DENGAN BIJAK
PENGERTIAN
• PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
NOMOR
2406/MENKES/PER/XII/2011
TENTANG PEDOMAN
UMUM PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
PENDAHULUAN
• Berbagai studi menemukan 40-62% antibiotik digunakan secara
tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya
tidak memerlukan antibiotic (Kemenkes 2011).
• Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik di berbagai bagian
rumah sakit 30 -80% tidak didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009)
• Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study)
terbukti dari 2494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli
resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampisilin
(34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%)
Penggunaan Antibiotik TIDAK TEPAT timbulkan :
Resistensi bakteri
terhadap antibiotik
penyebab infeksi
mempertimbangkan dampak
muncul dan berkembangnya
mikroba resisten
8
Prinsip Penggunaan Antimikroba Yang Bijak
AWaRe
A Wa Re
WHO
medicine4asses
Kelompok
ACCESS
• Pilihan lini pertama atau
kedua
• Memberikan manfaat
pengobatan dengan
potensi resistensi minimal
- WHO
- Sharland et al. Lancet 2018. DOI:https://doi.org/10.1016/S1473-3099(17)30724-7
Kelompok
Watch
• Diindikasikan secara
spesifik dan terbatas,
pada kondisi infeksi
tertentu
• Berisiko terhadap
terjadinya resistensi
• Dianjurkan untuk
dimonitor
Kelompok Reserve
• Pilihan Terakhir !
Adequate
EMPIRIS
TERAPIS
ANTIMIKROBA DEFINITIF
PROFILAKSIS
Antibiotik profilaksis Tindakan
merupakan penggunaan antibiotik
sebelum, selama dan paling lama 24
jam paska tindakan pada kasus yang
secara klinis tidak menunjukkan tanda
infeksi dengan tujuan mencegah
terjadinya infeksi daerah operasi (IDO)
ANTIBIOTIK
TERAPI EMPIRIS
• Pengertian: penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum
diketahui jenis bakteri penyebabnya.
• Tujuan: eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga
menjadi penyebab infeksi, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan
mikrobiologi.
• Indikasi: ditemukan sindrom klinis yang mengarah pada keterlibatan
bakteri tertentu yang paling sering menjadi penyebab infeksi
• Pemilihan jenis dan dosis antibiotic berdasarkan pertimbangan, sbb :
- Data epidemiologi dan pola resistensi bakteri.
- Kondisi klinis pasien.
- Ketersediaan antibiotik.
- Kemampuan antibiotik untuk menembus ke
dalam jaringan/organ yang terinfeksi.
- Untuk infeksi berat yang diduga disebabkan
polimikroba dapat digunakan antibiotik
kombinasi.
Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya
menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi.
Lama pemberian: antibiotik empiris diberikan
untuk jangka waktu 48- 72 jam
16
ANTIBIOTIK
TERAPI DEFINITIF
• Pengertian: penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah
diketahui jenis bakteri penyebab dan pola resistensinya.
• Tujuan:eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang menjadi
penyebab infeksi, berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi.
• Indikasi: sesuai dengan hasil mikrobiologi yang menjadi penyebab
infeksi.
• Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotic, sbb:
- Efikasi klinik dan keamanan berdasar uji klinik.
- Sensitivitas.
- Biaya.
- Kondisi klinis pasien.
- Diutamakan antibiotik lini pertama/spektrum
sempit.
- Ketersediaan antibiotik (sesuai ForNasl
- Sesuai dengan Panduan Praktek Klinis
- Paling kecil memunculkan risiko terjad resistensi.
- Pedoman penggunaan antibiotik yang berlaku
Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya
menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi.
Lama pemberian: berdasarkan pada efikasi klinis
17
ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS
• Pengertian: Antibiotik profilaksis tindakan/bedah
penggunaan antibiotik sebelum, selama dan paling lama
24 jam paska tindakan pada kasus yang secara klinis tidak
menunjukkan tanda infeksi untuk mencegah terjadinya
infeksi daerah operasi (IDO).
• Indikasi : tindakan/bedah bersih tertentu dan bersih
terkontaminasi termasuk prosedur gigi
• Tujuan : mencegah infeksi kuman gram positif dari kulit
• Pertimbangan pemberian :
- Faktor risiko terkait IDO meliputi
karakteristik luka, faktor host,
lokasi tindakan/bedah,
kompleksitas tindakan dan
tehnik pembedahan/tindakan
- Adanya risiko alergi, anafilaksis,
resistensi obat dan efek samping
obat 18
Penerapan penggunaan antibiotik
secara bijak di FKTP
a. Meningkatkan pemahaman dan ketaatan tenaga
kesehatan dalam penggunaan antibiotik secara bijak.
b. Meningkatkan peranan pemangku kepentingan di bidang
penanganan penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik.
c. Mengembangkan dan meningkatkan fungsi laboratorium
yang berkaitan dengan penanganan penyakit infeksi.
d. Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau
penggunaan antibiotik,
e. Meninkatkan penanganan kasus infeksi secara
multidisplin dan terpadu.
f. Melaksanakan surveilans pada penggunaan antibiotik,
serta melaporkan secara berkala.
g. Menetapkan Kebijakan Penggunaan Antibiotik: Panduan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi
h. Implementasi penggunaan antibiotik secara Bijak yang
meliputi antibiotik profilaksis dan antibiotik terapi
i. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan
antibiotik
Pemilihan AB secara rasional
21 21
Pemilihan AB secara rasional
22 22
Pertimbangan saat memilih AB
Outcome
Mikrobiologi Efikasi Klinis
Eradikasi bakteri
Mekanisme aksi AM Konsentrasi di Kepatuhan terhadap
Spektrum Antibakteri lokasi infeksi regimen dosis
Obat Patogen MIC
Toleransi AM
Kecepatan kesembuhan
Pencegahan resistensi
PK/Kinetik
Cost Effective
Absorpsi
PD/Dinamik
Distribusi Time vs. concentration
Metabolisme dependent killing
Ekskresi
Bakterisidal vs. Bakteriostatik
Regimen dosis
optimal
Penetrasi jaringan
Efek antibakterial persisten
Scaglione, 2002
23 23
Terima Kasih