Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Tn MOC Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta Status : belum nikah
Alamat : kerinci Masuk RS : 10 Okt 2016

Keluhan Utama
Benjolan di anus yang semakin membesar sejak 2 bulan sebelum masuk
rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang

 Benjolan di anus yang semakin membesar sejak 2 bulan sebelum masuk


rumah sakit. Awalnya benjolan sebesar kacang, bisa dimasukkan,
kemudian semakin cepat membesar sejak 1 bulan ini. Sekarang benjolan
dirasakan sebesar telur ayam dan tidak dapat dimasukkan.
 BAB (+), berdarah (-), berlendir (-)
 Riwayat BAB berdarah dan berlendir (+) 1 bulan yang lalu
 BAK biasa
 Mual (-), muntah (-), kembung (-)
 Penurunan berat badan sekitar 6 kg dalam 2 bulan ini
 Riwayat konsumsi jamu (+)
 Riwaya konsumsi antibiotik dan kortikosteroid (-)
 Pasien sudah mencoba mengobati penyakitnya ke dokter umum dan
menggunakan obat tradisional, namun benjolan tidak sembuh
 Orang sakit merupakan rujukan dari RS Sungai Penuh

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.


Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek pasien pernah menderita benjolan di anus yang bisa dimasukkan
kedalam dan sembuh sendiri
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan, & Kebiasaan
Pasien merupakan seorang tour guide
Pernah melakukan hubungan seksual disangkal
Merokok (-), Minum alkohol (-), Narkoba (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis kooperatif

Vital Sign
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Respiration Rate : 20 x/menit
Temperatur : 37,0’C

Status Generalis
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Karies gigi (-)

Leher : Tidak ada kelainan

Thorax :
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, rh-/- wh-/-

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial linea midclavicula
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Palpasi : supel
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung : tidak ada kelainan


Alat kelamin : tidak ada kelainan, pembesaran KBG inguinal (-)
Anus : status lokalis
Anggota gerak: Akral hangat, edema -/-

Status Lokalis

Regio Anus
Inspeksi : tampak massa 15x6cm, berwarna pucat keunguan, permukaan
berlembar-lembar seperti jengger ayam, berbau, berdarah (-),
berlendir (+)
Palpasi : Konsistensi keras, terfiksir, nyeri tekan (+)
RT : Tidak dapat dilakukan

DIAGNOSIS KERJA
Tumor anus
DIAGNOSIS BANDING
Kondiloma akuminata
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hematologi

Hb : 15,3 gr/dl

Leukosit : 10.680/mm3

Trombosit : 426.000/mm3

Hematokrit : 44%

PT/APTT : 9,7/38,4

Tes HIV (+)

RENCANA

Eksisi tumor dan kolostomi


BAB 3

DISKUSI

Seorang laki-laki usia 24 tahun telah dirawat di bagian bedah RSUP DR


M. Djamil sejak tanggal 10 Oktober 2016 dengan keluhan utama benjolan di anus
yang semakin membesar sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Awalnya
benjolan sebesar kacang, bisa dimasukkan, kemudian semakin cepat membesar
sejak 1 bulan ini. Sekarang benjolan dirasakan sebesar telur ayam dan tidak dapat
dimasukkan. Pada riwayat penyakit sekarang diketahui adanya riwayat BAB
berdarah dan berlendir 1 bulan yang lalu. Pasien sering mengonsumsi jamu-
jamuan dan terdapat menurunan berat badan sekitar 6 kg dalam 2 bulan ini.
Sebelumnya pasien sudah berobat ke RS Sungai Penuh Kerinci, namun tidak
dirasakan adanya perubahan. Sehingga pasien dirujuk ke RSUP DR M Djamil.
Kakek pasien pernah menderita benjolan di anus yang bisa dimasukkan kedalam
dan sembuh sendiri. Pasien seorang tour guide. Riwayat merokok, konsumsi
alkohol dan hubungan seksual disangkal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dan status generalis dalam
batas normal. Pada status lokalis didapatkan adanya massa 15x6cm berwarna
pucat keunguan seperti jengger ayam yang berbau dan berlendir. Konsistensi
keras, terfiksir dan adanya nyeri tekan. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
tes HIV (+). Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, ditegakkan diagnosis
kerja tumor anus.

Pada pasien ditemukan tanda dan gejala tumor anus berupa adanya massa
di anus, abnormal discharge dari anus serta riwayat perdarahan peranal. Hal ini
menyokong untuk ditegakkannya diagnosis tumor anus. Selanjutnya direncanakan
pemeriksaan histopatologi untuk mengetahui tipe tumor yang diderita pasien.

Pada pasien ditemukan adanya fakto risiko terjadinya tumor, seperti


riwayat mengonsumsi jamu-jamuan dan pasien didiagnosis HIV (+).

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat, R., et al., editor., “Usus Halus, Apendiks, Kolon, Dan


Anorektum”, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. EGC, Jakarta,
2011,hlm.731-98.

2. Fenger, C., et al., Tumours of the anal canal. Hlm. 145-55.

3. American Cancer Society, Anal Cancer. 2016.

Anda mungkin juga menyukai