Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KASUS PADA An.

N
DENGAN GANGGUAN DIARE DIRUANG TULIP RUMAH
SAKIT SITANALA TANGERANG

DISUSUN 0LEH:
FILIPUS TARIGAN

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN KELAS


KHUSUS STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
TAHUN 2015

1
LAPORAN PENDAHULUAN DIARE
A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair
/setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980),
diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2
berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999).

B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kutang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.

2
C. WEB OF CATION

faktor infeksi F malabsorbsi F makanan F. Psikologi


KH,Lemak,Protein

Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas
kembang dlm tik diserap
usus

Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltik


dan elektrolit elektrolit ke rongga
( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus
menyerap makanan

DIARE

Frek. BAB meningkat distensi abdomen

Kehilangan cairan & elekt integritas kulit


berlebihan perianal

gg. kes. cairan& elekt As. Metabl mual, muntah

Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan

Gang. Oksigensi BB menurun

Gangg. Tumbang

3
D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11
bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi,
hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak
yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai
terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan
kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi.
Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya .
2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran :
3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari
14 hari (diare kronis).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang
dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah
dan susu. kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara
pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi
makanan, kebiasan cuci tangan,
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
7. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan,

4
lingkungan tempat tinggal.
8. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
o Kenaikan BB karena umur 1 –3 tahun berkisar antara 1,5-2,5
kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun.
o Kenaikan linkar kepala : 12cm ditahun pertama dan 2 cm
ditahun kedua dan seterusnya.
o Tumbuh gigi 8 buah : tambahan gigi susu; geraham pertama
dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 – 16 buah
o Erupsi gigi : geraham perama menusul gigi taring.
b. Perkembangan
o Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud.
Fase anal :
Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai
menunjukan keakuannya, cinta diri sendiri/ egoistic, mulai
kenal dengan tubuhnya, tugas utamanyan adalah latihan
kebersihan, perkembangan bicra dan bahasa (meniru dan
mengulang kata sederhana, hubungna interpersonal, bermain).
o Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson.
Autonomy vs Shame and doundt
Perkembangn ketrampilan motorik dan bahasa dipelajari anak
toddler dari lingkungan dan keuntungan yang ia peroleh Dario
kemam puannya untuk mandiri (tak tergantug). Melalui
dorongan orang tua untuk makan, berpakaian, BAB sendiri,
jika orang tua terlalu over protektif menuntut harapan yanag
terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu
seperti juga halnya perasaan tidak mampu yang dapat
berkembang pada diri anak.
o Gerakan kasar dan halus, bacara, bahasa dan kecerdasan,
bergaul dan mandiri : Umur 2-3 tahun :
1. berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2
hitungan (GK)

5
2. Meniru membuat garis lurus (GH)
3. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK)
4. Melepasa pakaian sendiri (BM)
9. Pemeriksaan Fisik
a. pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
b. keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran
menurun.
c. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup
pada anak umur 1 tahun lebih
d. Mata : cekung, kering, sangat cekung
e. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen,
peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual
muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan
kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum
f. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
g. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang .
h. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt,
suhu meningkat > 375 0
c, akral hangat, akral dingin (waspada
syok), capillary refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada
daerah perianal.
i. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-
400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
j. Dampak hospitalisasi : semua anak sakit yang MRS bisa
mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu
bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukan
adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
10. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium :
 feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida

6
 Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
 AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat,
pcO2 meningkat, HCO3 menurun )
 Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2) Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni

E. PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi
1. jenis cairan
1) Cara rehidrasi oral
 Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali,
pedyalit setiap kali diare.
 Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
2) Cara parenteral
 Cairan I : RL dan NS
Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
 HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare
usia > 3 bulan.
2. Jalan pemberian
1) Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
2) Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran
menurun)
3. Jumlah Cairan ; tergantung pada :
1) Defisit ( derajat dehidrasi)
2) Kehilangan sesaat (concurrent less)
3) Rumatan (maintenance).
4. Jadwal / kecepatan cairan
1) Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat
badanya kurang lebih 13 kg : maka pemberianya adalah :
o BB (kg) x 50 cc

7
o BB (kg) x 10 – 20 = 130 – 260 cc setiap diare = 1 gls.
2) Terapi standar pada anak dengan diare sedang :
+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt
Terapi
1. obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari
2. onat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
3. antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta

Dietetik
a. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau
susu
b. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat
diberi elemen atau semi elemental formula.
Supportif
Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun

8
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
diare atau output berlebihan dan intake yang kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare.
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
skunder terhadap diare
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan
frekwensi diare.
5. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB
menurun terus menerus.
6. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal
Kriteria hasil :
o Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR
: < 40 x/mnt )
o Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong,
UUB tidak cekung.
o Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari
Intervensi :
1) Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit
R/ Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan
mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini memungkinkan terapi
pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit
2) Pantau intake dan output
R/ Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat
keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme.

9
3) Timbang berat badan setiap hari
R/ Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan
kehilangan cairan 1 lt
4) Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr
R/ Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral
5) Kolaborasi :
- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN)
R/ koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk
mengetahui faal ginjal (kompensasi).
- Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur
R/ Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat.
- Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik)
R/ anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar
simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi normal, antibiotik
sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk menghambat
endotoksin.

Diagnosa 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan tidak adekuatnya intake dan out put
Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama dirumah di RS
kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria : - Nafsu makan meningkat
- BB meningkat atau normal sesuai umur
Intervensi :
1) Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat
tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
R/ Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat merangsang
mengiritasi lambung dan sluran usus.
2) Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau
sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangat
R/ situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.
3) Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan

10
R/ Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan
4) Monitor intake dan out put dalam 24 jam
R/ Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan.
5) Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :
a. terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu
b. obat-obatan atau vitamin ( A)
R/ Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan
Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
dampak sekunder dari diare
Tujuan : Stelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak terjadi
peningkatan suhu tubuh
Kriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal ( 36-37,5 C)
Tidak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor, tumor, fungtio
leasa)
Intervensi :
1) Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
R/ Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya
infeksi)
2) Berikan kompres hangat
R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas
tubuh
3) Kolaborasi pemberian antipirektik
R/ Merangsang pusat pengatur panas di otak

Diagnosa 4 :Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan


peningkatan frekwensi BAB (diare)
Tujuan : setelah dilakukan tindaka keperawtan selama di rumah sakit integritas
kulit tidak terganggu
Kriteria hasil : - Tidak terjadi iritasi : kemerahan, lecet, kebersihan terjaga
- Keluarga mampu mendemontrasikan perawatan perianal
dengan baik dan benar
Intervensi :

11
1) Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
R/ Kebersihan mencegah perkembang biakan kuman
2) Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal (bila
basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)
R/ Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena
kelebaban dan keasaman feces
3) Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
R/ Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama
sehingga tak terjadi iskemi dan irirtasi .

Diagnosa 5 : Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive


Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam, klien
mampu beradaptasi
Kriteria hasil : Mau menerima tindakan perawatan, klien tampak tenang dan
tidak rewel
Intervensi :
1) Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatan
R/ Pendekatan awal pada anak melalui ibu atau keluarga
2) Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS
R/ mengurangi rasa takut anak terhadap perawat dan lingkungan RS
3) Berikan pujian jika klien mau diberikan tindakan perawatan dan
pengobatan
R/ menambah rasa percaya diri anak akan keberanian dan
kemampuannya
4) Lakukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik verbal
maupun non verbal (sentuhan, belaian dll)
R/ Kasih saying serta pengenalan diri perawat akan menunbuhkan rasa
aman pada klien.
5) Berikan mainan sebagai rangsang sensori anak

12
DAFTAR PUSTAKA

Bates. B, 1995. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. Ed 2. EGC. Jakarta


Carpenitto.LJ. 2000. Diagnosa KeperawatanAplikasi Pada Praktek Klinis. Ed
6. EGC. Jakarta.
Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi .RSUD Dr. Soetomo.
Surabaya.
Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak sakit. EGC. Jakarta
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta
Suryanah,2000. Keperawatan Anak. EGC. Jakarta
Doengoes,2000. Asuhan Keperawatan Maternal/ Bayi. EGC. Jakarta

13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.N DENGAN GANGUAN SISTEM
PENCERNAAN: DIARE DIRUANG TULIP RUMAH SAKIT SITANALA
TANGERANG

PENGKAJIAN :
Nama Anak : An N Nama Orang Tua :Ny. S
Usia : 7 Thn 2Bln Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : perum 1 jl.
Jamblang 4 no. 1 tangerang.
Anak ke (1) dari (3) Bersaudara
Tanggal Masuk : 18-12-2015 telphon :-
Diagnosa Medis : GED Sumber Informasi : Orang Tua

● Keluhan Utama : OT os mengatakan SMRS os mencret dengan frekwensi


lebih dari 10x konsistensi cair dan terdapat lendir.os
mencret dirumah sdh 3hari. Disertai demam ↑↓.
●Keadaan Sakit Saat ini: OT mengatakan os masih mencret ±4x dengan
konsistensi cair(+),ampas sdkt(+)dan lendir(+) disertai mual
dan nafsu makan ↓.
●Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Riwayat Kelahiran : Partus Normal ditolong oleh Bidan Klinik.
- Riwayat Pemberian makan: Makan sehari 3X dengan Menu keluarga.
- Status eliminasi : BAB: 1x/hr BAK: 3-4x/hr
- Riwayat Penyakit Masa anak-anak: Demam+Bapil.
- Imunisasi : Imunisasi Dasar lengkap didapat

● Riwayat Tumbuh Kembang


- Pertumbuhan Fisik : Normal sesuai usianya (BB:18kg TB:
115cm)
- Perkembangan Motorik halus : Normal sesuai usia nya (os sdh sekolah)
- Perkembangan Motorik Kasar : Normal
- Tidur : pola tidur malam 9jam,tidur siang 3jam.
- Perkembangan bahasa : os dapat berbicara dengan jelas
- Perkembangan sosial : OT mengatakan os dapat berinteraksi dng

14
teman sekolahnya
- Perkembangan Kognitif : Normal

- Riwayat Sosial/Personal (Genogram) :

TINJAUAN SISTEM
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital;
Keadaan umum : k/u lemah,kes :CM
TB/BB : 20kg/115cm
Suhu : 36C◦
Pernafasan : 28x/menit
Nadi : 110x/menit
TD : 90/60mmhg
Lila : 22cm

2. Pengkajian Kardiovaskuler
● Nadi
Frekwensi 110x/mnt,irama lemah,nadi ferifer(-),TD:90/60
● Thoraxs dan hasil auskultasi
Lingkar dada: cm ,bunyi jantung Normal .
● Tampilan Umum
OT mengatakan os terbaring lemah diTT ,reweldan suka menangis
● Kulit
warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu 36 c, akral hangat, capillary
refill time memajang > 2 dt
● Edema

15
Dari hasil pemeriksaan tdk terdapat edema

3. Pengkajian Respiratori
●Bernafas
Frekwensi pernafasan 28x/mnt,pola nafas vesikuler
● Auskultasi Thoraks
Bunyi nafas bersih tdk terdapat bunyi tambahan,fase expirasi dan
inspirai normal.
●Pemeriksaan Thoraks
Lingkar dada: cm bentuk dada normal
● Tampilan Umum
Os tampak pendiam ,berprilaku tenang

4. Pengkajian Neruologik
● Tingkat kesadaran (GCS) : E:4 V:5 M:6 total 15
● pemeriksaan Kepala : bentuk normal,Fontanel tdk cekung
● Reaksi Pupil : Normal
● Afek : os tampak menangis minta pulang
● Aktivitas Kejang : -
● Fungsi sensoris : normal
● Reflek : normal
● Kemampuan intelektual : menurut OT os mampu menulis dan
membaca

5. Pengkajian Gastrointestinal
● Hidrasi
Turgor Kulit Menurun 2dt,membran mukosa mulut sedikit
mengering.BAB;4x,porsi makan habis setengah bagian
● Abdomen
Nyeri perut(-),bising usus40x/mnt,mual(+) muntah(-) BAB (+)4x
konsistensi cair(+) lendir(+)

6. Pengkajian Renal
● Fungsi ginjal : normal

16
● Karakteristik urin dan urinasi : Warna urin kuning jernih,disuria (-)
● Hidrasi : Turgor Kulit Menurun 2dt,membran mukosa mulut
sedikit mengering.BAB;4x,porsi makan habis
setengah bagian
● Genetalia : tidak terjadi iritasi dan labilitas

7. Pengkajian Muskuloskeletal
● Fungsi Motorik kasar : ukuran otot,tonus otot,gerakan normal.
● Fungsi Motorik Halus :os mampu menulis dan menggambar
● Kontrol postur : Normal sesuai usia
● Persendian : normal
● Tulang belakang : normal
8. Pengkajian Hematologik
● Kulit : warna kulit putih tidak terdapat petekhi
● Abdomen: Tidak terdapat pembesaran hati atau punlimpa.
9. Pengkajian endokrin
● Status Hidrasi : Normal
● Tampilan Umum : alam perasan cenderung diam dan menangis.
10. Obat-obatan saat ini
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Cefixim syr 2x3/4
cth
Flagyl syr 3x1cth
Zinkid syr 1x1cth
L-bio syr 3x1sac

11. Pemeriksaan Laboratorium Tgl 18-12-2015


Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai saat ini Interpretasi
Hematologi 12-14 g/dl 12,7 g/dl
HB 5-10 ribu/ul 6,1 ribu/ul
Lecosit 37-43 % 35 %
Hematokrit 150-400Ribu/ul 292 Ribu/ul
Trombosit 133-142 Mol/dl 130mol/dl
Kimia darah 3,5-5,0 mol/dl 4,3 mol/dl
Natrium 94-111 mol/dl 97 mol/dl
Kalium Kuning Coklat

17
Chlorida Lembek Lunax
Faeces Lengkap Negatif _
Makroskopis Negatif +
Warna Negatif +
Konsistensi Negatif + Bnyk
Pus Negatif + bnyk
Darah Negatif +
Lendir Negatif _
Makroskopis Negatif _
Lekosit Negatif _
Eritrosit Negatif +
Epitel
Amilum
Serat tmbhan
Amoeba
Darah samar

12. Pemeriksaan diagnostik : -

13. RENCANA KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa :Filipus Tarigan Nama Klien : An.N
Tanggal : 21-12-2015 Diagnosa Medis : GEA
Pengkajian perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
DO: k/u lemah Tujuan : Setelah 1. Diskusikan dan Serat
kes:CM TD;90/60 dilakukan tindakan jelaskan tentang tinggi,lemak,air
mmhg perawatan selama pembatasan diet terlalu panas /dingin
N:110x/mnt diRS kebutuhan (makanan dapat merangsang
R:28x/mnt S:36C Nutrisi terpenuhi. berserat mengiritasi lambung
Tampak porsi Kriteria hasil: tinggi,berlemak dan saluran usus.
makan tdk habis. Nafsu makan dan air terlalu Situasi yang nyaman
DS: OT mengatakan meningkat,BB ↑ panas) ,rilex serta makan
os msh diare atau normal sesuai 2. Ciptakan hangat akan
±4x,konsistensi umur. Lingkungan yg merangsang nafsu
cair,lendir( bersih,jauh dari makan
+),disertai mual bauyg tdk sedap Mengurangi
dan nafsu makan atau pemakaian energi
menurun. sampah,sajikan yang berlebihan

18
DX Keperawatan: makanan dalam Mengetahui jumlah
Gangguan keadaan hangat out put dapat
Perubahan Nutrisi 3. Berikan jam merencanakan
kurang dari istirahat(tidur) jumlah makanan
kebutuhan tubuh serta kurangi Asupan gizi
B/D tidak kegiatan yg membantu
adekuatnya intake berlebihan . penyembuhan serta
dan out put 4. Monitor intake dapat mempercepat
dan out put tumbang anak
dalam 24 jam Mengandung zat yg
5. Berikan Penkes diperlukan , untuk
ttg pentingnya proses pertumbuhan
asupan -Pendekatan awal
makanan dan pada anak melalui
gizi seimbang ibu atau keluarga

6. Kolaborasi -Mengurangi rasa

dengan tim takut anak terhadap

kesehatan lain: perawat dan


DO: os tampak Tujuan: Setelah lingkungan RS
- Terapi gizi,diet
menangis bila dilakukan tindakan Menambah rasa
TKTP rendah
didekati perawat. perawatan selama percaya diri anak
serat,susu.Obat-
DS: OT mengatakan 3x keberanian dan
obatan/vitamin
os 24jam,klienmampu 1. Libatkan kemampuannya
rewel/menangis beradaptasi. -Kasih sayang serta
keluarga dalam
dan minta pulang Kriteria Hasil: pengenalan diri
melakukan
DX Keperwatan: Klien mampu perawat akan
tindakan
Kecemasan anak B/D menerima tindakan menumbuhkan rasa
keperawatan
tindakan invasive perawatan ,klien aman pada klien
2. Hindari
tampak tenang dan persepsi yg
tidak salah pada
rewel/menangis perawat dan
RS
3. Berikan pujian
jika klien mau
diberikan
tindakan

19
perawatan dan
pengobatan
4. Lakukan
kontak sesering
mungkin dan
lakukan
komunikasi
baik verbal
maupun non
verbal(sentuha
n ,belaian dll)
5. Berikan
mainan sebagai
rangsang
sensori anak

14. Catatan perkembangan klien.

Nama : Filipus Tarigan Nama Klien : An.N


Tanggal : 21-12-2015 Diagnosa Medis: GEA
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)
1 Gangguan Perubahan 21-12-2015 S: : OT mengatakan os msh
Nutrisi kurang dari Jam:16.00 wib mencret ±3x,konsistensi
kebutuhan tubuh B/D 1.Mendisiskusikan dan cair sedikit ampas
tidak adekuatnya intake menjelaskan tentang Lendir sdh tdk
dan out put pembatasan diet ada,disertai mual dan
(makanan berserat nafsu makan masih
tinggi,berlemak dan menurun.
air terlalu panas) O: k/u sedang kes:CM
Jam:16.30 wib TD;100/60 mmhg
2.Menciptakan N:100x/mnt R:28x/mnt
Lingkungan yg S:37C Tampak porsi
bersih,jauh dari bau makan habis sebagian.
yg tdk sedap atau BAB( +) cair sdkt
sampah. ampas,lendir(-) darah(-)
Dan Menyajikan BAK (+)

20
makanan dalam A: Gangguan Perubahan
keadaan hangat Nutrisi belum teratasi
Jam:15.30 wib P: Lanjutkan Intervensi
3.memerikan jam 2,3,4dan5.
istirahat(tidur) serta
menganjurkan OT
membatasi kegiatan
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
4.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
5.Menjelaskan ttg
pentingnya asupan
makanan dan ttg gizi
seimbang
Jam 19.00 wib
6.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
L-Bio 1sahet
Flagyl syr 1cth
21-12-2015
Jam 16.00 wib
1.Melibatkan
keluarga(ibu) dalam
melakukan tindakan
keperawatan
Jam16.30 wib S: OT mengatakan os sudah
2 Kecemasan anak B/D
2.Mengindari persepsi tidak Rewel dan
tindakan invasive
yg salah pada perawat menangis serta mau
dan RS ketemu perawat
(menjelaskan ttg O: os tampak tenang dan
perawat dan tersenyum serta mau
perawatan serta diajak komunikasi bila

21
keadaan RS) didekati perawat
Jam15.00 wib A: Cemas Teratasi
3.Memberikan pujian P: Hentikan Intervensi
pada klien yg mau
disuapi makan.
Jam 15.30 wib
4.Melakukan kontak
dengan klien dan
keluarga untuk
brrbincang-bincang
1 Gangguan Perubahan S: : OT mengatakan os msh
22-12-2015
Nutrisi kurang dari BAB ±4x,konsistensi
Jam:16.00 wib
kebutuhan tubuh B/D lembek,lendir(-)darah(-)
1.Menciptakan
tidak adekuatnya intake os sudah mau makan
Lingkungan yg
dan out put sendiri
bersih,jauh dari bau
O: k/u sedang kes:CM
yg tdk sedap atau
TD;100/60 mmhg
sampah.
N:100x/mnt R:28x/mnt
Dan Menyajikan
S:36.5C Tampak porsi
makanan dalam
makan habis sebagian.
keadaan hangat
BAB( +)ampas,lendir(-)
Jam:15.30 wib
darah(-) BAK (+)
2.memberikan jam
A: Gangguan Perubahan
istirahat(tidur) serta
Nutrisi belum teratasi
menganjurkan OT
P: Lanjutkan Intervensi
membatasi kegiatan
12,3,4dan4
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
3.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
4.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
L-Bio 1sahet

Gangguan Perubahan Flagyl syr 1cth S: : OT mengatakan os

22
1 Nutrisi kurang dari 23-12-2015 BAB(+) konsistensi
kebutuhan tubuh B/D Jam:16.00 wib lembek,lendir (-)
tidak adekuatnya intake 1.Menciptakan darah(-)sudah mau
dan out put Lingkungan yg makan sendiri .
bersih,jauh dari bau O: k/u sedang kes:CM
yg tdk sedap atau TD;100/60 mmhg
sampah. N:115x/mnt R:25x/mnt
Dan Menyajikan S:36.5C Tampak porsi
makanan dalam makan habis sebagian.
keadaan hangat BAB(+)ampas(+),lendir
Jam:15.30 wib (-) darah(-) BAK (+)
2.memberikan jam A: Gangguan Perubahan
istirahat(tidur) serta Nutrisi belum teratasi
menganjurkan OT P: Lanjutkan Intervensi
membatasi kegiatan 12,3,4dan4
os yg berlebihan .
Jam:18.00wib
3.Memonitor intake
dan out put klien
(tetesan cairan
inpus,k/u,TTV)
Jam 18.30wib
4.Memberikan obat
Cefixim sy 3/4cth.
Flagyl syr 1cth

23

Anda mungkin juga menyukai