Pengertian Terapi antibiotik empirik adalah suatu pemberian terapi
antibiotik pada pasien yang masuk PiCU didasarkan pada persangkaan kuman serta tempat sumber infeksi sampai didapatkan hasil kultur dan resistensi. Pemilihan terapi antibiotik empirik harus mempertimbangkan beberapa faktor: Faktor spesifik pasien: - Memperkirakan sumber infeksi - Adanya kondisi ko morbid - Riwayat pemberian anitibiotik sebelumnya Faktor mikrobiologis - Mengidentifikasi pathogen yang paling memungkinkan serta pola kuman yang spesifik di tiap ICU Faktor farmakologis - Toksistas obat (contoh: Aminoglikosisa) - Bioavailabilitas (contoh: distribusi terhadap tempat infeksi) Tujuan - Mengurangi morbilitas - Mengurangi timbulnya resistensi - Mengurangi kejadian superinfeksi - Mengurangi biaya pemakaian antibiotik Kebijakan - Kriteria inklusi Setiap pasien dengan persangkaan infeksi ataupun dengan resiko terjadinya infeksi - Kriteria Ekslusi Pasien yang telah memiliki hasil kultur dan resistensi yang paling baru. Prosedur 1. Pemilihan jenis antibiotik ditentukan oleh masing- masing penanggung jawab pasien 2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan 3. Pastikan obat dan lihat tanggal kadaluarsa obat 4. Campurkan sediaan antibiotik dengan aquadest sesuai kebutuhan 5. Informasikan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan 6. Mencuci tangan sebelum tindakan 7. Lakukan skin test sebelum melakukan injeksi pada pasien 8. Lihat reaksi selama 15 menit. Bila ada reaksi alergi, pemberian obat dihentikan. 9. Bila tidak ada reaksi alergi obat pada pasien, in jeksikan secara perlahan-lahan melalui intra vena Evaluasi 1. Respon klien 2. Kondisi klien Dokumentasi 1. Waktu pelaksanaan 2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan evaluasi 3. Nama perawat yang melaksanakan