Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN BIJAK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

/SPO/Yanmed/RSU/2022 02 1/1
RSU BANGLI

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR

SPO FEBRUARI 2022


dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Sp.An
NIP. 1973090720001121002

Penggunaan Antibotik Bijak adalah penggunaan antibotik dengan


spektrum sempit pada indikasi yang ketat dengan dosis yang
PENGERTIAN
adekuat ,interval dan lama pemberian yang tepat.

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk :


1. Menjamin mutu dan ketersediaan antibiotik ,pemberian
sesuai dengan pedoman penggunaan
antibiotik,Formularium Rumah Sakit dan panduan
TUJUAN Praktik Klinik
2. Menghindari penggunaan antibiotik yang tidak Rasional
3. Mencegah berkembangnya bakteri Resistensi
4. Mencegah antibiotik –related problem

1. SK Direktur RSUD Bangli Nomer 445/152/SK/2018


tentang Kebijakan Pelayanan Rumah sakit umum Daerah
Bangli
KEBIJAKAN 2. SK Direktur RSUD Bangli Nomer 445 /SK/RSU/2022
Tentang Pedoman Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba.

PROSEDUR 1. Antibiotik diberikan setelah setelah pengambilan


spesimen untuk pemeriksaan kultur dan Resistensi tes
Konselor
2. Pemberiaan antibiotik sebagai terapi empiris dapat
diberikan selama 3 s/d 5 hari , kemudian digantikan
dengan terapi definitif apabila hasil kultur dan resistensi
kuman sudah ada.
3. Antibiotik empirik diberikan berdasarkan :
a. Pedoman penggunaan Antibiotik Rumah Sakit.
b. PPK dan CPW yang sudah diterapkan.
c. Formularium Rumah Sakit
4. Pemberian antibioik dengan indikasi tetap :
a. Penegakan diagnosis penyakit infeksi yang tepat
dengan didukung , pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi , hematologi ,kimia , serologis dan
penunjang lainnya.
b. Tidak memberikan antbiotik pada infeksi non
bakterial.
c. Pemberian antibiotik spektrum sempit dan dimulai
dari antibiotik lini I
d. Antibiotik dikelompokkan berdasarkan kewenangan
dalam meresepkannya yaitu :
 Antibiotik lini I,adalah kelompok antibiotik yang
boleh diresepkan oleh dokter umum ,peserta
program pendidikan dokter spesialis
( PPDS) ,dan dokter penanggung jawab
pelayanan pasien ( DPJP)
 Antibiotik lini II adalah kelompok antibiotik
yang digunakan oleh semua dokter tetapi
hanya untuk indikasi tertentu .
 Antibiotik lini III adalah kelompok antibiotik
yang penggunaannya dibatasi ( reserved/
restriced) dan memerlukan persetujuan tim
PPRA RS. Yang termasuk antibiotk lini III,
adalah karbapenem, vankomisin , dan
linesolid.
e. Pemberian antibiotik yang dicadangkan ( reserved
antibiotics) .harus sesuai dengan hasil kultur
resistensi kecuali pada kasus berat untuk
penyelamatan hidup pasien ( life saving ) .
f. Evaluasi penggunaan antibiotik dilakukan dengan
melaksanakan audit penggunaan antibiotik secara
kuantitatif dan kualitatif

5. Penggunaan Antibiotik Kombinasi :


a. Antibiotik kombinasi diindikasikan untuk infeksi
yang dicurigai karena infeksi lebih dari satu bakteri
( Poli bakteri ) abses intraabdominal hepatik otak
dan saluran genital ( infeksi campuran aerob dan
anaerob ) dan terapi empiris pada infeksi berat.
b. Pemberian Antibiotik kombinasi dilakukan dengan
mempertimbangkan jenis infeksi ,data mikrobiologi
,interaksi dan toksisitas antibiotik untuk
mendapatkan kombinasi rasional dengan hasil
efektif
c. Hindari penggunaan kombinasi antibiotik untuk
terapi empiris jangka lama.

6. Pemilihan jenis antibiotik dilakukan berdasarkan :


a. Pola kuman dan resistensi di RSU Sanjiwani Gianyar
(mengingat RSU Bangli belum memiliki peta pola
kuman karena masih terbatasnya jumlah isolat hasil
kultur)
b. Hasil Kultur dan kepekaan kuman penyebab.
c. Profil Farmakokinetik dan Farmakodinamik
antibiotik

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat.


2. Instalasi Rawat Inap.
3. Instalasi Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai