Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

B UMUR 22 TAHUN YANG


MENGALAMI MASALAH HEARTHBURN DAN REGURGITASI
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROESOPHAGEAL REFLUX
DISEASE (GERD)
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata pelajaran : Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Dosen Mata Kuliah : Ns. Helza Risdianti.,S.KEP.,M.KEP

DISUSUN OLEH :
RIZKA DWI SEKAR NINGTIAS
152010058

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. B UMUR 22 TAHUN YANG MENGALAMI
MASALAH HEARTHBURN DAN REGURGITASI DENGAN DIAGNOSA MEDIS
GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DI KAMAR RAFAELA
RUMAH SAKIT MAWAR

KASUS
Ny. B umur 22 tahun datang dengan keluahan kesulitan menelan,nyeri saat menelan,
nyeri ulu hati, dada terasa terbakar, mual muntah, regurgitasi, nafsu makan berkurang danBB
turun. Pasien taampak lemah. TD : 140/90 mmHg, Nadi : 90x/menit, RR : 20x/menit.
A. Asuhan Keperawatan Kasus
Tempat : Ruangan Rafaela
Tanggal Masuk : 1 Oktober 2021 Pukul 09.00 WIB

B. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 2 Oktober 2021 Pukul 14.00 WIB
1) Data Sbjektif
1. Identitas
a. Identitas Pasien
 Nama : Ny. B
 Umur : 22 Tahun
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Indonesia
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Karyawan
 Alamat : Bogor
b. Identitas Penanggung Jawab
 Nama : Ny. R
 Umur : 46 Tahun
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Indonesia
 Pendidikan : SMK
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Bogor
 Hub dg Klien : Ibu Kandung
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dada samapi terasas terbakar atau Heartburn
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan Nyeri menelan atau kesulitan menelan, dada terasa
terbakar dan sering mengalami naiknya isi lambung ke arah
tenggorokan/mulut, mual-muntah. Skala nyeri 4 dan pasien tampak meringis
saat diminta menelan sesuatu , pasien juga tampak gelisah.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
 Klien mengatakan tidak pernah dirawat
 Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
 Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik makanan
maupun obat
 Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada yang mempunya riwayat penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan riwayat penyakit menular dan pasien
juga mengatakan belum pernah mempunyai riwayat oprasi.

2) Pemeriksaan Fisik (data objektif)


1. Status Generalis
a) Keadaan Umum : Lemah
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV : TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90 x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5oC
d) Tinggi Badan : 165 cm
e) Berat Badan : 40 Kg
f) LILA : 24,5 cm
Rambut Bersih, hitam lurus, tidak ada rontok
dan tidak ada massa, benjolan maupun
nyeri tekan.

Wajah Tidak ada odema dan tidak ada kloasma


gravidarum (bintik-bintik) pigmen
kecoklatan diwajah.

Mata Konjungtiva merah muda, sclera ikterik,


fungsi pengelihatan baik, tidak
menggunakan alat bantu pengelihattan
dan tidak adanya rasa nyeri

Telinga Tidak adanya serumen, pendengaran


baik, tidak adanyanyeri tekan, dan tidak
adanya benjolan.

Hidung Hidung simetris, tidak adanya polip,


tidak adanya sinus fungsi penciuman
baik, dan tidak adanya nyeri tekan

Mulut/ Gigi/ Gusi Gigi normal, adanya problem menelan,


Bau mulut dan fungsi mulut normal

Dada Dada simetris kanan dan kiri,


pergerakan atau perkembangan toraks
simetris, bentuk dada normal.

Leher Tidak adanya pembesaran tyroid, dan


limfe.

Abdomen Warna kulit sawo matang, permukaan


abdomen simetris dan rata, tidak adanya
pembengkakan abdomen, perkusi
abdomen tympani.

Perkemihan Keadaan kandung kemih normal, tidak


adanya nyeri pinggang atau punggung.

Kulit Tekstur / integritas Normal, Turgor baik


Warna Sawo matang, Kelembapan kulit
basik, tidak adanya lesi.

2. Keadaan Psikososial
Klien cemas terhadap penyakitnya, klien berharap segera sembuh. Pola interaksi
klien dengan orang terdekat sangat baik, dimana keluarga selalu menemani klien.
Bila ada masalah dipecahkan bersama dengan berdiskusi. Hubungan klien dengan
petugas kesehatan sangat baik.
3. Keadaan Sosial / Lingkungan
Keadaan rumah klien dan lingkungannya baik, bersih, dengan status rumah sendiri
dengan tipe rumah permanen.

C. Analisis Data
Nama Pasien : Ny. B Diagnosa Medis : GERD
Nomor RM :

Data Etiologi Masalah

Data subjektif : Gangguan Menelan Resiko Aspirasi


Klien mengeluh kesulitan D.0006
menelan
Klien mengatakan mengalami
naiknya cairan atau isi
lambung ke tenggorokan
(regurgitasi)

Data objektif :

Klien tampak meringis saat


diminta menelan
Klien tampak mengelus
lehernya

Data Subjektif Kekurangan cairan Hipovolemia


Klien mengatakan D.0023
mual/muntah
Klien mengatakan tidak nafsu
makan

Data objektif

Klien tampak lemah


Klien tampak kurus
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit
BB : 40 Kg

Data subjektif Inflamasi lapisan Nyeri Akut


Klien mengatakan nyeri pada esofagus D.0077
ulu hati
Klien mengatakan panas di
dada

Data Objektif
Klien tampak meringis
Klin tampak memegang dada
terus menerus
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/Menit
RR : 20x/Menit
S : 36,5oC
D. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan menelan, dibuktikan dengan Klien
mengeluh kesulitan menelan, pasien tampak meringisdan mengelus leher.
2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, dibuktikan denngan klien
mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan tidak nafsu makan, klien tampak
lemah dan berat badan menurun.
3. Nyeri akut berhubungan denganagen pencedera fisiologis, dibuktikan dengan klien
mengatakan nyeri ulu hati dan rasa panas pada dada, klien terlihat meringis.
E. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1 Risiko aspirasi berhubungan setelah dilakukan perawatan/intervensi selama Terapi Menelan (I.03144)
dengan gangguan menelan, 1x24 jam, status menelan membaik, dengan Observasi :
dibuktikan dengan Klien kriteria hasil :  Monitor tanda dan gejala aspirasi
mengeluh kesulitan  Refleks menelan meningkat  Monitor gerakan lidah saat makan
menelan, pasien tampak  Usaha menelan meningkat  Monitor tanda kelelahan saat makan, minum dan
meringisdan mengelus menelan
leher. Terapeutik :

 Berikan permen lolipopuntuk meningkatkan


kekuatan lidah
 Berikan perawatan mulut sesuai kebutuhan
Edukasi :
 Informasikan maanfaat terapi menelan kepada
pasien dan keluarga
Kolaborasi :

 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam


memberikan terapi dalam mengatur program
rehabilitasi pasien.

2 Hipovolemia berhubungan setelah dilakukan perawatan/intervensi selama Pemantauan Cairan (I.03121)


dengan kehilangan cairan 1x24 jam, status cairan membaik, dengan Observasi :
aktif, dibuktikan denngan kriteria hasil :  Monitor tekanan darah
klien mengatakan mual dan  Berat badan meningkat  Monitor berat badan
muntah, klien mengatakan  Perasaan lemah menurun  Monitor intake dan output cairan
tidak nafsu makan, klien  Tekanan darah membaik Terapeutik
tampak lemah dan berat  Intek cairan membaik  Dokumentasikan hasil pemantauan
badan menurun.
 Atur interfal watu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Edukasi :
 Jelaskan tujuan dan prosedur dari pemantauan

3 Nyeri akut berhubungan setelah dilakukan perawatan/intervensi selama Pemantauan Nyeri (I.08242)
denganagen pencedera 1x24 jam, tingkat nyeri menurun dengan Observaasi :
fisiologis, dibuktikan kriteria hasil :  Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
dengan klien mengatakan  Keluhan nyeri menurun  Motitoring intensitas nyeri dengan menggunakan
nyeri ulu hati dan rasa panas  Meringis menurun skala
pada dada, klien terlihat  Tekanan darah membaik  Monitoring durasi dan frekuensi nyeri
meringis. Terapeutik
 Atur intervensi waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


 Informasikan hasil pemantauan.(jika perlu)

F. Impelementasi Keperawatan

No Hari /Tanggal Diagnosa Implementasi Tanda Tangan Perawat

1 2 Oktober 2021 Risiko aspirasi Terapi Menelan (I.03144)


berhubungan dengan  Memonitor tanda dan gejala aspirasi
gangguan menelan, Hasil :
dibuktikan dengan S : Klien mengatakan ke sulitan menelan
Klien mengeluh O : Klien tampak meringis daat menelan
kesulitan menelan,
pasien tampak  Memonitor tanda kelelahan saat makan, minum dan
meringis dan menelan
Hasil :
mengelus leher.
S : Klien mengatakan sering lelah jika ia makan dan
minum
O :Klien terlihan kelelahan setelah makan dan minum

 Memberikan permen lolipop untuk meningkatkan kekuatan


lidah
Hasil :
S : Klien mengatakan lidanya terasa lebih baik setelah
memakan lolipop
O : Klien tampak lebih mudah dalam menelan

 Memberikan perawatan mulut sesuai kebutuhan


Hasil :
S : Klien mengatakan serasa lebih baik setelah diberikan
perawatan mulut
O : Klien terlihat lebih baik setelah dibarikan perawatan

 Menginformasikan maanfaat terapi menelan kepada pasien


dan keluarga
Hasil :
S : Klien mengatakan jadi mengetahui tentang maanfaat
terapi menelan
O : Klien tampak lebih tenang setelah diberikan informasi

 Mengkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam


memberikan terapi dalam mengatur program rehabilitasi
pasien.
Hasil :
S : Klien mengatakan sangat terbantu dalam proses terapi
menelan
O : Klien tampak terbantu dalam terapi menelan

Hipovolemia Pemantauan Cairan (I.03121)


berhubungan dengan  Memonitor tekanan darah
kehilangan cairan Hasil :
aktif, dibuktikan S : Klien mengatakan lemah dalam beraktifitas
denngan klien O :Klien tampak tidak bertenaga
mengatakan mual dan TD : 140/90 mmHg
muntah, klien
mengatakan tidak  Memonitor berat badan
nafsu makan, klien Hasil :
tampak lemah dan S : Klien mengatakan berat badan berkurang dengancepat
berat badan menurun. O : Klien tampak kurus
BB : 40 Kg

 Memonitor intake dan output cairan


Hasil :
S : Klien mengatakan sering mual dan muntah
O : Klien terliat sering muual

 Mendokumentasikan hasil pemantauan


Hasil :
S:-
O:-

 Mengatur interfal watu pemantauan sesuai dengan kondisi


pasien
Hasil :
S : Klien mengatakan mendapatkan jadwal yang teratur
O : Klien tampak membaik dengan jadwal yang teratur

 Jelaskan tujuan dan prosedur dari pemantauan


Hasil :
S : Klien mengatakan mengerti masuk dari dilakukan
pemantauan
O : Klien tampak mengerti dari tujuan diberikanya
pemantauan

Nyeri akut Pemantauan Nyeri (I.08242)


berhubungan  Mengidentifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
denganagen pencedera Hasil :
fisiologis, dibuktikan S : Klien mengatakan nyeri pada ulu hati dan panas di dada
dengan klien O : Klien nampak meringis
mengatakan nyeri ulu
hati dan rasa panas  Memonitoring intensitas nyeri dengan menggunakan skala
pada dada, klien Hasil :
terlihat meringis. S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang dengan skala
4
O : Klien nampak lebih membaik

 Monitoring durasi dan frekuensi nyeri


Hasil :
S : Klien mengatakan skala nyeri 4 dan durasinya hilang
timbul
O : klien nampak meringis

 Atur intervensi waktu pemantauan sesuai dengan kondisi


pasien
Hasil
S : Klien mengatakan rasa sakit berkurang dan menjadi
lebih teratur
O : Klien nampak membaik dengan intervensi waktu

 Dokumentasikan hasil pemantauan


Hasil :
S :-
O :-

 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


Hasil :
S : Klien mengatakan mengerti masuk dari dilakukan
pemantauan
O : Klien tampak mengerti dari tujuan diberikanya
pemantauan

 Menginformasikan hasil pemantauan.(jika perlu)


Hasil :
S : Klien mengatakan jadi mengetahui perkembangan dari
sakitnya
O : Klien nampak mengerti perkembangan sakitnya
G. Evaluasi Keperawatan

No Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi

1 3 Oktober 2021 Risiko aspirasi S:


berhubungan dengan o Klien mengatakan masih sedikit
gangguan menelan. kesulitan menelan
o Klien mengatakan sudah tidak sering
terjadi regurgitasi
O:
o Saat pemeriksaan klien masih
merasa sulit menelan
o Tampak masih klien masih
meringis

A : Masalah belum terarasi


P : Pertahankan intervensi
o Monitor tanda dan gejala aspirasi

2 Hipovolemia berhubungan S :
dengan kehilangan cairan o Klien mengatakan sudah lemah
aktif. o Klien mengatakan berkurangnya
mual dan muntah
o Klien mengatakan nafsu makan
masih kurang
O:
o Klien nampak lebih segar
o Terlihat masih terdapatnya mual
o Klien makan dikit tapi teratut
o Berat badan klien bertambah

A : masalah teratasi sebagian


P : Pertahankan itervensi
o Monitoring berat badan
o Monitoring intake dan output cairan

3 Nyeri akut berhubungan S:


denganagen pencedera o Klien mengatakan nyeri berkurang
fisiologis meski masih dirasakan
o klien mengatakan nyeri pada ulu
hati berkurang
o klien mengatakan rasa panas didada
berkurang

O:

o Nampak masih meringis


o Klien naampak lebih baik

A : Masalah teratasi sebagian


P : Pertahankan Intervensi

o Motitoring intensitas nyeri dengan


menggunakan skala
o Monitoring durasi dan frekuensi
nyeri

Anda mungkin juga menyukai