Anda di halaman 1dari 21

Menua/menjadi tua (aging) merupakan

suatu proses menghilangnya secara


perlahanlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita.
 PEMBAGIAN LANSIA
MENURUT WHO :
– Usia pertengahan (middle age) usia 45 –59
tahun
– Usia Lanjut (elderly) 60 –74 tahun
– Usia tua (old) antara 75 –90 tahun
– Usia Sangat tua (very old) diatas 90 tahun
Lingkup Askep Gerontik
1.Pencegahanterhadap ketidakmampuan
akibat proses penuaan
2.Perawatanyang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan akibat proses
penuaan
3.Pemulihanditujukan untuk upaya
mengatasi kebutuhan akibat proses
penuaan
PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN
GERONTIK
 Sebagai care giver atau pemberi asuhan
keperawatan secara langsung
 Sebagai pendidik klien lansia
 Sebagai motivator klien lansia
 Sebagai advokasi klien lansia
 Sebagai konselor atau memberi konseling pada
klien lansia
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
GERONTIK
 Membantu klien lansia memperoleh
kesehatan secara optimal
 Membantu klien lansia memelihara
kesehatannya
 Membantu klien lansia menerima kondisinya
 Membantu klien lansia menghadapi ajal
dengan diperlakukannya secara manusiawi
sampai meninggal
Teori-teori proses
menua
 Teori Genetik clock
 Mutasi somatik (teori error catastrophe)
 Rusaknya sistem imun tubuh
 Teori menua akibat metabolisme
 Kerusakan akibat radikal bebas
Tinjauan Teori
Asuhan Keperawatan Lansia
 Asuhan keperawatan pada lansia dimaksudkan
untuk memberikan bantuan, bimbingan,
pengawasan, perlindungan, dan pertolongan
kepada lanjut usia secara individu maupun
kelompok, seperti di rumah/lingkungan
keluarga, panti wreda maupun puskesmas, dan
di rumah sakit yang diberikan oleh perawat.
Pendekatan yang digunakan adalah proses
keperawatan yang meliputi :
1. pengkajian (Assesment),
2. merumuskan diagnosis keperawatan (nursing
diagnosis),
3. merencanakan tindakan keperawatan (nursing
intervention),
4. melaksanakan tindakan keperawatan
(implementation), dan
5. melakukan penilaian atau evaluasi
(evaluation) (Sunaryo, dkk, 2016).
Pengkajian keperawatan pada lansia merupakan
proses kompleks dan menantang yang harus
mempertimbangkan kebutuhan lansia melalui
pengkajian-pengkajian untuk menjamin pendekatan
lansia spesifik, antara lain
1. Pertimbangan Khusus pada pengkajian :
penurunan seluruh fungsi tubuh (penglihatan,
pendengaran, kondisi ekstremitas atas dan bawah,
fungsi sistem perkemihan,dan status nutrisi klien
serta psikososial dan lingkungannya).
Pengkajian head to toe
• Mulut dan Gigi : gigi rusak,gusi atrophy, mulut
kering sehingga air liur mudah mengental.
Mukosa mulut mudah pecah : stomatitis.
• Kulit : gatal-gatal, kulit kering dan mudah terluka.
• Ekstremitas atas dan bawah : kulit kaki dan
tangan kering, terjadi penebalan pada daerah
yang tertekan, beberapa bagian kulit bahkan
menipis, kulit terkelupas, pecah-pecah dan
mudah tergores. Selain itu terkjadi berbagai
kelainan kuku seperti lapisan tanduk, yang
semakin mengeras.
• Mobilitas : kemampuan beraktifitas
• Eliminasi : Konstipasi, inkontinensia urin dan
fekal, diare. – Hal-hal yang dikaji : frekuensi
dan pola defekasi, penggunaan laxative,pola
diet, masukan dan keluaran cairan, aktiftas
klien, integritas kulit sekitar anus
• Penglihatan : Kehilangan ketajaman
penglihatan, glaukoma dan katarak
 •Pengengaran :Penurunan fungsi pendengaran
 • Jantung dan pembuluh darah : Peningkatan tekanan darah
(HT), gagal jantung.
 • Pernapasan : Pneumonia dan PPOK : kaji kemampuan batuk,
dan mengeluarkan dahak,mudah lelah, lemah, berat badan
menurun, dan tidak nafsu makan.
 • Endokrine : Diabetes dan penyakit tiroid : kaji BB, nafsu
makan, toleransi terhadap panas dingin, pola BAK dan aktifitas
 • Nyeri : skala nyeri, menangis,mengerang,agitasi dan
kelemahan fisik
 • Depresi: sulit berkonsentrasi, merasa sedih dan pesimis, sulit
tidur, kehilangan BB, hilangnya minat melakukan aktifitas
 • Demensia : Gangguan berbahasa, kehilangan daya ingat
Diagnosisa Keperawatan
North American Nursing Diagnosis Association
(NANDA) menyatakan bahwa diagnosis
keperawatan adalah keputusan klinik
mengenai respon individu tentang masalah
kesehatan actual atau potensial sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat. (NANDA, 2012-2014).
Diangosa Keperawatan pada Asuhan
Keperawatan Gerontik
• Gangguan Mobilitas fisik
• Gangguan pemenuhan kebutuhan sehar-hari: toileting, makan,
minum,kebersihan diri, dan rekreasi
• Gangguan eliminasi urine dan fekal
• Gangguan persepsi sensori
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Intoleransi aktifitas
• Tidak efektifnya pola napas
• Nyeri
• Gangguan proses berpikir
• Gangguan pola tidur
Perencanaan Tindakan pada Asuhan
Keperawatan Gerontik
• Prinsip tindakan keperawatan Lansia :
– Continuum of Care  Kerjasama tim perawatan, dokter
dan ahli gizi.
– Rehabilitasi  Discharge planning
– Kemandirian  memberikan fasiltas pada klien utk
menolong diri, dan motivasi.
– Long-Term Care.
– Home Based Care perawatan di rumah terutama
kesiapan keluarga, perawat perlu mengidentifikasi
masalah kesehatan klien.
Pelaksanaan Tindakan pada Asuhan
Keperawatan Gerontik
• Tindak Lanjut operasional dari rencana
tindakan yang telah dirancang sebelumnya.
• Tindakan bantuan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, pemberian oksigen, perawatan
kebersihan diri, melakukan mobilisasi,
mengorientasi klien terhadap tempat,waktu
dan orang.
Evalusi pada Asuhan Keperawatan
Gerontik
• Tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan
dalam mengatasi permasalah yang muncul.
• Tindakan ini terhadap tujuan merupakan
indepth and comprehensive judgement
terhadap tujuan yang ingin dicapai dan hasil
yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai