Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI Jhuvan

1. Pada kasus ini mengapa diberikan asiklovir? Mengapa bukan obat antivirus lainnya?
Jawab :
Acyclovir adalah suatu prodrug yang baru memiliki efek antivirus setelah di metabolism
menjadi asiklovir trifosfat. Asiklofir difosfat menghambat sintesis DNA virus melalui dua
mekanisme yaitu berkompetisi dengan 2’-deoksiguanosis trifosfat untuk DNA polymerase virus
sehingga terjadi pengikatan ke cetakan DNA sebagai suatu kompleks ireversibel dan
pengakhiran pembentukan rantai setelah obat masuk ke DNA virus. Asiklovir dipilih karena
memiliki efek samping yang masih bisa ditoleransi,
 Sedangkan pada obat antivirus valasiklovir memang memiliki
mekanisme kerja yang sama seperti asiklovir tetapi pernah dilaporkan
valasiklovir memiliki efek samping mikroangiopati trombolitik pada
pasien immunosupresi dan pada dosis yang tinggi pernah dilaporkan
terdapat delirium, halusinasi dan kejang.
 Pada famsiklovir bekerja menghambat sintesis DNA, namun tidak
menyebabkan penghentian pembentukan rantai.

2. Mengapa pasien diberikan obat asiklovir berupa oral bukan dalam bentuk krim?
Jawab :
 Karena krim asiklovir topikal secara substansial kurang efektif dibandingkan
dengan terapi oral asiklovir.
 Pada obat topikal hanya berkerja pada tempat yang dioleskan obat,
sedangkan pada asiklovir sistemik langsung menghalangi replikasi
virus karena bekerja langsung menghambat sintesis DNA virus dengan
inhibisi sintesis DNA virus dan pengakhiran pembentukan rantai.
 Selain itu pemberian asiklovir secara oral dapat mengurangi jumlah lesi dan secara
signifikan mempercepat terjadinya krusta serta mengurangi gejala konstitusi.5

3. Kenapa obat antivirus asiklovir diberikan selama 7 hari?


Jawab :

1
Penularan penyakit herpes zoster berlangsung selama 7-10 hari . Oleh karena itu
antibiotik asikovir diberikan dengan dosis 5 x 800 mg/ hari selama 7-10 hari, famsiklovir 3 x
500 mg/ hari selama 7 hari dan valasiklovir 3 x 1000 mg/ hari selama 7 hari karena dapat

mencegah progresivitas erupsi, mengurangi komplikasi sistemik varisela dan


herpes zoster, mengurangi nyeri selama pengobatan dan mengurangi risiko
terjadinya NPH, namun pengobatan sebaiknya diberikan dalam kurun waktu 72
jam sejak onset.7

4. Apa saja faktor predisposisi impetigo vesikobulosa ?


Jawab :
Faktor predisposisi impetigo vesikobulosa antara lain:
a) higiene buruk
b) penurunan daya tahan tubuh (malnutrisi, diabetes mellitus)
c) kerusakan epidermis.19

5. Mengapa prognosis Quo et cosmetica pada kasus ini dubia ad bonam?


Jawab :
Karena hal ini bergantung pada pencegahan dan pengobatan yang dilakukan, dimana pada
pasien herpes zoster dapat terjadi infeksi sekunder yang menimbulkan scar. Apabila pasien
melakukan pengobatan secara teratur dan menjaga kebersihan diri maka prognosis dapat lebih
mengarah ke bonam. Namun, jika pasien tidak melakukan pengobatan secara teratur dan
hygiene yang kurang baik maka kemungkinan untuk munculnya scar lebih tinggi sehingga
prognosis mengarah ke dubia.16

6. Apa alasan memilih diagnosis banding herpes zoster, dermatitis venenata dan impetigo
vesikobulosa?
Jawab :
Karena herpes zoster, dermatitis venenata dan impetigo vesikobulosa merupakan beberapa
penyakit yang di tandai dengan erupsi kulit berupa timbulnya gelembung kemerahan berisi
cairan. Yang membedakan herpes zoster, dermatitis venenata dan impetigo vesikobulosa adalah
pada herpes zoster, keluhan diawali dengan adanya gejala prodromal berupa sensasi abnormal
atau nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal, parestesia sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar

2
dari ringan sampai berat sebelum timbulnya erupsi kulit. Sedangkan pada dermatitis venenata
dan impetigo vesikobulosa tidak terdapat gejala prodromal.1

7. Apakah pada kasus dapat terjadi komplikasi berupa NPH?


Jawab :
Pada kasus ini masih terdapat kemungkinan untuk terjadinya komplikasi NPH, yaitu nyeri
yang masih menetap di area yang terkena meskipun kelainan kulitnya sudah mengalami
resolusi. Hal ini sesuai dengan faktor risiko terjadinya NPH yaitu :
 Usia > 50 tahun
 Wanita
 Adanya gejala prodromal
 Nyeri hebat
 Pemeriksaan PCR didapatkan VZV viremia1

8. Apa obat yang dapat diberikan jika telah terjadi NPH ?


Jawab :
Menurut FDA, obat yang dapat diberikan pada NPH adalah pregabalin. Obat tersebut lebih
baik daripada obat gaba yang analog karena efek sampingnya lebih sedikit, lebih poten (2-4
kali), kerjanya lebih cepat serta pengaturan dosis lebih sederhana. Dosis awal yang diberikan
adalah 2 x 75 mg sehari, setelah 3 – 7 hari bila responnya kurang dapat dinaikkan menjadi 2 x
150 mg sehari. Dosis maksimum 600 mg per hari.14

9. Pada kasus ini apakah dapat terjadi komplikasi berupa Neuralgia Paska Herpes (NPH)?
Jawab :
NPH adalah nyeri pada pasien herpes zoster yang masih menetap setelah rash tidak ada lagi.
Keluhan nyeri NPH dapat berupa :
 nyeri yang terus menerus (sebagai rasa terbakar, berdenyut),
 nyeri intermiten (seperti menusuk-nusuk, sakit menyentak-nyentak)
 atau alodinia (nyeri yang disebabkan stimulus misalnya tersenggol baju sudah terasa nyeri.

Nyeri ini dapat mengganggu tidur, depresi, anoreksia, berat badan turun, dan isolasi social. Pada
kasus ini terdapat kemungkinan untuk terjadinya komplikasi NPH. Adapun factor resiko
terjadinya NPH adalah usia tua, gejala prodromal yang berat, dan nyeri akut herpes zoster yang
berat.7

Anda mungkin juga menyukai