DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ananta Ario W
Atmiatie
Chika Maia Febriyanti
Elsa Eunike
Keyzia Ayu SB
Lidiya Cristina
(201411006)
(201411012)
(201411016)
(201411022)
(201411032)
(201411036)
1.1.
Latar Belakang
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk
pasien atau klien baik secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan memandang manusia secara biopsikolog sosial, spiritual yang
komprehensi. Dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang
menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab
secara moral.
Kode etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara,
pedoman
berperilaku.
Tujuan
kode
etik
agar
nasabahnya.
Adanya
kode
etik
akan
melindungi
adanya
kode
etik
keperawatan
perawat
1.3.
Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian etik legal keperawatan
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etik legal keperawatan
c. Agar dapat menerapkan prinsip etik legal keperawatan dengan
benar
Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan etik legal sesuai dengan
prinsip-prinsip etik legal yang ada.
BAB II
TINJAUAN MATERI
2.1. Pengertian sistem Integumen
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormone yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain.
2.2. Pengertian Etik
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang
menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat
diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan pembuatan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford Advanced
Learners Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika
sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut
definisi AARN (1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau
benar, atau hal baik atau buruk. Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik
adalah Segala sesuatu yang berhubungan/alasan tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia
untuk memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan
kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan bagian dari filosofi yang
berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee,
1994). Menurut Websters The discipline dealing with what is good and bad
and with moral duty and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate
and guide moral decision making.
a. Autonomi ( Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Kasus 1
Ny.Tutik (60 tahun) dirawat di RS dengan diagnose medis : Diabetes
Mellitus. Pasien merasa ingin makan manis seperti cokelat, es cream dan susu
yang disimpan didalam koper pakaian pribadinya. Anda sebagai perawat yang
sedang dinas tahu keadaan tersebut tapi pasien melarang anda untuk
memberitahukan pada siapapun. Anda kemudian ikut merahasiakan keadaan
pasien dan tidak memberitahu kepada dokter serta keluarganya kalau pasien
mengkonsumsi makanan manis diam-diam karena tidak tega melihat pasien
yang sedang didietkan tidak mengkonsumsi makanan manis-manis selama di
RS.
NO
.
1.
KOMPONEN
ETIK
Tidak Merugikan
KOMPONEN
LEGAL
1. Pasal 2g yang Anda
berbunyi:
kesehatan
ANALISIS
kemudian
merahasiakan
dan pasien
dan
ikut
keadaan
tidak
keselamatan
memberitahu
pasien
kepada
pasien
mengkonsumsi
makanan
sedang
didietkan
mengkonsumsi
makanan manis-manis
Menurut kami dalam kasus
ini
perawat
tidak
yang
memperburuk
2.
Tanggung jawab
pasien.
1. Pasal 36d yang Anda
merahasiakan
menolak
pasien
atau
klien
pihak
lain
dapat
keadaan
kemudian
berbunyi
keinginan
makanan
dan
memberitahu
ikut
keadaan
tidak
kepada
yang bertentangan
kalau
mengkonsumsi
standar pelayanan,
standar
profesi,
standar
prosedur
operasioanl,
ketentuan
peraturan
perundangundangan
atau
yang
pasien
sedang
tidak
makanan
didietkan
mengkonsumsi
makanan manis-manis
Menurut kami dalam kasus
ini
perawat
menerapkan
tidak
prinsip
dan
makanan
tidak
mengkonsumsi
makanan manis
Komponen etik legal yang utama adalah Tidak Merugikan
3.2. Kasus 2
Tn. Grasia (28 tahun) dirawat di rumah sakit dengan keluhan sering
kencing. Dalam satu hari klien BAK sebanyak 20-30 kali dengan jumlah urin
kira-kira 250 cc tiap dan merembes di tempat tidur. Keluarga minta untuk
segera diganti spreinya, tapi perawat sudah 3 kali mengatakan iya, nanti
sebentar lagi ada perawat yang akan membantu mengganti spreinya ya.. tapi
ternyata belum juga diganti.
NO
.
1.
KOMPONEN
KOMPONEN
ETIK
LEGAL
Tidak Merugikan 1.Pasal 37b yang
ANALISIS
Keluarga minta untuk
berbunyi
memberikan
pelayanan
keperawatan sesuai
standar
professional,
standar prosedur,
diganti.
operasional, dan
Menurut
kami
dalam
undangan
mengakibatkan
Menepati janji
berbunyi
memberikan
pelayanan
keperawatan sesuai
standar professional,
standar prosedur,
operasional, dan
diganti.
Menurut kami dalam
ketentuan peraturan
perundangundangan
Tanggung Jawab
keperawatan
d. Peneliti
jawab untuk
keperawatan
e. Pelaksana tugas
kenyamanan dan
berdasarkan
pelimpahan
wewenang;
dan/atau
f. Pelaksana tugas
dalam keadaan
keterbatasan
tertentu.
memenuhi
kebersihan pasien.
3.3 Kasus 3
Ny.Tutik (60 tahun) dirawat di RS dengan diagnose medis: Diabetes
Mellitus. Dari hasil pengkajian didapatkan data: kesadaran Composmentis,
turgor kulit tidak elastic, bibir kering, terdapat luka gangrene di kaki
kanandan diindikasikan untuk diamputasi. Perawat (katim shift) dilarang
keluarga memberitahukan kepada pasien. Tetapi perawat tersebut tetap
memberitahukan kepada pasien untuk mendapatkan informed consent atas
ijin dokter penanggung jawab pasien.
NO
.
1.
KOMPONEN
ETIK
Otonomi
KOMPONEN
Pasal
TINDAKAN PERAWAT
LEGAL
38d yang Tetapi
berbunyi
memberi tetap
persetujuan
atau kepada
perawat
tersebut
memberitahukan
pasien
untuk
penolakan
tindakan mendapatkan
keperawatan
yang consent
akan diterimanya
perawat
menerapkan
otonomi
telah
2.
karena
meminta
berbunyi
dilarang
memberikan
memberitahukan
pelayanan
pasien.Tetapi
dengan
telah
prinsip
perawat
informed
37b
keperawatan
informed
keluarga
kepada
perawat
sesuai tersebut
kode
tetap
etik, memberitahukan
kepada
kepada
perawat
tetap
informed
pasien,
meminta
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Huda Nur Arif, Amin dan Hardikusuma. 2013. Nanda Nic dan Noc. Yogyakarta :
Mediaction.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagonsa Keperawatan. Jakarta : EGC
http://gracefracilia.blogspot.co.id/2013/10/prinsip-prinsip-etika-keperawatan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin
Undang-Undang Keperawatan UU RI NO.38 Tahun 2014.Jakarta: Sinar Grafika.