Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN KELUARGA

Mata Ajar : Keperawatan Jiwa


Pokok Bahasan : Isolasi Sosial
Sub pokok bahasan : Isolasi Sosial
Sasaran : Keluarga Ibu Julina
Waktu : 45 Menit
Tempat : Di rumah keluarga Ibu Julina
Nama Mahasiswa : Ranti Nopria, S.Kep

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
a. Memberikan informasi tentang keadaan klien pada keluarga
b. Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang bagaimana cara
merawat klien Isolasi Sosial di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang bagaimana cara merawat klien
dengan halusinasi pendengaran di rumah selama 45 menit keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian isolasi sosial
b. Menyebutkan penyebab isolasi sosial
c. Menyebutkan tanda-tanda isolasi sosial
d. Cara merawat pasien dengan isolasi sosial
B. Garis Mata Ajar
1. Pengertian isolasi sosial
2. Penyebab isolasi sosial
3. Tanda-tanda isolasi sosial
4. Cara merawat pasien dengan isolasi sosial
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media Pembelajaran
1. Leaflet
E. Rincian kegiatan pembelajaran

Kegiatan Mahasiswa Keluarga pasien


Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan topik yang akan diajarkan dan - Mendengarkan dan
waktu yang diperlukan menyimak
Isi (30 menit) - Menjelaskan pengertian isolasi sosial - Menyimak
- Menjelaskan faktor penyebab terjadinya - Menyimak
isolasi sosial
- Menjelaskan tanda dan gejala isolasi sosial
- Menyimak
- Menjelaskan peran anggota keluarga dalam
- Menyimak
merawat klien dengan isolasi sosial
- Menjelaskan cara keluarga merawat klien di - Menyimak
rumah
- Menyimak

Kesimpulan (10 - Memberikan kesempatan kepada anggota - Menyimpulkan


menit) keluarga untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
- Salam penutup - Menjawab salam

F. Materi Pengajaran
1. Pengertian Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
2. Penyebab Halusinasi
Penyebab isolasi sosial dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak
percaya pada diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa
terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-
hari terabaikan.
3. Tanda-tanda Isolasi Sosial
a. Kurang spontan
b. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan
e. Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
f. Mengisolasi diri
g. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkunagn sekitarnya
h. Asupan maknan dan minuman terganggu
i. Retensi urine dan feses
j. Aktivitas menurun
k. Kurang energy
l. Rendah diri
m. Postur tubuh berubah khususnya pada posisi tidur
4. Peranan keluarga dalam merawat pasien halusinasi
a. Mengenal tanda-tanda isolasi sosial
b. Memutuskan tindakan yang tepat jika anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda
isolasi sosial
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami isolasi sosial
d. Menciptakan lingkungan yang nyaman
e. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
5. Cara merawat pasien dengan Halusinasi
a. Membina hubungan saling percaya dengan bersikap perduli dan jangan ingkar
janji
b. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi klien
c. Jangan biarkan klien sendiri, keluarga membuat rencana atau jadwal bercakap-
cakap dengan klien.
d. Membawa klien untuk kontrol ke rumah sakit

DAFTAR PUSTAKA

Direjo, A.H.S. (2011). Buku asuhan keperawatan jiwa, Yogyakarta: Salemba Medika.

Keliat, B. A & Akemat. (2010). Model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta: EGC.
Yusuf, Pk, R.F & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai