Anda di halaman 1dari 15

JOURNAL READING

Evaluation and Management of Laryngopharyngeal Reflux


Disease: State of the Art Review

Dokter Pembimbing: dr. Irma Suryati, Sp.THT-KL


Mahasiswa : Deddy Winata/ 112019081
METODE
DISKUSI
Insiden dan Prevalensi

• Pada tahun 1991, Jamie Koufman, memperkirakan sekitar 10% kejadian LPR
dengan manifestasi ekstraesofagus dari GERD.
• Pada tahun 2007, Connor menilai prevalensi kejadian LPR di wilayah Wisconsin
dengan kuisioner yang bersifat skrinning didapatkan sebesar 26,2% subjek
memiliki gejala laring dan GERD bersamaan.

Bebrapa penelitian terbaru menggunakan Reflux Symptom Index (RSI) untuk menilai
prevalensi LPR.
• Menurut Chen et al, prevalensi kejadian LPR sebesar 18,8% dengan RSI > 13 pada
populasi di China.
• Menurut Spantideas et al dan Kamani et al, pada penelitian yang serupa didapatkan
prevalensi LPR sebesar 5% dengan RSI ≥ 13 dan 30% dengan RSI > 13 pada
populasi di Yunani dan Inggris.
• Pada tahun 2000, Koufman et al melakukan penelitian dengan dual probe pH
monitoring pada 113 pasien dengan dysphonia. Didapatkan sebesar 69% pasien
memiliki gejala dan temuan klinis LPR dan 73% dengan test reflux yang abnormal.
MANIFESTASI KLINIS Indirect injury vagally
mediated reflex
Patogenesis
Penebalan epitel • Laryngeal mucus secretion
pepsin • Cough
cedera
• Globus sensation
Modifikasi
Bile salt Reflux kering
mukosa

protein radang
Chronic inflammatory
mikrotrauma
• Dysphagia
Post nasal • Odinophagia
drip • Ear pressure
• Throat pain
Sticky mucus ↑ Cough
Granuloma
Globus
sensation
Neurogenic
Tanda dan gejala
Kelemahan RSI
Clinical tools
• RSI tidak mempertimbangkan
banyak gejala LPR yaitu, sakit
tenggorokan, odynophagia,
Reflux Symptom Index (RSI) Reflux Finding Score (RFS) tekanan telinga, eruktatasi, dan
halitosis.
• RSI menilai evaluasi keparahan
keluhan LPR dengan skala analog
visual yang subjektif dan tidak
mempertimbangkan frekuensi
gejala.
• beberapa gejala yang dijelaskan
dalam RSI (mulas, nyeri dada,
regurgitasi, dan gangguan
pencernaan) dikumpulan menjadi
1 item, yang menyebabkan
kebingungan dalam penilaian
keluhan ini.

Kelemahan RFS
• RFS tidak mempertimbangkann
banyak temuan LPR yaitu, erithema
lipat vokal, leukoplakia, peradangan
dinding faring posterior, peradangan
pilar anterior, dan coated tongue.
• RFS mengevaluasi secara subjektif
dari beberapa tanda tanpa definisi dan
peringkat yang jelas dari item skor
(ringan, sedang, dan berat).
Objective testing

MII-pH Monitoring Oropharyngeal pH Monitoring Empirical Therapeutic Trial

mampu mendeteksi gerakan bolus Suatu probe hypopharyngeal untuk Kombinasi pemeriksaan berdasarkan
kerongkongan dengan mengukur mengukur pH aerosol skor klinis (RSI > 13 dan RFS >7),
perubahan ketahanan listrik,dan pengobatan dengan rekomendasi diet,
dikaitkan dengan pemantauan pH. serta PPI selama 3 bulan.

keterbatasan
• jumlah dan karakteristik episode Pepsin and bile salt detection
refluks dapat bervariasi dari hari ke
hari, dan hasilnya dapat dikaitkan
dengan tingkat positif palsu dan
negatif palsu.
• Apabila sensor sisi proksimal
kering menyebabkan hasil tidak
akurat dan cenderung terjadi refleks
semu.
• tidak secara sistematis memprediksi
respon gejala LPR sepanjang uji
coba terapi PPI.
Treatment
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai