Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANJUT USIA (>65

TAHUN) : INTEGRITAS DIRI VS PUTUS ASA

1. Pengkajian
Perkembangan psikososial lanjut usia (lansia) adalah tercapainya integritas diri yang utuh.
Pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan menyebabkan lansia berusaha membimbing
generasi berikutnya (anak dan cucu) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak mencapai
integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya
bermakna.
Tabel kharakteristik perilaku lansia yang menunjukkan integritas diri dan putus asa
TUGAS PERKEMBANGAN PERILAKU LANSIA
Perkembangan yang normal : a. Memiliki harga diri tinggi
Integritas diri b. Merasa disayang oleh keluarga
c. Menilai kehidupan berarti
d. Memandang sesuatu hal secara keseluruhan (tuntutan dan makna
hidup)
e. Menerima nilai dan keunikan orang lain
f. Menerima datangnya kematian
Penyimpangan perkembangan a. Memandang rendah atau menghina/mencela orang lain
: Putus asa b. Merasa kehidupan selama ini tidak berarti
c. Merasa kehilangan
d. Masih ingin berbuat banyak, tetapi takut tidak mempunyai banyak
waktu lagi

2. Diagnosa keperawatan
Potensial (normal) : Potensial : berkembangnya integritas disri
Risiko (penyimpangan) : Risiko keptusasaan
3. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial lansia bertujuan :
a. Lansia mampu menyebutkan kharakteristik perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang, merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya, mampu mengikuti kegiatan
sosial dan keagamaan dilingkungannya.
b. Lansia mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal dan
merasakan hidupnya bermakna.
c. Lansia mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.

Tabel tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial lansia.


TUGAS PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perkembangan yang normal: 1. Jelaskan cirri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
Integritas diri/keutuhan menyimpang
konsep diri 2. Diskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai
integritas diri yang utuh.
a. Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini.
b. Melakukan Life review dan reminiscence (menceritakan
kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya)
c. Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai oleh lansia
d. Mengukuti kegiatan sosial dilingkungannya
e. Melakukan kegiatan kelompok
3. Bimbing lansia dalam membuat rencana kegiatan untuk mencapai
integritas diri yan utuh
4. Motivasi lansia untuk melaksanakan rencana yang telah dibuatnya.

Penyimpangan perkembangan 1. Diskusikan penyebab dan hambatan dalam mencapai tugas


: Putus asa perkembangan lansia, seperti adanya penyakit dan putus asa
2. Diskusikan cara mengatasi hambatan dan motivasi keinginan
lansia untuk mengobati penyakit fisik yang dialaminya
3. Bantu lansia bersosialisasi secara bertahap
4. Fasilitasi untuk ikut kegiatan kelompok lansia

Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan ;


1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial lansia yang
normal dan menyimpang
2. Keluarga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
3. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
4. Keluarga mampu merencanakan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan psikososial lansia.
Tabel tindakan keperawatan untuk keluarga
TUGAS PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perrkembangan yang normal: 1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan psikososial lansia
Integritas diri yang (normal) dan menyimpang
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi
perkembangan lansia yang normal
a. Bersama lansia diskusikan makna hidupnya selama ini
b. Diskusikan keberhasilan yang telah dicapai oleh lansia
c. Dorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial (arisan,
menjenguk teman yang sakit)dilingkungannya
d. Dorong lansia untuk melakukan kegiatan kelompok
e. Dorong lansia untuk melakukan Life review dan Reminiscence
(menceritakan kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya)
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
4. Buat rencana stimulasi perkembangan psikososial lansia.
Penyimpangan perkembangan: 1. Diskusikan dengan keluarga mengenal penyebab hambatan dalam
Putus asa mencapai tugas perkembangan lansia saat ini, seperti penyakit fisik
2. Motivasi dan dampingi keluarga dalam menyelesaikan masalah
tersebut
3. Diskusikan cara mengatasi hambatan tersebut
a. Mengobati penyakit fisik yang dialami
b. Memenuhi tugas perkembangan secara optimal
4. Diskusikan cara mencapai tugas perkembangan psikososial lansia

