KASUS
A. Pengkajian
Biodata
Nama : Ny.C
Usia : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bengkulu
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Perkerjaan : Ibu rumah tangga
Masuk rumah sakit : 25 Maret 2020
Tanggal pengkajian : 25 Maret 2020
Penanggungjawab
- Nama : Tn. G
- Usia : 45 tahun
- Jeniskelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumberpenghasilan : Wiraswasta
- Hubungandenganklien : Suami
Keluhan utama
buang air besar bewarna darah kehitaman,mual dan muntah darah
kehitaman ,nyeri bagian ulu hati dan bagian tengah perut dan tidak nafsu
makan.
Riwayat penyakit sekarang
Sejak 4 hari sebelum masuk RS ,pasien merasakan buang air besar bewarna
kehitaman,mual muntah darah kehitaman ,nyeri bagian ulu hati dan bagian
tengah perut tengah.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Td : 140/90 mmhg
nadi : 90x/m
RR : 24x/m
S : 37’C
Inspeksi:
MasalahKeperawata
No Data Etiologi Diagnosa
n
11 1. Ds : 1. Diare Defisit Nutrisi Ketidak Defisit nutrisi
bewarna mampuan berhubungan
kehitama dengan tidak
mencerna
n mampuan
makanan mencerna
2. Nyeri makanan yang di
abdomen buktikan diare
3. Nafsu bewarnakehitaman
makan ,nyeri abdomen,
menurun nafsu makan
menurun,bising
usus, pasien
tampak pucat
Do:
1. Pasien tampak
pucat
2.Bising usus
hiperaktif
Ttv
Td:140/90mmhg
Rr: 24x/menit
Suhu : 37’C
Nadi : 90x/m
P: Nyeri timbul
20. akibat muntah
dan bab darah
3 Q: Klien teru-
3 menerus
21. kesakitan pada
3
abdomen
3. bagian tengah
klien merasa
sakitnya
seperti tembus
kebelakang
R: Nyeri tersebut
klien rasakan
di bagian
abdomen
tengah dan ulu
hati
S : skala nyeri 7
dari 1-10
T : Nyeri yang
dirasakan klien di
mulai saat sejak 4
hari yang lalu
B. Diagnosa keperawatan
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampuan mencerna makanan
yang di buktikan diare bewarna kehitaman, nyeri abdomen tengah dan ulu
hati, nafsu makan menurun,bising usus,dan pasien tampak pucat.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis dibuktikan dengan
pasien mengeluh nyeri dibagian abdomen tengah dan ulu hati,mual mual dan
muntah bewarna darah kehitaman, tidak nafsu makan.
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Edukasi
7. Menganjurkan posisi duduk, jika A : masalah teratasi sebagian no
perlu 1,2,3,4,5,6,7
P : intervensi dihentikan
2. Kamis,26 Nyeri akut berhubungan Manajemen nyeri
Maret 2020 dengan agen pencidera Observasi : S : Ny. C mengatakan mengetahui
fisiologis dibuktikan dengan 1..Mengidentifikasi lokasi, penyebab nyeri
nyeri abdomentengan dan karakterristik, durasi,frekuensi, Ny.C mengatakan sudah tidak mual
ulu hati, mual dan muntah kualitas,itensitas nyeri dan muntah lagi
bewarnah mewah 2. Mengidentifikasi skla nyeri
kehitaman,dan tidak nafsu 3. Identifikasi faktor yang memperberat
makan. dan memperingan nyeri O : Keluhan nyeri menurun
Nafsu makan membaik
Traupetik: Muntah menurun
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur Mual menurun
Tekanan darah membaik
Edukasi Pola nafas membaik
1. P : intervensi dihentikan
C.INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny.C Ruang :
Umur : 40 tahun
Edukasi
7. Anjurkan posisi duduk,
jika perlu
Traupetik:
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Traupetik
6. Memberikan makanan yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Edukasi
7. Menganjurkan posisi duduk, jika perlu
Traupetik:
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
E. EVALUASI
No.D Paraf/Na
Tanggal Jam Perkembangan SOAP
x ma
1 Kamis, 26 13.00 S: Ny. C mengatakan sudah tidak Bab bewarna
Maret 2020 Wib kehitaman lagi
O : Diare menurun
P : intervensi dihentikan
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah penegeluaran
tinja yang berwarna hitam seperti teh yang mengandung darah dari
pencernaan. Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau
kontak antar darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan,
sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-
gumpal.
Perdarahan saluran cerna bagian atas adalah perdarahan saluran
makanan proksimal dari ligamentum Treitz. Untuk keperluan klinik dibedakan
perdarahan varises esofagus dan non-varises, karena antara keduanya terdapat
ketidaksamaan dalam pengelolaan dan prognosis. Manifestasi perdarahan
saluran makanan bagian atas bisa beragam tergantung lama, kecepatan,
banyak sedikitnya darah yang hilang, dan apakah perdarahan berlangsung
terus-menerus atau tidak.
Penyebab perdarahan saluran makanan bagian atas yang sering
dilaporkan adalah pecahnya varises esofagus, gastritis erosif, tukak peptik,
gastropati kongestif, sindroma Mallory-Weiss, dan keganasan. Perbedaan
laporan-laporan penyebab perdarahan saluran makanan bagian atas terletak
pada urutan penyebab tersebut.
Pengelolaan dasar pasien perdarahan saluran cerna sama seperti
perdarahan pada umumnya, yakni meliputi pemeriksaan awal, resusitasi,
diagnosa, dan terapi. Tujuan pokoknya adalah mempertahankan stabilitas
hemodinamik, menghentikan perdarahan, dan mencegah perdarahan ulang.
Adapun langkah-langkah praktis pengelolaan perdarahan saluran makanan
bagian atas adalah sebagai berikut:
1). Pemeriksaan awal, penekanan pada status awal hemodinamik;
2). Resusitasi, terutama untuk stabilitas hemodinamik;
3). Melanjutkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lain
yang diperlukan ;
4). Memastikan perdarahan saluran makanan bagian atas atau bawah;
5). Menegakkan diagnosa pasti penyebab perdarahan;
6). Terapi untuk menghentikan perdarahan, penyembuhan penyebab
perdarahan, mencegah perdarahan ulang. Tegaknya diagnosa
penyebab perdarahan sangat menentukan langkah terapi yang
diambil.
B. Saran