Anda di halaman 1dari 30

KASUS 1

dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG


G2 P0 A1 gravid 38 minggu + lilitan tali pusat 2x
ANAMNESIS :

Identitas pasien Pasien dating ke RSU dengan pengantar dr. Sp.OG


dengan diagnosis G2P0A1 aterm inpartu+ lilitan tali
pusat 2x + JPKTH. Pasien masuk dengan keluhan nyeri
Nama : Ny. MDI
perut bagian bawah dan menembus kebelakang, belum
Umur : 34 thn
terdapat pengeluaran lender dan darah dari jalan lahir, air
Alamat : Lateri
Tgl MRS : 1/11/2021
(-)

Jam MRS : 07.40 WIT


DPJP: dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG ◦ Riwayat ANC : 2x
◦ Riwayat injeksi TT : 2x
STATUS OBSTETRI ◦ Riwayat Penyakit dahulu: Hipertensi (-), DM (-), Asma
(-)
1. HPHT : 03-02-2021
◦ Riwayat Obstetri:
2. TP : 10-11-2021
An. 1 : Abortus, 16 mgg, kuret
3. Usia Kehamilan : 38 minggu
• Pemeriksaan luar:

OBJECT: Leopold I : Bokong, TFU 32 cm; TBJ 3255 gr


Leopold II : Punggung kiri, DJJ 144x

TD : 120/90 mmHg Leopold III : letak kepala


Leopold IV : divergen 4/5
HR : 72 x/m
• Pemeriksaan Dalam Vagina:
RR : 20x/m
◦ Vulva: tidak nampak kemerahan, tidak teraba massa.
S : 36,5 C
◦ Vagina:tidak nampak kemerahan, tidak teraba massa.
SpO2 : 99%
◦ Pembukaan : -
◦ Portio: tebal, lunak
ANTROPOMETRI (IMT ) ◦ Ketuban: Utuh
BB : 60 Kg ◦ Bagian terendah: -

TB : 155 cm ◦ Hodge: I

IMT : 24,9 (Overweight) ◦ UUK: -


◦ Panggul: kesan cukup
◦ Pengeluaran: lendir (-), darah (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 10,9 g/Dl 14,0-18,0 g/dL
Leukosit 10.930 /mm3 5.000-10.000 /mm3
Trombosit 321.000/mm3 150.000-400.000/mm3
Rapid Antigen Non reaktif Non reaktif
HbsAg Non eaktif Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
◦Diagnosis Pre-OP : ◦Hasil : Bayi lahir hidup (1/11/2021)
• G2 P0 A1 gravid 38 minggu • Jenis kelamin : laki-laki
• Janin tunggal, hidup, intrauterine, • BBL : 3200 gr
presentasi kepala + lilitan tali pusat 2x • PB : 50 cm
◦Tindakan : • AS : 7/9
• SCTP (Sectio Cesarian Transperitoneal ◦Diagnosis Post-OP :
Profunda) - P1 A0 partus aterm + Post SC 1x
- Janin tunggal, lahir hidup + lilitan tali
pusat 2x
Tatalaksana POST-OP

• Observasi KU, TTV, Perdarahan


• Cek Hb post OP
• IVFD RL: Futrolit 2:1 + drip oxytocin 20 IU/8jam
• Ceftriaxon 2 gr/24j/IV
• Metronidazole 500 mg/12j/IV
• Ketorolac 30gr/12j/IV
• Ranitidin 25 mg/12j/IV
• PCT 3x 500 mg
Lilitan Tali
Pusat
Lilitan yang dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu,
tungkai atas/bawah dan leher bayi.

Diagnosis

Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG


Pada bayi dengan usia kehamilan > 34
khususnya color doppler dan USG 3 dimensi
minggu, namun bagian terendah janin belum
dapat dipastikan adanya lilitan tali pusat
masuk PAP

Pada janin letak sungsang/ lintang yang Dalam proses persalinan pada bayi dengan
menetap meskipun telah dilakukan usaha lilitan tali pusat yang erat, umumnya dapat
memutar janin (versi luar/ knee chest position) dijumpai dengan tanda penurunan DJJ di bawah
normal
KASUS 2
dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG
G1P0A0 gravid 38 minggu+ Presentasi bokong +
Oligohidroamion + lilitan tali pusat 1x
ANAMNESIS :

Identitas pasien Pasien dating ke RSU dengan pengantar dr. Sp.OG


dengan diagnosis G1P0A0 aterm +oligohidroamion +
letak bokong + lilitan tali pusat 1x. Pasien mengaku
Nama : Ny. JS
sudah merasakan nyeri perut sampai ke pinggang sejak 2
Umur : 29 thn
jam SMRS, terdapat pengeluaran lender dan darah dari
Alamat : Gunung Nona
Tgl MRS : 2/11/2021
jalan lahir,

Jam MRS : 09.00 WIT


DPJP: dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG ◦ Riwayat ANC : 2x
◦ Riwayat Penyakit dahulu: Hipertensi (-), DM (-), Asma
STATUS OBSTETRI (-)
◦ Riwayat Obstetri: -
1. HPHT : 14-02-2021

2. TP : 21-11-2021

3. Usia Kehamilan : 38 minggu


• Pemeriksaan luar:
OBJECT: Leopold I : kepala, TFU 30 cm; TBJ 2945 gr
Leopold II : Punggung kiri, DJJ 146x
TD : 120/80 mmHg Leopold III : letak bokong
HR : 88 x/m Leopold IV : konvergen
RR : 20x/m • Pemeriksaan Dalam Vagina:
S : 36,8 C ◦ Vulva: Tidak ada kelainan
SpO2 : 99% ◦ Vagina: Tidak ada kelainan
◦ Portio: tebal, lunak
ANTROPOMETRI (IMT ) ◦ Ketuban: Utuh
BB : 67 Kg ◦ Bagian terendah: presentasi bokong
TB : 150 cm ◦ Hodge: I
IMT : 29,7 (Obesitas I) ◦ UUK: -
◦ Panggul: kesan cukup
◦ Pengeluaran: pelepasan lendir, darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 11,4 g/Dl 14,0-18,0 g/dL
Leukosit 18.880 /mm3 5.000-10.000 /mm3
Trombosit 198.000/mm3 150.000-400.000/mm3
Rapid Antigen Non reaktif Non reaktif
HbsAg Non eaktif Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
◦Diagnosis Pre-OP : ◦Hasil : Bayi lahir hidup (1/11/2021)
• G1 P0 A0 gravid 38 minggu inpartu + • Jenis kelamin : laki-laki
Oligohidroamion • BBL : 2300 gr
• Janin tunggal, hidup, intrauterine, • PB : 50 cm
presentasi bokong + lilitan tali pusat 1x • AS : 7/9
◦Tindakan : ◦Diagnosis Post-OP :
• SCTP (Sectio Cesarian Transperitoneal - P1 A0 partus aterm + Post SC 1x
Profunda) - Janin tunggal, lahir hidup + presentasi
bokong murni + lilitan tali pusat 1x
Tatalaksana POST-OP

• Observasi KU, TTV, Perdarahan


• Cek Hb post OP
• IVFD RL: Futrolit 2:1 + drip oxytocin 20 IU/8jam
• Ceftriaxon 2 gr/24j/IV
• Metronidazole 500 mg/12j/IV
• Ketorolac 30gr/12j/IV
• Ranitidin 25 mg/12j/IV
• PCT 3x 500 mg
Sectio Caesarea
◦ Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding perut dan dinding Rahim dengan syarat Rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas
500 gram.

Jenis SC Indikasi Ibu Indikasi Janin


• Disproporsi sefalopelvik • Janin sangat besar
• SC klasik
• Pelvis kecil atau malformasi • Gawat janin
• SC transperitoneal
profunda • Bekas SC dengan indikasi • Letak lintang
CPD
• SC ekstraperitoneal • Presentasi bokong
• Disfungsi uterus pada primigravida
• Caesarian hysterectomy
• Distosia jaringan lunak • Double footling
• Plasenta previa breech
Letak Sungsang
Keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala berada di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Kejadiannya berkisar antara 2% sampai 3%

Jenis-jenis letak Sungsang


Versi luar pada letak sungsang
Persalinan pervaginam Sectio caesarea
Presentasi “Frank Breech” Presentasi “footling”

Usia kehamilan ≥ 34 minggu Janin preterm (25-34 minggu)

TBJ 2000-3500 gram TBJ > 3500 gr atau < 1500 gr

Kepala fleksi Kepala janin defleksi atau hiperekstensi

Ukuran panggul adekuat (berdasarkan X-ray Panggul sempit atau ukuran dalam nilai “borderline “
pelvimetry)
Diameter transversa PAP 11,5 cm dan diameter
anteroposterior 10,5 ; Diameter tranversal panggul
tengah 10 cm, dan diameter anteroposterior 11,5 cm.

Tidak ada indikasi sectio caesar pada ibu atau anak Bagian terendah janin belum engage
Partus lama
Janin previable (usia kehamilan <25 minggu & < 700 Primi tua
gr) Infertilitas atau Riw. Obstetric buruk

Kelainan kongenital + Letak kaki pada kehamilan 25 minggu tanpa disertai


kelainan kongenital (mencegah prolaps tali pusat)
Proses persalian berlangsung normal mekipun sudah
Ketuban pecah dini
direncanakan section Caesar (persalian per vaginam
masih merupakan pilihan dibandingkan SC )
Oligohidroamion
suatu keadaan dimana air ketuban
kurang dari normal yaitu 500 ml.

Teknik diagnosis oligohidramnion dapat menggunakan


USG yang dapat menentukan :
- Amniotic Fluid Index (AFI) < 5 cm
- AFI < 3 cm disebut Moderate Oligohidramnion
- AFI < 2-1 cm disebut Severe Oligohidramnion
KASUS 3
dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG
G1 P0 A0 gravid 41 minggu inpartu+ Hepatitis B + Anemia +
gawat janin
ANAMNESIS :

Identitas pasien Pasien dating ke RSU dengan pengantar dr. Sp.OG


dengan diagnosis G1P0A0 gravid 41 mgg inpartu+
Hepatitis B + Anemia. Pasien mengaku sudah merasakan
Nama : Ny. BB
nyeri perut sampai ke pinggang sejak 5 jam SMRS,
Umur : 32 thn
terdapat pengeluaran lender dan darah dari jalan lahir, air
Alamat : Ahuru
Tgl MRS : 4/11/2021
(+)

Jam MRS : 02.00 WIT ◦ Riwayat ANC : tiap bulan di dr. Sp.OG

DPJP: dr. Erwin Rahakbauw, Sp.OG ◦ Riwayat Penyakit dahulu: Hipertensi (-), DM (-), Asma
(-)
◦ Riwayat Obstetri: -
STATUS OBSTETRI

1. HPHT : 21-01-2021

2. TP : 28-10-2021

3. Usia Kehamilan : 41 minggu


• Pemeriksaan luar:
OBJECT: Leopold I : kepala, TFU 32 cm; TBJ 3450 gr
Leopold II : Punggung kiri, DJJ 135x
TD : 120/90 mmHg Leopold III : letak kepala
HR : 72 x/m Leopold IV : divergen 4/5
RR : 20x/m • Pemeriksaan Dalam Vagina:
S : 36,5 C ◦ Vulva: Tidak ada kelainan
SpO2 : 99% ◦ Vagina: Tidak ada kelainan
ANTROPOMETRI (IMT ) ◦ Portio: tebal, lunak
BB : 62 Kg ◦ Ketuban: tidak utuh
TB : 158 cm ◦ Bagian terendah: kepala
IMT : 24,8 (Overweight) ◦ Hodge: I
◦ UUK: Teraba massa di sebelah kiri
Gerakan janin : masih dirasakan ibu ◦ Panggul: kesan cukup
◦ Pelepasan: lendir (+), darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 8,9 g/Dl 14,0-18,0 g/dL
Leukosit 15.010 /mm3 5.000-10.000 /mm3
Trombosit 178.000/mm3 150.000-400.000/mm3
Rapid Antigen Non reaktif Non reaktif
HbsAg Reaktif Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
◦Diagnosis Pre-OP : ◦Hasil : Bayi lahir hidup (1/11/2021)
• G1 P0 A0 gravid 41 minggu + • Jenis kelamin : laki-laki
Hepatitis B + Anemia + • BBL : 3850 gr
• Janin tunggal, hidup, intrauterine, • PB : 51 cm
presentasi kepala + gawat janin • AS : 7/9
◦Tindakan : ◦Diagnosis Post-OP :
• SCTP (Sectio Cesarian Transperitoneal - P1 A0 partus aterm + Post SC 1x
Profunda) - Janin tunggal, lahir hidup
Tatalaksana POST-OP

• Observasi KU, TTV, Perdarahan


• Cek Hb post OP
• Renosan : Futrolit 2:1 + drop oxy 200/8jam
• Ceftriaxon 1x 2 gr
• PCT 3x 500 mg
• Ketorolac 2x 1 amp
• Ranitidin 2x1 amp
Fetal Distress

Fetal distress adalah adanya suatu kelainan pada fetus akibat


gangguan oksigenasi dan atau nutrisi yang dapat bersifat :
akut (prolaps tali pusat), sub akut (kontraksi uterus terlalu kuat), atau
kronik (plasenta insufisiensi).

Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada antepartum maupun


intrapartum.
Etiologi
Menurut Perhimpunan Kedokteran Fetomaternal Indonesia

◦ lbu: hipotensi atau syok yang disebabkan oleh apapun, penyakit kardiovaskuler,anemia, penyakit

pernafasan, malnutrisi, asidosis dan dehidrasi.

◦ Uterus: kontraksi uterus yang telalu kuat atau terlalu lama, degenerasi vaskuler.

◦ Plasenta: degenerasi vaskuler, hipoplasi plasenta.

◦ Tali pusat: kompresi tali pusat.

◦ Fetus: infeksi, malformasi dan lain-lain.


Klasifikasi
 Gawat janin sebelum persalinan (antepartum)
o bersifat kronik, berkaitan dengan fungsi plasenta yang menurun atau bayi sendiri yong sakit
o Pasien gagal dalam pertambahan berat badan dan uterus tidak bertambah besar, uterus yang lebih kecil daripada umur kehamilan
o Faktor predisposisi meliputi penyakit hipertensi, diabetes melitus, penyokit jantung, postmaturitas, malnutrisi ibu dan anemia.

 Gawat janin selama persalinan (intrapartum)


o menunjukkan hipoksia janin
o Tanpa oksigen yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan variabilitas dasamya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontraksi
uterus.
o indikator gawat janin yang pertama: perubahan dalam pola denyut jantung janin (bradikardia, takikardia, tidak adanya variabilitas, atau
deselerasi lanjut)
Gejala
Berkurangnya gerak janin

Tanda
◦ Mekonium kental berwarna hijau terdapat di Cairan kefuban pada lefak kepala
◦ Takikardi/ bradikardi /iregularitas dari denyut jantung janin  dilakukan
pemanfauan menggunakan kardiotokografi
◦ Asidosis janin  dengan cara mengambil sampel darah janin.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai