Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

Disusun Oleh :
MAHASISWA

PROFESI KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GRESIK
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

Pokok Bahasan : Isolasi Sosial: Menarik diri

Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian menarik diri

2. Penyebab menarik diri

3. Tanda dan gejala meanarik diri

4. Peran serta keluarga dalam merawat pasien menarik diri

Sasaran : Keluarga Tn M

Hari / tanggal : Selasa, 03 Maret 2020

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Tn. M

A. Tujuan Umum :

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada


keluarga tentang peran serta keluarga dalam merawat pasien menarik diri.

B. Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian menarik diri
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami penyebab menarik diri
3. Peserta dapat memahami dan mengetahui tanda dan gejala menarik diri
4. Peserta dapat memahami dan mengetahui peran serta keluarga dalam
merawat pasien menarik diri
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode tanya jawab

E. Media / alat
1. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

N
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o.
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan pokok  Mendengarkan
bahasan dan tujuan  Memperhatikan
penyuluhan
 Membagika leaflet
 Menerima/meng
ambil leaflet
2. Pelaksaaan  Menjelaska  Memperhatikan
pengertian menarik
diri  Memperhatikan
 Menjelaskan
penyebab menarik  Memperhatikan
diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tanda
dan gejala menarik  Memperhatikan
diri
 Menjelaskan peran
serta keluarga dalam
perawatan pasien
menarik diri
3. Evaluasi  Menanyakan kepada  Menjawab
peserta penyuluhan pertanyaan yang
megenai materi yang diajukan
telah disampaikan pemateri
4. Terminasi  Mengucapkan terima  Mendengarkan
kasih atas perhatian
dan kerja sama
peserta
 Mengucapkan salam  Menjawab
salam

G.      KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Tn. M
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya

2. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
acara selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan

3. Evaluasi Hasil
1) Keluarga dan pasien  mengetahui tentang Menarik diri.
2) Keluarga dan pasien mampu memahami penyebab menarik diri
3) Keluarga dan pasien mampu memahami tanda dan gejala menarik
diri
4) Keluarga mampu memahami peran serta keluarga dalam merawat
pasien menarik diri.

TINJAUAN TEORI
A. Definisi Menarik Diri
            Prilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain. Menghindari hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993).
            Perilaku yang di munculkan oleh individu yang teramati lewat prilaku yang 
maladaptif yang merupakan suatu upaya individu tersebut untuk mengatasi
kecemasannya, berhubungan dengan rasa takut, kesepian, kemarahan, rasa malu, rasa
bersalah, dan rasa tidak aman. (Stuart & Sunden, 1995).
            Menarik diri adalah suatu gangguan suatu hubungan interpersonal yang terjadi
akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan prilaku maladatif
dan mengganngu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI,2000

B. Tanda dan Gejala


-          Kurang spontan
-          Apatis (acuh terhadap lingkungan)
-          Ekspresi wajah kurang berseri
-          Afek Tumpul
-          Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
-          Komunikasi verbal menurun atau tidak ada, klien tidak bercakap-cakap dengan
klien lain / perawat
-          Mengisolasi diri (menyendiri)
-          Klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan
-          Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
-          Pemasukan makanan dan minuman terganggu
-          Retensi urine dan feces
-          Aktivitas menurun
-          Kurang energi (tenaga)
-          Harga diri rendah
-          Menolak berhubungan dengan orang lain
-          Klien memutuskan percakapan atau pergi bila diajak bercakap-cakap.
C.  Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme koping yang
sering digunakan pada klien menarik diri adalah regresi, represi, dan isolasi.

D. Etiologi
1.      Faktor Predisposisi
a)       Faktor Perkembangan.
Setiap tahap tumbuh kembang mempunyai tugas yang harus dilalui dengan sukses.
Karena apabila tugas perkembangan tersebut tidak di penuhi maka akan mengganggu
atau menghambat perkembangan selanjutnya. (Keliat,BA. 2002)
b)      Faktor Biologis
faktor genetik dapat menunjang terhadap kerusakan interaksi sosial menarik diri.
Adanya kelainan-kelainan seperti retardasi mental dianggap membatasi kapasitas
adaptif seorang individu secara umum. (Townsend, 1998).
c)      Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan yang diakibatkan oleh
karena norma yang tidak mendukung. Pendekatan terhadap orang lain atau tidak
menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif seperti lansia, orang cacat, dan
orang yang berpenyakit kronis. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma,
prilaku dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok mayoritas. Harapan yang tidak
realistik terhadap hubungan juga termasuk faktor lain yang berkaitan dengan
gangguan ini (Stuart & Sunden, 1998 )
2.      Faktor presipitasi
a. Stressor sosial budaya
Stresor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam berhubungan,
misalnya keluarga yang labil, dirawat di RS

b. Stresor psikologis
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas kecemasan yang ekstrim dan
memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah
diyakini akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan (menarik diri)

Peran serta keluarga dalam merawat klien Menarik Diri


           Keluarga Penting Artinya  dalam perawatan dan penyembuhan pasien,keluarga
pember perawatan utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan
ketenangan jiwa bagi pasien.
Tujuan Perawatan adalah :
Ø  Meningkatkan Kemandirian Pasien
Ø  Pengoptimalan peran dalam masyarakat
Ø  Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Perawatan Dirumah Yang Dapat Dilakukan Oleh Keluarga


1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari
1) Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum,
kebersihan diri dan penampilan
2) Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,
setrika, menyapu, dll)
2. Bantu komunikasi dengan teratur
1) Bicara jelas dan singkat
2) Kontak / bicara secara teratur
3) Pertahankan tatap mata secara teratur
4) Lakukan sentuhan yang akrab
5) Sabar, lembut, tidak terburu-buru
6) Hindari kecemasan pada klien

3. Libatkan dalam Kelompok


1) Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan music, membaca
buku, dll
2) Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll
3) Pertemuan keluarga secara teratur
           Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi ( merasa
mendengar bisikan, merasa melihat bayangan, merasa ada yang meraba, merasa
mencium bau, yang semua itu sebenarnya tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA

Budia Ana Keliat,dkk.1992.Peran Serta Keluarga dalam perawatan klien dengan


gangguan jiwa.buku kedokteran.
Kozier,Barbara.1979.Fundamental of nursing.california:Wesley publishing company.
Stuart Sundeen’s,laraia,.1998.Priciples and Practice Psychiaric Nursing.sixth        
edition.
Keliat, B.A. 1999. Kumpulan Makalah Keperawatan Jiwa. Tidak di publikasikan.
Stuart. G.W. dan Sundeen. Sj. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta :
EGC
Townsend. M.C. 1998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Edisi 3. Jakarta :
EGC
Maramis, W, 2001. Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta: EGC
Stuart dan Sundeen, 2000. Buku Saku Keperawatn Jiwa, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai