Anda di halaman 1dari 9

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN

ng

No. 2278 K/Pid/2007

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH

AGUNG

gu

memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa :


Nama

: I KETUT SWIDJA ;

Tempat lahir

: Gianyar ;

ub
lik

am

ah

Umur / tanggal lahir : 50 tahun / tahun 1955 ;


Jenis kelamin

: Laki-laki ;

Kebangsaan

: Indonesia ;

Tempat tinggal

: di Dusun Pudeh, Desa Tajun, Kecamatan


Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ;
: Hindu ;

ep

Agama

ah
k

Pekerjaan

: Pegawai Negeri Sipil ;

Terdakwa tidak pernah ditahan ;

PERTAMA :

In
do
ne
si

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Gianyar karena didakwa:

A
gu
ng

Bahwa ia Terdakwa I Ketut Swidja pada hari yang tidak dapat dipastikan

lagi tanggal 7 September 1985 atau setidak-tidaknya dalam tahun 1985


bertempat di Dusun Lebih Betenan Kelod, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar,

Kabupaten Gianyar atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk

dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Gianyar, dengan sengaja memakai


akta otentik berupa akta jual beli Nomor 67/1985 yang seolah-olah isinya sesuai

lik

terhadap Wayan Reta dan Ketut Debel, yang dilakukan Terdakwa dengan cara
sebagai berikut :

- Terdakwa telah menggunakan Akta Jual Beli Nomor 67/1985 tanggal 12

ub

ah

dengan kebenaran dan pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian

September 1985 yang berisi tandatangan

Wayan Reta yang dipalsukan

ka

untuk melengkapi persyaratan penerbitan sertifikat hak milik atas tanah yang

ep

diajukan Terdakwa ke Kantor Agraria Kabupaten Gianyar dan dengan

ah

adanya permohonan penerbitan sertifikat oleh Terdakwa yang dilengkapi

yang dipalsukan tersebut telah terbit Sertifikat Hak Milik Nomor 637 atas

on

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

ng

nama I Ketut Swidja terhadap tanah milik Wayan Reta dan Ketut Debel yang

es

dengan surat-surat yang berisi tandatangan Wayan Reta dan Ketut Debel

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

terletak di Subak Medahan Pasedahan Yeh Pekerisan Teben seluas 54 are


persil Nomor 60a Gol. 3, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar ;

ng

- Dengan terbit sertifikat Nomor 637 atas nama I Ketut Swidja terhadap tanah

milik I Gejor yang ahli warisnya Wayan Reta dan Ketut Debel dapat
mengakibatkan Wayan Reta dan Ketut Debel kehilangan haknya atas tanah

gu

tersebut atau kehilangan uang sejumlah harga tanah tersebut yaitu lebih

kurang Rp. 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah) atau

setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

ub
lik

ah

Pasal 266 ayat 2 KUHP ;


ATAU
KEDUA :

am

Bahwa Terdakwa I ketut Swidja pada hari yang tidak dapat dipastikan lagi
tanggal 7 September 1985 atau setidak-tidaknya dalam tahun 1985 bertempat di

ep

Dusun Lebih Betenan Kelod, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Kabupaten

ah
k

Gianyar atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Gianyar, dengan sengaja memakai surat yang isinya

In
do
ne
si

tidak benar atau yang dipalsu seolah-olah benar dan tidak dipalsu berupa akta

jual beli Nomor 67/1985 tanggal 12 September 1985, silsilah keluarga Wayan

A
gu
ng

Reta tanggal 9 Juli 1985 dan Surat Pernyataan tanggal 12 Juli 1985 yang isinya
menerangkan bahwa Wayan Reta dan Ketut Debel adalah ahli waris dari

almarhum I Gejor dan Ketut Debel tidak keberatan terhadap Wayan Reta untuk
menjual sawah yang terletak di Subak Medahan Pasedahan Yeh Pekerisan

Teben seluas 54 are persil Nomor 60a, Gol. 3, Kecamatan Blahbatuh


Kabupaten Gianyar, dan pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian

lik

sebagai berikut :

- Terdakwa telah menggunakan Akta Jual Beli Nomor 67/1985 tanggal 12


September 1985 yang berisi tandatangan Wayan Reta yang dipalsukan,

ub

ah

terhadap Wayan Reta dan Ketut Debel, yang dilakukan Terdakwa dengan cara

Silsilah Keluarga Wayan Reta tangal 9 Juli 1985 yang berisi tanda tangan

ka

Wayan Reta yang dipalsukan dan Surat Pernyataan tanggal 12 Juli 1985

ep

yang isinya menerangkan bahwa Wayan Reta dan Ketut Debel adalah ahli

ah

waris dari alm. I Gejor, dan Ketut Debel tidak keberatan terhadap Wayan

Pekerisan Teben seluas 52 are persil No. 60a, Gol. 3 Kecamatan Blahbatuh

ng

Kabupaten Gianyar yang dipalsukan, untuk melengkapi persyaratan

on

Hal. 2 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

penerbitan sertifikat hak milik atas tanah yang diajukan Terdakwa ke Kantor

es

Reta untuk menjual sawah yang terletak di Subak Medahan Pasedahan Yeh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Agraria Kabupaten Gianyar dan dengan adanya permohonan penerbitan


sertifikat oleh Terdakwa yang dilengkapi dengan surat-surat yang berisi

ng

tandatangan Wayan Reta dan Ketut Debel yang dipalsukan tersebut telah
terbit Sertifikat Hak Milik Nomor 637 atas nama I Ketut Swidja terhadap
tanah milik Wayan Reta dan Ketut Debel yang terletak di Subak Medahan

gu

Pasedahan Yeh Pekerisan Teben seluas 54 are persil Nomor 60a Gol. 3,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar ;

milik I Gejor yang ahli warisnya Wayan Reta dan Ketut Debel dapat
mengakibatkan Wayan Reta dan Ketut Debel kehilangan haknya atas tanah

ub
lik

ah

- Dengan terbit sertifikat Nomor 637 atas nama I Ketut Swidja terhadap tanah

tersebut atau kehilangan uang sejumlah harga tanah tersebut yaitu lebih
kurang Rp. 1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah) atau

am

setidak-tidaknya sekitar jumlah itu ;

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

ep

Pasal 263 ayat 2 KUHP ;

ah
k

Membaca eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa pada tanggal 22


Maret 2007 yang meminta agar Majelis Hakim memutus sebagai berikut :

In
do
ne
si

- Menerima eksepsi Penasihat Hukum dari Terdakwa ;

- Menyatakan kewenangan Penuntut Umum untuk menuntut Terdakwa hapus/

A
gu
ng

gugur karena daluwarsa ;

- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan serta harkat dan


martabatnya ;

- Membebankan biaya perkara kepada negara ;

Membaca putusan Pengadilan Negeri Gianyar No. 36/Pid.B/2007/

PN.GIR, tanggal 12 April 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

lik

- Menyatakan penuntutan dari Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa I


Ketut Swidja tersebut diatas gugur ;
- Menetapkan barang bukti berupa ;

ub

ah

- Menerima eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa untuk sebagian ;

- Foto copy sertifikat hak milik Nomor 1465 atas nama Wayan Reta dan

ka

Warkah yang ada kaitannya dengan penerbitan sertifikat Nomor 1465 ;

ep

- Foto copy Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2386

ah

K/Pdt/1999 tanggal 22 Maret 2001 ;

