N
DENGAN GANGGUAN DIARE DIRUANG TULIP RUMAH
SAKIT SITANALA TANGERANG
DISUSUN 0LEH:
FILIPUS TARIGAN
1
LAPORAN PENDAHULUAN DIARE
A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair
/setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980),
diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2
berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999).
B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kutang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
2
C. WEB OF CATION
Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas
kembang dlm tik diserap
usus
DIARE
Gangg. Tumbang
3
D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11
bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi,
hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai
terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan
kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi.
Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya .
2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran :
3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari
14 hari (diare kronis).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah
dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasan cuci tangan,
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
7. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,
4
lingkungan tempat tinggal.
8. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
o Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5
kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
o Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm
ditahun kedua dan seterusnya.
o Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama
dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
o Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
o Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.
Fase anal :
Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai
menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai
kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan
kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan
mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).
o Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak
toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario
kemam puannya untuk mandiri (tak tergantug). Melalui
dorongan orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri,
jika orang tua terlalu over protektif menuntut harapan yanag
terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu
seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat
berkembang pada diri anak.
o Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan,
bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
1. berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2
hitungan (GK)
5
2. Meniru membuat garis lurus (GH)
3. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)
4. Melepasa pakaian sendiri (BM)
9. Pemeriksaan Fisik
a. pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
b. keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran
menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup
pada anak umur 1 tahun lebih
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen,
peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual
muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan
kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang .
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt,
suhu meningkat > 375 0
c, akral hangat, akral dingin (waspada
syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada
daerah perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-
400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa
mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu
bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan
adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
10. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium :
feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
6
Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat,
pcO2 meningkat, HCO3 menurun )
Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2) Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
E. PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
1. jenis cairan
1) Cara rehidrasi oral
Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali,
pedyalit setiap kali diare.
Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
2) Cara parenteral
Cairan I : RL dan NS
Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare
usia > 3 bulan.
2. Jalan pemberian
1) Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
2) Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran
menurun)
3. Jumlah Cairan ; tergantung pada :
1) Defisit ( derajat dehidrasi)
2) Kehilangan sesaat (concurrent less)
3) Rumatan (maintenance).
4. Jadwal / kecepatan cairan
1) Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat
badanya kurang lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :
o BB (kg) x 50 cc
7
o BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.
2) Terapi standar pada anak dengan diare sedang :
+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt
Terapi
1. obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari
2. onat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
3. antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta
Dietetik
a. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau
susu
b. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat
diberi elemen atau semi elemental formula.
Supportif
Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun
8
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
diare atau output berlebihan dan intake yang kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare.
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
skunder terhadap diare
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan
frekwensi diare.
5. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB
menurun terus menerus.
6. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal
Kriteria hasil :
o Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR
: < 40 x/mnt )
o Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong,
UUB tidak cekung.
o Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari
Intervensi :
1) Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit
R/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan
mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini memungkinkan terapi
pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit
2) Pantau intake dan output
R/ Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat
keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme.
9
3) Timbang berat badan setiap hari
R/ Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan
kehilangan cairan 1 lt
4) Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr
R/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral
5) Kolaborasi :
- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN)
R/ koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk
mengetahui faal ginjal (kompensasi).
- Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur
R/ Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat.
- Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik)
R/ anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar
simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi normal, antibiotik
sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk menghambat
endotoksin.
10
R/ Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan
4) Monitor intake dan out put dalam 24 jam
R/ Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan.
5) Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :
a. terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu
b. obat-obatan atau vitamin ( A)
R/ Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan
Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
dampak sekunder dari diare
Tujuan : Stelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi
peningkatan suhu tubuh
Kriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal ( 36-37,5 C)
Tidak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor, tumor, fungtio
leasa)
Intervensi :
1) Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
R/ Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya
infeksi)
2) Berikan kompres hangat
R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas
tubuh
3) Kolaborasi pemberian antipirektik
R/ Merangsang pusat pengatur panas di otak
11
1) Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
R/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman
2) Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila
basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)
R/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena
kelebaban dan keasaman feces
3) Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
R/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama
sehingga tak terjadi iskemi dan irirtasi .
12
DAFTAR PUSTAKA
13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.N DENGAN GANGUAN SISTEM
PENCERNAAN: DIARE DIRUANG TULIP RUMAH SAKIT SITANALA
TANGERANG
PENGKAJIAN :
Nama Anak : An N Nama Orang Tua :Ny. S
Usia : 7 Thn 2Bln Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : perum 1 jl.
Jamblang 4 no. 1 tangerang.
Anak ke (1) dari (3) Bersaudara
Tanggal Masuk : 18-12-2015 telphon :-
Diagnosa Medis : GED Sumber Informasi : Orang Tua
14
teman sekolahnya
- Perkembangan Kognitif : Normal
TINJAUAN SISTEM
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital;
Keadaan umum : k/u lemah,kes :CM
TB/BB : 20kg/115cm
Suhu : 36C◦
Pernafasan : 28x/menit
Nadi : 110x/menit
TD : 90/60mmhg
Lila : 22cm
2. Pengkajian Kardiovaskuler
● Nadi
Frekwensi 110x/mnt,irama lemah,nadi ferifer(-),TD:90/60
● Thoraxs dan hasil auskultasi
Lingkar dada: cm ,bunyi jantung Normal .
● Tampilan Umum
OT mengatakan os terbaring lemah diTT ,reweldan suka menangis
● Kulit
warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu 36 c, akral hangat, capillary
refill time memajang > 2 dt
● Edema
15
Dari hasil pemeriksaan tdk terdapat edema
3. Pengkajian Respiratori
●Bernafas
Frekwensi pernafasan 28x/mnt,pola nafas vesikuler
● Auskultasi Thoraks
Bunyi nafas bersih tdk terdapat bunyi tambahan,fase expirasi dan
inspirai normal.
●Pemeriksaan Thoraks
Lingkar dada: cm bentuk dada normal
● Tampilan Umum
Os tampak pendiam ,berprilaku tenang
4. Pengkajian Neruologik
● Tingkat kesadaran (GCS) : E:4 V:5 M:6 total 15
● pemeriksaan Kepala : bentuk normal,Fontanel tdk cekung
● Reaksi Pupil : Normal
● Afek : os tampak menangis minta pulang
● Aktivitas Kejang : -
● Fungsi sensoris : normal
● Reflek : normal
● Kemampuan intelektual : menurut OT os mampu menulis dan
membaca
5. Pengkajian Gastrointestinal
● Hidrasi
Turgor Kulit Menurun 2dt,membran mukosa mulut sedikit
mengering.BAB;4x,porsi makan habis setengah bagian
● Abdomen
Nyeri perut(-),bising usus40x/mnt,mual(+) muntah(-) BAB (+)4x
konsistensi cair(+) lendir(+)
6. Pengkajian Renal
● Fungsi ginjal : normal
16
● Karakteristik urin dan urinasi : Warna urin kuning jernih,disuria (-)
● Hidrasi : Turgor Kulit Menurun 2dt,membran mukosa mulut
sedikit mengering.BAB;4x,porsi makan habis
setengah bagian
● Genetalia : tidak terjadi iritasi dan labilitas
7. Pengkajian Muskuloskeletal
● Fungsi Motorik kasar : ukuran otot,tonus otot,gerakan normal.
● Fungsi Motorik Halus :os mampu menulis dan menggambar
● Kontrol postur : Normal sesuai usia
● Persendian : normal
● Tulang belakang : normal
8. Pengkajian Hematologik
● Kulit : warna kulit putih tidak terdapat petekhi
● Abdomen: Tidak terdapat pembesaran hati atau punlimpa.
9. Pengkajian endokrin
● Status Hidrasi : Normal
● Tampilan Umum : alam perasan cenderung diam dan menangis.
10. Obat-obatan saat ini
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Cefixim syr 2x3/4
cth
Flagyl syr 3x1cth
Zinkid syr 1x1cth
L-bio syr 3x1sac
17
Chlorida Lembek Lunax
Faeces Lengkap Negatif _
Makroskopis Negatif +
Warna Negatif +
Konsistensi Negatif + Bnyk
Pus Negatif + bnyk
Darah Negatif +
Lendir Negatif _
Makroskopis Negatif _
Lekosit Negatif _
Eritrosit Negatif +
Epitel
Amilum
Serat tmbhan
Amoeba
Darah samar
18
DX Keperawatan: makanan dalam Mengetahui jumlah
Gangguan keadaan hangat out put dapat
Perubahan Nutrisi 3. Berikan jam merencanakan
kurang dari istirahat(tidur) jumlah makanan
kebutuhan tubuh serta kurangi Asupan gizi
B/D tidak kegiatan yg membantu
adekuatnya intake berlebihan . penyembuhan serta
dan out put 4. Monitor intake dapat mempercepat
dan out put tumbang anak
dalam 24 jam Mengandung zat yg
5. Berikan Penkes diperlukan , untuk
ttg pentingnya proses pertumbuhan
asupan -Pendekatan awal
makanan dan pada anak melalui
gizi seimbang ibu atau keluarga
19
perawatan dan
pengobatan
4. Lakukan
kontak sesering
mungkin dan
lakukan
komunikasi
baik verbal
maupun non
verbal(sentuha
n ,belaian dll)
5. Berikan
mainan sebagai
rangsang
sensori anak
20
makanan dalam A: Gangguan Perubahan
keadaan hangat Nutrisi belum teratasi
Jam:15.30 wib P: Lanjutkan Intervensi
3.memerikan jam 2,3,4dan5.
istirahat(tidur) serta
menganjurkan OT
membatasi kegiatan
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
4.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
5.Menjelaskan ttg
pentingnya asupan
makanan dan ttg gizi
seimbang
Jam 19.00 wib
6.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
L-Bio 1sahet
Flagyl syr 1cth
21-12-2015
Jam 16.00 wib
1.Melibatkan
keluarga(ibu) dalam
melakukan tindakan
keperawatan
Jam16.30 wib S: OT mengatakan os sudah
2 Kecemasan anak B/D
2.Mengindari persepsi tidak Rewel dan
tindakan invasive
yg salah pada perawat menangis serta mau
dan RS ketemu perawat
(menjelaskan ttg O: os tampak tenang dan
perawat dan tersenyum serta mau
perawatan serta diajak komunikasi bila
21
keadaan RS) didekati perawat
Jam15.00 wib A: Cemas Teratasi
3.Memberikan pujian P: Hentikan Intervensi
pada klien yg mau
disuapi makan.
Jam 15.30 wib
4.Melakukan kontak
dengan klien dan
keluarga untuk
brrbincang-bincang
1 Gangguan Perubahan S: : OT mengatakan os msh
22-12-2015
Nutrisi kurang dari BAB ±4x,konsistensi
Jam:16.00 wib
kebutuhan tubuh B/D lembek,lendir(-)darah(-)
1.Menciptakan
tidak adekuatnya intake os sudah mau makan
Lingkungan yg
dan out put sendiri
bersih,jauh dari bau
O: k/u sedang kes:CM
yg tdk sedap atau
TD;100/60 mmhg
sampah.
N:100x/mnt R:28x/mnt
Dan Menyajikan
S:36.5C Tampak porsi
makanan dalam
makan habis sebagian.
keadaan hangat
BAB( +)ampas,lendir(-)
Jam:15.30 wib
darah(-) BAK (+)
2.memberikan jam
A: Gangguan Perubahan
istirahat(tidur) serta
Nutrisi belum teratasi
menganjurkan OT
P: Lanjutkan Intervensi
membatasi kegiatan
12,3,4dan4
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
3.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
4.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
L-Bio 1sahet
22
1 Nutrisi kurang dari 23-12-2015 BAB(+) konsistensi
kebutuhan tubuh B/D Jam:16.00 wib lembek,lendir (-)
tidak adekuatnya intake 1.Menciptakan darah(-)sudah mau
dan out put Lingkungan yg makan sendiri .
bersih,jauh dari bau O: k/u sedang kes:CM
yg tdk sedap atau TD;100/60 mmhg
sampah. N:115x/mnt R:25x/mnt
Dan Menyajikan S:36.5C Tampak porsi
makanan dalam makan habis sebagian.
keadaan hangat BAB(+)ampas(+),lendir
Jam:15.30 wib (-) darah(-) BAK (+)
2.memberikan jam A: Gangguan Perubahan
istirahat(tidur) serta Nutrisi belum teratasi
menganjurkan OT P: Lanjutkan Intervensi
membatasi kegiatan 12,3,4dan4
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
3.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
4.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
Flagyl syr 1cth
23