Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TRIMANDIRI SAKTI BENGKULU


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEPERAWATAN


SEMESTER : VII (TUJUH)
DOSEN : Ns. DIAN DWIANA MAYDINAR, S.Kep,M.Kep

Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

2. Jelaskan tujuan suvervisi dan proses suvervisi dalam keperawatan

3. Jelaskan tujuan seleksi, tujuan dan proses rekrutmen dalam tenaga keperawatan

4. Jelaskan jenis jenis konflik dan manajemen konflik

5. Jelaskan tujuan dari ronde keperawatan, pre confren dan post confren dalam
keperawatan

Kesungguhan & Kejujuran adalah kunci


kesuksesan
Selamat Mengerjakan ..........Good luck!!
JAWABAN UAS

NAMA : Ika PurnamaSari


NPM : 1826010016
KELAS : 7a Keperawatan

Jabawan No. 1
1. Minimal Care
1) Klien bisa mandiri/hampir tidak memerlukan bantuan
a. Mampu naik-turun tempat tidur
b. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Mampu makan dan minum sendiri
d. Mampu mandi sendiri/mandi sebagian dengan bantuan
e. Mampu berpakaian dan berdanda dengan sedikit bantuan
f. Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
g. Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
2) Status psikologis stabis
3) Klien dirawat untuk prosedur diagnostik
4) Operasi ringan

2. Partial Care
1) Klien memerlukan bantuan perawat sebagian
a. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan
c. Embutuhkan bantuan dalammenyiapkan makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
e. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan BAB dan BAK (tempat tidur/kamar mandi)
2) Pasca operasi minor (24 jam)
3) Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor
4) Fase awal dari penyembuhan
5) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

3. Total Care
1) Klien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat
yang lebih lama
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhkan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau
NGT (Sonde)
d. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
e. Dimandikan perawat
f. Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
2) Klien tidak sadar
3) Keadaan klien tidak stabil
4) Observasi TTV setiap kurang dari 8 jam
5) Perawatan luka bakar
6) Perawatan kolostomi
7) Menggunakan alat bantu pernapasan
8) Menggunakan WSD
9) Irigasi kandung kemih secara terus-menerus
10) Menggunakan alat traksi
11) Fraktur dan atau pascaoperasi tulang belakang/leher
12) Gangguan emosional berat, bingung, dan disorientasi

Jabawan No. 2
 Tujuan Suvervisi
Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidakhanya
meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenagakeperawatan dan
tenaga lainnya, juga meliputi jumlah persediaan dan kelayakanperawatan agar memudahkan
pelaksanaan tugas. Oleh karena itu tujuan supervisi adalah :
1) Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2) Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3) Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari danmengerti terhadap
peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhankeperawatan
4) Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalammemberikan
asuhan keperawatan.
 Proses Suvervisi
1) Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2) Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atauinstrumen yang telah disiapkan
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk mengadakan pembinaandan klarifikasi
permasalahan
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder :
o Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
o Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3) Pasca-Supervisi – 3
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

Jabawan No. 3
 Tujuan Seleksi
Seleksi Adalah Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan. Mengevaluasi
dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat. Memperlakukan pelamar
secara adil dan meminimalkan deskriminasi. Memperkecil munculnya tindakan buruk
karyawan yang seharusnya tidak diterima.
 Tujuan Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau
organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon
karyawan yang diinginkan/kualified sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Dengan
demikian, tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan
kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan
terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
 Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen dibanyak perusahaan menggunakan alur/tahapan yang hampir
sama. Bila diskemakan proses rekrutmen berdasarkan alurnya, maka proses yang terjadi
adalah sebagai berikut (Recruitment Book, 2009:13)

1) Sourcing Procces
adalah proses untuk mendapatkan pelamar sesuai dengan kebutuhan yang ada,
melalui sumber sumber yang tersedia. Proses rekrutmen dimulai ketika perusahaan
mengidentifikasikan posisi yang lowong melalui man power planning/ perencanaan tenaga
kerja dan permintaan dari manajer. Man power planning disini berfungsi untuk memberikan
informasi tentang lowongan/ kekosongan saat ini dan masa yang akan datang sehingga
bagian rekrutmen dapat membuat recruitmen plan-nya secara effektif. Ketika lowongan
pekerjaan telah teridentifikasi, maka perusahaan harus menentukan dan mempelajari
persyaratan yang cocok dengan me-review informasi persyaratan pekerjaan yang termuat
dalam job descreption. Setelah diketahui persyaratan persyaratannya maka akan
diidentifikasi metode yang tepat untuk memperoleh calon pelamar yang sesuai dengan
kebutuhan.
2) Selection Procces
adalah proses untuk menyaring pelamar menjadi kandidat sesuai dengan kriteria
(seleksi) yang ada.
3) User procces
adalah proses untuk mencari orang yang tepat sesuai dengan posisi yang tersedia, diperoleh
diantara kandidat yang telah lolos dari proses seleksi

Jabawan No. 4
 Jenis-jenis konflik
1) Konflik fungsional
Adalah konflik yang bersifat konstruktif dan membantu dalam meningkatkan kinerja
organisasi. Konflik ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama dan
lebih kreatif.
2) Konflik disfungsional
Adalah konflik yang bersifat destruktif dan dapat menurunkan kinerja organisasi.
misalnya: dua orang karyawan tidak bisa bekerjasama karena permusuhan pribadi;
anggota komite yang tidak dapat menyetujui tujuan yang ditetapkan organisasi.

Terlalu banyak maupun terlalu sedikit konflik akan bersifat disfungsional sedangkan
konflik pada tingkat moderat akan bersifat fungsional.

 Manajemen konflik
Menurut Ross 1993, pengertian manajemen konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah
hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa
penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif,
kreatif, bermufakat, atau agresif.
Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam
memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan
oleh pihak ketiga.
Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada
pola komunikasi termasuk perilaku para pelaku dan bagaimana mereka memengaruhi
kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.

Jabawan No. 5
 Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke
dalam peraktik keperawatan secara langsung
 Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1) Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
3) Meningkatkan validitas data klien.
4) Menilai kemampuan justifikasi.
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
 Pre Confren
Pre conference adalah metode pembelajaran mahasiswa di klinik yang dilakukan
oleh pendidik klinik utk mengidentifikasi kesiapan mahasiswa dalam menyusun rencana
kegiatan pengelolaan pasien
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan
danmerencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusitentang keadaan pasien
 Post Confren
Post conference adalah metode pembelajaran mahasiswa di klinik yang dilakukan
oleh pendidik klinik untuk mengevaluasi mahasiswa dlm melakukan kegiatan pengelolaan
pasien.
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkanmasalah yang dijumpai

Anda mungkin juga menyukai