- duramater
- arachnoid
- piamater
• Terbentang dari foramen magnum
sampai dengan L1
• Di L1 melonjong dan agak
melebar yang disebut conus
terminalis atau conus medullaris.
Di dorsal terdapat :
• Sulcus Medianus Posterior
• Sulcus Lateralis Posterior
• Sulcus Intermedius Posterior
Karena adanya Sulcus tersebut
terbentuk 3 kolom :
o Funiculus Anterior
o Funiculus Lateralis
o Funiculus Posterior
7
STRUKTUR DALAM MEDULA SPINALIS
TERDIRI DARI :
• Canalis Centralis (pada bagian central)
• Berisi LCS
• Ke cranial bermuara/berhubungan dgn Ventriculus Quartus
• Ke caudal → Buntu → Ventriculus Terminalis
• Massa jaringan syaraf (di perifer), td :
• SUBSTANTIA ALBA (superficial)
• SUBSTANTIA GRISEA (profunda)
MEDULLA SPINALIS
• Substansi Alba
• Berwarna putih di bagian luar medulla spinalis
• Warna putih mengkilat karena mengandung lemak
• Merupakan kumpulan jurai-jurai serabut memanjang
berselubung bahan mielin
• Substansi Grisea
• Bagian dalam medula spinalis, seperti kupu-kupu didalamnya
• Terdiri dari jurai serabut halus yang tidak bermielin
PERJALANAN SERABUT SARAF DALAM MEDULA
SPINALIS TERBAGI MENJADI DUA, JALUR DESENDEN
DAN JALUR ASENDEN.
Tractus sensibiliti = terdapat di dalam funiculus
posterior, merupakan serabut ascendent yang
Tractus motorius = terdapat didalam funiculus
terdiri dari;
lateralis dan anterior, merupakan serabut
T. Spino thalamicus lateralis
desendent, terdiri dari;
T. Spino thalamicus anterior
T. Corticospinalis lateralis
Fasiculus grasii
T. Corticospinalis ventralis
Fasiculus cutaneus
T. Vestibulospinalis
T. Spino cereberalis posterior
T. Reticulospinalis
T. Spino cereberalis anterior
T. Tectospinalis
T. Spino corticalis
T. Rubrospinalis
T. Spino vestibularis
T. Oliva spinalis (hanya terdapat pada pars
T. Spino reticularis
servikalis)
T. Spino tectalis
T. Spino pontinus
T. Spino olivaris
Tractus Spinocerebellaris Post/Dorsal (tonus otot +
tendo,ligamentum,capsula art )
Arteri tsb berjalan bersama saraf spinal menyusup melalui duramater membagi menjadi a.radikular
dorsal dan a.radikular ventral.
Arteri spinalis anterior dibentuk oleh
cabang kanan dan dari segmen
intrakranial kedua arteri vertebralis.
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu kornu motorik dan kornu ventralis
2. Mengurus kegiatan reflek spinalis dan refles lutut
3. Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju serebelum
4. Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh
5. Menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya,
6. Menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik
7. Memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
JENIS GANGGUAN MEDULA SPINALIS
1. Gangguan Kongenital
2. Trauma
3. Neoplasma
4. Inflamasi
JENIS LESI PADA MEDULLA SPINALIS
Gejala
a. Gangguan motorik (UMN) :
Paraplegi/paresis : dibawah thoracal I
Tetraplegi/paresis : diatas Cervical VIII
b. Gangguan sensibilitas :
• Sesuai lesi dan berbatas tegas
c. Gangguan otonom :
• Miksi
• Defekasi
• Sekresi keringat
LESI DISEMINATA
• Etiologi :
• Infeksi virus
• Degenerasi
• Gejala :
• Gangguan motorik : kelumpuhan asimetris, beberapa dermatom MS
• Gangguan sensorik : asimetris
• Gangguan otonom ±
LESI DIFUSA
• Etiologi :
• Virus
• Toksik/kimia
• Gejala
• Gangguan motorik dan sensorik > 1 segmen
GANGGUAN MEDULA SPINALIS
• Trauma Medula spinalis adalah cedera yang biasanya berupa fraktur atau cedera lain pada tulang
vertebra, korda spinalis itu sendiri, yang terletak didalam kolumna vertebralis, dapat terpotong,
tertarik, terpilin atau tertekan. Kerusakan pada kolumna vertaebralis atau korda dapat terjadi
disetiap tingkatan,kerusakan korda spinalis dapat mengenai seluruh korda atau hanya
separuhnya.
cedera spinal dapat terjadi memar ( kontusio ) atau kompresi ( fraktur, dislokasi, luksasi,
hematom ) sehingga menyebabkan gangguan yang permanent; atau dapat juga hanya karena
edema temporer ( komosio ) yang menimbulkan gangguan sementara dan kemudian pulih kembali.
• Defisit neurologist yg diakibatkan oleh cedera spinal ditentukan oleh level dan bagian
medulla spinalis yg mengalami cedera.
• Cedera unilateral medulla spinalis akan menyebabkan gangguan motorik pd sisi yg sama dan
disertai gangguan sensasi nyeri serta suhu pd sisi kontralateral.
• Gangguan kolumna posterior akan menimbulkan gangguan sensasi getar dan posisi pd
ipsilateral.
• Pergeseran fragmen discus intervertebralis atau fragmen fraktur
korpus vertebra dapat mencederai kuadran anterior medulla
spinalis; dalam hal ini sensasi nyeri dan suhu dibawah tingkat lesi
akan terganggu bilateral dan disertai gangguan motorik. Sensasi
getar dan posisi biasanya tetap utuh.
ETIOLOGI
• Penyebab tersering:
• Kecelakaan mobil
• Kecelakaan motor
• Jatuh
• Cedera olahraga
• Luka tembak atau luka tusuk
MIELITIS
• Definisi
• Mielitis adalah proses radang yang menyerang substansia grisea medulla
spinalis, biasanya meluas secara transversal.
• Etiologi
• Dapat disebabkan oleh penyebaran bakteri piogen atau tuberkulosis,
kelainan demielinisasi, komplikasi infeksi.
• Disfungsi akut Medula Spinalis
• Insiden 1-4 : 10.000
• Semua usia : - 10 – 19 th >>
- 30 -39 th >
• Etiologi : - viral (Herpes, HIV)
- bakteri (TB)
- jamur (mycoplasma)
• Gejala :
- prodormal +/-
- kelumpuhan (25%)
- hipestesi/parastesi (25%)
- nyeri pinggang (25%)
- nyeri radik (22%)
- gangguan otonom (3%)
• Berdasarkan waktu : Shock phase
- akut < 2 minggu
- subakut 2-6 minggu
- kronik > 6 minggu
• Diagnosis - Klinis
- LP Sel ↑ , protein ↑
• Penatalaksanaan :
Istirahat
Antibiotik ( causa dan preventif)
Kortikosteroid
Rehalibitasi
Resosialisasi
Atasi komplikasi
• Prognosis
Tergantung etio, lesi dan komplikasi
SPONDILITIS TUBERKULOSIS
Untuk manifestasi klinis yang muncul cukup bervariasi tergantung dari letak tumor di sepanjang
medula spinalis. Biasanya gejala tampak pada bagian tubuh yang selevel dengan letak lesi atau
dibawah lesi tersebut. Lokasi tumor tersebut antara lain :
1. FORAMEN MAGNUM
• Menimbulkan tanda-tanda sensorik dan motorik mirip lesi radikular yang melibatkan bahu dan lengan dan
mungkin juga menyerang tangan. Pada umumnya terdapat kelemahan dan atrofi gelang bahu dan lengan.
• Tumor servikalis yang lebih rendah (C5, C6, C7) dapat menyebabkan hilangnya refleks tendon ekstremitas
atas (biseps,triseps). Defisit sensorik membentang sepanjang tepi radial lengan bawah dan ibu jari pada
kompresi C6, melibatkan jari tengah dan jari telunjuk pada lesi C7, dan lesi C7 menyebabkan hilangnya
• Kelemahan spatik timbul perlahan pada ekstremitas bawah, kemudian mengalami parestesia.
• Dada dan perut terasa tertekan
• Refleks dinding perut (-)
• Tanda beevor (-)
4. LUMBOSAKRAL
• Kondisi patofisiologi akibat tumor medula spinalis disebabkan oleh kerusakan dan infiltrasi,
pergeseran dan kompresi medula spinalis dan terhentinya suplai darah atau cairan serebrospinal.
• Sebagian besar diakibatkan adanya kompresi yang menekan radiks saraf sehingga gejala yang
timbul sesuai dengan persarafan yang terkena.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium
• Cairan spinal (CSF) dapat menunjukkan peningkatan protein dan xantokhrom, dan kadang-kadang
ditemukan sel keganasan. Dalam mengambil dan memperoleh cairan spinal dari pasien dengan tumor medula
spinalis harus berhati-hati karena blok sebagian dapat berubah menjadi blok komplit cairan spinal dan
menyebabkan paralisis yang komplit.
• Foto Polos Vertebrae
• Foto polos seluruh tulang belakang 67-85% abnormal. Kemungkinan ditemukan erosi pedikel (defek
menyerupai “mata burung hantu” pada tulang belakang lumbosakral AP) atau pelebaran, fraktur kompresi
patologis, scalloping badan vertebra, sklerosis, perubahan osteoblastik (mungkin terajdi mieloma, Ca prostat,
hodgkin, dan biasanya Ca payudara.
• CT-scan
• CT-scan dapat memberikan informasi mengenai lokasi tumor, bahkan terkadang dapat
memberikan informasi mengenai tipe tumor. Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter
mendeteksi adanya edema, perdarahan dan keadaan lain yang berhubungan.
• CT-scan juga dapat membantu dokter mengevaluasi hasil terapi dan melihat progresifitas tumor.
• Mielografi selalu digabungkan dengan pemeriksaan CT. tumor intradural-ekstramedular
memberikan gambaran filling defect yang berbentuk bulat pada pemeriksaan myelogram. Lesi
intramedular menyebabkan pelebaran fokal pada bayangan medula spinalis.
• MRI
• Pemeriksaan ini dapat membedakan jaringan sehat dan jaringan yang mengalami kelainan secara
akurat. MRI juga dapat memperlihatkan gambar tumor yang letaknya berada di dekat tulang
lebih jelas dibandingkan dengan CT-scan.
PENATALAKSANAAN
• Tumor dengan gambaran histopatologi dan klinik yang agresif mempunyai prognosis yang buruk
terhadap terapi. Pembedahan radikal mungkin dilakukan pada kasus-kasus ini. Pengangkatan
total dapat menyembuhkan atau setidaknya pasien dapat terkontrol dalam waktu yang lama.
Fungsi neurologis setelah pembedahan sangat bergantung pada status pre operatif pasien.
Prognosis semakin buruk seiring meningkatnya umur (>60 tahun).
• Terimakasih