - Gangguan citra diri yang berhubungan dengan penampilan fisik yang tidak disisir. e. Mata, hidung dan telinga - Resiko infeksi yang berhubungan dengan praktik higienis yang buruk. 3. Perencanaan a. Mandi; - Mandikan pasien setiap hari - Gunakan losion pada kulit setelah mandi

b. Kaki dan kuku - Perawat merujuk klien ke podiatrist c. Mulut - Menggosok gigi dengan sikat gigi yang lembut menggunakan gerakan horizontal. d. Rambut - Mencuci rambut selama 2 hari sekali e. Mata, Hidung, dan telinga - Menjaga mata, hidung dan telinga agar tidak terkena debu 4. Tindakan keperawatan a. Mandi ; - mandikan klien b. Kaki dan kuku - rawat kebersihan kaki dan kuku klien c. Mulut - ajarkan cara menyikat gigi yang benar d. Rambut - ajarkan cara mencuci rambut yang benar e. Mata, hidung, dan telinga - ajarkan cara membersihkan bagian tubuh tersebut agar tidak kemasukkan debu. 5. Evaluasi Respon klien terhadap perawatan seperti : Mandi, Kaki dan kuku, Mulut, Rambut Mata, Hidung, dan Telinga dievaluasi dengan baik selama beberapa hari atau minggu. Jika klien mengalami masalah apapun, hal ini membutuhkan waktu bagi perubahan agar dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai