Anda di halaman 1dari 10

Bed Side Teaching

HERNIA SCROTALIS STRANGULATA SINISTRA

Oleh :
Indah Ulfanov Pratiwi, S. Ked
NIM: 71 2018 011

Pembimbing
dr. H. Gunawan Tohir, Sp.B., MM.

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020

1
BST

1.1. Identifikasi Pasien


Nama : Tn. M Bin Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 20 September 1962 (58 tahun)
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Jl. Dukuh RT. 001 Tegal Binangun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
MRS : 14 September 2020
No. RM : 59.25.32
Pembiayaan : BPJS

1.2. Anamnesis (Auto anamnesis, Senin 14 September 2020)


Keluhan Utama
Benjolan pada kantong buah zakar sebelah kiri yang tidak bisa
dimasukkan dan terasa nyeri hebat sejak 6 jam SMRS.

Keluhan Tambahan
Demam, badan terasa lemas, tidak nafsu makan, mual dan tidak bisa
BAB sejak 3 hari SMRS.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien datang ke poliklinik bedah RSUD Palembang Bari dengan
keluhan nyeri hebat yang dirasakan sejak 5 jam yang lalu di sekitar
benjolan pada kantong buah zakar sebelah kiri yang tidak dapat
dimasukkan kembali sejak 3 hari sebelum pasien masuk rumah sakit.
Pasien mengatakan benjolan telah muncul sejak 5 tahun yang lalu di
sekitar lipat paha kiri yang hilang timbul, benjolan menghilang saat tiduran
atau istirahat dan menonjol saat mengangkat benda berat, mengejan dan
batuk. Awalnya benjolan berukuran sebesar telur puyuh, tidak nyeri, tidak

2
kemerahan, dan tidak panas,. Tidak ada keluhan demam, mual, muntah,
lemas, penurunan nafsu makan, dan perut kembung. BAB dan BAK seperti
biasa. Menurut pasien, benjolan dirasakan semakin lama semakin
membesar, namun masih bisa dimasukkan dengan jari.
Pasien mengaku bahwa benjolan tersebut turun ke kantong buah
zakar sebelah kiri dan semakin membesar pada 2 tahun yang lalu.
Benjolan menjadi berukuran seperti bola tenis, terasa kenyal, dapat
digerakkan, tidak nyeri, tidak panas, warna sama seperti kulit sekitarnya,
dan benjolan masih bersifat hilang timbul. Benjolan timbul bila pasien
berdiri, mengangkat barang berat dan mengedan. Benjolan hilang sendiri
bila pasien berbaring. Benjolan dapat didorong masuk dengan jari. Tidak
ada keluhan demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, perut
kembung, BAB dan BAK.
Kurang lebih sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
merasakan bahwa benjolan tidak tampak seperti biasanya, pasien
mengatakan ukuran benjolan tampak seperti buah pir, berwarna
kemerahan, tidak panas dan tidak nyeri. Pasien mencoba memasukkan
benjolan tapi tidak bisa. Pasien mencoba berbaring dan istirahat, namun
benjolan juga tidak menghilang. Pasien juga mengaku adanya penurunan
nafsu makan, mual (+), muntah (+).Keluhan nyeri sekitar benjolan
disangkal. Pasien mengeluh tidak bisa BAB. BAK seperti biasa.
Pasien merasakan nyeri disekitar benjolan kurang lebih 6 jam
sebelum masuk rumah sakit, nyeri yang dirasakan menetap dan semakin
hebat. Benjolan berwarna sedikit kemerahan dan teraba hangat. Keluhan
demam, mual, muntah, serta tidak bisa BAB masih dirasakan. Pasien tidak
mengonsumsi obat apapun untuk meredakan keluhannya.

Riwayat Penyakit Terdahulu


Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa, Pasien tidak memiliki
riwayat hipertensi, kencing manis, dan trauma.

3
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi, diabetes mellitus atau penyakit keganasan lainnya.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien bekerja sebagai buruh angkut barang. Pasien tinggal bersama
dengana istri dan anaknya. Biaya pengobatan menggunakan BPJS. Kesan
ekonomi kurang.

Riwayat kebiasaan
Pasien memiliki pekerjaan yang membutuhkan daya fisik yang
kuat dan tergolong aktivitas yang berat dan terus-menerus. Pasien mengaku
perokok dan sering batuk. Riwayat obat-obatan dan alkohol disangkal.

1.3. Pemeriksaan Fisik


Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4, V5, M6)
VAS :9

Nyeri berdasarkan SOCRATES


Site (Lokasi) : Nyeri pada buah zakar sebelah kiri
Onset (Mulai timbul) : Enam jam SMRS
Character (Sifat) : Nyeri hebat menetap

4
Radiation (Penjalaran) : Nyeri tidak menjalar
Association (Hubungan) : Mengedan, mengangkat benda
berat
Timing (Saat terjadinya) : Timbul perlahan dan menetap
Exacerbating and relieving factor : Nyeri saat menarik nafas dalam
dan batuk. Nyeri bersifat
menetap dan tidak berkurang
saat istirahat
Severity (Tingkat keparahan) :9

BB : 65 Kg
TB : 170 cm
IMT : 22,49 kg/m2 (Normoweight)

Tanda Vital
Pernafasan : 24 x/menit
Nadi : 112 x/menit, isi dan tegangan cukup
Suhu : 37,9ºC
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Keadaan Khusus
Kepala : kesan normocephalic.
a. Mata : Konjungtiva pucat (+/+), corpus alienum (-/-), edem
palpebra (-/-), hematoma palpebra interior (-/-), reflek
pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor kanan kiri (3mm/3mm),
raccoon eyes (-/-)
b. Hidung : Napas cuping hidung (-/-), deformitas (-), jejas (-)
c. Telinga : Jejas (-), othorea (-/-),
d. Mulut : Bibir kering (+), sianosis (-), lembab (-), perdarahan (-)
e. Leher : Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O
f. Thoraks
 Pulmo
1. Inspeksi : Normochest, pergerakan dada simetris, Retraksi (-)
2. Palpasi : Tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri
tekan (-), stem fremitus sama simetris bilateral.

5
3. Perkusi : sonor di kedua lapang paru
4. Auskultasi : vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-).
 Jantung
1. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
2. Palpasi : Ictus kordis tidak teraba, trill (-)
3. Perkusi :
 Batas kanan: ICS IV, linea sternalis dextra
 Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
 Batas atas : ICS II, línea parasternalis sinistra
4. Auskultasi : Suara dasar : S1-S2 (+) normal, regular, frekuensi
112x/menit, murmur (-), gallop (-).

g. Abdomen:
Inspeksi : Warna kulit kecoklatan, perut cembung (+),
distensi abdomen (+), darm steifung (-), darm
contour (-), caput medusa (-), spider nevi (-),
hematom (-), luka bekas operasi (-), massa (-),
peristaltik usus tidak terlihat.
Palpasi : Tegang (+), nyeri tekan kuadran kiri bawah (+),
tidak teraba massa, tidak terdapat hepatomegali,
tidak terdapat splenomegali, ballottement (-),
Perkusi : Hipertimpani (+), nyeri ketok (+) kuadran kiri
bawah, shifting dullness (-), undulasi (-), nyeri
ketok CVA (-)
Auskultasi : Bising usus meningkat (+), bruit (-), metallic
sound (-)
h. Genitalia Eksterna (Status lokalis regio scrotalis sinistra)

Inspeksi : Skrotum kiri tampak lebih besar dari skrotum


kanan, tampak benjolan sebesar buah pir dari regio
ingunalis sinistra sampai pada skrotum sinistra,
warna kulit sedikit kemerahan, skin tag (-), testis
terletak lebih horizontal dari sebelah kanan (-)/
angel sign (-), posisi testis sebelah kiri lebih tinggi
dari sebelah kanan (-)/ deming sign (-)

6
Palpasi : Permukaan massa rata, tidak berdungkul, tepi rata,
berbatas tegas, ukuran diameter benjolan 11,5 cm,
teraba hangat (+), nyeri tekan (+), konsistensi
kenyal, mobile (+), fluktuasi (-), pulsasi (-)
Auskultasi : Bising usus menurun (+).
j. Ekstremitas : Dalam batas normal.

1.4. Pemeriksaan Penunjang (14 September 2020)


 Pemeriksaan Darah Rutin dan kimia klinik
Hb : 13,6 g/dl (N : 14-18 g/dl)
Ht : 43 vol% (N : 37-47 vol%)
Leukosit : 12.000 mm³ (N : 5000-10000/mm³)
Trombosit : 265.000 mm³ (N : 200000-500000/mm³)
LED : 12 mm/jam (N : <10 mm/jam)
Hitung Jenis : 4/3/3/85/8/5 -> shift to the right
GDS : 122 mg/dL (N : < 180mg/dl)
CT : 4 menit (N : 1-5 menit)
BT : 2 menit (N : 1-3 menit)
 Pemeriksaan EKG

7
Interpretasi EKG:
a. Tampak irama sinus
b. Axis normal
c. Interval R-R regular dengan HR 60 x/m.
Kesan: EKG dalam batas normal
 Pemeriksaan Transiluminasi
Negatif
 Pemeriksaan Hernia
a. finger test : Sulit dinilai
b. thumb test : Sulit dinilai
c. Zieman’s test : Sulit dinilai
 Pemeriksaan Radiologis
Foto polos abdomen 3 posisi

Interpretasi Pemeriksaan:

8
- Dilatasi di proximal sumbatan (sumbatan paling distal di ileocecal
junction) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan.
- Coil spring appearance
- Herring bone appearance
- Air fluid level yang pendek-pendek dan banyak (step ladder sign)
Kesan:
Ileus Obstruktif ec Hernia Scrotalis Strangulata Sinistra

1.5 Diagnosis Banding


1. Hernia Scrotalis Stranglata Sinistra
2. Hidrocel
3. Orchitis
4. Torsio Testis

Hernia
Klinis Kasus Scrotalis Hidrokel Orchitis Torsio
Strangulata Testis
Benjolan hilang
- - - -
timbul
Nyeri hebat ++ - -/+ +
Demam + - ++ -/+
Tidak Mual dan
-/+ + -/+ -/+
Muntah
Tes
- + - -
Transluminasi
Auskultasi:
+ - - -
Bising Usus (+)
Angel sign - - - +
Deming sign - - - +

1.6. Diagnosis Kerja


Hernia Scrotalis Strangulata Sinistra

1.7. KDU
3B

9
1.8. Penatalaksanaan
A. Nonfarmakologis :
1. Promotif
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai definisi
hernia, tatalaksana dan komplikasi yang dapat terjadi
2. Preventif
 Jika ada keluarga dengan riwayat hernia secara kongenital
sebaiknya memeriksakan diri ke dokter
 Meminta pasien untuk tidak mengangkat beban berat
 Menganjurkan pasien berbaring dengan posisi trendeleburg
dengan sudut 15-20 derajat dari hernia
3. Kuratif
Rujuk ke dokter bedah (operasi)
4. Rehabilitatif
Menganjurkan pasien untuk tidak bekerja berat setelah operasi
B. Farmakologis :
a. IVFD RL gtt 33x/menit
b. Pemasangan Down Catether
c. Pemasangan NGT
d. Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
e. Tindakan pembedahan

1.9. Komplikasi
a. Peritonitis
b. Sepsis
c. Atrofi testis pasca pembedahan

1.10 Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

10

Anda mungkin juga menyukai