Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN KASUS HEMATEMESIS MELENA

DI RUANG ICU3 RSUD dr.ISKAK


TULUNGAGUNG

Disusun Oleh :
DIAH RATIH KUMALA DEWI
NIM. A2R18062

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA” TULUNGAGUNG

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
HEMATEMESIS MELENA

A. DEFINISI
Hematemesis adalah muntah darah atau darah kehitaman (coffe grounds)
menunjukkan perdarahan proksimal dari ligament Treitz, dan Melena adalah pengeluaran
tinja yang berwarna hitam ( > 100 ml darah) seperti Ter yang mengandung darah dari
pecernaan (Fauci, Braunwald).
Melena adalah pengeluaran feces atau tinja yang berwarna hitam yang
disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makanan bagian atas (upper gastrointestinal
tract).
Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah
dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti
kopi atau kemerah-merahan dari bergumpal-gumpal.
B. ETIOLOGI
Hematemesis melena terjadi bila ada perdarahan di daerah proksimal jejenum dan
melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematemesis. Paling sedikit
terjadi perdarahan sebanyak 50 – 100 ml, baru dijumpai keadaan melena.
Hematemesis dan melena merupakan keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan
segera di rumah sakit (Sjaifoellah Noer, dkk, 1996).
Etiologi hematemesis melena adalah :
1. Kelainan eesophagus
a. Varises esophagus, disebabkan pecahnya varises esophagus tidak pernah
mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrium. Daerah yang dimuntahkan
berwarna kehitam-hitaman dan tidak membeku karena sudah bercampur dengan
asam lambung.
b. Karsinoma esophagus, sering memberikan keluhan melena daripada
hematemesis, badan mengurus dan anemis, hanya sesekali penderita muntah
darah dan itupun tidak masif.
c. Sindroma mallory-weiss, sebelum timbul didahului muntah-muntah hebat yang
pada akhirnya timbul perdarahan.
d. Esofagitis atau tukak esophagus, bila sampai menimbulkan perdarahan lebih
sering intermitan atau kronis dan biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul
melena. Tukak esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika
dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.
2. Kelainan di lambung
a. Gastrtis erisova hemoragika, bersifat tidak masif dan timbul setelah penderita
minum obat-obatan yang menyebabkan iritasi lambung. Sebelum muntah
penderita merasa nyeri ulu hati.
b. Tukak lambung, penderita mengalami dispesi berupa mual, muntah dan nyeri ulu
hati.
3. Kelainan darah, seperti polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofilia,
trombositopenia purpura.
4. Pemakaian obat-obatan obat-obatan yang ulserogik, seperti golongan salisilat,
kortikosteroid, alkohol, dan lain-lain.
C. PATOFISIOLOGI
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam
submukosa esophagus, lambung dan rectum serta pada dinding abdomen anterior yang
lebih kecil dan lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik
menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena tersebut
menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises dapat
pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif. Selanjutnya dapat
mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus balik vena ke jantung, dan
penurunan perfusi jaringan. Dalam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh
melakukan mekanisme kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi.
Mekanisme ini merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat
pengkajian awal. Jika volume darah tidak digantikan, penurunan perfusi jaringan
mengakibatkan disfungsi selular.
Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh system tubuh, dan
tanpa suplai oksigen yang mencukupi system tersebut akan mengalami kegagalan. Pada
melena dalam perjalanannya melalui usus, darah menjadi berwarna merah gelap bahkan
hitam. Perubahan warna disebabkan oleh HCL lambung, pepsin, dan warna hitam ini
diduga karena adanya pigmen porfirin. Kadang-kadang pada perdarahan saluran cerna
bagian bawah dari usus halus atau kolon asenden, feses dapat berwarna merah
terang/gelap.

Diperkirakan darah yang muncul dari duodenum dan jejunum akan tertahan pada
saluran cerna sekitar 6 - 8 jam untuk merubah warna feses menjadi hitam. Paling sedikit
perdarahan sebanyak 50 - 100 cc baru dijumpai keadaan melena. Feses tetap berwarna
hitam seperti ter selama 48 - 72 jam setelah perdarahan berhenti. Ini bukan berarti
keluarnya feses yang berwarna hitam tersebut menandakan perdarahan masih
berlangsung. Darah yang tersembunyi terdapat pada "eses selama 7 – 10 hari setelah
episode perdarahan tunggal.
D. PATHWAY
Infeksi hepatitis viral Peradangan hati dan
tipe B/C nekrosis sel-sel hati

Sel hati kolaps secara Meluasnya jaringan


ekstensi fibrosis

Distorsi pembuluh- Hipertensi portal


- Defisit nutrisi b/d pembuluh darah hati
ketidakmampuan
mencerna makanan
ditandai BB menurun,
kram/nyerui abdomen, Ostropsi vena portal Terbentuknya varises
nafsu makan menurun esofagus, lambung,
pembuluh limfe, dan
- Intoleransi aktivitas asites
b/d kelemahan Sirosis hepatis
ditandai dengan
mengeluh lelah,
frekuensi jantung Pembuluh ruptur Pecahnya PD pada lambung
meningkat 20% dari
kondisi istirahat,
merasa lemah
Perdarahan lambung
Inflamasi pada perut

Mual, muntah dan nafsu Muntah darah dan berak Nyeri akut b/d agen
makan menurun darah pencedera fisiologis :
inflamasi ditandai dengan
mengeluh nyeri, tampak
meringis gelisah, nafsu makan
berubah

Hb menurun anemis - Ansietas b/d kurang Kurangnya informasi yang


terpapar informsasi didapat
ditandai dengan merasa
khawatir dengan akibat
Plasma darah menurun dari kondisi yang
dihadapi, tampak
Resiko perfusi gastrointestinal
gelisah, , tampak tegang
tidak efektif b/d perdarahan - Kesiapan peningkatan
gastrointestinal akut, penurunan pengetahuan
konsenterasi hemoglobin
ditandai mual, muntah, nyeri
abdomen
E. MANIFESTASI KLINIS
Gejala terjadi akibat perubahan morfologi dan lebih menggambarkan beratnya
kerusakan yang terjadi daripada etiologinya :
1. Gejala-gejala intestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah dan diare
2. Demam, berat badan turun, lekas lelah
3. Ascites, hidratonaks dan edema
4. Ikterus, kadang-kadang urine menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan bila
secara klinis didapati adanya demam, ikterus dan ascites, dimana demam bukan
oleh sebab lain, ditambahkan sirosis dalam keadaan aktif. Hati-hati akan
kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum
5. Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral di dinding, koput medusa,
wasir dan varises esophagus
6. Hematomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan radiologi
2. Pemeriksaan USG dan scanning hati
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan endoskopik

G. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas harus sedini mungkin
dan sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan dan pertolongan
yang lebih baik. Pengobatan meliputi :
1. Tirah baring
2. Diit makanan lunak
3. Pemerikasaan Hb, Ht setiap 6 jam pemberian transfusi darah
4. Pemberian transfusi darah bila terjadi perdarahan yang luas
5. Infus cairan langsung dipasang untuk mencegah terjadinya dehidrasi
6. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu CVP
monitor
7. Pemeriksaan kadar Hb dan Ht perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan perdarahan
8. Transfusi darah diperlukan untuk mengganti darah yang hilang dan mempertahankan
kadar Hb 50 – 70% nilai normal
9. Pemberian obat-obatan hemostatik seperti vitamin K, 4 x 10 mg/hari, karbosokrom
(adona AC), antasida dan golongan H2 reseptor antagonis berguna untuk
menanggulangi perdarahan
10. Dilakukan klisma dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak diserap
oleh usus, sebagai tindakan aterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan utuk mencegah
teerjadinya peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat
menimbulkan ensefalopati hepatik.
H. KOMPLIKASI
1. Syok hipovolemik
Disebut juga dengan syok preload yang ditandai dengan menurunnya volume
intravaskuler oleh karena perdarahan dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh
yang lain
2. Gagal ginjal akut
Terjadi akibat syok yang tidak teratasi dengan baik untuk mencegah gagal ginjal maka
setelah syok, diobati dengan menggunakan/menggantikan cairan volume intravaskuler
3. Penurunan kesadaran
Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran
4. Ensefalopati
Terjadi akibat kerusakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah racun-
racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis : inflamasi
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
3. Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif berhubungan dengan perdarahan
gastrointestinal akut, penurunan konsenterasi hemoglobin
J. INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis : inflamasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat myeri
menurun.
Kriteria hasil :

- Keluhan nyeri menurun

- Meringis menurun

- Gelisah menurun
- Pola nafas membaik

- Nafsu makan membaik


Intervensi :
Manajemen nyeri

- Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
- Terapeutik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
- Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

- Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan status
nutrisi membaik.
Kriteria hasil :

- Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat

- Nyeri abdomen menurun

- Berat badan membaik

- Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik


- Frekuensi makan membaik
Intervensi :
Manajemen nutrisi

- Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
Monitor berat badan

- Terapeutik
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Edukasi
Anjurkan posisi duduk
Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
3. Resiko perfusi gastrointestinal tidak efektif b/d perdarahan gastrointestinal akut,
penurunan konsenterasi hemoglobin
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
perfusi gastrointestinal meningkat
Kriteria hasil :

- Nafsu makan meningkat


- Mual menurun
- Muntah menurun
- Nyeri abdomen menurun
- Bising usus membaik
Intervensi :
Konseling nutrisi

- Observasi
Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah,
kenaikan BB dan kebiasaan membeli makanan

- Terapeutik
Bina hubungan terapeutik
Gunakan standar nutrisi sesuai program diet dalam mengevaluasi
kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
gizi

- Edukasi
Informasikan perlunya modifikasi diet
Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan

- Kolaborasi
Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I (3rd ed.). Jakarta: Media
Aesculapius.
Brunner & Suddart. 2014. Keperawatan Medikaal Bedah. Ed 12. EGC. Jakarta.
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi
Revisi Jilid 2. Mediation Jogja
SDKI, SLKI, SIKI, 2017. Tim Pokja
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl : …06…A…pri…l 2…02…0 …………. Jam :…

10….3…0 W…I…B …………. Tanggal Masuk : …04…A…pri…l 2…02…0 ………….

No. reg : …1…18…21…02…5 …………. Ruangan / Kelas : …IC…U …3


………………….
No. Kamar :…

6A……………………….
………………………
Diagnosa Masuk :

Hematemesis Melena
….

Diagnosa Medis : …He…m…ate…me…


si…s M…e…len…a ….

I. IDENTITAS
1. Nama : …Tn…. S………………………………………………

2. Umur : …57…ta…hu…n …………………………………………...

La ki -la ki
3. Jenis Kelamin :… … … … …………………………………………...
Islam
4. Agama : ……………………………………………………...

5. Suku / Bangsa : …Ja…wa…/ …Ind…on…es…ia


…………………………………...
Jawa
6. Bahasa : ……………………………………………...………
SD
7. Pendidikan : ……………………………………………………...
Petani
8. Pekerjaan : ……………………………………………………...
D s. S am b ita n, Ke c. Pa ke l T ulu
9. Alamat :… … … … … … … … … … … … …
ng ag un g
… … … …………...
Ds. Sambitan, Kec.Pakel Tulungagung
10. Alamat yg mudah dihubungi : ……………………………………………………...
Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
11. Ditanggung oleh : ……………………………………………………...
II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
…BA…B …hit…am…se…jak…2…ha…ri y…an…g l…alu…, b…en…gka…k …pad…
a …kak…i, …dad…a …mb…ese…se…k ……………

b. Keluhan Utama :
BAB hitam

2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :


…Ha…ri k…am…is…tan…gg…al…02…A…pri…l 2…020…, k…lie…n m…e…nge…
lu…h B…A…B h…ita…m…da…n b…en…gk…ak …pa…da ……
…ked…ua…ka…ki…. L…alu…ta…ng…gal…04…A…pr…il 2…02…0 …kli…en …dib…
aw…a …ke…RS…U…D …dr.…Isk…ak…, m…as…uk ……
…ke …ye…llo…w …zo…ne…d… …kli…en …di…pin…da…hk…an…k…e I…
an…p…ada…p…uk…ul …01….3…9 CU……3. …Sa…at ……
pen
…gk…aji…an…, k…lie…n m…en…ge…lu…h n…ye…ri …pe…rut…pa…da…b…
agi
…an…ul…u h…at…i, d…an…n…yer…i t…ek…an ……
padda perut bagian kiri atas, nyeri seperti tertusuk dengan skala nyeri 7.
……………………………………………………………………………………
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
…CK…D…, H…ipe…rte…ns…i, A…rt…hri…tis …Go…
ut……………………………………………………

4. Riwayat Kesehatan Keluarga :


…Hi…pe…rte…nsi…………………………………………………………………………

III. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

A. Pola Tidur / Istirahat

1. Waktu Tidur ………………6 –…7…Ja… .……………7 –…8…Ja…


m…………… m…………
…………………………………… ……………….………………
2. Waktu Bangun
…………………………………… ………………………………
……………0…6.0…0…W… ……………07….00…W…
3. Masalah Tidur IB…………… IB…………
…………………………………… ………………………………
……………T…id…ak…a… ……L…ing…ku…ng…an…
4. Hal-hal yang da …………… y…an…g g…ad…uh…
mempermudah tidur …………………………………… ………………………………
…………………………………… ………………………………
5. Hal-hal yang ………Li…ng…ku…ng…an…ya… ……Li…ng…ku…ng…an …
mempermudah pasien ng…te…na…ng…… ya…ng…te…na…ng…
terbangun …………………………………… ……………………….............
B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna ………………ku…ni… ……………h…ita…m
ng……………… ……………
- Bau ………………………………
…………………………………… k ha s
k ha s …………… … …
- Konsistensi ……………… … …
……………… ……………
- Jumlah ………………le…mb… ……………lem…b…
- Frekwensi ek……………… ek……………
- Kesulitan BAB ………………………………
……………………………………
- Upaya mengatasi …………tid…ak…te…rka…ji
……………ti…da…k t…erk…aj…
i ………… …………
2. B A K ………………2 x…se…ha… …………2…x …seh…ar…i
- Warna ri …………… …………
………………tid…ak…ad…a …………BA…B…hi…
- Bau …………… tam……………
………………tid…ak…ad… …………te…rap…i o…ba…t
- Konsistensi a …………… …………
- Jumlah
- Frekwensi
- Kesulitan BAK kuning kuning
…………………………………….. ………….................................
- Upaya mengatasi .................................................
………............................................... t.i.d..a..k...t.e.r..k..a..j.
t i d a k t e r k a j i
.................... . . .. .. ... . .. . .. .. . ...... ................
i...............

