KEPANITERAAN KLINIK
STATUS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : ..................
SMF OBSTETRI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. An
Umur : 45 tahun (26 Juli 1977)
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku/ bangsa: Jawa
Alamat: Jalan duku raya No II
IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. B
Umur : 39 tahun (20 Januari 1982)
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku/ bangsa: Jawa
Alamat: Jalan duku raya No II
I. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal 2 Maret 2022 Jam: 12.00 WIB
a. Keluhan Utama
Haid yang lebih banyak dan lama dari biasanya sejak 4 bulan SMRS
c. Riwayat Haid
Haid pertama : 9 tahun
Siklus : 30 hari, teratur
Jumlah : 8-10 pembalut penuh pada 5 hari pertama, 2 pembalut
penuh sampai haid selesai
Lama : 10-15 hari
Haid terakhir : 20 Januari 2022
d. Riwayat Perkawinan
Kawin: sudah / belum / tidak
Kawin: 1 kali Dengan suami sekarang sudah 13 tahun
e. Riwayat Obstetrik
Riwayat kehamilan sebelumnya disangkal
Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan ICS 4 garis parasternal dextra
Batas jantung kiri ICS 5 garis midclavicula sinistra
Pinggang jantung ICS 3 garis parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, simetris, warna sama seperti kulit sekitar, tidak ada
bekas luka, lesi, bekas operasi, tampak massa pada suprapubik, caput
medusa (-), vena kolateral (-)
Palpasi : Teraba massa suprapubik, berjumlah satu, berbentuk bulat, berbatas
tegas, berukuran diameter kurang lebih 10 cm, konsistensi padat,
permukaan berbenjol-benjol, imobile, nyeri tekan (-), hepar dan limpa
tidak teraba
Perkusi : Timpani pada seluruh region abdomen, redup pada massa
Auskultasi : Bising usus (+) 14x/menit, normoperistaltik
Punggung : Tidak skoliosis, lordosis, kifosis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Refleks : Fisiologis (+/+), patologis (-/-)
Ekstremitas : Akral dingin, CRT >2 detik, edema -/-/-/-
Lemak : Tidak terdapat penimbunan lemak
Sensibilitas : Normal
Pertumbuhan Rambut
Kumis : Tidak ada
Ketiak : Ada
Pubis : Ada
Betis : Tidak ada
Pemeriksaan Inspekulo : Portio ukuran normal, tampak licin, erosi (-), fluksus (-),
livide (-), OUE terbuka <1cm, fluor albus (-), massa (-),
peradangan (-), tampak perdarahan keluar dari kanalis
servikalis, dinding vagina tidak terdapat kelainan, petekie
(-), ulserasi (-), granulasi (-), sistokel (-), rektokel (-). Dari
pemeriksaan dengan sonde uterus, didapatkan arah uterus
antefleksi dengan ukuran 7cm
Pemeriksaan Bimanual
Portio : Portio licin, nyeri goyang portio (-)
Vagina : Kista bartholin (-), hematoma (-), mukosa licin, massa (-)
OUE : Terbuka, diameter < 1cm
Uterus : Korpus uteri antefleksi, teraba pembesaran uterus secara
menyeluruh, besarnya kurang lebih 10cm, nyeri tekan (-)
Adneksa : Tidak ada kelainan
Parametrium : Tidak nyeri tekan
Kavum Douglas : Tidak ada kelainan
Pelepasan : Darah (+)
V. URAIAN MASALAH
Ny. An usia 45 tahun datang dengan keluhan benjolan sebesar kepalan tangan pada
bagian tengah perut bagian bawah sejak 1 tahun SMRS. Nyeri dan luka pada benjolan
disangkal. 6 bulan SMRS, pasien merasakan nyeri pada daerah pinggang terutama saat
duduk. Pasien mengaku frekuensi BAK meingkat 8-10 kali/hari, jumlah urin 1 geas aqua,
warna kuning jernih, darah disangkal. Desakan BAK sulit ditahan. 4 bulan SMRS, pasien
mulai mengalami perdarahan haid yang lebih banyak dan lama dari biasanya. Pasien
menggunakan 8-10 pembalut penuh tiap hari selama 5 hari pertama, dan sisanya haid
berupa bercak darah 2 pembalut penuh tiap hari. Haid berlangsung selama 10-13 hari.
Darah berwarna gelap disertai dengan adanya gumpalan darah. Pasien mengaku terasa
nyeri pada perut bagian bawah saat haid. Semenjak itu, pasien merasa lemas terus-
menerus, tidak bisa beraktivitas dengan baik dan sulit berkonsentrasi, disertai dengan
jantung berdebar-debar. Pasien diketahui sudah menikah 13 tahun dan belum mempunyai
anak, riwayat menggunakan pil KB selama 3 tahun, dan menarche dini yaitu pada usia 9
tahun. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan pasien takikardi 104x/menit regular, tidak
kuat angkat, dan isi tidak penuh, pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, bibir tampak
kering, pada pemeriksaan abdomen didapatkan massa suprapubik, massa berada di
midline berjumlah satu, berbentuk bulat, berukuran kurang lebih 10 cm, konsistensi
padat, permukaan halus, immobile, tidak nyeri tekan. Dari pemeriksaan ginekologik pada
inspeksi ditemukan darah mengalir dari introitus vagina, pemeriksaan inspekulo
didapatkan darah keluar dari kanalis servikalis, bimanual didapatkan uterus teraba
membesar secara menyeluruh dan terdapat darah saat pelepasan. Hasil pemeriksaan
penunjang menunjukkan pasien mengalami anemia dengan eritrosit 4,04 x 106/uL, Hb 6,7
g/dL, dan Ht 22,1 %. Pemeriksaan β-hCG kuantitatif serum menunjukkan kalau pasien
sedang tidak hamil.
Differential Diagnosis
1. Adenomiosis
Dasar yang mendukung :
Gejala penyakit ini sama dengan yang dialami oleh pasien, yaitu menorhagia dan
dismenore
Dasar yang tidak mendukung :
Pembesaran uterus umumnya tidak terlalu besar dan sering ditemukan pada wanita
multipara
2. Leiomyosarkoma
Dasar yang mendukung : Pasien berusia diatas 40 tahun dan gejala penyakit ini sama
dengan yang dialami oleh pasien, yaitu menorhagia, dismenore, dan massa suprapubik
Dasar yang tidak mendukung : Tidak ada tanda-tanda keganasan seperti penurunan berat
badan
b. Rencana Terapi
Monitor vital sign
Transfusi PRC 500 cc
Injeksi Ketorolac 3 x 1 amp IV
Injeksi Transamin 3 x 500 mg IV
Konsul dokter spesialis obgyn untuk Miomektomi
c. Rencana Pendidikan
Edukasi pasien mengenai perkembangan penyakit dan bagaimana penyakit tersebut bisa
menyebabkan anemia dan infertilitas
Menjelaskan terapi apa saja yang bisa dilakukan kepada pasien (medikamentosa, non-
medikamentosa, dan operasi)
Olahraga secara teratur dan konsumsi makanan yang banyak mengandung nutrisi,
kurangi konsumsi daging merah, konsumsi banyak buah dan sayur
Mempertahankan berat badan yang ideal
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad Bonam
Ad functionam : Dubia ad Bonam
Ad sanationam : Dubia ad Bonam