ANALISA KASUS
71
72
(vitamin B1, B6, B12) yang berfungsi sebagai neurotropik (nutrisi sel saraf)
untuk melindungi dan menjaga fungsi saraf.8
Pada Tn. S diberikan obat antihipertensi kombinasi polifarmasi berupa
Amlodipin, Candesartan, dan Spironolakton. Kombinasi tiga obat antihipertensi
ini diberikan ketika tekanan darah Tn. S meningkat sebesar 170/90 mmHg
setelah tiga hari terapi drip titrasi Nicardipine 2 amp dalam NaCl 100 ml
dihentikan. Polifarmasi antihipertensi ini sesuai dengan Pedoman Tatalaksana
Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Pada pasien hipertensi stage 2 tekanan
darah ≥ 160/100 mmHg diberikan kombinasi antihipertensi golongan CCB
(Calcium Channel Blocker) atau Thiazide + ACE-i (Angiotensin Converting
Enzym-inhibitor) atau ARB (Angiotensin Reseptor Blocker) + Spironolacton atau
B blocker.18 Amplodipin merupakan dihidropyridine calcium channel antagonist
yang menghambat masuknya kalsium ekstraseluler menuju otot polos pembuluh
darah melalui blokade dari kalsium yang menyebabkan relaksasi dari otot
pembuluh darah yang menyebabkan penurunan tekanan darah.8 Candesartan
merupakan obat golongan angiotensin reseptor bloker. Bekerja pada reseptor
angiotensin sehingga dapat menghambat efek dari angiotensin II yang
mengakibatkan tekanan darah menjadi turun dan meningkatkan pasokan oksigen
ke jantung.8 Spironolakton pironolakton berkompetisi dengan aldosteron pada
reseptor di tubulus ginjal distal, meningkatkan natrium klorida dan ekskresi air
selama konversi ion kalium dan hidrogen, juga dapat memblok efek aldosteron
pada otot polos arteriolar.19
Aspilet diberikan pada penderita sejak hari pertama perawatan dan
tatalaksana awal di IGD. Pemberian aspilet secepat mungkin merupakan
tatalaksana antiplatelet dasar pada pasien yang dicurigai stroke iskemik, STEMI
dan efektif pada spektrum sindrom koroner akut. Cara kerja aspilet adalah
menginhibisi cepat siklooksigenase trombosit yang dilanjutkan reduksi kadar
tromboksan A2.8
80