faaza
isni
Babe jamal
Keluargaku
Surgaku
hasby
Hingga th
2015
diperkirakan
sebanyak 36
juta orang
warga dunia
meninggal
dunia akibat
Penyakit ginjal kronik
merupakan penyakit yg akan
diderita oleh satu dari
sepuluh orang dewasa
(Prof.DR.HM.Rachmat Soelaiman,Sp.P-KGH/FK
Unpad-RS Hasan Sadikin Bandung)
Gagal ginjal tergolong penyakit
kronis yg bersifat menetap,tdk bisa
disembuhkan(?) dan memerlukan
pengobatan dan rawat jalan yg
cukup lama.pada umumnya pasien
gagal ginjal juga tdk dpt mengatur
dirinya sendiri secara
maksimal,akibat yg lain:
mengalami ketidakseimbangan
Problem
psikologis dan
spiritual yang
muncul antara lain:
sikap
penolakan,marah
perasaan
takut,cemas,rasa tdk
berdaya, putus
asa,merasa
hidupnya tdk
Hipertensi dan
gagal ginjal
Hipertensi
menyumbang 17% dari
penyebab terjadinya
gagal ginjal
Setiap tahun terdiagnosis dua juta
kasus baru penyakit ini. Tahun 2000
saja, hipertensi telah mengakibatkan
10,4 juta kali kunjungan ke dokter.
Bahkan orang yang mempunyai
tekanan darah normal, pada usia 55
th masih mempunyai resiko 90 %
untuk terkena penyakit ini sepanjang
hidupnya.
FAKTOR PSIKOLOGIS
PENYEBAB HIPERTENSI
Dari beragam faktor yang memungkinkan
menjadi penyebab hipertensi, yang dapat
dikategorikan sebagai faktor psikologis
antara lain :
- Gaya Hidup Modern
- Stress yg berlebihan
- Berpikir Negatif
- Kepribadian Type A
- Self Control yg Rendah
GAYA HIDUP MODERN
Orientasinya sangat materialistik
Mengagungkan “sukses” dan kerja
keras
Cenderung kehilangan makna hidup /
tanpa makna (mekanistik)
STRESS YANG BERLEBIHAN
Stress itu bagaikan bumbu masak.
Terlalu sedikit, makanan terasa
hambar. Terlalu banyak akan
membuat muak. Namun bila
jumlahnya tepat maka akan
menghadirkan cita rasa yang dasyat.
Begitulah kira-kira kerja stress.
Penelitian pada “Cornel medical
College” menemukan bahwa :
Tekanan Jiwa selama bertahun-
tahun di tempat kerja
meningkatkan resiko terkena
hipertensi sebanyak 3 kali lebih
besar.
BERPIKIR NEGATIF
Menilai orang lain lebih pada sisi jelek /
negatifnya.
Sulit menerima pendapat orang lain.
Cenderung melihat orang lain “lebih
rendah”
Melihat orang lain sebagai
“musuh/ancaman”
KEPRIBADIAN TYPE ‘A’
Sangat perfect (perfeksionis)
Serius
Kurang memiliki “Sense of Humor”
“takut” salah dan kalah
Tegang dan susah untuk relaxs
Semua pekerjaan harus selesai.
SELF OF CONTROL RENDAH
DAN