- Fto copy surat pernyataan yang dibuat oleh I Wayan Reta dan I Ketut

ng

Debel tanggal 12 Juli 1985 ;

on

Hal. 3 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

- Foto copy surat silsilah keluarga I Wayan Reta tanggal 9 Juli 1985 ;

es

- Foto copy surat pernyataan penyerahan tanah tanggal 7 Januari 2002 ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Foto copy surat silsilah keluarga almarhum I Wayan Gejor tanggal 2 Juni
1998 ;

ng

- Foto copy SPT, Nomor 51.04.022.055.000.0097.7/95-02 tahun 1995 ;


- Foto copy akte jual beli Nomor 67/1985 tanggal 12 September 1985 ;
- Foto copy akte jual beli Nomor 164/2002 tanggal 18 April 2002 ;

gu

- Foto copy Berita Acara Penyidik Labkrim Nomor 217/DTF/2004 tanggal


15 September 2004 ;

tanggal 28 Maret 2002 ;


Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;

ub
lik

ah

- Foto copy berita acara pemeriksaan saksi Drs. I Made Suartana, SH

- Sertifikat hak milik Nomor 637 Desa Keramas luas 4190 M2 atas nama I
Ketut Swidja dan warkah yang ada kaitannya dengan penerbitan sertifikat

am

Nomor 637 ;

Dikembalikan kepada Terdakwa I Ketut Swidja ;

ep

- Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar nihil ;

ah
k

Membaca putusan Pengadilan Tinggi Denpasar No. 40/PID.B/2007/

- Menerima permohonan banding Jaksa Penuntut Umum ;

In
do
ne
si

PT.DPS, tanggal 22 Juni 2007 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Gianyar tanggal 12 April 2007

A
gu
ng

Nomor : 36/Pid.B/2007/PN.Gir, yang dimohonkan banding ;

- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam dua tingkat peradilan


kepada Negara ;

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor : 36 Kasasi/

Akta.Pid/2007/PN.Gir, yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri

Gianyar yang menerangkan, bahwa pada tanggal 31 Juli 2007 Jaksa/Penuntut

lik

terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ;

Memperhatikan risalah kasasi bertanggal 10 Agustus 2007 dari

ub

Jaksa/Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi, risalah kasasi mana telah


diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Gianyar pada tanggal 14 Agustus
2007 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

ep

ka

ah

Umum pada Kejaksaan Negeri Gianyar telah mengajukan permohonan kasasi

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahu-

Jaksa/Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 31 Juli

ng

2007 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

on

Hal. 4 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

Gianyar pada tanggal 14 Agustus 2007 dengan demikian permohonan kasasi

es

kan kepada Jaksa/Penuntut Umum pada tanggal 18 Juli 2007 dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan

dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi

ng

tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi


pada pokoknya sebagai berikut :

gu

- Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gianyar telah salah menerapkan hukum

khususnya ketentuan Pasal 78 ayat (1) ke-3 KUHP yo Pasal 79 ke-1 KUHP

ke-1 KUHP yo Pasal 263 ayat (2) KUHP. Hal tersebut nampak dari
pertimbangan Majelis Hakim dalam putusannya hal. 15 yaitu :

ub
lik

ah

yo Pasal 266 ayat (2) KUHP atau Pasal 78 ayat (1) ke-3 KUHP yo Pasal 79

Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa dengan dakwaan Kesatu yang


diatur dan diancam pidana dalam Pasal 266 ayat (2) KUHP dengan

am

ancaman hukuman/pidana penjara paling lama tujuh tahun, sedangkan


dakwaan kedua didakwa dengan dakwaan yang diatur dan diancam pidana

ep

Pasal 263 ayat (2) KUHP diancam hukuman/pidana penjara paling lama

ah
k

enam tahun ;

Bila dihubungkan dengan Pasal 78 ayat (1) ke-3 KUHP, yang merupakan

In
do
ne
si

kewenangan menuntut pidana hapus karena daluwarsa mengenai kejadian


yang diancam dengan pidana penjara lebih dari tiga tahun sesudah dua

A
gu
ng

belas tahun, begitu juga bila dihubungkan dengan Pasal 79 ke-1 KUHP

sudah jelas dan tegas menentukan bahwa tenggang waktu daluwarsa mulai
berlaku pada hari sesudah perbuatan dilakukan kecuali dalam hal mengenai

pemalsuan atau perusakan mata uang tenggang mulai berlaku pada hari
sesudah barang yang dipalsu atau mata uang yang sudah digunakan ;

Menimbang, bahwa dengan demikian sesuai surat dakwaan Jaksa Penuntut

lik

akte otentik dan surat palsu pada tanggal 7 September 1985 atau tanggal 12
September 1985 dan baru diadakan penuntutan dengan melimpahkan
perkara Terdakwa ke Pengadilan Negeri Gianyar tanggal 7 Februari 2007

ub

ah

Umum tersebut di atas sudah jelas Terdakwa diduga telah menggunakan

dan ditetapkan sidang pertama tanggal 2 Maret 2007 berarti sudah berlaku

ka

lebih kurang 21 tahun, lebih dari 12 tahun, sudah termasuk kedaluwarsa, jadi

ep

di sini Majelis menghitungnya sesuai dengan Pasal 79 ke-1 KUHP yaitu

ah

sudah secara jelas dan tegas

tidak perlu ditafsirkan lagi karena sudah

mulai berlaku pada hari sesudah barang yang dipalsu digunakan ;

ng

Bahwa menyimak pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan bahwa

on

Hal. 5 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

Pasal 79 ke-1 KUHP sudah jelas dan tegas menentukan bahwa tenggang

es

merupakan undang-undang ditentukan tenggang kedaluwarsa pemalsuan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

waktu daluwarsa mulai berlaku pada hari sesudah perbuatan dilakukan

kecuali dalam hal mengenai pemalsuan atau perusakan mata uang

ng

tenggang mulai berlaku pada hari sesudaah barang yang dipalsu atau mata
uang yang sudah digunakan ;

Jadi di sini Majelis menghitungnya sesuai dengan Pasal 79 ke-1 KUHP yaitu

gu

sudah secara jelas dan tegas tidak perlu ditafsirkan lagi karena sudah

merupakan undang-undang ditentukan tenggang kedaluwarsa pemalsuan

Ternyata bahwa Majelis Hakim tidak mempertimbangkan pengecualian

tenggang waktu daluwarsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ke-1

ub
lik

ah

mulai berlaku pada hari sesudah barang yang dipalsu digunakan ;

KUHP yang menentukan bahwa : tenggang daluwarsa atau perusakan mata


uang tenggang mulai berlaku pada hari sesudah barang yang dipalsu atau

am

mata uang yang dirusak digunakan oleh si pembuat. Majelis Hakim telah
keliru menerapkan ketentuan Pasal 79 ke-1 KUHP dengan melakukan

ep

penghitungan tenggang daluwarsa yang dimulai pada hari sesudah

ah
k

penggunaan surat yang diduga palsu tersebut sehingga Majelis Hakim


menghitung penggunaan surat palsu tersebut sudah lebih kurang 21 tahun,

In
do
ne
si

lebih dari 12 tahun, sudah termasuk kedaluwarsa ;

Bahwa apabila Majelis Hakim menerapkan secara benar ketentuan Pasal 79

A
gu
ng

ke-1 KUHP tersebut dengan memperhatikan pendapat-pendapat para


sarjana antara lain :

- Pendapat Prof. Satochid Kartanegara, SH dalam bukunya Hukum Pidana


Kumpulan Kuliah Bagian Dua terbitan Balai Lektur Mahasiswa hal. 216
yang menyatakan :

Dari Pasal 79 dapat diketahui, bahwa pada umumnya jangka waktu itu

- Kejahatan pemalsuan surat atau uang.

lik

dengan beberapa pengecualian untuk beberapa delik khusus, yaitu :

ub

Jangka waktu mulai dihitung pada hari berikutnya hari kejahatan itu

ah

mulai berlaku pada hari berikutnya, setelah kejahatan itu dilakukan,

diketahui, artinya : pada hari berikutnya, bahwa barang yang dipalsu-

ka

kan itu digunakan ;

ep

Contoh :

ah

Kejahatan pemalsuan uang yang sudah dilakukan pada tanggal 20

diketahui uang palsu itu dipergunakan ;

ng

Dalam hal ini jangka waktu mulai berlaku pada tanggal 21 Januari

on

Hal. 6 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

1955 ;

es

Januari 1954, akan tetapi baru pada tanggal 20 Januari 1955

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rationya :
Apabila

jangka

waktu

antara

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dilakukannya

pemalsuan

dan

ng

diketahuinya penggunaan barang palsu itu bertepatan dengan jangka

waktu kedaluwarsa, maka akan timbul kemungkinan bahwa kejahatan


itu tidak tidak dapat dituntut ;

gu

Oleh sebab itu, jangka waktu kedaluwarsa baru mulai dihitung dari
hari berikutnya setelah diketahuinya penggunaan barang palsu itu ;

- Pendapat Prof.Drs.H. Ak. Noch Anwar, SH (Dading-1986, hal. 126127) dalam bukunya BEBERAPA KETENTUAN UMUM DALAM

ub
lik

ah

BUKU PERTAMA KUHP yang menyatakan ;

Bahwa dengan bunyi keterangan Pasal 79 KUHP telah diatur tentang


patokan kapan mulai dihitung daluwarsa terhadap suatu tindak

am

pidana, yang mana secara umum disebutnya bahwa daluwarsa mulai


dihitung keesokan harinya sesudah perbuatan tersebut dilakukan

ah
k

Disini

disebutkan

ep

kecuali :
secara

khusus

terhadap

mulai

dihitungnya

daluwarsa yang menyimpang dari ketentuan umum yaitu :

In
do
ne
si

a. Kejahatan pemalsuan surat atau uang : dimulai satu hari setelah


diketahuinya bahwa benda yang dipalsu tersebut dipergunakan ;

A
gu
ng

b. Dan seterusnya ;

Dan apa yang menjadi pertimbangan sehingga dimasukkannya

ketentuan dimulainya daluwarsa sebagaimana diatur dalam Pasal 79

(71 Sr), kami kutip uraian sarjana Belanda yang bernama Jan
Rewilink

dalam bukunya

HUKUM PIDANA/KOMENTAR ATAS

PASAL-PASAL TERPENTING DARI KUHP BELANDA hal. 437 yang


menyebutkan :

lik

ah

Bahwa dua pasal yang dimaksud oleh keterangan Pasal 71 Sr (Pasal


79 KUHP) dengan istilah feit (tindak pidana), jawabannya adalah

ub

terpenuhinya semua unsur dari perumusan delik, untuk delik-delik


materiil artinya : bukan waktu tindakan itu dilakukan, justru saat

ka

munculnya akibat dari tindakan tersebut terutama bagi delik-delik

ep

materiil. Pemahaman tersebut merupakan hal sangat penting antara

ah

tindakan dengan munculnya akibatnya bisa saja terentang jarak

pada tindakan/perbuatan (daad), sudah daluwarsa sebelum delik

ng

tersebut terwujud sempurna . Maka seharusnya Majelis Hakim dalam

on

Hal. 7 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

menentukan mulai penghitungan jangka waktu daluwarsa adalah dari

es

tahunan sedemikian sehingga kewenangan penuntut yang dikaitkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

hari berikutnya setelah diketahuinya penggunaan surat palsu. Namun


kapan diketahuinya penggunaan surat palsu tersebut sama sekali

ng

tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim sehingga Majelis Hakim

keliru dalam menentukan kapan jangka waktu kedaluarsa mulai


dihitung ;

gu

Seharusnya Majelis Hakim sebelum mengambil putusan terlebih


dahulu memeriksa pokok perkara untuk mengetahui kapan diketahui-

nya penggunaan surat palsu tersebut sehingga dapat menentukan


kapan jangka waktu kedaluwarsa mulai dihitung dan apakah perkara

ub
lik

ah

tersebut sudah kedaluwarsa atau tidak ;

Bahwa ternyata dari berkas perkara atas nama Terdakwa I KETUT


SWIDJA diketahui bahwa penggunaan surat palsu tersebut oleh

am

Terdakwa I KETUT SWIDJA baru diketahui oleh pelapor MADE


WEKER als. JRO MANGKU PURA BESI pada tanggal 30 Juli 2004

ep

yang sekaligus melaporkan ke Kepolisian sesuai dengan laporan

ah
k

Polisi No.Pol. LP/185/VII/2004/Dit.Reskrim, yang dibuat pada hari


Jumat tanggal 30 Juli 2004. Dengan demikian maka seharusnya

In
do
ne
si

jangka waktu kedaluwarsa mulai dihitung sejak tanggal 30 Juli 2004

saat diketahuinya barang palsu tersebut digunakan. Jadi tenggang

A
gu
ng

waktu tersebut baru berlaku lebih kurang 2 tahun 7 bulan sehingga


delik tersebut belum termasuk kedaluwarsa ;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

berpendapat :

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena

judex facti tidak salah menerapkan peraturan hukum/telah menerapkan sebagai-

lik

terhadap putusan Pengadilan Negeri atas keberatan (= bukan eksepsi) yang


diajukan Terdakwa/Penasihat Hukumnya adalah perlawanan yang diajukan

ub

Jaksa/Penuntut Umum kepada Pengadilan Tinggi (bukan banding) dan putusan


Pengadilan Tinggi terhadap perlawanan tersebut merupakan putusan akhir tidak
dapat dikasasi ;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Jaksa/Penuntut

ep

ka

ah

mana mestinya, lagi pula berdasarkan Pasal 156 KUHAP upaya hukum

Umum tidak dapat diterima, dan penuntutan dari Jaksa/Penuntut Umum

Undang-Undang No. 8 Tahun 1981, Undang-Undang

ng

Memperhatikan

on

Hal. 8 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

No. 4 Tahun 2004, Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah

es

kepada Negara ;

dinyatakan gugur, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan undang-undang serta


peraturan lain yang bersangkutan ;

ng

MENGADILI

gu

Menyatakan tidak dapat diterima permohonan kasasi dari Pemohon


Kasasi : Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Gianyar tersebut ;

Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

Agung pada hari Rabu, tanggal 30 Januari 2008 oleh Iskandar Kamil, S.H.

ub
lik

ah

Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua

Majelis, Prof.Dr. Komariah Emong Sapardjaja, S.H. dan M. Bahaudin Qaudry,

am

S.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang


terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta HakimHakim anggota tersebut, dan dibantu oleh Rudi Suparmono, S.H.,M.H. Panitera

ep

ah
k

Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum dan


Terdakwa ;

K e t u a ;
ttd./.-

A
gu
ng

Prof. Dr. Komariah Emong Sapardjaja, S.H.

In
do
ne
si

Hakim-Hakim Anggota ;
ttd./.-

Iskandar Kamil, S.H.

ttd./.-

M. Bahaudin Qaurdy, S.H.

Panitera Pengganti ;
ttd./.-

ah

Rudi Suparmono, S.H.,M.H.


Untuk Salinan

ka

ub

lik

Mahkamah Agung R.I.


Panitera
Panitera Muda Perkara Pidana

es
on

Hal. 9 dari 9 hal. Put. No. 2278 K/Pid/2007

In
d

gu

ng

ah

ep

M.D. PASARIBU, S.H.,M.Hum.


NIP. 040.036.589.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai