PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
CAHYA NUNG HAYATI
1411020160
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Purbalingga”.
3. Ns. Sri Suparti, S.Kp M.Kes, Selaku Ketua Program Studi Keperawatan S1
4. Bapak, Ibu tercinta terima kasih atas dukungan semua baik materiil, dukungan
moral maupun do’a yang selalu di berikan sehingga penulisan proposal skripsi
iii
5. Sudara- saudaraku tersayang yang telah membantu dan memberikan dukungan
baik secara moril, spiritual maupun materiil atas penyusunan proposal skripsi
ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN......................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 8
E. Penelitian Terkait....................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 12
A. Hipertensi................................................................................... 12
B. Pengobatan Hipertensi............................................................... 21
C. Kerangka Teori.......................................................................... 29
D. Kerangka Konsep....................................................................... 29
E. Hipotesis ................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 34
A. Desain penelitian........................................................................ 34
v
B. Populasi, sample dan sampling.................................................. 34
D. Variable penelitian.................................................................... 37
E. Definisi oprasional..................................................................... 38
F. Instrument penelitian................................................................. 38
I. Analisis data............................................................................... 41
J. Etika penelitian.......................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 44
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO ........................................ 13
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmHg.
140 ini biasa dinamakan sistolik yaitu tekanan maksimum dimana jantung
Hipertensi juga biasa disebut sebagai faktor resiko terjadinya stroke, penyakit
jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal dan aneurisma arteri (penyakit
pembuluh darah). Peningkatan tekanan darh yang relative kecil, namun hal
tersebut dapat menurunkan angka harapan hidup (Agoes & Achdiat, 2011).
beberapa negara Afrika jumlah orang yang memiliki tekanan darah tinggi
1
2
20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa,
pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 8,7%, pada kelompok usia 25-34
45,9%,65-74 tahun 57,6%, lebih dari 75 tahun adalah 63,8% (Kartika, 2014).
25,8% dari populasi pada usia 18 tahun keatas. Pravalensi kasus hipertensi di
mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi segar dan serat berkurang,
kemudian konsumsi garam, lemak, gula, dan kalori, yang terus meningkat
sebanyak 11.908 atau 9,02% dari 132.027 orang dari usia mulai 18 tahun.
Sedangkan data dari Puskesmas Rembang pada tahun 2017 sebanyak 350
lama karena pada dasarnya penyakit hipertensi susah diketahui penyebab pasti
timbul tanpa adanya gejala yang khas terkait penyakit hipertensi itu sendiri.
Hipertensi tidak dapat dianggap sebagai penyakit yang ringan. Gejala dan
hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab kematian yang cukup
serangan jantung dan stoke. Biasanya seseorang yang telah dinyatakan terkena
Untuk menjaga tenakan darah selalu normal pada pasien hipertensi dapat
mengonsumsi obat oral penurun tekanan darah yang diminum sehari sekali
obat golongan ACE Inhibitor dapat menyebabkan batuk kering yang tidak
dapat menyebabkan gangguan sesak nafas dan gangguan tidur. Selain itu ada
juga dengan metode non farmakologi atau tanpa obat. Upaya pengobatan
hipertensi non farmakologi ini tidak memiliki efek sampingi. Pengobatan non
farmakologi dapat dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat, seperti
kalium dan magnesium serta membatasi asupan kalori jika berat badan
sayur dapat menurunkan tekanan darah karena buah dan sayur mengandung
dalam makanan adalah likopend dua kali lebih baik dari B-karoten. Bahan
makan yang merupakan sumber likopen salah satunya adalah tomat. Terdapat
9,27 mg likopen dalam 100 g tomat mentah (Aiska & Candra, 2014), likopen
sel-sel saraf jantung yang kaku akibat endapan kolesterol dan gula darah
selain itu buah tomat juga mengandung zak kimia gamma amino butyric acid
(GABA) yang juga berguna untuk menurunkan tekanan darah (Jacob, 2005).
Selain likopen dan gamma amino butyric acid (GABA) buah tomat juga kaya
akan kalium (235 mg/100 gr tomat), sedikit natrium dan lemak. Kerja kalium
perifer dan sentral yang mengatur tekanan darah. Kandungan suplemen kalium
dalam tomat dan lycopene, dapat berguna sebagai terapi hipertensi. Tomat
6
terhadap penurunan tekanan darah sistole dan diastol pada pasien hipertensi
yang diberikan jus tomat sebanyak 200 mg selama dua hari berturut-turut pada
antioksidan alami dari buah tomat pada pasien hipertensi yang tidak
usia hipertensi yang diberi jus tomat (Lycopercium commune) dengan kulit
atau tanpa kulit yang diberikan sebanyak 200 mg jus tomat dengan kulit dan
sistolik dan diastolik antara kedua kelompok. Adapun menurut Saputri (2016)
tentang perbedaan efektifitas jus mentimun dan jus tomat terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi yang diberikan jus mentumun dan jus
tomat pada setiap kelompok yang terdiri 15 penderita hipertensi pada masing-
dan jus tomat terhadap penuruna tekanan darah pada penderita hipertensi.
7
yang mahal, masyarakat saat ini mengalihkan pengobatan dan perawatan pada
bahan yang alami. Salah satunya yaitu dengan meminum jus tomat. Akan
masakan saja.
B. Rumusan Masalah
Hipertensi yang terus meningkat setiap tahunya maka kita sebagai generasi
8
saat ini mengalihkan pengobatan dan perawatan pada bahan yang alami. Salah
satunya yaitu dengan meminum jus tomat karena dapat menurunkan tekanan
darah.
Perbedaan efektifitas jus tomat segar dan rebus Terhadap Penurunan Tekanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Rembang Purbalingga.
2. Tujuan khusus
Purbalingga.
Purbalingga.
9
hipertensi sesudah diberikan jus tomat segar maupun jus tomat rebus di
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi responden
praktis dan tepat, yaitu dengan memanfaatkan jus tomat sebagai terapi
b. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu refrensi
bagi mahasiswa.
10
E. Penelitian Terkait
1. Raharjo, P (2007) Tentang pengaruh pemberian jus tomat terhadap
5 menit sebelum diberikan jus tomat , 30, 60, 90 menit setelah diberikan
2. Paran (2008) tentang efek antioksidan alami dari buah tomat pada pasien
ekstrak tomat, dari 145,8 ± 8,7-132,2±8,6 mmHg (ρ < 0,001) dan 140,4 ±
penelitian ini yaitu terletak pada variabel yang juga menggunakan tomat,
11
akan tetapi perbedaan pada waktu dan tempat penelitian dan metode yang
commune) dengan kulit atau tanpa kulit dipanti wreda Kota Semarang
lansia yang diberi jus tomat dengan kulit maupun tanpa kulit dengan p
value = 0,002 tetapi tidak ada perbedaan penurunan tekanan darah sistolik
penelitian ini adalah lansia yang di bina di panti rehabilitasi atau panti
sampling yang memenuhi kriteria antara lain berusia >60 tahun dan
sampel yang berbeda, serta waktu dan tempat penelitian yang berbeda.
4. Saputri (2016) tentang perbedaan efektifitas jus mentimun dan jus tomat
pada kelompok jus tomat semula 153,00 ± 12,57 menjadi 140,47 ± 12,48.
tetapi memiliki perbedaan yaitu cara pengolahan bahan, waktu dan tempat
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Peningkatan tekanan darh yang relative kecil, namun hal tersebut dapat
terus menerus diatas 140/90 mmHg karena fluktuasi darah yang fluktuasi
tekana darah terjadi antar individu dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan
seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmHg. 140 ini biasa dinamakan
12
13
2. Klasifikasi Hipertensi
dari 140 mmHg dan diastoliknya kurang dari 90 mmHg. Jika sistolik
memiliki sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik lebih dari 95 mmHg
tekanan darah orang dewasa usia > 18 tahun ( Juliarti, Nurjanah, Uken &
Soestrisno, 2008) :
3. Patofisiologis Hipertensi
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
Bare, 2002).
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
Ada beberapa faktor resiko yang tidak dapat dirubah seperti riwayat
keluarga atau keturunan, umur, jenis kelamin, dan etnis. Adapun faktor
dan serangan jantung, seperti stress, obesitas dan nutrisi (Kurniadi &
Nurrahmani, 2009).
memiliki orangatua dengan hipertensi memiliki resiko dua kali lebih besar
2009).
tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140-90 mmHg. Hal itu
kelamin, dan genetik, faktor lingkungan juga menjadi faktor yang masih
Nurrahmani, 2009) :
18
karakteristik personal.
antara berat badan dan tekanan darah, baik pada pasien hipertensi
vaskontriksi ginjal dan sistemik. Hal ini dapat terjadi dengan pacuan
rokok yang diisap perhari memiliki kerentanan dua kali lebih besar
6. Komplikasi Hipertensi
penyakit lain yang timbul suatu saat. Beberapa penyakit yang timbul
berkurangnya aliran darah pada beberapa bagian otot jantung. Hal ini
b. Gagal jantung
berat untuk memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan
tanda adanya komplikasi yaitu sesak napas, napas pendek dan terjadi
dua jenis yang yaitu pecahnya pembuluh darah dan rusaknya dinding
dan kematian.
d. Gagal ginjal
plasma pada pembuluh darah akibat proses menua. Hal itu akan
B. Pengobatan Hipetensi
berkaitan dengan tekanan darah yang apa bila proses pengobatan yang
diberhentikan akan ada kemungkinan tekanan darah akan naik secara tiba-tiba.
Untuk itu mengontrol tekanan darah agar stabil. Berikut beberapa cara
a. Tipe 1
b. Tipe 2
23
itu obat ini juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang dibutuhkan
samping yang dapat ditimbulkan obat tipe 2 ini yaitu : kepala terasa
c. Tipe 3
yaitu
beban kerja jantung serta lebih banyak garam dan air yang
berdengung.
menjaga pola hidup sehat seperti banyak mengkonsumsi buah dan sayuran.
1) Pengertian
yang hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Tanaman
2011).
dimana saja dengan warna yang cerah yang sungguh menarik. Sari
pasar local
bulat dan sedikit keras menyerupi buah apel atau pir. Tomat
(Dhalimartha, 2007).
darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi, sari buah berisi
saraf jantung yang kaku akibat endapan kolesterol dan gula darah
selain itu buah tomat juga mengandung zak kimia gamma amino
butyric acid (GABA) buah tomat juga kaya akan kalium (235
tomat dengan kulit atau tanpa kulit pada pagi dan sore selama 7
Semarang.
1. Energy 74 J
2. Karbohidrat 3.9 g
3. Gula 2.6 g
5. Lemak 0.2 g
30
6. Protein 0.9 g
7. Air 94.5 g
8. Vitamin A 42 µg
9. Beta-karoten 449 µg
14. Vitamin C 14 mg
17. Magnesium 11 mg
19. Fosfor 24 mg
C. Kerangka Teori
5. Kebiasaan hipertensi
merokok
6. Asupan garam
berlebihan
31
E. Hipotesis
Ha : Adakah perbedaan efektifitas jus tomat segar dan rebus terhadap penurunan
Ho : Tidak ada perbedaan efektifitas jus tomat segar dan rebus terhadap
Purbalingga.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
1. Populasi Penelitian
34
35
2. Sampel
Sample adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2012).
N
(Za) PQ
2
d
Za = deviat baku alfa
Q = 1- P
d = Presisi (10%)
N
(Za) PQ
2
d
2
(1,96) 0,099 0,901
2
0,1
3,8416 0,099 0,901
0,01
=34,26
= 34 sample
a. Kriteria Inklusi
36
(Notoatmodjo, 2012).
N = Za
Puskesmas Rembang.
informed consent
4) Berumus ≥ 18 tahun
b. Kriteria Eksklusi
sample dengan .
37
2010).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat dan
ukuran yang dimiliki atau didapat oleh sesuatu penelitian tentang suatu konsep
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas
E. Definisi Oprasional
F. Instrumen Penelitian
data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah
dan stetoskop. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu dengan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti, data
2. Data Sekunder
catatan atau informasi yang telah ada (Sarwono, 2006). Data sekunder
dalam penelitian ini yaitu data yang diambil dari berbagai literature-
literatur yanng mendukung penelitian ini dan data tentang klien hipertensi
yaitu :
1. Editing
40
data pada lembar kuisioner dan lembar observasi. Seleksi data dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui jika ada lembar observasi yang belum
2. Coding
dan bilangan.
1. Umur
≥18-32 tahun : 1
33-42 tahun : 2
43-53 tahun : 3
≥ 54 tahun : 4
2. Jenis Kelamin
Laki-laki : 1
Perempuan :2
3. Entry Data
4. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan kelanjutan dari entry data dan disajikan dalam
analisa data menggunakan analisi korelasi bivariat yaitu uji statistic yang
I. Analisis Data
1. Analisa Univariat
tomat segar dan rebus meliputi rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum
2. Analisa Bivariat
dan akan dibandingkan. Terdapat uji parametric dan non parametric pada
t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai dua sample
selisish sebelum dan sesudah dari dua kelompok yang diberikan jus tomat
yang lebih besar atau sama dengan 15. Menurut Budiarto (2004) sample
artinya jika ada perbedaan yang bermakna maka ada yang dianggap efektif
yaitu yang efektif adalah yang lebuh besar penurunan tekanan darahnya,
J. Etika Penelitian
nama responden.
3. Kerahasiaan ( confidentiality )
menimbulkan efek samping, buah dan sayuran yang dibikin jus yang
DAFTAR PUSTAKA
Agoes , A. H., & Achdiat, A. A. (2010). Penyakit di Usia Tua. Jakarta Penerbit
Buku Kedokteran : EGC
Bangun, AP.(2002). Terapi jus dan ramuan tradisional untuk hipertensi. Jakarta :
Argo Media Pustaka
Bangun, AP.(2013). Terapi jus dan ramuan tradisional untuk hipertensi. Jakarta.
Argo Media Pustaka
Cohen, J. (1982). Statistical power and analysis for the behavior sciences hills.
New jersey: Lawrence earlbaum arsosiated
Dahlan, M.S (2013). Besar sample dan cara pengambilan sample dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Dalimartha, S., Purnama, B. S., Sutarina. N., Mahendra., & Darmawan, R.(2008) .
Care Your Self Hypertension. Jakarta; Penebar Plus+
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah 2016. Semarang
Dias, NP.(2017). Efektifitas jus tomat dan jus wortel terhadap perubahan tekanan
darah tinggi pada pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas 1
Baturaden.
Julianti, E. D., Nurjanah, N., Uken, S & Soestrisno. (2008). Bebas hipertensi
dengan menggunakan terapi jus. Jakarta : Puspa Swara
Saputri, KA.(2016). Perbedaan efektifitas jus mentimun dan jus tomat terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di desa sokawera
kecamatan patikraja banyumas.
46
Setiati, S(2014). Buku ajaran ilmu penyakit dalam. Jakarta : Internal publishing
Smeltzert, S. C., & Bare, B. G. (Eds). (2002). Brunner & Suddarth’s textbook of
medical surgical nursing ( 9th ed). Philadelphia : Lippincot Williams &
Wilkins
Subhash, K., Bose, C., Agrawal, G. (2007). Effect of lycopene from tomatoes on
plasma antioxidant enzymes, lipid peroxidation rate and lipid profil in
grade-1 Hypertension. Journal Nutrision & Metabolism. Vol : 51 (477-81)
Paran, S (2002). New study provides hope for hypertensive patiens, journal
nutrision, vol : 24 (12-13)
Paran, E(2008). Efek Antioksidan Pada Buah Tomat Pada Pasien Hipertensi.
Yudha, E. K., Wahyuningsih, E., Yulianti, D., & Karyuni, P. E. (Eds). (2009).
Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC