2013 - 2014
embriologi
Paru manusia terbentuk sekitar 4 minggu usia
kehamilan setelah panjang embrio 3mm yang dimulai dari sebuah groove yang berasal dari foregut proksimal fore gut akan membagi diri menjadi esofagus dan trakea pada groove terbentuk dua kantong dan dilapisi suatu jaringan yang disebut primary lung bud -> bronkus dan cabangnya bronchial tree terbentuk setelah embrio berumur 16 minggu, sedangkan alveol berkembang setelah lahir hingga usia 8 tahun
Saluran nafas
Pergerakan keluar masuknya udara di paru-paru
udara pernapasan sebelum masuk ke nasofaring Faring 3 bagian : nasofaring, orofaring, dan laringofaring Fungsi : sebagai saluran yang dilewati oleh udara pernapasan Laring fungsi: berperan dalam proses fonasi dan sebagai katup untuk melindungi saluran respiratori bawah Epiglotis yang berperan dalam menutup laring ketika proses menelan.
laring hingga masuk ke dalam rongga thoraks Mengandung banyak reseptor yang sensitif terhadap stimulus mekanik dan kimia. Otot trakea bagian posterior mengandung reseptor yang berperan pada regulasi kecepatan dan dalamnya pernapasan
Cont..
Bronkus dan bronkiolus
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri Setiap bronkus bercabang menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus yaitu bronkiolus Berperan sebagai saluran udara pernapasan Alveolus Terdapat sekitar 300 juta alveolus pada paru paru manusia dan masing-masing tersusun atas sel alveolar Sebagai tempat pertukaran gas CO2 dan O2 antara udara di dalam alveoli dan di dalam darah
Saluran pernapasan
Zona konduksi : proses
berperan dalam
croup?
pendahuluan
Radang akut saluran pernapasan atas jauh lebih
pada suatu bagian saluran pernapasan, biasanya mengenai laring trakea dan bronkus
sejarah
Kata croup berasal dari bahasa Anglo-Saxon
epidemiologi
Menyerang anak sekitar 15%, biasanya berusia 6
bulan 5 tahun. croup dapat juga terjadi pada anak usia 3 bulan hingga 15 tahun Insiden croup lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan, perbandingan 1.5:1 Terjadi peningkatan kasus pada saat musim dingin setiap tahunnya. Sekitar 5% anak mengalami gejala lebih dari 1 periode Alberta Medical Association, 60% anak dengan diagnosis croup terjadi dengan gejala ringan.
Croup
Infeksi virus yang menyerang saluran respiratorik atas
suara serak
Stridor inspirasi
etiologi
80% kasus disebabkan human parainfluenza virus,
Lainnya: Adenovirus Respiratory syncytial virus (RSV) Enterovirus human bocavirus Coronavirus Rhinovirus Metapneumovirus
etiologi
B. Bakteri (infeksi sekunder) 1. Streptococcus pyogenes. 2. Streptococcus pneumoniae. 3. Staphylococcus aureus. 4. Haemophilus influenzae. 5. Moraxella catarrhalis. 6. Mycoplasma pneumoniae. 7. Hemofilus influenza tipe B
patofisiologi
langsung dari batuk maupun bersin, atau dengan kontaminasi tangan yang kemudian menyentuh mukosa mata, hidung atau mulut.
trakea ->Tanda inflamasi melibatkan eksudat yang mengandung limfosit, histiosit, netrofil
subglotic -> peningkatan hambatan saluran udara dan penurunan aliran udara
stridor Subglotic trachea merupakan bagian tersempit di saluran pernapasan Spasme dan edema -> obstruksi saluran napas atas Obstruksi akan meningkatkan kecepatan dan turbulensi aliran udara yang lewat, melewati plica vokalis arytenoepiglotic folds -> menggetarkan struktur tersebut dan terjadi turbulensi udara
Awalnya low pitch, keras dan terdengar saat
inspirasi Jika obstruksi berat, high pitch, lemah dan terdengar saat inspirasi dan ekspirasi
Suara serak
Adanya eksudat fibrinosa sebagian menyumbat
lumen trakea, serta adanya edema plica vocalis akan mempengaruhi mobilitas pita suara
Klasifikasi
trakea-bronkus croup Penyebab : virus Penyebab : virus, Pada anak usia 3 bulan Faktor alergi, Faktor psikologi 5 tahun Pada anak usia 1-3 tahun
croup
Sering pada anak, dengan gejala ringan
parau, batuk menggonggong. Gejala fisik: faring hiperemis Kasus berat: stridor inspriratoir berat, retraksi, dispnea dan sesak nafas -> jarang
Laringitis akut
croup
Perjalanan penyakit menjalar ke bronkus
Laringotrakeobronkitis akut
spasmodik croup
Bersifat mendadak disertai serak dan coryza minimal
pada pagi hari Keluhan khas : anak terbangun dengan batuk stridor inspirasi, edema subglotic tanpa peradangan distres pernafasan -> agitasi dan ketakutan >> pernapasan lambat dan berat, nadi cepat, kulit dingin dan lembab
Klasifikasi
Berdasarkan beratnya gejala
ringan : batuk menggonggong (jarang), tidak terdengar stridor saat istirahat, retraksi ringan dinding dada 2. Sedang : batuk menggonggong (sering), terdengar stridor saat istirahat, retraksi suprasternal, tanpa atau sedikit gejala distress pernapasan 3. Berat : batuk menggonggong lebih sering, stridor inspirasi yang menonjol dan kadang disertai stridor ekspirasi, retraksi dinding sternal yang jelas, distres pernafasan dan agitasi 4. Resiko kegagalan pernapasan : batuk (kadang tidak jelas), stridor, gangguan kesadaran dan letargi.
1.
Manifestasi klinis
Diawali dengan gejala ISPA ringan :
demam ringan
rhinorea Nyeri telan Batuk ringan
12-72 jam
Berkembang dan terjadi obstruksi epiglotis suara serak batuk menggonggong (croupy, barking cough) stridor inspirasi
Kondisi berat
sesak nafas Stridor inspiratorik
Obstruksi
Skor westley
kriteria
Stridor inspirasi Tidak ada Setelah agitasi Saat istirahat Retraksi Tidak ada Ringan Sedang Berat Jalan napas Normal Turun Amat terbatas Sianosis Tidak ada Saat agitasi Saat istirahat Kesadaran Normal Penurunan kesadaran
Nilai
0 1 2 0 1 2 3 0 1 2 0 4 5 0 5
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tidak terlalu membantu
AGD Untuk mengevaluasi pertukaran O2 dan CO2 dan mengetahui seberapa efektif paru-paru menyuplai oksigen ke darah PaCO2 meningkat dan PaO2 menurun kultur virus melalui aspirasi nasofaring Untuk memastikan penyebab pastinya, biasa dilakukan dalam tujuan penelitian.
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis leher posisi postero-anterior
Steeple sign
stridor progresif
Stridor ketika sedang beristirahat Gejala gawat napas Sianosis Letargi, gangguan kesadaran Tidak ada respon terhadap terapi
Prinsip tatalaksana
Atasi edema
Lunakkan sekret
Lancarkan airway
Terapi inhalasi
Sejak abad ke-19 digunakan untuk mengatasi
Umumnya menggunakan uap dingin, untuk : Melembabkan sistem respiratori -> meringankan Memberikan efek nyaman dan tenang bagi anak Saat ini beberapa pusat kesehatan tidak
epinefrin
Nebulisaasi epinefrin cukup efektif dalam
meringankan dan mengatasi sindrom croup Menurunkan permeabilitas vaskular epitel bronkus dan trakea Memperbaiki edema mukosa laring Meningkatkan laju udara pernapasan
Dapat diberikan pada : sindrom croup sedang berat membutuhkan intubasi Tidak mengalami perbaikan setalah terapi uap
epinefin
Racemic epinephrine dosis 0.5 ml Diberikan melalui nebulizer selama 20 menit Pilihan utama, efek terapi lebih besar dan mempunyai efek minimal terhadap kardiovaskular
L-epinephrine Dosis 5 ml Diberikan melalui nebulizer, dengan efek terapi dalam 2 jam
kortikosteroid
Mengurangi edema pada mukosa laring
Peroral atau intramuskular 1x dosis dan dapat diulang 6-24 jam. Efek klinis 2-3 jam Budesonid Larutan 2-4mg(2ml) diberikan melalui nebulizer dan dapat diulang 12-48 jam pertama Efek klinis terjadi dalam 30 menit
densitas-viskositas yang rendah Oksigen helium : meningkatkan oksigenasi darah Memberikan rasa nyaman dan tenang, sehingga banyak sentra kesehatan yang mengandalkan terapi ini. Membantu mengurangi obstruksi jalan napas,
Meningkatkan aliran gas, turbulensi menjadi laminar Mengurangi kerja otot-otot respiratori
Intubasi endotrakeal
Jarang dilakukan kecuali pada kasus croup berat
Hiperkarbia, tampak lelah -> ancaman gagal napas Takikardi >150x/menit dan semakin naik terus menerus Takipneu, sianosis, letargi, penurunan kesadaran
Edukasi orangtua
Buat suasana sekitar anak senyaman mungkin Kondisikan agar anak tenang dan jangan menangis Pantau terus keadaan dan gejala anak selama di
Komplikasi
Superinfeksi bakteri
Dehidrasi
Trakekeitis bakteri (croup pseudomembranosa) yaitu
prognosis
umumnya penyebab sindrom croup adalah virus,
self-limiting Gejalanya dapat berlangsung dalam 7 hari, tetapi puncaknya pada hari kedua dari perjalanan penyakit
Dubia et bonam