Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

TUMOR CAVUM NASI


Pembimbing:
dr. Edy Riyanto Bakri, Sp.THT-KL

Disusun oleh :
Galang Prasetyo Adi
Luvy Nurmaulida Immaduddini
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 77 tahun
Alamat : Dusun Cimeang Mekarjaya
Ciawigebang, Kuningan
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 28 Februari 2017
Tanggal Pemeriksaan : 01 Maret 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama : Hidung sebelah kiri tersumbat.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien dirawat di RSUD waled dengan keluhan
hidung kiri tersumbat sejak kurang lebih 4 bulan yang
lalu, cairan terus menerus keluar, cairan yang keluar
berwarna bening dan terkadang kehijauan.
Pasien mengeluhkan adanya nyeri pada sumbatan
yang berada pada hidungnya. Hidung tersumbat
hanya dirasakan pada sebelah kiri dan tidak
dipengaruhi oleh perubahan cuaca atau debu. Pasien
belum pernah melakukan pengobatan pada hidung
tersumbatnya.
Riwayat penyakit sekarang

Pasien menyangkal terdapat keluhan pada telinga


berupa kurang pendengaran, berdengung, sakit pada
telinga maupun cairan keluar pada telinga. Demam
dan pusing disangkal.
Keluhan nyeri pada daerah dahi dan pipi, nyeri
menelan, sariawan disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
GCS :E4V5M6
Tanda vital
Tekanan Darah : 120/ 70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi rate : 24 x/menit
Suhu : 36,6 C
Kepala : DBN
Mata : DBN
Thoraks : DBN
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
TELINGA
Telinga kanan Telinga kiri
Auriculae
Bentuk Normotia Normotia
Infeksi (-) (-)
Trauma (-) (-)
Tumor (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Pre-Auriculae
Fistel (-) (-)
Abses (-) (-)
Sikatrik (-) (-)
Nyeri tekan
Retro auriculae
Edema (-) (-)
Abses (-) (-)
Fistel (-) (-)
Sikatrik (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Infra Auriculae
Parotis Tidak teraba membesar Tidak teraba membesar

CAE
CAE Lapang Lapang
Warna Merah muda Merah muda
Sekret (-) (-)
Serumen (-) (-)
Kelainan lain (-) (-)
Membran timpani
Intak/ tidak Intak Intak
Warna Putih Keabuan Putih Keabuan
Cone of light (+) (+)
Perforasi (-) (-)
Kelainan lain:
Granulasi (-) (-)
Polip (-) (-)
Kolesteatoma (-) (-)
Tumor (-) (-)
HIDUNG
KANAN KIRI

Bentuk Normal Normal


Sulit dinilai
Vestibulum Nasi Normal

Cavum Nasi Lapang Sulit dinilai


Mukosa Merah muda Sulit dinilai
Konka Inferior
Besar Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Meatus Inferior Secret (-) Secret (+) mukoserous
Septum Ditengah Ditengah
Sekret Tidak ada sekret Mukoserous
Terdapat massa
Kelainan lain Massa (-) kemerahan memenuhi
cavum nasi sinistra
TENGGOROKAN

Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)


Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda, stomatitis (-)

Geligi Warna kuning gading, caries (+), gangren (-), berlubang (-)
Gingiva Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar
Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-), dalam batas normal,
luka (-)

Uvula Bentuk normal, hiperemis (-), edema (-)


Palatum Mole Ulkus (-), hiperemi (-)
Faring Mukosa hiperemi (-), reflex muntah (+), membrane (-),
eksudat (-)
Tonsil Palatine KANAN KIRI
Ukuran T1 T1
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Permukaan Tidak rata Tidak rata
Kripte Melebar Melebar
Detritus (-) (-)
Eksudat (-) (-)
Peri Tonsil Abses (-) Abses (-)
Fossa
Tonsilaris dan
Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Arkus
faringeus
LEHER

Kelenjar submandibular Tidak teraba membesar

Kelenjar Cervikalis Tidak teraba membesar


(superior, media, inferior)

Kelenjar cervikalis posterior Tidak teraba membesar

Kelenjar supraclavicular Tidak teraba membesar

Kelenjar Tiroid Tidak teraba membesar

Tumor (-)

Abses submandibular (-)

Abses cervikal (-)


CT-SCAN

CT-Scan Sinus Paranasal:


Tampak lesi insodens di sinus
frontalis sinistra dan sinus
ethmoidalis sinistra
Tampak lesi insodens di
cavum nasi sinistra meluas ke
sinus maksillaris sinistra,
destruksi dinding sinus
maksillaris sinistra bagian
medial, inferior os nasal
T4NxMx (stadium IVA)
DIAGNOSA

Diagnosis Banding :
Tumor cavum nasi sinistra + hipertensi terkontrol +
anemia ringan
Polip nasal sinistra + hipertensi terkontrol + anemia
ringan

DIAGNOSIS KERJA
Tumor cavum nasi sinistra + hipertensi terkontrol +
anemia ringan
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto rontgen waters


Biopsi
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa pre op
Cefotaxime 2 x 1 gr
Amblodipin 1 x 10 gr

Non-Medikamentosa pre op
Persiapan operasi
Bedah: Rhinotomilateral
Kontrol ke poli THT secara teratur
Istirahat yang cukup

Medikamentosa post op
Cefotaxime 2 x 1 gr iv
Ketorolac 3 x 30 mg iv
Ranitidin 3 x 1 amp iv
Transamin 3 x 1 amp iv
Amlodipin 1 x 10 mg p.o
Rencana transfuse bila Hb rendah
PROGNOSIS

Ad fuctionam : dubia ad malam


Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi nasal
TUMOR
SINONASAL
DEFINISI

pertumbuhan ke arah ganas yang


mengenai hidung dan lesi yang
menyerupai tumor pada rongga
hidung, termasuk kulit dari hidung
luar dan vestibulum nasi
Sekitar 55% tumor hidung dan sinus berasal dari
sinus maxillary,
35% dari kavum nasi,
9% sinus ethmoid, dan
1% sinus frontal dan sphenoid dan septum.
JENIS HISTOPATOLOGI

Tumor jinak epitelial Tumor Jinak non-


adenoma dan epitelial
papiloma fibroma,
angiofibroma,
hemangioma,
neurilemomma,
osteoma,
displasia fibrosa dan
lain-lain
Tumor ganas epitelial Tumor non epitelial
karsinoma sel
ganas
skuamosa, hemangioperisitoma,
kanker kelenjar liur, bermacam-macam
adenokarsinoma,
sarkoma termasuk
rabdomiosarkoma dan
karsinoma tanpa osteogenik sarcoma
diferensiasi dan lain- ataupun
lain.
keganasan
limfoproliferatif seperti
limfoma malignum,
plasmasitoma atau pun
polimorfik retikulosis
sering juga ditemukan di
daerah ini
GEJALA
berupa obstruksi hidung unilateral dan rinorea.
Sekretnya sering bercampur darah atau terjadi

Nasal
epistaksis.
Tumor yang besar dapat mendesak tulang hidung
sehingga terjadi deformitas hidung.
Khas pada tumor ganas ingusnya berbau karena
mengandung jaringan nekrotik.

Orbita

gejala diplopia,
protosis atau penonjolan bola mata,

l
oftalmoplegia, gangguan visus dan
epifora.

Perluasan tumor ke depan akan menyebabkan

Fasial penonjolan pipi.


Disertai nyeri, anesthesia atau parestesia muka jika
mengenai nervus trigeminus
Perluasan tumor ke rongga mulut
menyebabkan penonjolan atau ulkus di
palatum atau di prosesus alveolaris.
Oral Pasien megeluh gigi palsunya tidak pas
lagi atau gigi geligi goyah.
Seringkali pasien datang ke dokter gigi
karena nyeri di gigi, tetapi tidak sembuh
meskipun gigi yang sakit telah dicabut.

sakit kepala hebat, oftalmoplegia dan


gangguan visus.
Dapat disertai likuorea, yaitu cairan otak
Intrakrani yang keluar melalui hidung.
Jika tumor meluas ke belakang, terjadi
al trismus akibat terkenanya muskulus
pterigoideus disertai anestesia dan
parestesia daerah yang dipersarafi nervus
maksilaris dan mandibularis
DIAGNOSIS

Permukaan yang licin merupakan pertanda tumor


jinak sedangkan permukaan yang berbenjol-benjol,
rapuh dan mudah berdarah merupakan pertanda
tumor ganas
Pemeriksaan nasoendoskopi dan sinuskopi dapat
membantu menemukan tumor pada stadium dini
Biopsi tumor sinus maksila, dapat dilakukan melalui
tindakan sinoskopi atau melalui operasi Caldwel-Luc
yang insisinya melalui sulkus ginggivo-bukal
KLASIFIKASI
T : Tumor.
T3 :
T1 : a. Invasi ke m. pterigoid.
a. Tumor pada dinding anterior b. Invasi ke orbita

antrum. c.Invasi ke selule etmoid anterior tanpa


mengenai lamina kribrosa.
b. Tumor pada dinding
d. Invasi ke dinding anterior dan kulit
nasoantral inferior.
diatasnya.
c. Tumor pada palatum bagian
anteromedial. T4 :
T2 : a. Invasi ke lamina kribrosa.
a. Invasi ke dinding lateral b. Invasi ke fosa pterigoid.

tanpa mengenai otot. c. Invasi ke rongga hidung atau sinus


maksila kontralateral.
b. Invasi ke dinding superior
d. Invasi ke lamina pterigoid.
tanpa mengenai orbita.
e. Invasi ke selule etmoid posterior.
f. Ekstensi ke resesus etmo-sfenoid.
N : Kelenjar getah bening regional.

N1 : Klinis teraba kelenjar, dapat digerakkan.


N2 : Tidak dapat digerakkan.

M : Metastasis.

M1 : Stadium dini, tumor terbatas di sinus.


M2 : Stadium lanjut, tumor meluas ke struktur
yang berdekatan.
PENATALAKSANAAN

Bedah tumor endonasal terdiri dari reseksi tumor


dibawah kendali endoskop, diikuti dengan eksisi
jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya.
memilih pendekatan endonasal daripada prosedur
klasik yaitu melalui pendekatan transfasial,
transoral, dan midfacial degloving

Anda mungkin juga menyukai