Anda di halaman 1dari 4

RETINOPATI DIABETIK

C. ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO

1. Lamanya menderita Diabaetes  resiko terbesar

- DM tipe 1 setelah 5 tahun : 25% akan mengalami retinopati diabetik, >10 tahun : 60%,
>15 tahun : 80%

- DM tipe 2 ± 5 tahun pada pasien berumur di atas 30 tahun : 84% (menggunakan insulin)
dan 53% ( tidak menggunakan insulin) menagalami retinopati diabetik

2. Gula darah tidak terkontrol  gangguan vaskularisasi retina

3. Riwayat penyakit hipertensi  gangguan vaskuarisasi retina

4. Hereditas. DM diturunkan sebagai gen resesif.

5. Usia

6. Tipe diabetes

7. Aktivitas fisik  mempengaruhi sensifitas sel pankreas terhadap insulin

8. Penyakit ginjal

Sumber : Prefered Practice Pattern of Diabetic Retinopathy. Amaerican Academy of Ophtgalmology.


2017

D. PATOFISIOLOGI

Akibat kadar gula rendah maka dapat menimbulkan :

1. Akumulasi sorbitol

Pada retina terdapat enzim aldose reduktase yang dapat mengubah glukosa menjadi
sorbitol. Sorbitol bersifat impermeabel terhadap membran sel dan akan terakumulasi di
antara sel. Hal ini menghambat metabolisme sorbitol (hidrofilik)menjadi fruktosa dan
mengakibatkan kerusakan osmotik pada sel retina sehingga menarik air ke intraseluler,
menyebablan edema sel dan berakhir pada kematian sel.

2. Pembentukan protein kinase C (PKC)

Pada keadaan hiperglikemia sehingga terjadi peningkatan proses glikolisis, memicu


peningkatan sintesis dari diasilgliserol (DAG) yang merupakan aktivator dari PKC. PKC
merupakan molekul yang berperan penting dalam banyak proses fisiologis. Sebagai hasilnya,
aktivasi dari enzim ini memiliki efek kaskade berupa peruabahan pada permeabilitas
endotel, hemodinamik retina, dan ekspresi dari VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)
pada jaringan retina. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan menyebabkan
ekstravasasi plasma sehingga terjadi pengingkatan viskositas darah yang akan meningkatkan
terbentuknya trombosis. Pembentukan trombosis ini juga didukung oleh agregasi trombosit
akibat peningkatan aktivasi PKC. Keadaan trombosis ini nantinya dapat menyebabkan oklusi
pembuluh darah retina. Stimulasi dari VGEF akan berperan pada proliferasi sel otot polos
dan matriks ekstraseluler pembuluh darah sehingga terjadinya proses angiogenesis,
akumulasi jaringan fibrosa, dan penebalan dinding vaskula. Penebalan dinding vaskuler ini
akan berimplikasi pada oklusi vaskular retina karena lumen yang semakin menyempit.

3. Pembentukan Advanced Glycation End Product (AGE)

AGE merupakan molekul yang terbentuk akibat reaksi non enzimatik antara glukosa dan
kelompok amino bebas seperti protein, lemak, dan asam nukleat. AGE merangsang aktivasi
endotelin-1 dan menghambat pembentukan Nitrit Oxide sehingga dapat terjadi
vasokontriksi dan berujung pada oklusi vaskular retina.

4. Pembentukan ROS (Reactive Oxygen Species)

Apabila kadar ROS lebih tinggi dan tidak sebanding dengan antioksidan, maka akan terjadi
stres oksidatif. Stres oksidatif dapat dipicu pada keadaan hiperglikemia. Stres oksidatif ini
bersifat merusak karena terjadi proses oksidasi dan fregmentasi yang akan menyebabkan
kerusakan dan kematian sel.

Sumber : Joanna MT, Kirti K, Mohit C, Eva MK, Rakesh C. Pathophysiology of Diabetic Retinopathy.
ISRN Ophthalmology Article. 2013.

E.MANIFESTASI KLINIS

1. Mikroaneurisma  karena kerusakan sel sehingga dinding kapiler lemah, terutama daerha
vena. Merupakan manifestasi dini pasien retinopati diabetik
2. Perdarahan retina  karena kelemahan dinding kapiler sehingga pembuluh darah dapat
menjadi pecah. Luas perdarahan dapat menentukan prognosis penyakit.
3. Hard exudate (infiltrasi lipid dalam retina)
- Gambaran : irreguler, kekuningan
- Ditemukan pada keadaan hiperlipoproteinemia
4. Soft exudate, sering disebut cottonwool patches merupakan iskemia retina  karena oklusi
vaskular retina
- Gambaran : bercak difus dan berwarna putih
5. Neovaskularisasi  biasanya terletak di permukaan jaringan, rapuh
- Tampak seperti pembuluh darah irreguler, berkelok-kelok
- Tanda awal penyakit berat pada retinopati diabetik
- Pecahnya vaskular ini dapat menimbulkan bercak perdarahan
6. Edema retina  karena proses esktravasasi cairan plasma
- Keluhan : penurunan hingga hilangnya penglihatan sentral

Sumber : Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. 5 th ed. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 2015.

F. KLASIFIKASI
Ada 4 tingkatan retinopati diabetik :

a. Retinopati nonproliferatif ringan( mikroaneurisma)


b. Retinopati nonproliferatif sedang (penyumbatan beberapa pembuluh darah retina)
c. Retinopati nonproliferatif berat (lebih banyak pembuluh darah tersumbat dan merangsang
neovaskularisasi)
d. Retinopati proliferatif (stadium lanjut)
Berkurangnya oksigen dalam retina menyebabkan masuknya pembuluh darah baru
yang rapuh ke dalam retina dan badan kaca di dalam bola mata. Bila tidak ditangani,
pembuluh darah ini bisa mudah pecah hingga mengganggu penglihatan dan merusak retina.
Gejala tergantung pada luas, lokasi dan beratnya kelainan. Umumnya berupa penurunan
penglihatan perlahan-lahan.

Sumber : Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. 5 th ed. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 2015.

Tingkatan Retinopati Perubahan pada retina

Retinopati diabetik non proliferatif - Mikroaneurisme


- Perdarahan intraretina
- Hard exudate
- Edema retina (edema makula)
- Soft exudate

Retiopati diabetik proliferatif - Neovaskularisasi prertinal


- Perdarahan badan kaca
- Ablasio retina
- Neovaskularisasi di COAdapat
memicu terjadinya glaukoma
sekunder

Sumber : Gerhard K. Lang, Ophthalmology-A Short Textbook. 2000

G. DIAGNOSIS

Anamnesis

- di awal sering tanpa keluahan hingga pasien merasa mulai adanya gangguan penglihatan
- melihat “floating spot” karena adanya perdarahan dari pembuluh darah retina
- adanya riwayat DM

Pemeriksaan fisik

Untuk pemeriksaan oftalmikus, sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan funduskopi dengan


dilatasi pupil sehingga terlihat manifestasi klinisnya.

Retinopati diabetes biasanya ditemukan bilateral, progresif, dan simetris

Pada retinopati diabetes proliferatif dapat ditemukan gambaran dari hasil funduskopi berupa :

- mikroaneurisma
- perdarahan retina
- eksudat
- neovaskularisasi retina
- jaringan proliferasi di retina atau badan kaca

Sumber : Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. 5 th ed. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 2015.

H. DIAGNOSIS BANDING

a. Penyakit vaskular retina lain, seperti retinopati hipertensi

Sumber : Gerhard K. Lang, Ophthalmology-A Short Textbook. 2000

Anda mungkin juga menyukai