Oleh :
Indah Ulfanov Pratiwi, S. Ked
NIM: 71 2018 011
Pembimbing
dr. H. Gunawan Tohir, Sp.B., MM.
1
BST
Keluhan Tambahan
Demam, badan terasa lemas, tidak nafsu makan, mual dan tidak bisa
BAB sejak 3 hari SMRS.
2
kemerahan, dan tidak panas,. Tidak ada keluhan demam, mual, muntah,
lemas, penurunan nafsu makan, dan perut kembung. BAB dan BAK seperti
biasa. Menurut pasien, benjolan dirasakan semakin lama semakin
membesar, namun masih bisa dimasukkan dengan jari.
Pasien mengaku bahwa benjolan tersebut turun ke kantong buah
zakar sebelah kiri dan semakin membesar pada 2 tahun yang lalu.
Benjolan menjadi berukuran seperti bola tenis, terasa kenyal, dapat
digerakkan, tidak nyeri, tidak panas, warna sama seperti kulit sekitarnya,
dan benjolan masih bersifat hilang timbul. Benjolan timbul bila pasien
berdiri, mengangkat barang berat dan mengedan. Benjolan hilang sendiri
bila pasien berbaring. Benjolan dapat didorong masuk dengan jari. Tidak
ada keluhan demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, perut
kembung, BAB dan BAK.
Kurang lebih sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
merasakan bahwa benjolan tidak tampak seperti biasanya, pasien
mengatakan ukuran benjolan tampak seperti buah pir, berwarna
kemerahan, tidak panas dan tidak nyeri. Pasien mencoba memasukkan
benjolan tapi tidak bisa. Pasien mencoba berbaring dan istirahat, namun
benjolan juga tidak menghilang. Pasien juga mengaku adanya penurunan
nafsu makan, mual (+), muntah (+).Keluhan nyeri sekitar benjolan
disangkal. Pasien mengeluh tidak bisa BAB. BAK seperti biasa.
Pasien merasakan nyeri disekitar benjolan kurang lebih 6 jam
sebelum masuk rumah sakit, nyeri yang dirasakan menetap dan semakin
hebat. Benjolan berwarna sedikit kemerahan dan teraba hangat. Keluhan
demam, mual, muntah, serta tidak bisa BAB masih dirasakan. Pasien tidak
mengonsumsi obat apapun untuk meredakan keluhannya.
3
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi, diabetes mellitus atau penyakit keganasan lainnya.
Riwayat kebiasaan
Pasien memiliki pekerjaan yang membutuhkan daya fisik yang
kuat dan tergolong aktivitas yang berat dan terus-menerus. Pasien mengaku
perokok dan sering batuk. Riwayat obat-obatan dan alkohol disangkal.
4
Radiation (Penjalaran) : Nyeri tidak menjalar
Association (Hubungan) : Mengedan, mengangkat benda
berat
Timing (Saat terjadinya) : Timbul perlahan dan menetap
Exacerbating and relieving factor : Nyeri saat menarik nafas dalam
dan batuk. Nyeri bersifat
menetap dan tidak berkurang
saat istirahat
Severity (Tingkat keparahan) :9
BB : 65 Kg
TB : 170 cm
IMT : 22,49 kg/m2 (Normoweight)
Tanda Vital
Pernafasan : 24 x/menit
Nadi : 112 x/menit, isi dan tegangan cukup
Suhu : 37,9ºC
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Keadaan Khusus
Kepala : kesan normocephalic.
a. Mata : Konjungtiva pucat (+/+), corpus alienum (-/-), edem
palpebra (-/-), hematoma palpebra interior (-/-), reflek
pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor kanan kiri (3mm/3mm),
raccoon eyes (-/-)
b. Hidung : Napas cuping hidung (-/-), deformitas (-), jejas (-)
c. Telinga : Jejas (-), othorea (-/-),
d. Mulut : Bibir kering (+), sianosis (-), lembab (-), perdarahan (-)
e. Leher : Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O
f. Thoraks
Pulmo
1. Inspeksi : Normochest, pergerakan dada simetris, Retraksi (-)
2. Palpasi : Tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri
tekan (-), stem fremitus sama simetris bilateral.
5
3. Perkusi : sonor di kedua lapang paru
4. Auskultasi : vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-).
Jantung
1. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
2. Palpasi : Ictus kordis tidak teraba, trill (-)
3. Perkusi :
Batas kanan: ICS IV, linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
Batas atas : ICS II, línea parasternalis sinistra
4. Auskultasi : Suara dasar : S1-S2 (+) normal, regular, frekuensi
112x/menit, murmur (-), gallop (-).
g. Abdomen:
Inspeksi : Warna kulit kecoklatan, perut cembung (+),
distensi abdomen (+), darm steifung (-), darm
contour (-), caput medusa (-), spider nevi (-),
hematom (-), luka bekas operasi (-), massa (-),
peristaltik usus tidak terlihat.
Palpasi : Tegang (+), nyeri tekan kuadran kiri bawah (+),
tidak teraba massa, tidak terdapat hepatomegali,
tidak terdapat splenomegali, ballottement (-),
Perkusi : Hipertimpani (+), nyeri ketok (+) kuadran kiri
bawah, shifting dullness (-), undulasi (-), nyeri
ketok CVA (-)
Auskultasi : Bising usus meningkat (+), bruit (-), metallic
sound (-)
h. Genitalia Eksterna (Status lokalis regio scrotalis sinistra)
6
Palpasi : Permukaan massa rata, tidak berdungkul, tepi rata,
berbatas tegas, ukuran diameter benjolan 11,5 cm,
teraba hangat (+), nyeri tekan (+), konsistensi
kenyal, mobile (+), fluktuasi (-), pulsasi (-)
Auskultasi : Bising usus menurun (+).
j. Ekstremitas : Dalam batas normal.
7
Interpretasi EKG:
a. Tampak irama sinus
b. Axis normal
c. Interval R-R regular dengan HR 60 x/m.
Kesan: EKG dalam batas normal
Pemeriksaan Transiluminasi
Negatif
Pemeriksaan Hernia
a. finger test : Sulit dinilai
b. thumb test : Sulit dinilai
c. Zieman’s test : Sulit dinilai
Pemeriksaan Radiologis
Foto polos abdomen 3 posisi
Interpretasi Pemeriksaan:
8
- Dilatasi di proximal sumbatan (sumbatan paling distal di ileocecal
junction) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan.
- Coil spring appearance
- Herring bone appearance
- Air fluid level yang pendek-pendek dan banyak (step ladder sign)
Kesan:
Ileus Obstruktif ec Hernia Scrotalis Strangulata Sinistra
Hernia
Klinis Kasus Scrotalis Hidrokel Orchitis Torsio
Strangulata Testis
Benjolan hilang
- - - -
timbul
Nyeri hebat ++ - -/+ +
Demam + - ++ -/+
Tidak Mual dan
-/+ + -/+ -/+
Muntah
Tes
- + - -
Transluminasi
Auskultasi:
+ - - -
Bising Usus (+)
Angel sign - - - +
Deming sign - - - +
1.7. KDU
3B
9
1.8. Penatalaksanaan
A. Nonfarmakologis :
1. Promotif
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai definisi
hernia, tatalaksana dan komplikasi yang dapat terjadi
2. Preventif
Jika ada keluarga dengan riwayat hernia secara kongenital
sebaiknya memeriksakan diri ke dokter
Meminta pasien untuk tidak mengangkat beban berat
Menganjurkan pasien berbaring dengan posisi trendeleburg
dengan sudut 15-20 derajat dari hernia
3. Kuratif
Rujuk ke dokter bedah (operasi)
4. Rehabilitatif
Menganjurkan pasien untuk tidak bekerja berat setelah operasi
B. Farmakologis :
a. IVFD RL gtt 33x/menit
b. Pemasangan Down Catether
c. Pemasangan NGT
d. Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
e. Tindakan pembedahan
1.9. Komplikasi
a. Peritonitis
b. Sepsis
c. Atrofi testis pasca pembedahan
1.10 Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
10