Anda di halaman 1dari 22

Sindrom

Nefritik Akut
Definisi

Sindrom Nefritik Akut Glomerulonefritis


(SNA) Akut (GNA)
Suatu kumpulan gejala klinik Suatu istilah yang lebih bersifat
berupa proteinuria, hematuria, umum dan lebih
azotemia, red blood cast, menggambarkan suatu proses
oligouria, dan hipertensi histopatologi berupa proliferasi
{PHAROH] yang terjadi secara dan inflamasi sel glomeruli
akut akibat proses imunologik

Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Epidemiologi
• SNA mewakili 10 – 15% dari penyakit
glomerular
• Penyebab tersering  Streptococcus β
hemolyticus group A yang nefritogenik
• Terjadi pada semua usia, tetapi paling sering
terjadi pada usia 6-7 tahun
• Laki-laki:wanita = 2:1

Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Lamba P, Nam KH, Contractor J, Kim A. Nephritic Syndrome. Prim Care. 2020 Dec. 47 (4):615-629.
Penyakit yang digolongkan
ke dalam SNA

Glomerulonefritis Penyakit-penyakit
Glomerulonefritis Penyakit ginjal dengan progresif cepat sistemik
kronik eksaserbasi akut manifestasi hematuria

• Glomerulonefitis
fokal • Purpura Henoch-
• Nefritis herediter Schoenlein (HSP)
(sindrom Alport) • Lupus
• Nefropati IgA-IgG erythematosus
(Maladie de sistemik (LES)
Berger) • Endokarditis
Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca • Benign Recurrent bakterial subakut
Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Kher K. Acute Glomerular Disease in Children. The Open Urology & Nephrology Journal. 2015;8(3):2015.
Etiologi

Barrios EJ, Guerrero GA. Nephritic syndrome associated to skin infection, hepatitis A, and pneumonia: a case report. Colombia Medica. 2010;41(2):171-5
Patogenesis
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Yang perlu ditanyakan:
• Durasi
• Waktu hematuria: pada awal berkemih,
awal-akhir, atau akhir berkemih Anamnesis
• Warna urin: merah atau pink, teh tua
Yangatau cola
perlu ditanyakan:
•• Onset
Intermiten atau persisten?
: mendadak atau tidak?
•• Durasi 1. Identitas Pasien: Umur, jenis kelamin,
Gejala yang berhubungan:
dan waktu terjadinya demam, nyeri
edema: alamat
CVA; nyeri atau
kongenital suprapubik,
didapat perineal atau
dari umur 2. Keluhan yang paling sering dikeluhkan
perut; inkontinensia; disuria; frekuensi,
berapa? urin berwarna merah/teh tua/cola.
urgensi,apakah
• Waktu: atau gejala voiding.
bengkak menurun atau
• meningkat 3. Keluhan lain berupa bengkak pada
Faktor presipitasi: trauma?
pada waktu tertentu?
•• Karakter, daerah periorbital, wajah, abdomen atau
Saat in ataulokasi,sebelumnya mengalami
dan progesivitas dari ekstremitas
ISPA atau gastroenteritis
bengkak: lokal atau general?; mulainya 4. RPD: Sedang mengalami infeksi
di daerah mana? Apakah ada tenggorokan atau kulit (±6 minggu
pertambahan BB? sebelumnya), sebelumnya mengalami
• Intermiten atau persisten? episode urin berwarna merah,
• Gejala yang berhubungan: demam, sebelumnya mengalami nyeri dan
nyeri, penurunan BAK, urin berwarna bengkak pada sendi
merah, nyeri CVA, sesak napas. 5. RPK: riwayat penyakit ginjal pada
keluarga
Saadon AQ, Essential Clinical Skills in Pediatrics. Switzerland: Springer International Publishing; 2018
Pemeriksaan Fisik
Status antropometri
Pemeriksaan BB dan TB

Tekanan darah

Penilaian edema
Biasanya ringan – pada ekstremitas inferior, wajah,
asites, scrotal, efusi pleura
Status kardiovaskular dan perfusi
• Indikator cairan berlebihan: takikardia, hipertensi, respiratory
distress, perifer hangat dan basah, hepatomegali,  JVP
• Indikator hipovolemia: takikardia, hipertensi, perifer dingin, CRT
lambat
Ehidiamhen G. Acute glomerulonephritis. NHS Foundation Trust. 2019;1:1-8
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Pemeriksaan penunjang

Urin Radiologi
Urinalisis, kultur,
Chest X-ray, USG
dipstik

Darah Lain-lain
Darah rutin, darah
Audiogram, biopsi
kimia, ASTO, kadar C3
ginal
dan C4, ANA

Ehidiamhen G. Acute glomerulonephritis. NHS Foundation Trust. 2019;1:1-8


Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Diagnosis Banding

Penyakit ginjal Penyakit sistemik Penyakit Infeksi


 Glomerulonefritis kronik purpura Henoch-Schöenlein,
eksaserbasi akut eritematosus dan endokarditis
 Penyakit ginjal dengan bakterial subakut
manifestasi hematuria :
glomerulonefritis fokal, nefritis
herediter (sindrom Alport), IgA-
IgG nefropati (Maladie de
Berger) dan benign recurrent
haematuria
 Rapidly progressive
glomerulonefritis (RPGN)

Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik

Patofisiologi Gangguan pada membran basal glomerulus Peningkatan permeabilitas glomerular

GFR Berkurang Normal atau menurun

Gejala klinis - Proteinuria <3 g/hari - Proteinuria masif (> 3.5 g/ hari atau 40-50
- Hematuria mg/kg/hari / +3-+4 )
- Azotemia - Hipoalbuminemia,
- Red blood cast - Edema  anasarka,
- Hipertensi - Hiperlipidemia
Penyakit • Glomerulonefitis fokal • Glumerulosklerosis fokal
• Nefritis herediter (sindrom Alport) • Nefropati membranosa
• Nefropati IgA-IgG (Maladie de Berger) • Amiliodosis
• Benign Recurrent hematuria • Glomerulonefropati diabetik

Melissa AC. Gary ML. Kidney & Urinary Track, in : Current Diagnosis & Treatment Pediatrics. Ed.24 th. McGraw-Hill;2018
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Komplikasi

Ensefalop Posterior
Gangguan Edema leukoencep
ati
ginjal akut paru halopathy
hipertensi syndrome

Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Tatalaksana
● Istirahat
● Diet : edema ringan, pemberian garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari.
- Protein dibatasi bila kadar ureum meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari
- Bila edema berat, diberikan makanan tanpa garam
- Asupan cairan = jumlah urin + insensible water loss (20-25 ml/kgbb/ hari) + jumlah keperluan
cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal (10 ml/kgbb/hari).
● Antibiotik
● - Antibiotik bila biakan hapusan tenggorok atau kulit positif untuk streptokokus
- Golongan penisilin diberikan untuk eradikasi kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3
dosis selama 10 hari.
- Jika terdapat alergi terhadap golongan penisilin, dapat diberi eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari.

Melissa AC. Gary ML. Kidney & Urinary Track, in : Current Diagnosis & Treatment Pediatrics. Ed.24 th. McGraw-Hill;2018
Aronson PL, Werner H. Netter’s Pediatrics. Philadelphia: Elsevier; 2011.
Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Simptomatik

Hipertensi
● hipertensi ringan : istirahat cukup dan pembatasan cairan yang baik,
● hipertensi sedang atau berat tanpa tanda-tanda serebral : diberi kaptopril (0,3-2 mg/kgbb/hari)
atau furosemid atau kombinasi. Diberi nifedipin secara sublingual dengan dosis 0,25-0,5
mg/kgbb/hari
● hipertensi berat atau hipertensi dengan gejala serebral (ensefalopati hipertensi) dapat diberi
klonidin (0,002-0,006 mg/kgbb) yang dapat diulangi hingga 3 kali atau diazoxide 5 mg/ kgbb/hari
secara intravena (I.V). Kedua obat tersebut dapat digabung dengan furosemid (1 – 3 mg/kgbb)

Rauf S, Albar H. Konsensus Glomerulonefritis Pasca Streptokokus, Jakarta: UKK Nefrologi IDAI;2012
Prognosis
● Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding anak yang lebih besar atau orang dewasa oleh karena
GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik glomerulus.
● Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal menunjukkan prognosis yang baik. Insiden gangguan
fungsi ginjal berkisar 1-30%. Kemungkinan GNAPS menjadi kronik 5-10 %; sekitar 0,5-2% kasus
menunjukkan penurunan fungsi ginjal cepat dan progresif dan dalam beberapa minggu atau bulan jatuh ke
fase gagal ginjal terminal. Angka kematian pada GNAPS bervariasi antara 0-7 %.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai