Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN ANTIBIOTIK

No. Dokumen NomorRevisi Halaman


RSK LINDIMARA

STANDAR TanggalTerbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSK Lindimara
OPERASIONAL

dr. Alhairani K L Manu Mesa


Nip. 197907092010012013
PENGERTIAN Antibiotik merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang
digunakanuntukmenanganisuatupenyakitinfeksi.
Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik yang
sesuai dengan penyebab infeksi dengan rejimen dosis optimal,
lama pemberian optimal,efeksamping minimal, dampak minimal
terhadap munculnya mikroba resisten.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan penggunaan antibiotic.
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSK Lindimara No.648/III/SK_DIR/2015
Tentang Kebijakan Pelayanan RSK Lindimara
2. SK Direktur RSK Lindimara No.1753/A.29/X/2015 Tentang
Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSK Lindimara.
3. SK Direktur RSK LindimaraNomor………kebijakan
penggunaan antibiotic di RSK Lindimara.
PROSEDUR 1. Pemberian antibiotic empiris di RSK Lindimara
berdasarkan :
 Pedoman umum penggunaan antibiotic Kemkes
2011
 Formularium RSK Lindimara.
2. Antibiotic empiris diberikan setelah pengambilan
specimen untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan
antibiotic.
3. Pemberian dengan indikasi, yaitu
a. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat
dengan mengacu secara klinis, mikrobiologi,
hematologi, kimia, serologi dan pemeriksaan
penunjang lainnya.
b. Pemberian dengan indikasi, yaitu tidak
memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi
PEMBERIAN ANTIBIOTIK

No. Dokumen NomorRevisi Halaman


RSK LINDIMARA

dan infeksi non bakterial.


c. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non
infeksi dan infeksi non bakterial.
d. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik
lini I dan spektrum sempit.
e. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh
dokter dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil
kultur atau telah mendapat usulan dari spesialis
mikrobiologi klinik (mekanisme automatic stop
order). Antibiotik tersebut memiliki kekhasan
dalam mengatasi kuman resisten atau memicu
resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO,
golongan Carbapenem untuk MDRO,
Cephalosporin generasi III untuk kuman bentuk
batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
f. Automatic stop order dilakukan dengan cara:
 Setiap ada resep antibiotik terutama
antibiotik khusus, farmasi akan meminta
hasil salinan kultur dan pola kepekaan
antibiotik yang telah disetujui oleh
spesialis mikrobiologi klinik.
 Salinan tersebut akan diteruskan ke komite
farmasi dan dikonsultasikan ke tim PPRA
ataupun komite PPI yang akan bekerja
lewat IPCO (Infection Prevention Control
Officer). Hasil konsultasi disampaikan ke
dokter penanggung jawab pasien.
 Berkas akan diteruskan ke direktur medik
dan pelayanan untuk mendapatkan
pengesahan.
 Jika telah disetujui maka antibiotik dapat
diberikan.
g. Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6
bulan menggunakan kriteria Gyssens dan disusun
PEMBERIAN ANTIBIOTIK

No. Dokumen NomorRevisi Halaman


RSK LINDIMARA

peta kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
a. Peta kuman RSK Lindimara
b. Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
c. Usulan spesialis mikrobiologi klinik

UNIT TERKAIT 1. Instalasi gawat darurat


2. Instalasi rawa tinap
3. Instalasi rawat jalan
4. Instalasi rawat intensif
5. Instalasi bedah
6. Instalasi farmasi
7. PPI

Anda mungkin juga menyukai