PARKINSON DISEASE
Oleh:
Imadie Yaqzhan
1010313121
Perseptor :
2017
1
BAB 1
PENDAHULUAN
yang progresif, yang dapat diperlambat, namun tidak dapat dihentikan dengan
pemakaian obat. Dua temuan neuropatologi yang utama pada penyakit Parkinson
kompakta dan terdapatnya badan Lewy. Hipotesis pada sebagian besar penyakit
faktor lingkungan.1
Insiden dan prevalensi penyakit Parkinson meningkat sesuai usia, dan usia
Parkinson terdapat 1,5 kali lebih banyak pada pria dibanding wanita. Gejala klasik
dari penyakit Parkinson adalah ditandai dengan muncul secara akut dan bertambah
yang dibutuhkan pada pasien dengan tampilan klinis penyakit Parkinson. Pada
tanda dan gejala selama mungkin sembar meminimalisir efek samping. Penelitian
menunjukkan kualitas hidup pasoen menurun secara cepat jika pengobatan tidak
penyakit Parkinson menyebabkan disabilitas berat atau kematian pada 25% dalam
2
5 tahun sejak onset, 65% dalam 10 tahun, dan 89% dalam 15 tahun. Sejak
ditemukannya levodopa, angka mortalitas menurun menjadi sekitar 50%, dan usia
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang bermanifestasi dalam bentuk spektrum klinis yang luas baik motorik
2.2 Epidemiologi
terkena pada usia 65 tahun, meningkat menjadi 4-5% pada usia 85 tahun.
per tahun. Usia rata-rata sejak onset gejala adalah 62-70 tahun dan jarang
sebelum usia kurang 50 tahun. Puncak insiden berada antara 70-79 tahun.
4
menyebabkan meningkatnya kegagalan proses fisiologi selular dan
2.4 Patofisiologi
juga ditandai dengan adanya respon imun yang aktif. Infiltrasi sel T disertai
lebih jauh dan degenerasi sel saraf penghasil dopamin dengan melepaskan
5
2.5 Manifestasi Klinis
gangguan pada ganglia basalis dan bermanifestasi dalam hal kesulitan untuk
6
melakukan tindakan yang cepat dan berulang seperti mengetuk jari, pronasi-
supinasi, dan gerakan buka genggam tangan. Pada pasien dengan penyakit
Parkinson akan tampak tidak hanya gerakan yang lambat namun juga
frekuensi sekitar 4-6 Hz, dan hampir selalu menonjol pada bagian distal dari
tampak saat gerakan pasif pada lengan (fleksi, ekstensi atau rotasi sendi).
Kaku dapat muncul baik proksimal maupun distal. Terdapat perasat yang
Parkinson dan biasanya muncul setelah onset gejala klinis yang lain. Uji
tarik, dimana pasien secara cepat ditarik ke belakang atau didorong ke depan
pada bahu, digunakan untuk menilai derajat dari retropulsi dan propulsi.
7
Mengambil dua langkah ke belakang atau tidak adanya respon postural
proprioseptif.5,12
genital.5
2.6 Diagnosis
dan bergantung pada ditemukannya gejala dan tanda spesifik (tanda kardinal
8
farmakologis.11 Kriteria diagnosis yang dapat digunakan adalah UK
Langkah 1
Bradikinesia
Minimal memenuhi 1 dari kriteria berikut :
Rigiditas
Tremor saat istirahat 4-6 Hz
Instabilitas postural yang bukan disebabkan gangguan visual,
vestibular, serebelar atau disfungsi proprioseptif
Langkah 2
Singkirkan penyebab parkinsonisme lainnya
Langkah 3
Minimal memenuhi 3 dari kriteria berikut :
Onset unilateral
Tremor saat istirahat
Bersifat progresif
Onset bersifat asimetris, persisten pada satu sisi
Respon yang baik (70-100% terhadap levodopa
Diskinesia
Respon terhadap levodopa selama 5 tahun atau lebih
Klinis bertahan selama 10 tahun atau lebih
9
Tabel 2. Kriteria Diagnosis penyakit Parkinson menurut the National
2.7 Penatalaksanaan
10
perilaku, kognitif, dan sensasi. Mengendalikan gejala merupakan tujuan
11
Gambar 2. Algoritma tatalaksana pasien dengan penyakit Parkinson jika gejala
12
Gambar 3. Algoritma tatalaksana pasien dengan penyakit Parkinson jika gejala
13
Tabel 3. Daftar obat yang dapat digunakan sebagai terapi penyakit Parkinson4
14
2.8. Prognosis
progresifitas gejala motorik yang cepat dan penurunan fungsi kognitif atau
demensia. Progresifitas gejala motorik yang cepat pada pasien pria jika
berjalan. Semakin tua usia onset, demensia, dan penurunan respon terhadap
tersebut.14
15
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB 3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MY
Umur : 57 tahun
ANAMNESIS
Selain itu pasien merasakan tangan kanan sedikit gemetaran ketika istirahat
dan berkurang ketika digunakan. Pasien juga merasakan muka terasa kaku
mengendarai motor.
17
Pasien telah dikenal menderita hipertensi sejak November 2014. Riwayat
aktivitas sedang.
Riwayat merokok, konsumsi alkohol, dan pemakaian obat dan zat aditkif
disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Kooperatif : Kooperatif
Nafas : 17 x/menit
Suhu : Afebris
STATUS INTERNUS
18
Leher : JVP 5-2 cmH2O, Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening
Thoraks :
Paru-paru :
Perkusi : Sonor
Jantung :
Perkusi : Timpani
STATUS NEUROLOGIKUS
19
- Brudzinsky I : (-)
- Brudzinsky II : (-)
Nervus Kranialis:
N I (Nervus Olfaktorius)
N II ( Nervus Optikus)
pemeriksa pemeriksa
Kanan Kiri
20
Gerakan bulbus Ortho Ortho
Pupil
konvergensi
N IV (Nervus Troklearis)
Kanan Kiri
kebawah
N V (Nervus Trigeminus)
Kanan Kiri
Motorik
(+) (+)
21
Menggerakkan
Mengunyah
Sensorik
Divisi ophtalmika
Divisi maksila
Divisi mandibula
N VI (Nervus Abdusen)
Kanan Kiri
lateral
22
Kanan Kiri
Kanan Kiri
kepala
N IX (Nervus Glossopharingeus)
23
Kanan Kiri
belakang
N X (Nervus Vagus)
Kanan Kiri
N XI (Nervus Assesorius)
Kanan Kiri
Kanan Kiri
24
Kedudukan lidah dalam Normal, di tengah
dijulurkan
Pemeriksaan Koordinasi
phenomen
Motorik
Superior Inferior
Gerakan Aktif
25
Sensorik
Refleks
Fisiologis
Kanan Kiri
Biseps ++ ++
Triseps ++ ++
KPR ++ ++
APR ++ ++
Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddoks - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Otonom
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan
26
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Farmakologis :
Trihexylphenidyl 2 x 2 mg (po)
Osteocal 1 x 1 (po)
PROGNOSIS
27
BAB 4
DISKUSI
RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 3 Februari 2017 dengan diagnosis klinis
terutama ketika berjalan, tangan gemetar saat istirahat, dan muka terasa kaku. Hal
ini memenuhi kriteria diagnosis penyakit parkinson yaitu memenuhi 3 dari 4 tanda
kardinal yaitu tremor saat istirahat, rigiditas, dan bradikinesia. Dari pemeriksaan
fisik, didapatkan hipertensi, status internus dalam batas normal, Pada pemeriksaan
status neurologikus, didapatkan GCS 15, tanda rangsang meningeal tidak ada,
ditemukan pasien tremor saat menutup mata, bersiul, dan menggembungkan pipi.
refleks fisiologis dan refleks patologis tidak didapatkan kelainan. Pada pasien ini
Pada pasien ini diberikan Sifrol 1 x 0,375 mg, Levazid 2 x 100 mg,
Vitamin C 2 x 250 mg. Pada pasien ini diberikan obat sifrol yang merupakan
kadar dopamin yang kurang dihasilkan secara adekuat oleh karena sel penghasil
28
dopamin telah mengalami degenerasi. Levazid merupakan levodopa yang juga
pada pasien ini sebagai adjuvan mengingat pasien sudah tua sehingga dapat
Prognosis pada pasien ini adalah bonam baik quo ad vitam maupun quo ad
gejala pertama kali muncul sehingga fungsionalitas pasien masih baik. Pasien masih
dapat mengurus diri sendiri bahkan masih dapat melakukan aktivitas dengan
29