22
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
dalam situasi individu harus mengaplikasikan ketrampilan komunikasi yang tepat. disamping itu
c) Usia lanjut usai (old) kelompok usia antara 75 sampai 90 tahun
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia namun perubahan-
perubahan akibat dari usai tersebut telah dapat di identifikasi, misalnya perubahan pada aspek
fisik berupa perubahan neurologi dan sensorik, perubahan visual, perubahan pendengaran.
Perubahan- perubahan tersebut dapat menghambat proses penerimaan dan interprestasi terhadap
maksud komunikasi. Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi. Belum lagi perubahan kognetif yang berpengaruh pada tingkat intelegensi,
Perubahan emosi yang sering terlihat adalah berupa reaksi penolakan terhadap kondisi yang
a) Tidak percaya terhadap diagnose, gejala, perkembangan serta keterangan yang di berikan
petugas kesehatan
b) Mengubah keterangan yang di berikan sedemikian rupa, sehinga di terima keliru
d) Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum khususnya tindakan yang mengikut
sertakan dirinya
e) Menolak nasehat-nasehat misalnya, istirahat baring, berganti posisi tidur, terutama bila nasehat
Mencari informasi tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian, yang dialami, peruban fisik
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit yang
dapat di cegah progresifitasnya. Pendekatan ini relative lebih mudah di laksanakan dan di carikan
Karena pendekatan ini sifatnya absrak dan mengarah pada perubahan prilaku, maka umumnya
membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan pendekatan ini perawat berperan
sebagai konselor, advokat, supporter, interpreter terhadap sesuatu yang asing atau sebagai
penampung masalah-masalah yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrap bagi klien.
kelompok merupakan implementasi dari pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dengan
Perawat harus bisa membeikan kepuasan batin dalam hubunganya dengan Tuhan atau agama
Untuk dapat melaksanakan komunikasi yang efektif kepada lansia, selain pemahaman
yang memadai tentang karakteristik lansia, petugas kesehatan atau perawat juga harus
mempunyai teknik-teknik khusus agar komunikasi yang di lakukan dapat berlangsung secara
Asertif adalah sikap yang dapat menerima, memahami pasangan bicara dengan
menunjukan sikap peduli, sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika pasangan bicara
agar maksud komunikasi atau pembicaraan dapat di mengerti. Asertif merupakan pelaksanaan
dan etika berkomunikasi. Sikap ini akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menjaga
2.4.2 Responsif
Reaksi petugas kesehatan terhadap fenomena yang terjadi pada klien merupakana bentuk
perhatian petugas kepada klien. Ketika perawat mengetahui adanya perubahan sikap atau
kebiasaan klien sekecil apapun hendaknya menanyakan atau klarifikasi tentang perubahan
tersebut misalnya dengan mengajukan pertanyaan ‘apa yang sedang bapak/ibu fikirkan saat ini,
‘apa yang bisa bantu…? berespon berate bersikap aktif tidak menunggu permintaan bantuan dari
klien. Sikap aktif dari petugas kesehatan ini akan menciptakan perasaan tenang bagi klien
2.4.3 Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi komunikasi
inginkan, maka perawat hendaknya mengarahkan meksud pembicaraan. Upaya ini perlu di
perhatikan karena umumnya klien lansia senang menceritakan hal-hal yang mungkin tidak
2.4.4 Supportif
Perubahan yang terjadi pada lansia, baik pada aspek fisikaupun psikis secara bertahap
menyebabkan emosi klien relative menjadi labil perubahan ini perlu di sikapi dengan menjaga
kesetabilan emosi klien lansia, mesalnya dengan mengiyakan , senyum dan mengagukan kepala
ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat menghargai selama lansia
berbicara. Sikap ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia sehingga lansia tidak
menjadi beben bagi keluarganya dengan demikaian di harapkan klien termotovasi untuk menyadi
dan berkarya sesuai dengan kemapuannya selama memberi dukungan baik secara materiil
maupun moril, petugas kesehatan jangan terkesan menggurui atau mangajari klien karena ini
dapat merendahan keparecayaan klien kepada perawat atau petugas kesehatan lainnya.
Ungkapan-ungkapan yang bisa memberi motivasi, meningkatkan kepercayaan diri klien tanpa
terkesen menggurui atau mengajari misalnya: ‘saya yakin bapak/ibu lebih berpengalaman dari
saya, untuk itu bapak/ibu dapat melaksanakanya……. dan bila diperlukan kami dapat
membantu’.
2.4.5 Klarifikasi
Dengan berbagai perubahan yang terjadi pada lansia, sering proses komunikasi tidak
berlangsung dengan lancer. Klarifikasi dengan cara mengajukan pertanyaan ulang dan memberi
penjelasan lebih dari satu kali perlu di lakukan oleh perawat agar maksud pembicaraan kita dapat
di terima dan di persepsikan sama oleh klien ‘bapak/ibu bisa menerima apa yang saya sampaikan
tadi..? bisa minta tolong bapak/ibu untuk menjelaskan kembali apa yang saya sampaikan tadi…?
yang terkadang merepotkan dan kekanak-kanakan perubahan ini bila tidak di sikapai dengan
sabar dan iklas dapat menimbulkan perasaan jengkel bagi perawat sehingga komunikasi yang di
lakukan tidak terapetik, solute namun dapat berakibat komunikasi berlangsung emosional dan
Proses komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien lansia akan tergannggu apabila
2.5.1 Agresif
Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya di tandai dengan prilaku-prilaku di bawah ini:
e) Pempermalukan orang lain di depan umum, baik dalam perkataan maupun tindakan
h) Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Adanya hambatan komunikasi kepada lansia merupkan hal yang wajar seiring dengan
menurunya fisik dan pskis klien namun sebagai tenaga kesehatan yang professional perawat di
tuntut mampu mengatasi hambatan tersebut untuk itu perlu adanya teknik atau tip-tip tertentu
yang perlu di perhatikan agar komunikasi berjalan gengan efektif anatara lain
c) Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pandanglah dia agar dia dapat melihat mulut anda
d) Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk komunikasi yang baik. Kurangi gangguan
f) Jangan berharap untuk berkomunikasi denagn cara yang sama dengan orang yang tidak
mengalami jangguan. Sebaliknya bertindaklah sebagai partner yang tugasnya memfasilitasi klien
g) Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya gunakan kalimat pendek dengan bahasa
yang sederhana.
i) Serasikan bahasa tubuh anda denagn pembicaraan anda, misalnya ketika melaporkan hasil tes
yang di inginkan, pesan yang menyatakan bahwa berita tersebut adalah bagus seharusnya di
buktikan dengan ekspresi, postur dan nada suara anda yang menggembirakan (misalnya denagn
k) Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan anda.
l) Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya secara langsung, tahan keinginan anda
menyelesaikan kalimat.
o) Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat ruangan bersama anda. Orang ini biasanya
paling akrap dengan pola komunikasi klien dan dapat membantu proses komunikasi.
Penolakan adalah ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui secara sadar
terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau kebutuhan pada kejadiaan-kejadian nyata atau sesuatu
yangmerupakan ancaman. Penolakan merupakan reaksi ketidaksiapan lansia menerima
perubahan yang terjadi pada dirinya. Perawat dalam menjamin komunikasi perlu memahami
kondisi ini sehinggan dapat menjalin komunikasi yang efektif, tidak menyinggung perasaan
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia dengan
Membiarkan klien lansia bertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu. Hal ini merupakan
mekanisme penyesuaian diri sejauh tidak membahayakan klien, orang lain serta lingkunganya.
Langkah tersebut bertujuan untuk mempermudah proses penerimaan klien terhadap perawatan
Langkah ini bertujuan untuk membantu perawat atau petugas kesehatan memperoleh sumber
informasi atau data klien dan mengefektifkan rencana / tindakan dapat terealisasi dengan baik
dan tepat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Komunikasi pada lansia tidaklah begitu sulit dibutuhkan teknik-teknik tersendiri untuk
melakukan komunikasi pada lansia banyak hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya :
Add a comment
NGANDEL
Classic
Flipcard
Magazine
Mosaic
Sidebar
Snapshot
Timeslide
Jul
14
PENGAMBILAN TINDAKAN
Terimalah kesalahan-kesalahan Anda
Anda tidak akan dapat menentukan target-target anda tanpa anda melakukan kesalahan-
kesalahan , melakukukan kekacauan , dan mengalami kegagalan, sepanjang perjalanan anda.
Tidak peduli seberapa jelasnya visi seberapa detilm rencana anda, setiap kali anda melakukan
tindakan pasti ada kesalahan dan kekeliruan.
Sangatlah pengting untuk memiliki strategi yang tepat dan kesediaan untuk bertahan saat
melakukan kesalahan-kesalahan. Yang akan terjadi kesalahan terbesar anda ADALAH
MENUNGGU SAMAPAI ANADA PERCAYA BAHWA ANDA BISA MELAKUKAN APA
SAJA TANPA ADA MASALAH.
Jul
1
CURICULUM VITAE
CURICULUM VITAE
Jun
27
RUPTUR UTERI
Definisi
Rupture uteri: merupakan salah satu bentuk pendarahan yang terjadi pada kehamilan lanjut dan
persalinanan selain plasenta prevesia, solusio plasenta, dan gangguan pembekuan darah.
Jun
25
i. Definisi
Tali pusat terkemuka (di ketahui saat ketuban masih utuh ) dan tali pusat nenumbung (ketuban
sudah pecah). Sama bahaya nya dan mengancam kehidupan janin. Keaan ini perlu penanganan
segera.
ii. Diagnosis
Setiap saat ketuban pecah dalam persalinan, periksalah kemungkinan adanya prolapsus tali pusat.
Teraba tali pusat di depan bagianterendah janin ( tali pusat terkemuka).
Apr
19
Apr
18
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun
2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk
ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang
maju.
Mar
30
Mar
28
MANAJEMEN KEPERAWATAN
This unit reviews the fourth phase of the management process: directing. This phase also may be
referred to as coordinating or activating. Regardless of the nomenclature, this is the “doing”
phase of management, requiring the leadership and management skills necessary to accomplish
the goals of the organization. Managers direct the work of their subordinates during this phase.
Mar
24
1. Pengakajian
Nama : an.
Mar
19