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan
………………………………… ………………………………
- Frekwensi ……………3 …kal…i s…eha…ri 1 – 2 k a li s e h a
…....... ... ... ... .. .. . .. .. .. ..
………… r i
- Jenis s ay ur, ik an, ay
. .. .............
…… … … … … … Nasi, sayur
- Diit ...... ...........................................
am , t ahu , t em pe .....D...i.i..t..R..K...R...P...h..a..b..
- Pantangan … … … … … …
……………t…ida…k a… i.s...½....p..o..r.s.i.....
- Yang Disukai
- Yang Tdk disukai da…………… .....................b..u..a.h...................
- Alergi ……………t…ida…k a… ....
da…………… ................t.i..d.a..k...a..d..a..........
- Masalah makan se mu a s uk a
- Upaya mengatasi …………… … … … … ..........
………… ................t.i.d..a..k...a..d..a..........
2. Minum ……………t…ida…k a… ..........
da…………… ................t.i.d..a..k...a..d..a..........
- Frekwensi ..........
……………t…ida…k a…
- Jenis da…………… ................t.i..d..a.k...a..d..a..........
- Diit ……………t…ida…k a… ..........
- Pantangan da…………… ................t.i.d..a..k...a..d..a..........
- Yang Disukai ……………ti…da…k a… ..........
- Yang Tdk disukai da……………
- Alergi
- Masalah minum ± 600 ml
........ .........................................
- Upaya mengatasi ……………ti…dak…te…rka…ji .............a..i.r..p..u..t.i..h..,..s.u..s..
u...............
…………
D. Kebersihan diri / personal
hygiene :
.................................................
2 kali sehari
………………………………….. ................H...a.n..y..a...d..i..l.a..p
1. Mandi .……………S…etia…p …har…i
2. Keramas ...............
3. Pemeliharaan gigi dan …………. ............B...e..l.u..m....k..e..r.a..m.
mulut …………………………………. ..a..s.............
4. Pemeliharaan kuku …………Be…rsi…h d…an…tid… .................................................
5. Ganti pakaian ak…ba…u ……. ...............S..e..d..i.k..i.t..k..o..t.o..
………K…etik…a … r...............
.................................................
………………………………… .................................................
E. Pola Kegiatan / Aktifitas B erl ad ang k e s
……… … … … … … … ....................B...e..d..r.e..s.t.........
Lain aw…ah……… .........
………………………………… .................................................
………………………............... .................................................
………………………………
……………………………..
F. Kebiasaan
...................................................... ……….........T..i.d..a..k...............
Tidak
- Merokok
.....................T..i.d..a..k..................... ......
- Alkohol
- Jamu, dll ..... .....................T..i.d..a..k...............
.....................T..i.d..a..k..................... ......

IV. DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi :
K…lie…n …ber…bic…ar…a d…en…gan…b…
aik………………………………….................................

B. Orang yang paling dekat dengan klien :


A…na…k ……………………………………………………….................................

C. Rekreasi
Hobby :
………………Tid…ak…p…un…ya………………………………………………...............
Penggunaan Waktu Senggang :
Istirahat
…………………………………………………………………….................................
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :
Tidak melakukan aktivitas berlebih
…………………………………………………………………….................................
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :

…Int…era…ks…i s…os…ial…ba…ik…………………………....................................
…………………
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :
A n ak k li en
. ... .. . ... .. . .. . ......................…………………………………………………………………
V. KONSEP DIRI
A. Gambaran Diri
.
K...l.i.e..n...b..i.s.a...b..a..n..g..u..n...d..a..n...d..u..d..u..k...d..i..t.e..m...p..a.t...t.i.d..u..r..........

........................................................ B. Harga Diri


Klien menyadari dan menerima bahwa ia sedang sakit
.........................................................................................................................................
C. Ideal Diri
K...l.i.e..n...i.n..g..i.n...c..e..p..a.t...s.e..m...b..u..h...d..a..r.i..p..e..n..y..a..k..i.t.n..y..a.......

............................................................... D. Identitas Diri


K...l.i.e..n...a..d..a.l..a.h...T...n.....S...................................................................................

.......................... E. Peran
Sebagai seorang ayah
.........................................................................................................................................

VI. DATA SPIRITUAL


A. Ketaatan Beribadah :
…Se…lam…a…di…R…S k…lie…n …tid.a..k...b..i.s..a..m...e..n..j.a..l.a..n..k..a..n...k.
…ew…aji…ba…n b…er…iba…da…h ……………………
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :
Klien yakin sehat / sakit merupakan takdir yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa
……………………………………………….....................................…………………
C. Keyakinan terhadap penyembuhan :
Klien yakin akan sembuh dari penyakitnya
……………………………………………………………………..................................

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Kesan Umum / Keadaan Umum
Ke ad aa n u m um le m
… … … … … … … … …
ah
……………………………………………..................................

B. Tanda – tanda vital


36 C ,6
Suhu Tubuh : … … ……………. Nadi : …84…
x…/m…en…it …….

Tekanan darah : …16…0 /…10…0…m…mH…g. Respirasi :…


22…x…/m…en…it …….

17 0c m 65 k g
Tinggi Badan : … … … …………. Berat Badan :… … …
………….

C. Pemeriksaan Kepala dan Leher


1. Kepala dan rambut
Lonjong
a. Bentuk Kepala : ………………………………………………….
Datar
Ubun-ubun : ………………………………………………….
Se dik it ko
Kulit kepala :… … … … …
tor
…………………………………….

b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : ……Me…ra…ta
………………………………
Bau keringat
Bau : ………………………………………………….
Hi tam s ete ng ah b eru ba n
Warna :… … …… … … … … … …

……………………….
c. Wajah
Sawo matang
Warna Kulit : ………………………………………………….

Struktur Wajah : …Lo…nj…on…g


……………………………………….

2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :
Lengkap dan simetris
................…………………………………………………………………………...
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
Normal
………….............…………………………………………………………………..
c. Konjuctiva dan sklera :
Konjunctiva anemis, sklera putih
………………………………………………………………..............……………...
d. Pupil :
Mengecil bila ada cahaya
……………………………………………………………………………………….
e. Kornea dan iris
N or ma l
…… … … … ……............
……………………………………………………………
f. Ketajaman penglihatan / visus :

……N…or…ma…l
…………………………………………………………………………. g.
Tekanan bola mata :
……T…id…ak…ter…ka…ji
…………………………………………………………………….
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :

Normal
…………………………………………………………………………….............
b. Lubang Hidung :

Bersih, tidak ada sekret


……………………………………………………………………………..............
c. Cuping hidung :

Tidak ada
…………………………………………………………………………….............
4. Telinga
S im et
a. Bentuk telinga : … … … …
ris
………………………………………
…………… Ukuran telinga :
Sedang
……………
…………………………………… Ketenggangan telinga :
Lemas
……………………………………

b. Lubang telinga :

……Se…dik…it …ko…
tor…………………………………………………………….............. c.

