PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Mobilisasi atau kemampuan seseorang untuk bergerak bebas merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Tujuan mobilisasi adalah memenuhi kebutuhan
dasar (termasuk melakukan aktifitas hidup sehari- hari dan aktifitas rekreasi), mempertahankan
diri (melindungi diri dari trauma), mempertahankan konsep diri, mengekspresikan emosi
dengan gerakan tangan non verbal. Immobilisasi adalah suatu keadaan di mana individu
mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik. Mobilisasi dan immobilisasi
berada pada suatu rentang. Immobilisasi dapat berbentuk tirah baring yang bertujuan
mengurangi aktivitas fisik dan kebutuhan oksigen tubuh, mengurangi nyeri, dan untuk
mengembalikan kekuatan. Individu normal yang mengalami tirah baring akan kehilangan
kekuatan otot rata-rata 3% sehari (atropi disuse)(Potter & Perry, 2005).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sehat menuju kemandirian dan mobilisasi yang mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas (Potter & Perry, 2006).
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya (Hidayat, 2009)
A. Tujuan
B. Manfaat
BAB II
Konsep dasar
Tujuan Mobilisasi
Tujuan mobilisasi adalah memenuhi kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari dan aktifitas
rekreasi), mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma), mempertahankan konsep diri, mengekspresikan emosi
dengan gerakan tangan non verbal (Potter dan Perry, 2005)
a. Mobilisasi Penuh
Merupakan keadaan dimana kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat
melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.Mobilitas penuh ini merupakan fungsi dan saraf
motoris, volunter dan sensoris untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilisasi Sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas dan tidak mampu bergerak secara
bebas dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya
1. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas seseorang karena gaya hidup berdampak
pada perilaku/kebiasaan sehari-hari
2. Proses penyakit/cedera
Proses penyakit mempengaruhi mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Contoh : orang
yang fraktur femur akan mengalami keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3. Kebudayaan
Contoh : orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat.
4. Tingkat energi
Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar dapat melakukan mobilitas dengan baik perlu
energi yang cukup
Kemampuan mobilitas berbeda pd tiap tingkat usia, karena kemampuan & kematangan fungsi alat gerak
sejalan dengan perkembangan usia
Latihan mobilisasi yang dilakukan pada klien stroke yaitu dengan melakukan latihan rentang gerak atau
sering disebut Range Of Motion (ROM).Range Of Motion (ROM) yaitu, latihan gerakan yang mungkin dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk
meningkatkan masssa dan tonus otot sehingga dapat mencegah kelainan bentuk, kekakuan, dan kontraktur.
1. Menentukan nilai kemampuan sendi, tulang, dan otot dalam melakukan pergerakan.
2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Memperbaiki tonus otot
6. Meningkatkan mobilitas sendi
7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari sebagian sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien.
Tahap pengkajian merupakan tahap dasar utama dalam pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
individu ANA (American Nursing Asosication) (Nursalam, 2009).
1. Riwayat keperawatan sekarang, meliputi klien yang menyebabkan terjadi keluhan/gangguan dalam
mobilitas atau imobilitas seperti adanya kelemahan otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan imobilitas, dan
lama terjadinya gangguan mobilitas.
2. Pengkajian keperawatan penyakit yang pernah diderita, berhubungan dengan pemenuhan mobilitas,
misalnya ada riwayat penyakit sistem neurologis, riwayat penyakit kardiovaskular, riwayat penyakit sistem
muskuluskletal, riwayat penyakit sistem pernafasan, riwayat penyakit pemakaian sedatif, hipnotik, depresan
sistem saraf pusat, laksania, dan lain-lain
3. Kemampuan Fungsi Motorik, pengkajiannya antara lain pada kanan dan kiri untuk menilai ada tidaknya
kelemahan, kekuatan atau spatis.
4.Kemampuan Mobilitas, dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring,
duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
ANALISA DATA
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematis untuk
menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan pasien
1. Data Subjektif
RUMUSAN MASALAH
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan keseimbangan
tubuh dan mobilisasi aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data
yang yang selama pengkajian. Analisa menampilkan kelompok data yang
mengidentifikasi ada atau resiko terjadi masalah. Saat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan perawat menyusun strategi keperawatan untuk
mengurangi atau mencegah bahaya berhubungan dengan keseimbangan
tubuh buruk atau gangguan mobilisasi (Potter dan Perry, 2005).
1. Hambatan mobilitas
2. Defisit perawatan diri
PERENCANAAN
Klien mengatakan bahwa:”kaki dan tangannya terasa berat dan lemah tak
berdaya untuk bergerak sehingga kadang klien harus dibantu untuk mandi dan
berjalan menggunakan tongkat”.
4. Bagaimana dilihat
Klien terkadang duduk lama dikursi dan berbaring di tempat tidur. Klien
dapat berjalan sendiri dengan alat bantu tongkat dan menyeret kakinya ketika
berjalan.
B. Region
1. Dimana lokasinya
Bagian ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri(hemiparese sinistra).
2. Apakah menyebar
Klien mengatakan:” yang dialaminya tidak menyebar”.
Klien mengatakan:” saat ini kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah
sebelah kiri”.Dengan skala kekuatan otot 1 (Kontraksi otot minimal
terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan gerakan) yang
mengakibatkan sulit untuk melakukan mobilisasi fisik.
D. Time
A. Orang tua
Klien mengatakan:” orang tua sudah meninggal”.
B. Saudara kandung
Klien mengatakan”saudara kandung meninggal karena hipertensi”.
C. Penyakit keturunan yang ada
Klien mengatakan : “ tidak ada penyakit keturunan seperti DM,
gangguan jiwa, tetapi memiliki riwayat penyakit hipertensi”.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan:”tidak ada anggota keluarga mengalami gangguan
jiwa”.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan:’’ayah, ibu,saudara 1 orang, dan suami sudah
meninggal.’’
F. Penyebab meninggal
Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut tidak
rata ada yang putih dan hitam.
b. Bau : Rambut berbau
c. Warna kulit : Kuning langsat
Mata
a. Kelengkapan Mata : Mata dalam keadaan simetris kiri
dan kanan.
b. Palpebra : Tidak ada kelainan, dan tidak ada
infeksi.
c. Konjungtiva dan Sklera : Konjungtiva anemis, tidak ada
kelainan.
Hidung
a. Tulang hidung dan Posisi septum nasal : simetris
b. Lubang hidung : simetris dan bersih
Telinga
a. Bentuk telinga: simetris kiri dan kanan
b. Ukuran telinga : simetris kiri dan kanan
c. Lubang telinga: Cukup bersih dan tidak ada kelainan.
Leher
a. Posisi trachea : Dalam keadaan simetris
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
c. Suara : Suara jelas
d. Denyut nadi kronis : Teraba dan Tidak Menonjol
Pemeriksaan integumen
a. Kebersihan : kulit pasien tampak sedikit berdaki
b. Warna : kecoklatan, sawo matang
c. Turgor : tidak ada kelainan
d. Kelembaban : lembab
e. Warna luka : tidak ada luka
f. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan
Pemeriksaan paru
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan muskouloskletal/Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas : tidak simetris kiri dan kanan, bahu kirijatuh,
ROM (-) , kekuatan otot tangan kiri1 (Kontraksi otot minimal
terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan gerakan),
kekuatan otot tangan kanan 5 (Kekuatan normal dimana seluruh
gerakan dilakukan otot dengan tahanan maksimal dari proses yang
dilakukan berulang-ulang tanpa menimbulkan kelelahan), tidak
ada edema.
b. Ekstremitas Bawah : pasien mengalami kelemahan pergerakan
pada ekstremitas bawah sebelah kiri sehingga sulituntuk
melakukanaktivitasnya.kekuatan otot kaki kiri1 (Kontraksi otot
minimal terasa/teraba pada otot bersangkutan tanpa menimbulkan
gerakan), kekuatan otot kaki kanan 5 (Kekuatan normal dimana
seluruh gerakan dilakukan otot dengan tahanan maksimal dari
proses yang dilakukan berulang-ulang tanpa menimbulkan
kelelahan), tidak ada edema.
Pemeriksaan neurologi
a. Nervus Olfaktoris/N I
Klien masih mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
b. Nervus Optikus/N II
Klien mampu melihat dengan baik tanpa alat bantu, .
c. Nervus Okulomotoris/N III,Trochlearis/N IV,Abdusen/N VI
Klien mampu mengerakan bola mata dengan baik.
d. Nervus Trigeminus/N V
Klien mampu untuk membedakan panas/dingin, tajam/tumpul pada
ekstremitas bawah.
e. Nervus Fasalis/N VII
Wajah simetris kiri dan kanan,Klien sudah mampu mengerakan
otot wajahnya, tetapi jika berbicara cepat kata- kata klien menjadi
salah
f. Nervus Vestibulocochlearis/N VIII
Klien masih bisa mendengar dengan baik.
g. Nervus Glossopharingeus/N IX, Vagus/N X
Klien mampu untuk menelan, mengunyah dan membuka mulutnya
h. Nervus Aksesorius/N XI
Klien tidak mampu mengerakan bagian tangannya sebelah kiri dan
terasa lemah. Bahu kiri tidak simetris.
Fungsi Motorik
Pasien mengalami kelemahan dibagian ekstremitas atas dan ektremitas
bawah sebelah kiri(hemiparese sinistra)
C. Pola kegiatan/aktivitas
Mandi: mandi dibantu oleh putri sendiri dan menantu klien dan
terkadang memerlukan bantuan pada bagian tubuh tertentu
(punggung, dan bagian ektremitas bawah).
Makan: Klien masih bisa untuk melakukan aktivitas makannya.
Eliminasi: klien mampu untuk mengontrol perkemihan secara baik.
Berpindah : Klien mampu berpindah posisi dengan bantuan tongkat.
D. Pola eliminasi
1. BAB
a. Pola BAB :Tidak tentu
b. Karakteristik feses :Konsistensi lunak.
c. Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
d. Diare : Tidak ada mengalami diare
e. Penggunaan laksatif : Tidak ada menggunakan laksatif
2. BAK
a. Pola BAK : 3-5 kali sehari
b. Karakter urine : Bening, tidak berbau
c. Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK: Tidak kesulitan
d. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih:Tidak ada
e. Penggunaan diuretik : Tidak ada
penggunaandiuretik
2. ANALISA DATA
2 DO: Stroke
- Klien mandi 1 kali
- Klien mandi dibantu oleh
keluarganya
- Gigi kuning dan kotor Perfusi jaringan
- Kuku panjang dan kotor cerebral tidak
- Rambut tampak adekuat
berminyak dan berbau
- Pakaian sedikit lusuh
Defisit perawatan
karena jarang diganti Hemiplegia diri
DS:
- Klien mengatakan
mampu mandi sendiri
Keterbatasan gerak
tetapi lama, dan ketika
mandi klien tidak
mampu untuk
Hambatan
menggosok tubuh
mobilitas fisik
dibagian belakang dan
butuh bantuan orang
Defisit perawatan
lain diri
- Klien mengatakan tidak
mau merepotkan orang
lain
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PELAKSANAAN KEPERAWATAN