SP 1-Lansia
a. Membina hubungan saling percaya dengan lansia dan keluarga
b. Menjelaskan kharakteristik perkembangan psikososial lansia yang normal dan menyimpang
c. Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial lansia yang normal dan melakukan
tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial lansia yang normal
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi/siang/sore, Pak/Bu. Perkenalkan saya A mahasiswi dari PSIK UR yang sedang dinas di
Puskesmas A. Nama Bapak/Ibu siapa? Panggilannya apa? Bagaimana keadaan kakek/nenek yang
tinggal di rumah ini? Siapa namanya? Berapa usianya? Bagaimana kalau saya ingin berbincang-
bincang dengan kakek/nenek tentang perkembangan lansia?” (Bertemu kakek/nenek.) “Berapa lama,
kek/nek? Bagaimana kalau 30 menit saja? Dimana kita akan bicara, kek/nek? Di ruangan ini? Baiklah,
kita akan berbincang-bincang selama kurang lebih 30 menit, kek/nek. “

2. Fase kerja
“Kek/nek, bagaimana keadaan kakek/Nenek saat ini? Dapatkah kakek/Nenek menjelaskan pencapaian
dalam kehidupan selama ini? Apa saja keberhasilan yang dirasakan selama hidup?” (anda menganalisis
hasil percakapa. Jika kakek/Nenek menceritakan keberhasilan dan merasa berarti, perkembangan
mereka normal dan jika Kakek/Nenek menceritakan kekecewaan dan kehilangan, perkembangan
mereka meyimpang. ) “Selanjutnya, apa saja kegiatan Kakek/Nenek sehari-hari? Bagus sekali. Jadi,
Kakek/Nenek masih melakukan kegiatan dirumah dan juga masih ikut kegiatan keagamaan dan sosial.
Apakah ada pertemuan keluarga, misalnya Kakek/Nenek secara teratur? Wah, senang sekali.
Bagaimana dengan teman-teman sebaya Kakek/Nenek, masih sering bertemu? Apakah mereka ada
disekitar sini? Bagaimana kalau kita bentuk kumpul-kumpul teman sebaya sambil bercerita
pengalaman hidup?”

3. Terminasi
“Baiklah, kita sudah membicarakan tentang kehidupan Kakek/Nenek. Bagaimana perasaan
Kakek/Nenek ? Masih ada hal yang ingin ditanyakan? Saya akan datang lagi minggu untuk
berbincang-bincang dengan Kakek/Nenek dan berbicara dengan Bapak/Ibu untuk membahas cara
merawat Kakek/Nenek. Sampai jumpa.”

SP-Keluarga
a. Keluarga menjelaskan perilaku lansia yang mengambarkan perkembangan psikososial yang
normal dan menyimpang
b. Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
c. Melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia dan merencanakan
stimulasi untuk mengembangkan kemampuan psikososial lansia
1. Fase orientasi
“Selamat pagi/siang/sore Pak/Ibu. Apa kabar? Sesuai perjanjian kita hari ini, saya datang lagi untuk
mendiskusikan cara Bapak/Ibu mengembangkan kemampuan Kakek/Nenek. Kakek/Nenek di mana,
Pak/Ibu? Saya juga nanti ingin berbincang-bincang dengan beliau. Apa kabar, Kek/Nek? Sedang Apa?
Duduk dibalai? Apa yang Kakek/Nenek lakukan dibalai? Mengobrol? Dengan siapa? Bagaimana kalau
setelah saya bicara dengan Bapak/Ibu, Kakek/Nenek bicara dengan saya, mau? Kurang lebih 30 menit,
ya Pak/Bu.”

2. Fase kerja
“Pak/Bu, ini Leaflet tentang perkembangan psikososial lansia. Mari Pak/Bu, kit abaca sama-sama.
Saya akan jelaskan cirri perkembangan lansia yang normal dan menyimpang. Menurut Bapak/Ibuk,
apakah Kakek/Nenek sudah memperlihatkan cirri tersebut? Belum semuanya? Tidak apa-apa, masih
ada kesempatan keluarga untuk melakukan berbagai hal agar Kakek/Nenek dapat mencapai
perkembangan lansia yang optimal. Bagaimana motivasi Kakek/Nenek untuk melakukan kegiatan
ibadah/pengajian atau perkumpulan di desa ini? Jika Kakek/Nenek ikut kegiatan tersebut,
Kakek/Nenek dapat bertemu lagi dengan banyak orang seusianya. Motivasi mereka agar dapat saling
bercerita sehingga pengalaman Kakek/Nenek yang baik juga dapat dicontoh oleh orang lain. Dengan
demikian, Kakek/Nenek sudah membantu anak cucu dan orang lain untuk belajar agar kehidupan
menjadi lebih baik. Ya, Bapak/Ibu, minggu yang lalu saya sudah bercerita banyak dengan
Kakek/Nenek H. Adapun tujuan stimulasi tadi adalah membuat Kakek/Nenek merasa dihargai. Cerita
tentang masa lalunya akan membuat kakek/nenek merasa hidupnya bermakna. Menurut Bapak/Ibu,
cara mana yang dapat dilakukan keluarga sesuai dengan kemampuan? Baiklah, kalau begitu Bapak/Ibu
dapat meneruskan tindakan lainnya.

3. Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah tadi berbincang-bincang? Apakah masih ada hal yang ingin
Bapak/Ibu, Kakek/Nenek tanyakan? Baiklah, saya akan ke sini lagi minggu depan untuk
mendiskusikan rencana kegiatan lain yang dapat dilakuakn keluarga bagi Kakek/Nenek H. Baik, saya
permisi. Sampai jumpa.”
PENILAIAN KEMAMPUAN LANSIA DAN KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL LANJUT USIA (>65 TAHUN)

Nama lansia/KK :
Petunjuk pengisian :
1. Beri tanda () jika lansia dan keluarga menunjukkan perilaku dibawah ini
2. Tuliskan tenggal setiap dilakukan supervise
3. Jika perilaku dibawah ini tidak ditemukan, tulis NA (not appropriate)
TANGGAL
NO PERILAKU

A LANSIA
1 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan (arisan, menjenguk
teman yang sakit)
2 Berpartisipasi dalam kegiatan kelompok pengajian, senam lansia) untuk
mengisi waktu luang
3 Menceritakan bahwa kehidupan selama ini bermakna, menceritakan
kembali masa lalunya, terutama keberhasilannya
4 Mengungkapkan perasaan berarti dan dicintai keluarga
5 Mempunyai system nilai dan pandangan keagaman yang mendukung
6 Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian pasangan atau orang
yang berarti
B KELUARGA
1 Memfasilitasi lansia untuk mengikuti perkumpulan sosial/keagamaan di
lingkungannya
2 Mendiskusikan dengan lansia mengenai keberhasilan atau nostalgia
masa lalu lansia
3 Memenuhi kebutuhan dicintai dan memiiliki
4 Merawat lansia saat sakit
5 Memperlakukan lansia sebagai seorang yang berarti dan dicintai
keluarga
Total

Penilai
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANJUT USIA (>65 TAHUN)

Nama perawat :
Petuunjuk pengisian :
1. Tuliskan angka 1 jika perawat melakukan hal-hal di bawah ini dan angka 0 jika perawat tidak
melakukan hal-hal di bawah ini
2. Jika kemampuan di bawah ini tidak ditemukan, tulis tidak ditemukan
No KEMAMPUAN TANGGAL

A ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA


SP 1
1 Menceritakan cirri perkembangan psikososial lansia yang normal dan
menyimpang
2 Memberi kesempatan lansia untuk mengungkapkan perasaan berarti dan di
cintai keluarga
3 Memotivasi lansia untuk mengikuti kegiatan sosial/keagamaan di
lingkungannya
4 Mendiskusikan tentang penurunan kondisi fisik
5 Memotivasi untuk menceritakan masa lalunya, terutama keberhasilannya
Nilai SP I
B ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
SP I
1 Menjelaskan perkembangan lansia yang normal dan menyimpang
2 Menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
3 Mendemonstrasikan dan melatih cara menstimulasi perkembangan lansia yang
normal
4 Menyusun rencana untuk menstimulasi perkembangan lansia yang normal
Nilai SP I
NILAI TOTAL
RATA-RATA
Penilai
Dokumentasi
Dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan sesuai dengan format dokumentasi pengkajian,
dokumentasi perencanaan dan dokumentasi plementasi dan evaluasi.
CATATAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS (CMHN)

A. IDENTITAS
Nama :
Usia :
Jenis kelamin : tahun
Alamat : L/P (coret yang tidak perlu)

B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Uraikan karakteristik perilaku yang diperlihatkan lansia dengan member tanda ceklis pada bagian ( ).
( ) Mengungkapkan perasaan berarti dan dicintai keluarga
( ) Berpartisipasi dalam aktivitas sosial/kelompok untukmengisi waktu luang
( ) Menceritakan kembali pengalaman masa lalunya, terutama keberhasilannya
( ) Mempunyai system nilai dan pandangan keagamaan yang mendukung
( ) Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian pasangan atau orang yang berararti
( ) Mengatasi hambatan dalam mencapai tugas perkembangan lansia seperti penyakit fisik dengan
bersedia berobat

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1.
2.
3.
5.

E. EVALUASI
S:
O:
A:
P:
Perawat

Anda mungkin juga menyukai