Ketajaman pendengaran :
……N…or…ma…l
………………………………………………………………..............
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir :
K er
…… … …
ing
………………………………………………………………….............. b.
Keadaan gusi dan gigi :
.......S..e..d..i.k… …………………………………………………………………
it…ko…to…r

c. Keadaan lidah :
Sedikit kotor
………….............…………………………………………………………………
d. Orofarings :
Tidak terkaji
………………………….............…………………………………………………
6. Leher
a. Posisi trakhea : …S…im…et…ris………………………………………

b. Tiroid T id ak ad a pem b es ara n


: … … … … … … … … … …
………………………
c. Suara Jelas
: …………………………………………………

d. Kelenjar Lymphe : ……Ti…da…k a…da…pe…m…be…sar…


an………………………

e. Vena jugularis : ……Ti…da…k a…da…be…nd…un…ga…n


………………………
Teraba
f. Denyut nadi coratis : …………………………………………………
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )
a. Kebersihan : …Si…m…etr…is ………………………………………
b. Kehangatan : …N… ………………………………………
orm…a…l

Sawo matang
c. Warna : …………………………………………………
Baik
d. Turgor : …………………………………………………
Kasar
e. Tekstur : …………………………………………………
L em ba b
f. Kelembaban : … … … … ………………………………………
Tidak ada
g. Kelainan pada kulit : …………………………………………………

E. Pemeriksaan payudara dan ketiak


a. Ukuran dan bentuk payudara :

Ukuran, normal, bentuk simetris


…………………………………………………..............……………………………..
b. Warna payudara dan areola :

Hitam, areola hitam


……………………………………………………..……………...........…………….
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting :

Ti da k a da
…… … … … ………….................
……………………………………………………..
d. Axila dan clavicula :

Normal
…………..............……………………………………………………………………..

F. Pemeriksaan Thorak / dada


1. Inspeksi Thorak
Normal
a. Bentuk Thorak : …………………………………………………
b. Pernafasan
2 2 k al i/m en it
Frekwensi : … … … … … …
…………………………………
Irama : …V…es… ……………………………………
iku…le…r

c. Tanda-tanda kesulitan bernafas :


…K…lie…n m…e…ng…ata…ka…n s…ed…ik.i.t..s..e.s..a..k.......
………………………………………
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) :

…G…eta…ra…n s…am…a………………………….............
………………………………..
b. Perkusi :
Sonor
.…………………………………………………………………………..............
c. Auskultasi
Suara Nafas :
Vesikuler
…………………………………………………………………………….. .........
Suara Ucapan :
..N...o..r..m...a.…l …………………………………………………………………...........
Suara Tambahan :
Tidak ada
…………………………………………………………………………................
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : …T…er…
aba…………………………………………
ICS V Linea Midclavicula Sinistra
- Ictus cordis : …………………………………………………
b. Perkusi
Batas-batas jantung :
Atas : ICS II Linea sternalis dextra
….............…………………………………………………………………….
Bawah : ICS V Linea midclavicula sinistra
…………..............……………………………………………………………
c.Auskultasi
- Bunyi jantung I :
L u b t erd en ga r t un gg al da n r eg ule r
……… … … … … … … … … … … … … … … ……
- Bunyi jantung II :
Dub terdengar tunggal dan reguler
…………………………………………………
- Bunyi jantung Tambahan :
Tidak ada
............................................................................
- Bising / Murmur :
Tidak ada
…………………………………………………
- Frekwensi denyut jantung :
84 kali/menit
…………………………………………............
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Normal - Bentuk abdomen :
……………………………………
……………..............
- Benjolan / Massa : …T…id…
ak…ad…a
……………………………………...
...........
- Bayangan pembuluh darah pada
abdomen

…T…id…ak …ad…a
…………………………………………
…………………...... b. Auskultasi
- Peristaltik Usus :
…18…k…ali…/m…en…it
………………………....
-
- Bunyi jantung Anak / BJA :
……………………………………
……
c. Palpasi

- Tanda nyeri tekan : …A…da…n…


ye…ri t…ek…an…di…ul…u h…at…i
d…an…pe…ru…t k…iri…ata…s
………..

- Benjolan / massa : …T…id…ak…


ad…a
…………………………………………
…..
T
- Tanda-tanda ascites : … …
id ak ad a
… … …
……………………………………
Ada
…………………………
- Hepar :
nyeri tekan di ulu
………………………

- Lien : …T…
id…ak…ad…a
……………………………………

- Titik Mc. Burne : …T…


id…ak…ad…a
……………………………………
d. Perkusi
- Suara Abdomen
Peristaltik usus (+), bising usus (+)
…………………………………………
……………………………….............

- Pemeriksaan Ascites
T rah
i Sekitarnya
d 1. Genetalia
a a. Kelainan – kelainan pada genetalia
k eksterna dan daerah inguinal
a Tidak ada kelainan
………………………………
d ………………………………
a ……………
……………………
…………………… 2. Anus dan Perineum
…………………… a. Lubang anus :
…………….............
………………………………………
T ………………………
H i
.

P d
e a
m

e k
r
i t
k …
s er
a k
a
n …
aj
K
e …
i
l
a b.
m Kel
i ain
n an

d
kel
a
ain
n
an
D pad
a a
e anu
s
dan
per
ine
um
:
Tid
ak
ada
……………………………………
……………………………………

I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )
a. Kesimetrisan Otot :
Simetris
………………………………………………………………………………..
b. Pemeriksaan Oedem :
…Oe…de…m…pa…da…ka…
ki……………………………………………………………..

c. Kekuatan Otot : 5 5
………………………………………4……4…………………………………..
d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku :

…T…ida…k …ad…a
…………………………………………………………………..

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :

…Co…mp…os…m…en…tis…/ …4 –…5…– …6
…………………………………………………..
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :
Tid ak a da ka ku ku du k
… … … … … … … … …
………………………………………………………..
3. Syaraf otak ( Nervus cranialis ) :
Tidak ada kaku kuduk
………………………………………………………………………………..
4. Fungsi Motorik :
Ba ik, da pa t b er fu ng si d en ga n ba ik
… … … … … … … … … … … … … …
…………………………………………..
5. Fungsi Sensorik :
Baik, dapat berfungsi dengan baik
………………………………………………………………………………..
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis
Positif
……………………………………………………………………………
b. Refleks Patologis
N eg ati f
… … … …
…………………………………………………………………

K. Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan
Emosi baik
………………………………………………………………………………..
b. Orientasi
O rie nt asi te rh ad ap or ang , t em pa t d an
… … … … … … … … … … … … … … … …
w ak tu ba ik
… … … … …………………………..
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )
B
… …
aik
…………………………………………………………………………..
d. Motivasi ( Kemauan )
K lie n i ng in ce pa t s em bu h dan b era kt
… … … … … … … … … … … … … … … …
ivi tas s epe rti b ias an ya
… … … … … … … … ………………..
e. Persepsi

…B…
aik…………………………………………………………………………..

f. Bahasa
Bahasa Jawa
……………………………………………………………………………….

PEMERIKSAAN PENUNJANG

H em a tem e sis M ele


A. Diagnosa Medis : … … … … … … … … …
na
…………………………………………
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium
T erl
… … … ………………………………………………………………………………
am pi r
… …
……………………………………………………………………………………………
2. Rontgen
……………………………………………………………………………………………
-
……………………………………………………………………………………………
3. E C G
……- ………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………
4. U S G
……………………………………………………………………………………………
-
……………………………………………………………………………………………
5. Lain – lain
……………………………………………………………………………………………
-
……………………………………………………………………………………………
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Penatalaksanaan :
- BHSP
- Tirah baring

- Diit makanan lunak

- Pemerikasaan Hb, Ht setiap 6 jam pemberian transfusi darah

- Pemberian transfusi darah bila terjadi perdarahan yang luas

- Infus cairan langsung dipasang untuk mencegah terjadinya dehidrasi

- Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu CVP
monitor

Terapi :
- Infus Ns 20 tpm
- Inj. Asam traksenamat 3 x 500 mg
- Inj. Vit K 2 x 1 amp
- Pasang NGT (bila ada indikasi)
- Kalnex 2 x 1 gr IV
- KCL 25 mEq / L dgn kecepatan 0,2 – 0,3 mEq / KgBB / Jam

Mahasiswa

DIAH RATIH KUMALA DEWI

NIM. A2R18062
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

03 April 2020 / 17.35


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Hematologi lengkap

Hemoglobin L 7.8 g/dL 13.0 – 18.0


Jumlah eritrosit L 2.73 10^6/uL 4.50 – 6.20
Hematokrit L 22.5 % 40.0 – 54.0
MCV, MCH, MCHC

MCV 82.4 fL 81.0 – 99.0


MCH 28.6 pg 27.0 – 31.0
MCHC 34.7 g/L 33.0 – 37.0
RDW-SD 41.0 fL 35 – 47

RDW-CV 13.7 % 11.5 – 14.5

NRBC H 0.2 %

NRBC # 0.0 10^3/uL

WBC 6.45 10^3/uL 4.0 – 10.0

Hitung Jenis

Eosinofil 0.9 % 0–4

Basofil 0.2 % 0–1

Neutrofil H 73.3 % 50 – 70

Limfosit L 14.4 % 20 – 40

Monosit H 11.2 % 2–8


0.06 10^3/uL 0.0 – 0.8
Jumlah Eusinofil
0.01 10^3/uL 0.0 – 0.2
Jumlah Basofil
4.37 10^3/uL 1.50 – 7.00
Jumlah Neitrofil
L 0.93 10^3/uL 1.00 – 3.70
Jumlah Limfosit
0.72 10^3/uL 0.16 – 1.0
Jumlah Monosit
1.2 %
IG %
IG # 0.1 10^3/uL

PLT 187 10^3/uL 150 – 450

PDW 10.0 fL 9.0 – 13.0

MPV 9.8 fL 7.2 – 11.0

P-LCR 22.5 % 15.0 – 25.0

PCT 0.180 % 0.150 – 0.400

KIMIA DARAH

BUN H 54.4 mg/dL 6 – 20

Kreatinin darah H 9.75 mg/dL 0.67 – 1.5

Kalsium 9.1 mg/dL 8.6 – 10.2

Na, K, CI
mmol/L
Natrium darah 135 135 – 145

4.7 mmol/L 3.1 – 5.1


Kalium darah
L 95 9.6 – 106
Klorida darah mmol/L

KOAGULASI

PT
detik 10 – 14
PT (waktu protrombin) 11
% 70 – 130
PT% 95.9
1.0 – 1.5
1.02
INR

APTT
detik 22 - 30
H 37
APTT
ANALISA DATA

Nama pasien : …Tn….


S…………………………. Umur :…
57…ta…hu…n ……………………. No.
Register : …11…82…10…
25…………………….

KEMUNGKINAN PENYEBAB
KELOMPOK DATA MASALAH
(Pokok Masalah)

DS : Varises Esophagus Nyeri akut


Mayor
Klien mengeluh nyeri pada Tekanan PD meningkat
perut bagian kiri atas
DO :
Pecahnya PD pada lambung
Mayor
Tampak meringis
Inflamasi pada perut
Gelisah
Sulit tidur
Nyeri akut
Minor
Tekanan darah meningkat
Pola nafas berubah
Nafsu makan berubah

DS : Varises esophagus Defisit nutrisi


Minor
Klien mengatakan nyeri Pembuluh ruptur
perut
Klien mengatakan nafsu
makan menurun Perdarahan lambung

DO :
Minor Muntah darah dan berak darah

Otot menelan lemah


Membran mukosa pucat Mual muntah
Nafsu makan menurun

Defisit nutrisi

DS : - Varises esophagus Resiko perfusi


DO : - gastrointestinal tidak
efektif
Perdarahan lambung

Muntah darah, berak darah

Hb menurun

Resiko perfusi gastrointestinal


tidak efektif
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tn. S
Nama pasien : ………………………….
Umur : …5…7 t…ah…un……………….
1 18
No. Register : … … … …………….
21 02 5
… …

TANGGAL TANGGAL TANDA


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI TANGAN

1. 01 April 2020 Nyeri akut berhubungan dengan agen 09 April 2020


pencedera fisiologis : inflamasi

2. 01 April 2020 Defisit nutrisi berhubungan dengan 09 April 2020


ketidakmampuan mencerna makanan
Resiko perfusi gastrointestinal tidak
3. 01 April 2020 09 April 2020
efektif berhubungan dengan perdarahan
gastrointestinal akut, penurunan
konsenterasi hemoglobin
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. S
Nama pasien : ………………………………………….

Umur : …57…t…ahu…n
………………………………
11821025
No. Register : ………………………………………….

DIAGNOSA KRITERIA TANDA


NO TUJUAN RENC R
KEPERAWATAN STANDART TANGAN
ANA A
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Keluhan nyeri menurun Manajemen nyeri TIND S
dengan agen pencedera selama 3 x 24 jam diharapkan
Meringis menurun Observasi
fisiologis : inflamasi tingkat myeri menurun.
Gelisah menurun Identifikasi lokasi, R0 mengobservasi keadaan nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi,
Pola nafas membaik kualitas, intensitas nyeri R/ mengobservasi seberapa
tingkatan nyeri dirasakan
Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
R/ memberikan lingkungan yang
Kontrol lingkungan yang
nyaman
memperberat rasa nyeri
Edukasi
Ajarkan teknik non R/ memberikan teknik untuk
farmakologis untuk mengurangi mengurangi rasa nyeri
rasa nyeri
Kolaborasi
R/ terapi obat untuk menurunkan
2. Defisit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Verbalisasi keinginan untuk Manajemen nutrisi
dengan ketidakmampuan selama 3 x 24 jam diharapkan meningkatkan nutrisi
Observasi
mencerna makanan status nutrisi membaik meningkat
Identifikasi status nutrisi R/ mengobservasi status nutrisi
Nyeri abdomen menurun
Monitor berat badan R/
Berat badan membaik
Terapeutik
Indeks Massa Tubuh
(IMT) membaik Berikan makanan tinggi kalori
mengobser
dan tinggi protein
Frekuensi makan
membaik Edukasi
Anjurkan posisi duduk vasi BB

Ajarkan diet yang


diprogramkan
sesudah
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah MRS R/
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
memenuhi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tn. S
Nama pasien : ………………………………………….

Umur : …57…t…ahu…n
………………………………
11821025
No. Register : ………………………………………….

DIAGNOSA KRITERIA TANDA


NO TUJUAN REN R
KEPERAWATAN STANDART TANGAN
CAN A
3. Resiko perfusi Setelah dilakukan tindakan Nafsu makan meningkat Konseling nutrisi A S
gastrointestinal tidak efektif selama 3 x 24 jam diharapkan
Mual menurun Observasi
b/d perdarahan perfusi gastrointestinal
meningkat Muntah menurun Monitor intake dan output R/ mengobservasi kebutuhan
gastrointestinal akut, cairan, nilai hemoglobin, cairan dalam tubuh
penurunan konsenterasi Nyeri abdomen menurun tekanan darah, kenaikan BB
hemoglobin dan kebiasaan membeli
Bising usus membaik makanan
Terapeutik
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi
Gunakan standar nutrisi sesuai
program diet dalam
mengevaluasi kecukupan
asupan makanan R/ mengedukasi program gizi
yang benar
Edukasi
Jelaskan program gizi dan
persepsi pasien terhadap diet yang R/ membantu memenuhi
diprogramkan kebutuhan gizi

Kolaborasi
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Tn. S 57 tahun 11821025


Nama Pasien : …………………… Umur : …………………………….. No. Register : …………………… Hematemesis Melena
Kasus :……………………………

NO. TANGGAL / TANDA TANDA


NO TANGGAL / JAM E
DX JAM TANGAN TANGAN
V
1. Dx 1 07 – 04 – 2020 1. Mengidentifikasi lokasi, E 07 – 04 – 2020 A
S : klien mengatakan perutnya
karakteristik, durasi, nyeri
07.00 frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri O : - Tampak meringis
08.00 skala nyeri : 6
2. Mengidentifikasi skala
09.30 - Gelisah
nyeri
10.00 - Sulit tidur
3. Mengontrol lingkungan
11.00 yang memperberat rasa nyeri
- TD : 160/100 mmHg
4. Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk A : masalah belum teratasi
mengurangi rasa nyeri P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
2. Dx 2 07 – 04 – 2020 1.5. Melakulakan kolaborasi
Mengidentifikasi status 07 – 04 – 2020 S : klien mengatakan nafsu
nutrisi makan menurun
07.00
2. Memonitor berat badan O:- Otot menelan lemah
07.20
3. Memberikan makanan - Membran mukosa
07.30 tinggi kalori dan tinggi pucat
protein
08.00 - BB sebelum MRS =
4. Menganjurkan posisi 72 kg
08.20 duduk
09.00 - BB setelah MRS = 65
5. Mengajarkan diet yang
kg
diprogramkan
A : masalah belum teratasi
6. Melakuakan kolaborasi
3. Dx 3 07 – 04 – 2020 1. Memonitor intake dan 07 – 04 – 2020 S : klien mengatakan perutnya
output cairan, nilai masih nyeri, lemas, tidak
07.00 hemoglobin, tekanan darah, nafsu makan
08.00 kenaikan BB
dan kebiasaan membeli O:- Tidak nafsu makan
09.00 makanan
- Tampak mual muntah
09.30 2. Menggunakan standar
nutrisi sesuai program - Tampak nyeri perut
diet dalam
mengevaluasi - Bising usus = 18
kecukupan asupan kali/menit
makanan
- Hb : 11 g/dL
3. Menjelaskan program
gizi dan persepsi pasien A : maslah belum teratasi
terhadap diet yang P : lanjutkan intervensi 1,2,3
diprogramkan
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Tn. S 57 tahun 11821025


Nama Pasien : …………………… Umur : …………………………….. No. Register : …………………… Hematemesis Melena
Kasus :……………………………

NO. TANGGAL / TANDA TANDA


NO TANGGAL / JAM E
DX JAM TANGAN TANGAN
V
1. Dx 1 08 – 04 – 2020 1. Mengidentifikasi lokasi, E 08 – 04 – 2020 S : klien mengatakan nyeri A
karakteristik, durasi, perut sedikit berkurang dari
07.00 frekuensi, kualitas, intensitas hari kemarin
08.00 nyeri
O : - Tampak meringis
2. Mengidentifikasi skala skala nyeri : 4
09.30
nyeri
10.00 - Sulit tidur
3. Mengontrol lingkungan
11.00 yang memperberat rasa nyeri - TD : 140/90 mmHg

4. Mengajarkan teknik non A : masalah teratasi sebagian


farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4
2. Dx 2 08 – 04 – 2020 1. Mengidentifikasi status 08 – 04 – 2020 S : klien mengatakan nafsu
nutrisi makan mulai meningkat
07.00
2. Memonitor berat badan O:- Otot menelan baik
07.20
3. Memberikan makanan - Membran mukosa
07.30 tinggi kalori dan tinggi pucat
protein
08.00 - BB sebelum MRS =
4. Mengajarkan diet yang 72 kg
09.00 diprogramkan
- BB setelah MRS = 68
5. Melakukan kolaborasi kg
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah A : masalah teratasi sebagian
kalori dan jenis
1. Memonitor nutrien
intake dan
3. Dx 3 08 – 04 – 2020 08 – 04 – 2020 S : klien mengatakan
output cairan, nilai nyeri perut berkurang,
07.00 hemoglobin, tekanan darah, lemas, nafsu makan
kenaikan BB
08.00 meningkat
dan kebiasaan membeli
09.30 makanan O : - frekuensi makan
meningkat
2. Menggunakan standar
nutrisi sesuai program - Kadang mual muntah
diet dalam
mengevaluasi - Nyeri perut berkurang
kecukupan asupan
makanan - Bising usus = 18
kali/menit
3. Menjelaskan program
gizi dan persepsi pasien - Hb : 13 g/dL
terhadap diet yang
diprogramkan A : maslah teratasi sebagian
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Tn. S 57 tahun 11821025


Nama Pasien : …………………… Umur : …………………………….. No. Register : …………………… Hematemesis Melena
Kasus :……………………………

NO. TANGGAL / TANDA TANDA


NO TANGGAL / JAM E
DX JAM TANGAN TANGAN
V
1. Dx 1 09 – 04 – 2020 1. Mengidentifikasi lokasi, E 09 – 04 – 2020 S : klien mengatakan tidak A
karakteristik, durasi, nyeri perut
07.00 frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri O : - Tampak meringis
08.00 skala nyeri : 0
2. Mengidentifikasi skala
09.30 - Pola tidur baik
nyeri
10.00 - TD : 140/90 mmHg
3. Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa nyeri
A : masalah teratasi
4. Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk P : intervensi dihentikan
mengurangi rasa nyeri
2. Dx 2 09 – 04 – 2020 1. Mengidentifikasi status 09 – 04 – 2020 S : klien mengatakan nafsu
nutrisi makan mulai meningkat
07.00
2. Memonitor berat badan O:- Otot menelan baik
07.20
3. Memberikan makanan - Membran mukosa
08.00 tinggi kalori dan tinggi baik
protein
09.00 - BB sebelum MRS =
4. Melakukan kolaborasi 72 kg
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah - BB setelah MRS = 69
kalori dan jenis nutrien kg
yang dibutuhkan
A : masalah teratasi
3. Dx 3 09 – 04 – 2020 1. Memonitor intake dan 09 – 04 – 2020 S : klien mengatakan tidak
output cairan, nilai nyeri perut, lemas, nafsu
07.00 hemoglobin, tekanan darah, makan meningkat
kenaikan BB
08.00 dan kebiasaan membeli O : - frekuensi makan
09.30 makanan meningkat
2. Menggunakan standar - Tidak tampak mual
nutrisi sesuai program muntah
diet dalam
mengevaluasi - Nyeri perut berkurang
kecukupan asupan
makanan - Bising usus = 18
kali/menit
3. Menjelaskan program
gizi dan persepsi pasien -
terhadap diet yang
diprogramkan
H
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pentingnya Olahraga dan Makan Makanan Sehat bagi lansia dengan
gangguan pencernaan
Sasaran : Lansia (usia >55 tahun) dengan gangguan pencernaan
Hari, Tanggal : Kamis, 09 April 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Dahlia kelas IB RSUD dr.Iskak Tulungagung
Pemateri : Diah Ratih Kumala Dewi

A. LATAR BELAKANG
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia (Budi Anna Keliat, 1999). Senangkan menurut UU No. 13 Tahun 1998 Pasal 1
Ayat (2) (3) (4) tentang kesehatan dikatakan usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun. Orang-orang yang berusia lanjut harus pintar
menjaga pola hidup untuk mempertahankan kesehatn dan kebugarannya. Salah satu
contoh menjaga kesehatan bagi lansia yaitu dengan berolahraga dan makan makanan
yang bergizi cukup.
Akan teteapi, ada konsep yang dalam masyarakat yaitu bahwa lansia harus
mengurangi atau membatasi aktivitas. Seperti salah satunya jangan jauh-jauh, sebaiknya
memakai tongkat, duduk saja di rumah, bersantai, dan lain sebagainya. Namun, justru
tidak adanya dan berkurangnya kativitas mempercepat kemunduran semua fungsi dari
organ lansia. Sehingga apabila lansia dibiarkan kurang beraktifitas, contohnya terlalu
banyak duduk santai dan tidur akan menambah atrofi otot. Selain itu, kurangnya
pergerakan dapat menimbulkan keluhan-keluhan lain seperti sulit buang air besar, susah
tidur, pikun, terjadi pembengkakan pada kaki bagian bawah, serta keluhan nyeri otot
lainnya.
Untuk mencegah dan mengatasi keluhan-keluhan yang dialami, lansia harus
banyak melakukan latihan fisik yang teratur. Hal ini disebabkan latihan fisik dapat
membantu mencegah keadaan atau penyakit kronis seperti osteoporosis, diabetes,
hipotensi, dan lain-lain. Latihan fisik atau diluar rumah juga merupakan kesempatan
bagi lansia untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan sesama. Apabila banyak
bersosialisi dan berinteraksi dengan orang lain, akan membantu mencegah terjadinya
pikun pada lansia. Berbagai jenis musik dapat digunakan untuk mengiringi olahraga
sehingga menyenangkan dan tidak membosankan. Selain gar tidak bosan, musik
dianggap membantu memelihara dan mendorong motivasi.
Berolahraga juga harus diimbangi dengan makan makanan yang sehat dan baik
bagi lansia agar tetap segar bugar. Oleh karena itu, kami akan melakukan penyuluhan
terhadap lansia mengenai pentingnya olahraga dan makan makanan yang sehat agar
tubuh tetap terasa segar dan sehat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Lansia dapat memahami pentingnya olahraga dan makan makanan yang sehat
agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan selama 30 menit, para
Lansia dapat memahami:
a. definisi gangguan pencernaan, olahraga dan makanan sehat
b. prinsip olah raga bagi lansia
c. jenis olahraga yang baik untuk lansia
d. jenis makanan yang baik untuk sistem pencernaan
e. Makanan yang harus dihindari agar pencernaan sehat

C. POKOK BAHASAN
Pentingnya berolahraga dan makan makanan yang sehat bagi lansia dengan gangguan
pencernaan

D. SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi gangguan pencernaan, olahraga dan makanan yaang sehat
2. Jenis-jenis olahraga yang baik untuk lansia
3. Makanan yang baik untuk sistem pencernaan
4. Makanan yang harus dihindari agar pencernaan sehat
5. Pencegahan penularan covid-19
E. METODE
1. Jenis model pembelajaran: pertemuan (tatap muka)
2. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut

F. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu lembar balik, leaflet, dan audio
visual

G. PROSES KEGIATAN

Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media


Kegiatan
Pendahuluan 1. Memberi salam dan Memperhatikan Leaflet
(5 menit) memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
3. Menjelaskan materi secara
umum
Penyajian 1. Menjelaskan definisi Memperhatikan
(15 menit) gangguan pencernaan, Lembar
olahraga dan makanan sehat. a. balik,
Menanyakan kepada Leaflet,
lansia apabila ada yang alat peraga
kurang jelas Video
b. Menerima dan menjawab Memberikan senam
pertanyaan yang pertanyaan
diajukan lansia
2. Menjelaskan jenis-jenis
Memperhatikan
olahraga yang baik untuk lansia
a. Menanyakan kepada
lansia apabila ada yang
kurang jelas
b. Menerima dan menjawab
Memberikan
pertanyaan yang
pertanyaan
diajukan lansia
Memperhatikan
3. Menjelaskan makanan yang
baik untuk sistem percernaan
a. Menanyakan kepada
lansia apabila ada yang
kurang jelas Memberikan
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
pertanyaan yang
diajukan lansia
4. Menjelaskan makanan yang Memperhatikan
harus dihindari agar
pencernaan sehat
a. Menanyakan kepada
lansia apabila ada yang
kurang jelas Memberikan
b. Menerima dan menjawab pertanyaan
pertanyaan yang
diajukan lansia Memperhatikan
5. Menjelaskan penularan
covid-19
a. Menanyakan kepada
lansia apabila ada yang
kurang jelas
b. Menerima dan menjawab
Memberikan pertanyaan pertanyaan yang diajukan

Penutup 1. Memberikan pertanyaan Menjawab Leaflet


(10 menit) tentang materi yang baru pertanyaan yang
dijelaskan diajukan pemateri
2. Menampung jawaban yang Memperhatikan
diberikan lansia
3. Mendiskusikan bersama Memberikan
jawaban dari lansia sumbang saran
4. Bersama lansia menyimpulkan Memberikan
materi yang telah dibahas sumbang saran
5. Membagikan leaflet Menerima dengan
6. Menutup pertemuan dan baik
memberi salam Memperhatikan
dan membalas
salam
H. EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
a. Apa definisi ganggauan pencernaan, olahraga dan makanan yang sehat?
b. Apa saja jenis-jenis olahraga yang baik untuk lansia?
c. Apa makanan yang baik untuk sistem pencernaan?
d. Apa Makanan yang harus dihindari agar pencernaan sehat?
e. Bagaimana cara pencegahan covid-19?
I. REFERENSI
Maryam, Siti R, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Santoso, Hanna dan Andar Ismail. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: PT
BPK Gunung Mulia
Mansjoer, Arif (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I (3rd ed.). Jakarta: Media
Aesculapius.

J. LAMPIRAN
1. Materi: Pentingnya Olahraga dan Makan Makanan Sehat bagi lansia dengan
masalah pencernaan
2. Link video senam
3. Leaflet

Tulungagung, 09 April 2020


Pemateri

Diah Ratih Kumala Dewi


Lampiran 1. MATERI PENYULUHAN

PENTINGNYA OLAHRAGA DAN MAKAN MAKANAN


YANG SEHAT BAGI LANSIA DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN

A. Definisi ganggaun pencernaan, olahraga, dan makanan yang sehat

Definisi gangguan pencernaan


Secara umum pengertian gangguan pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi
pada saluran pencernaan.

2. Definisi olahraga
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun
psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang tersebut.

3. Definisi makanan yang sehat


Makanan sehat adalah makanan yang bebas bahan berbahaya, mengandung gizi
yang bermanfaat bagi tubuh.sedangkan makanan bergizi adalah makanan yang
memenuhi kebutuhan gizi tubuh.

B. Olahraga yang cocok untuk lansia


1. Pekerjaan rumah dan berkebun
Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga
kesegaran jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas sedikit lebih
cepat, denyut jantung lebih cepat, dan otot menjadi lelah. Dengan demikian tubuh kita
akan mengeluarkan keringat.

2. Berjalan-jalan
Berjalan-jalan sangat baik untuk merenggangkan otot-otot kaki dan bila jalannya
makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika melangkah
dengan panjang dan mengayunkan tangan sebanyak 10-20 kali, maka dapat melenturkan
tubuh. Jika berjalan merupakan olahraga yang diinginkan, maka cobalah dikombinasi
dengan olahraga lain.

3. Renang
Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan. Hal
ini dikarenakan pada saat berenang semua otot tubuh bergerak, sehingga kekuatan otot
semakin meningkat. Namun olahraga renang kurang diminati dan segan untuk
melakukannya, karena mengingat keadaan kulit lansia dan pakaian yang harus
digunakan.
Olahraga renang biasanya baik untuk orang yang menderita penyakit lemah otot
atau kaku sendi. Renamg juga dapat melancarkan peredaran darh asalkan dilakukan
secara teratur.
4. Bersepeda
Bersepeda baik untuk penderita artritis, karena tidak menyentuh lantai yang akan
menybabkan sakit pada sendi-sendinya seperti jenis latihan cepat. Bersepeda baik untuk
meningkatkan peregangan dan daya tahan, tetapi tdakmenambah kelenturan pada
tingkat derajat yang tinggi.

5. Senam
Manfaat melakukan senam secara benar dan teratur dalam waktu yang cukup
adalah sebagai berikut.
a. Mempertahankan dan meningkatkan taraf kesegaran jasmani
b. Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak
c. Membentuk sikap dan gerak
d. Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.
e. Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan,
keluwesan, dan kecepatan).
f. Membentuk sikap kejiwaan (keberanian, percaya diri, kesiapan diri, dan kesanggupan
bekerjasama).
g. Memberikan rangsangan pada syaraf-syaraf yang lemah, khususnya pada lansia
h. Memupuk rasa tanggung jwab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari, Anda telah melakukan
salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan Anda
Maryam, Siti R, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
C. Makanan yang baik untuk sistem pencernaan
Selain berohlaraga orang-orang lansia harus mengimbangi dengan makan-
makanan yang sehat agar tetap sehat dan segar bugar. Berikut adalah jenis makanan
yang baik untuk pencernaan :
1. Makanan tinggi serat mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan,
dan biji-bijian
2. Makanan mengandung probiotik yaitu bakteri baik yang ada di dalam usus
manusia. Seperti tempe, oncom, dll

D. Makanan yang harus dihindari agar pencernaan sehat

1. Makanan dan minuman dengan pemanis buatan seperti gula dan alkohol
2. Minuman berkarbonasi
3. Alkohol
4. Makanan tinggi lemak jenuh seperti keju dan krim
5. Kopi dan minuman lain yang mengandung kafein
6. Makanan pedas
7. Makanan berminyak

E. Pencegahan covid-19 (COVID)


1. Cuci tangan
2. Olahraga teratur
3. Vitamin / minum vitamin
4. Identifikasi tanda gejala
5. Dirumah saja
LAMPIRAN 2 LINK VIDEO SENAM

Video Senam HH RSUD dr.Iskak Tulungagung


https://youtube/dihFHpbFo3M
Lampiran 3 MEDIA PENYULUHAN (Leaflet)

Gangguan pencernaan
adalah semua penyakit yang
terjadi pada saluran
pencernaan.

Olahraga aktivitas fisik


maupun psikis seseorang
PENTINGNYA OLAHRAGA DAN
MAKAN MAKANAN YANG yang berguna untuk
SEHAT BAGI LANSIA DENGAN menjaga dan meningkatkan
GANGGUAN PENCERNAAN kualitas kesehatan seseorang

Makanan yang sehat


makanan yang tidak
OLEH : berbahaya, mengandung gizi
yang bermanfaat bagi tubuh
DIAH RATIH KUMALA DEWI
apalagi bagi sistem
pencernaan
Makanan tinggi serat mulai
dari sayur-sayuran, buah-
buahan, kacang-kacangan, dan
biji-bijian

Makanan mengandung
probiotik yaitu bakteri baik
yang ada di dalam usus
manusia. Seperti tempe dan
oncom.
MAKANAN YANG MAKANAN YANG
OLAHRAGA
YANG COCOK HARUS HARUS
UNTUK LANSIA DIHINDARI AGAR DIHINDARI AGAR
PENCERNAAN PENCERNAAN
SEHAT SEHAT
Bersepeda baik untuk meningkatkan
peregangan dan daya tahan tubuh

Alkohol

Baik untuk
merenggangkan otot-otot
Minuman
kaki dan untuk daya tahan
tubuh Kopi / berkarbonasi
minuman lain
yang
mengandung
Bermanfaat meningkatkan kafein
jantung agar dapat
memompa oksigen melalui
darah ke seluruh tubuh
dengan lebih maksimal.
Makanan tinggi
Setidaknya, melakukan Makanan
gerakan senam ini kurang lemak jenuh
pedas
lebih selama 30 menit
sehari.
Cegah Covid-19
dengan
OLEH :
DIAH RATIH KUMALA DEWI

“COVID”
Coronavirus adalah
virus yang menyerang
sistem pernapasan
Cuci tangan
menyebabkan gangguan
pada sistem
pernapasan, pneumonia
akut, sampai kematian
Olahraga
Penyakitnya disebut Covid-
19

Vitamin

Identifikasi
tanda gejala

Dirumah
saja

Anda mungkin juga menyukai